Parwati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k Bot: Merapikan artikel |
||
(48 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox deity<!--Wikipedia:WikiProject Hindu mythology-->
| type = Hindu
| image = Parvati Ganesha.jpg
|
| caption = Dewi Parwati dengan bayi putra, [[Ganesa]].
| script_name = Devanagari
| script = पार्वती |
|
| siblings = {{unbulleted list|[[Gangga (Hindu)|Gangga]] (saudara perempuan) [[Wisnu]] (saudara laki-laki)
<ref name=wjw295>William J. Wilkins, [https://archive.org/stream/hindumythologyve00inwilk#page/294/mode/2up Uma – Parvati], Hindu Mythology – Vedic and Puranic, Thacker Spink London, pp 295</ref>}}
| deity_of = Dewi Ibu,<ref name=holt180>{{cite book|author=James D. Holt|title=Religious Education in the Secondary School: An Introduction to Teaching, Learning and the World Religions|url=https://books.google.com/books?id=q1WcBQAAQBAJ&pg=PA180|year=2014|publisher=Routledge|isbn=978-1-317-69874-6|page=180}}</ref><br>Dewi Kekuatan, Energi, Pengabdian, Pernikahan, Keibuan, Anak-anak, Kesuburan, Cinta, dan Harmoni<ref name="David Kinsley 49–50">{{cite book|author=David Kinsley|title=Hindu Goddesses: Visions of the Divine Feminine in the Hindu Religious Tradition|url=https://archive.org/details/hindugoddessesvi0000kins|url-access=registration|date=19 July 1988|publisher=University of California Press|isbn=978-0-520-90883-3|pages=[https://archive.org/details/hindugoddessesvi0000kins/page/49 49]–50}}</ref>
|
| consort = [[Siwa]]
| parents = {{unbulleted list|[[Himawan]] (ayah)|Maināvati<!-- Mēṉā or Maiṉāvati, both are in use for name of Parvati's mother among different Hindu traditions --> (ibu)<ref>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=p6KumJp_wNgC | title=The Triumph of the Goddess: The Canonical Models and Theological Visions of the Devi-Bhagavata Purana | publisher=SUNY Press | author=C. Mackenzie Brown | year=1990| isbn=9780791403648 }}</ref><ref name = Maina>{{cite book | url=https://books.google.com/books?id=s3jXAAAAMAAJ | title=Śaivism Under the Imperial Cōl̲as as Revealed Through Their Monuments | author=Sita Narasimhan | year=2006 | page=100 | isbn=9788188934324}}</ref>}}
| children = [[Kala]], [[Ganesa]], [[Kartikeya]], [[Dewa Srani|Srani]], [[Agni]] (laki-laki), [[Asokasundari]] (perempuan)
[[Manasa]] ( perempuan)
| mount = [[Singa]] dan [[Harimau]]
| mantra = [[Om Pārvatyai Namaha]]
| festivals = [[Navaratri]], [[Bathukamma]], Gauri Puja, [[Atla Tadde]], [[Teej]], [[Thiruvathira]], [[Gowri Habba]]
| member_of =[[Tridewi]]
| other_names = <!--No more names, Only significant ones should be added--->Uma, Gauri, Haimavati, Girinandini, Aparna, Urvi, Shakti, Adi shakti, Ambika, Anadi .
| texts = [[Purana]], [[Mahabharata]], [[Ramayana]], [[Purana]]
| region = Hindu
| day = Selasa
}}
'''Parwati'''
Beberapa aliran meyakini Parwati sebagai adik dari [[Wisnu]] dan adik dari [[Gangga]] banyak pengikut aliran filsafat [[Shakta]] meyakininya sebagai dewi yang utama. Dalam [[susastra Hindu]], Parwati juga dihormati sebagai perwujudan dari [[Sakti]] atau [[Durga]].
Dalam [[bahasa Sanskerta]], kata ''Pārvatī'' berarti "mata air pegunungan". Parwati juga dikenal dengan berbagai nama, antara lain: Umā, Gaurī, Iswarī, Durgā, Ambikā, Girijā, dan lain lain.
Dalam beberapa foto, Dewi Parwati sering digambarkan memegang Bunga Teratai dan Koin Emas. Dalam beberapa foto yang lain, Dewi Parwati juga sering digambarkan memegang Kapak kecil dan ditemani 2 gajah, dan duduk bersama Siwa dan Ganesha. Parvati juga merupakan perwujudan dari Durga, yang bersenjatakan [[Trisula]], [[Cakra]], dan [[Sangkakala]], serta menaiki wahana [[Singa]] atau [[Harimau]].
== Pewayangan Jawa ==
Dalam budaya Jawa, Parwati diadaptasi sebagai tokoh [[pewayangan]] yang lebih umum disebut '''Dewi Uma'''. Ia menjadi permaisuri dari [[Batara Guru]]. Dan ia juga merupakan versi pewayangan dari dewi Parwati.<ref name="harjo">{{cite book|title=Sejarah Wayang Purwa|author=Hardjowirogo|publisher=Balai Pustaka|location=Jakarta|year=1982}}</ref> [[Dewi]] ini dikenal sebagai dewi yang sakti.<ref name="pwdi">{{cite web|url=http://pdwi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=442:umayi-dewi&catid=79:wayang-purwa&Itemid=192|title=Umayi, Dewi|publisher=Pusat Data Wayang Indonesia|accessdate=14 Mei 2014}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Ia adalah putri [[Umaran]], seorang kaya raya di Merut.<ref name="pwdi"/> Ibunya bernama [[Dewi Nurweni]], putri Prabu Nurangin, raja [[jin]] di Kalingga.<ref name="pwdi"/> Dewi Umayi mempunyai adik kandung bernama [[Dewi Umarakti]]/Umaranti.<ref name="pwdi"/> Dewi Uma dikenal juga sebagai Dewi Umayi yang memiliki [[kesaktian]] sangat tinggi.<ref name="pwdi"/> Karena kesaktiannya Dewi Uma dipuja oleh banyak orang.<ref name="harjo"/> Namun, dia akhirnya dikalahkan oleh Batara Guru dan akhirnya dijadikan permaisuri.<ref name="harjo"/>
Dewi Umayi lahir dalam wujud bayangan yang ada dalam [[cahaya]] dan tidak dapat dilihat kasatmata.<ref name="pwdi"/> Berkat kesaktian Sanghyang Manikmaya yang berubah wujud hingga mempunyai tangan yang sangat banyak.<ref name="pwdi"/> Cahaya itu akhirnya dapat ditangkap dan berubah wujud menjadi bayi perempuan berkelamin [[ganda]].<ref name="pwdi"/> Bayi tersebut kemudian diubah menjadi perempuan sempurna.<ref name="pwdi"/> Dewi Umayi kemudian menjadi permaisuri pertama Sanghyang Manikmaya dan berputra enam orang masing-masing bernama; Bathara Sambo, Bathara Brahma, Bathara Indra, Batahra Bayu, Bathara Wisnu dan Bathara Kala.<ref name="pwdi"/>
Dewi Uma berkuasa di [[Suralaya]] dan memerintah semua dewi setelah menjadi permaisuri Batara Guru.<ref name="harjo"/> Kekuasaan Dewi Uma mengimbangi kekuasaan Batara Guru yang menjadi pemimpin seluruh [[dewa]].<ref name="harjo"/> Pada suatu ketika terjadi pertengkaran antara Dewi Uma dan Batara Guru.<ref name="harjo"/> Dewi Uma kemudian disumpahi oleh Batara Guru menjadi raksasa.<ref name="harjo"/><ref name="durga">{{cite book|title=Durga Umayi|author=Y.B. Mangunwijaya|publisher=Grafiti|location=Jakarta|year=1991|isbn=979-444-116-3}}</ref> Sementara Dewi Uma menyumpahi Batara Guru yang kemudian mempunyai taring seperti raksasa.<ref name="harjo"/> Kisah antara kedua dewi ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada perbedaan kesaktian antara perempuan dan laki-laki.<ref name="harjo"/><ref name="sri">{{cite book|title=Wayang dan Karakter Wanita|author=Sri Mulyono|publisher=Gunung Agung|location=Jakarta|year=1978}}</ref> Setelah dikutuk Dewi Uma berubah menjadi Batari Durga yang berkuasa di istana [[Setragandamayit]].<ref name="harjo"/>
Dewi Umayi berwatak sabar, perasaannya halus serta tajam.<ref name="pwdi"/> Pendiriannya sangat teguh dan mempunyai prinsip yang kuat.<ref name="pwdi"/> Ia berbakti kepada suaminya.<ref name="pwdi"/> Walaupun perasaannya halus dia akan memberontak ketika hak dan martabatnya tidak diindahkan.<ref name="pwdi"/>
Batari Durga adalah wujud Dewi Uma setelah dikutuk oleh Bathara Guru. Batari Durga dititahkan untuk menjadi istri [[Batara Kala]].<ref name="harjo"/> Batari Durga menjadi ratu [[Setragandamayit]], yang artinya istana pengasingan berbau [[mayat]].<ref name="harjo"/> Kekuasaan yang dimiliki Batari Durga adalah memberikan segala bentuk perilaku jahat kepada orang yang memujanya.<ref name="harjo"/>
Batari adalah sebutan untuk dewa perempuan. Batari Durga mempunyai muka raksasa, bermata iblis, berhidung besar dan bermulut lebar.<ref name="harjo"/> Sanggulnya berbentuk burung garuda menghadap ke belakang. Kalungnya rantai dan hanya tangan depannya saja yang dapat digerakkan.<ref name="harjo"/> Di sini dia memiliki seorang putra bernama Narasinga..<ref name="pwdi2">{{cite web|url=http://pdwi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=778:narasinga&catid=79:wayang-purwa&Itemid=192|title=Narasinga|publisher=Pusat Data Wayang Indonesia|accessdate=14 Mei 2014}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Siwa]]
* [[Ganesha]]
* [[Kartikeya]]
==Catatan==
{{Reflist}}
==Referensi==
* Kinsley, David R. ''Hindu Goddesses: Vision of the Divine Feminine in the Hindu Religious Traditions''. University of California Press. 1986. ({{ISBN|81-208-0379-5}})
* [[Vans Kennedy]], ''Researches Into the Nature and Affinity of Ancient and Hindu Mythology''; Published 1831; Printed for Longman, Rees, Orme, Brown, and Green; 494 pages; Original from Harvard University; Digitized 11 July 2005 [https://archive.org/details/researchesinton00kenngoog]
* William J. Wilkins, [https://archive.org/stream/hindumythologyve00inwilk#page/292/mode/2up Uma – Parvati], ''Hindu Mythology, Vedic and Puranic''; Republished 2001 (first published 1882); Adamant Media Corporation; 463 pages; {{ISBN|1-4021-9308-4}}
* Wendy Doniger O'Flaherty, ''Śiva, the Erotic Ascetic''
* Charles Coleman, ''Mythology of the Hindus''
* Karen Tate, ''Sacred Places of Goddess: 108 Destinations''
* Srivastava, A. L. (2004). Umā-Maheśvara: An iconographic study of the divine couple. Kasganj, U: Sukarkshetra Shodh Sansthana.
==Bacaan lanjutan==
* Pereira, Jose. "ŚIVA AND PARVATI AT DICE: IDENTIFICATION OF A PANEL AT ELEPHANTA." Proceedings of the Indian History Congress 21 (1958): 117-25. www.jstor.org/stable/44145178.
==Pranala luar==
{{Sister project links|n=no|b=no|v=no|s=no}}
* [https://www.britannica.com/topic/Parvati Parvati] at Encyclopædia Britannica
{{Authority control}}
{{hindu Dewa}}
[[Kategori:Dewi Hindu]]
{{hindu-stub}}
|