Bubungan Tinggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
TitinWhyn (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 1 pranala ditambahkan.
 
(35 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{multiple image
[[Berkas:Tampak Samping Bubungan Tinggi Teluk Selong_Martapura.JPG|thumb|200px|Atap Bubungan Tinggi pada [[Rumah Bubungan Tinggi]].]]
| footer = Rumah Bubungan Tinggi yang sederhana milik keluarga petani nelayan beratap rumbia dan berdinding pelupuh/gedhek.(left), dan model Atap Bubungan Tinggi pada [[Rumah Bubungan Tinggi]] (right)
[[Berkas:Rumah_Melayu.JPG|thumb|200px|[[Rumah Melayu]] yang memengaruhi model atap Bubungan Tinggi]]
| align = right
| image1 = COLLECTIE TROPENMUSEUM Paalwoningen langs de rivier Bandjermasin TMnr 10016913.jpg
| width1 = 150
| alt1 = Rumah Bubungan Tinggi yang sederhana milik keluarga petani nelayan beratap rumbia dan berdinding pelupuh/gedhek.
[[Berkas:| image2 = Tampak Samping Bubungan Tinggi Teluk Selong_Martapura.JPG|thumb|200px|Atap Bubungan Tinggi pada [[Rumah Bubungan Tinggi]].]]
| width2 = 150
| alt2 = Atap Bubungan Tinggi pada [[Rumah Bubungan Tinggi]] beratap sirap.
}}
 
{{multiple image
'''Atap Bubungan Tinggi''' adalah bumbungan atap [[rumah Banjar]] yang merupakan [[atap pelana]] dengan sudut 45° pada posisi melintang yang menutupi ruang induk yang disebut [[Palidangan]].
| footer = Atap Bubungan Tinggi tanpa [[anjung]] /cacak burung di Madagaskar. Early Besakana with thatched roof (left), and reconstructed Mahitsy with shingled roof (right)
| align = right
| image1 = Besakana traditional Merina andriana house Rova Antananarivo Madagascar.jpg
| width1 = 150
| alt1 = Large wooden rectangular house with steeply peaked roof in thatch
| image2 = Reconstructed Mahitsielafanjaka palace at Rova of Antananarivo Madagascar.JPG
| width2 = 150
| alt2 = Reconstructed Mahitsielafanjaka palace
}}
 
[[Berkas:Layang layang.JPG|jmpl|300px|[[Gagalungan]] pada rumah Bubungan Tinggi yang jumlahnya bisa mencapai tujuh pasang]].
Kontruksi Atap Bubungan Tinggi tersebut ditopang oleh 8 buah tiang utama (Tihang Pitugur) disebut [[Sangga Ribut]]. Ruang Palidangan ini secara [[kosmologis]] merupakan ''pusat rumah'' atau titik tengah rumah, yang secara filosofi merupakan ruang yang paling penting (privat). Susunan ke 8 buah Tihang Pitugur atau Saka Guru yang membentuk konstruksi utama bangunan inilah yang menyangga kuda-kuda atap utama yang disebut [[Bubungan Tinggi]]. Ke-8 buah tiang inilah yang didirikan terlebih dahulu, setelah itu barulah tiang-tiang lainnya.
 
{{multiple image
Rumah Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan [[Rumah Bubungan Tinggi]] yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi di antara jenis-jenis [[rumah Banjar]] karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman [[Sultan]] dalam suatau kompleks [[keraton]].
| footer = Bangunan baru Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif [[Rumah Banjar]] [[Rumah Bubungan Tinggi|Bubungan Tinggi]] yang berada di kawasan [[Cempaka, Banjarbaru|Cempaka]], [[Kota Banjarbaru]]. (left), dan Bangunan lama Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif [[Rumah Bubungan Tinggi]] (right)
| align = right
| image1 = Kantor Gubernur Kalsel Banjarbaru.jpg
| width1 = 150
| alt1 = Bangunan baru Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif [[Rumah Banjar]] [[Rumah Bubungan Tinggi|Bubungan Tinggi]] yang berada di kawasan [[Cempaka, Banjarbaru|Cempaka]], [[Kota Banjarbaru]].
| image2 = Gedung_Abdi_Persada.jpg
| width2 = 150
| alt2 = Bangunan lama Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif [[Rumah Bubungan Tinggi]]
}}
 
'''Atap Bubungan Tinggi''' adalah bumbungan atap [[rumah Banjar]] yang merupakan [[atap pelana]] dengan sudut 45° padayang relatif curam dengan posisi melintang. yangAtap menutupipelana ruangdengan indukposisi yangmelintang ini juga sering disebut atap model [[PalidanganRumah Kampung]] atau [[Rumah Lipat Kajang]] (Rumah Kajang Pedati).
 
Atap Bubungan Tinggi menutupi ruang induk yang disebut [[Palidangan]] atau [[Panampik Panangah]].
 
Kontruksi Atap Bubungan Tinggi tersebut ditopang oleh 8 buah tiang utama (yang disebut [[Tihang Pitugur)]]. Tiang utama ini menyangga konstruksi kuda-kuda atap utama disebut [[Sangga Ribut]]. Ruang Palidangan ini secara [[kosmologis]] merupakan ''pusat rumah'' atau titik tengah rumah, yang secara filosofi merupakan ruang yang paling penting (privat). Susunan ke 8 buah Tihang Pitugur atau Saka Guru yang membentuk konstruksi utama bangunan inilah yang menyangga kuda-kuda atap utama yang disebut [[Bubungan Tinggi]]. Ke-8 buah tiang inilah yang didirikan terlebih dahulu, setelah itu barulah tiang-tiang lainnya.
 
Rumah adat Banjar yang menggunakan atap Bubungan Tinggi dinamakan [[Rumah Bubungan Tinggi]] yaitu jenis rumah bernilai paling tinggi di antara jenis-jenis [[rumah Banjar]] karena merupakan jenis rumah yang dipergunakan sebagai kediaman [[Sultan]] dalam suatausuatu kompleks [[keraton]].
 
Atap Bubungan Tinggi terletak di antara atap [[Pisang Sasikat]] yang menutupi kedua buah [[Anjung]]. Di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut atap [[Sindang Langit]], sedangkan di belakang atap Bubungan Tinggi disebut atap [[Hambin Awan]]. Tetapi untuk rumah [[Gajah Baliku]] atap di sebelah depan atap Bubungan Tinggi disebut [[atap Gajah]] ([[atap perisai]]).
Baris 26 ⟶ 60:
[[Pangeran Suryanata]] sebagai perlambang "Dunia Atas" sedang [[Puteri Junjung Buih]] sebagai perlambang "Dunia Bawah".
 
Pada arsitektur [[Rumah Bubungan Tinggi]] pengaruh unsur-unsur tersebut masih dapat ditemukan. Bentuk ukiran [[naga]] yang tersamar/didestilir (bananagaan) melambangkan "alam bawah" sedangkan ukiran burung [[enggang gading]] melambangkan "alam atas".
 
Pohon Hayat; Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi dengan atapnya yang menjulang ke atas merupakan citra dasar dari sebuah "pohon hayat" yang merupakan lambang kosmis. Pohon Hayat merupakan pencerminan dimensi-dimensi dari satu kesatuan semesta. Ukiran tumbuh tumbuhan yang subur pada Tawing Halat (Seketeng) merupakan perwujudan filosofi "pohon kehidupan / Batang Garing" di dalam kepercayaan [[Dayak Kaharingan]].
Baris 34 ⟶ 68:
Simetris; Wujud bentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi yang simetris, terlihat pada bentuk sayap bangunan atau anjung yang terdiri atas Anjung Kanan dan Anjung Kiwa yang sekilas sangat mirip dengan rumah adat [[Dayak Maanyan]]. Hal ini berkaitan dengan filosofi simetris (seimbang) dalam pemerintahan [[Kerajaan Banjar]], yang membagi kementerian, menjadi Mantri Panganan (Kelompok Menteri Kanan) dan Mantri Pangiwa (Kelompok Menteri Kiri), masing-masing terdiri atas 4 menteri, Mantri Panganan bergelar 'Patih' dan Mantri Pangiwa bergelar 'Sang', tiap-tiang menteri memiliki pasukan masing-masing. Konsep simetris ini tercermin pada rumah bubungan tinggi.
 
Rumah yang menggunakan atap Bubungan Tinggi :
# [[Rumah Bubungan Tinggi]]
# Rumah [[Gajah Baliku]]
 
== Bubungan Cacak Burung ==
 
Sementara itu dalam perkembangannya juga dikenal adanya jenis [[rumah Cacak Burung]], dimana pada dasarnya atap sebuah rumah dalam posisi memanjang ke belakang (membujur) kemudian diberi suatu atap berbentuk trapesium atau menyerupai [[atap limas]] dalam posisi melintang sehingga berbentuk tanda [[Cacak Burung]] ( + ). Dalam hal ini posisi atap [[limas]] yang melintang (''bahalang'') lebih tinggi daripada posisi atap yang membujur ke belakang.
 
[[Rumah Cacak Burung]] menggunakan suatu bentuk atap limas yang memanjang dalam posisi melintang (''bahalang'') yang sekaligus menutupi ruang [[Palidangan]] dan kedua buah [[Anjung]]. Bubungan Cacak Burung ini merupakan suatu perkembangan bentuk dari Bubungan Tinggi yang disederhanakan, jadi posisinya sama dengan Bubungan Tinggi. Posisi Nok Atap (''pamuung/wuwungan'') Bubungan Cacak Burung yang menutup ruang Palidangan dan kedua anjung ini lebih tinggi dari dari Nok Atap [[atap pelana]] yang menutupi ruang [[Paluaran]]/[[Ambin Sayup]].
 
== Rujukan ==
{{refbegin}}
# Imam Santoso, [[gambar]] [[konstruksi]] Type [[Rumah Banjar]] Bubungan Tinggi [[Baruh Kembang, Daha Utara, Hulu Sungai Selatan|Baruh Kambang]], [[Museum Lambung Mangkurat]] [[Banjarbaru]] [[Kalsel]], [[11 Februari]] [[1984]].
# Budiarti, gambar konstruksi [[Rumah Adat]] Banjar Bubungan Tinggi Habirau [[Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan|Negara]], Proyek Pembinaan Peninggalan [[Sejarah]] dan Kepurbakalaan [[Kalimantan Selatan]], [[Kanwil]] [[Depdikbud]] Kalsel, 03-09-1994.
# Tim Depdikbud, Rumah Adat Banjar dan Ragam Hiasnya, Proyek Rehabilitasi dan Perlusan Museum Kalsel, Depdikbud, 1977/1978.
 
# Tim Museum Lambung Mangkurat, Rumah Tradisonal Banjar Rumah Bubungan Tinggi, P3 Kalsel, Depdikbud, 1980/1981.
# Seman, Symasiar, Drs.H. Rumah Adat Banjar Arsitektur Tradisional Kalimantan Selatan, Direktorat Perumahan, Dirjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Informasi Teknik Pembangunan, Proyek Pembinaan Umum Pembangunan Perumahan Kalsel, 1983.
# Tim Depdikbud, Album Seni Budaya Kalimantan Selatan, Proyek Media Kebudayaan, Depdikbud, 1983/1984.
# Tim Depdikbud, Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Selatan, Proyek Inventarisasi dan Dolumentasi Kebudayaan Daerah, Depdikbud, Jakarta, 1986.
# Sjarifuddin, Drs, Pengantar Pameran Khusus Rumah Tradisional Bubungan Tinggi dan Kelengkapannya, Depdikbud, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Permuseuman, Museum Negeri Provinsi Kalsel Lambung Mangkurat, 1992/1993.
# Tim KKL Angkatan '90 Arsitektur Undip, Laporan "Kuliah Kerja Lapangan Banjar Kalimantan Selatan" 23-28 September 1993, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, 1993.
# Azan, Seminar Tata Ruang dan Karaktaristik Rumah Tradisional Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Juni 1994.
# Hakim, Tedy Avianto, Seminar Pengaruh Arsitektur Tradisional Bubungan Tinggi pada Bangunan Kantor Pemerintah di Banjarmasin, Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro, Februari 1997.
{{refend}}
== Pranala luar ==
* http://cakidur.wordpress.com/2013/10/22/keraton-kedua-kerajaan-kotawaringin-istana-lawang-agung-bukit-indra-kencana/
Baris 53 ⟶ 98:
 
[[Kategori:Rumah Banjar]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]