Diselamatkan oleh anugerah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: atau pun → ataupun (3)
-> fixed image
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
 
== Pandangan Paulus ==
=== Di Dalamdalam Surat Roma ===
Anugerah merupakan ciri utama dalam teologi Paulus.<ref name="Guthrie" /> Paulus dalam [[Surat Paulus kepada Jemaat di Roma|Surat Roma]] mengatakan bahwa manusia yang berdosa "telah diselamatkan dengan cuma-cuma melalui anugerah" (Roma 4:16).<ref name="Guthrie" /> Akan tetapi, manusia harus merespons anugerah [[Allah]] tersebut bagi dirinya sendiri melalui iman.<ref name="Guthrie" /> Melalui penjelasan tersebut, disimpulkan bahwa "karena anugerah oleh iman" (Efesus 2:8), maka manusia diselamatkan.<ref name="Guthrie" /> Paulus menghubungkan konsep anugerah [[Allah]] itu dengan Taurat.<ref name="Guthrie" /> Menurut Paulus, Taurat juga mengungkapkan anugerah [[Allah]] (Roma 7:12).<ref name="Guthrie" /> Anugerah [[Allah]] menggenapi apa yang yang tidak dapat diperbuat oleh manusia melalui Taurat.<ref name="Guthrie" /> Persamaan antara anugerah dan Taurat adalah keduanya merupakan suatu sarana keselamatan dari [[Allah]].<ref name="Guthrie" />
=== Di Dalamdalam Surat Korintus ===
Anugerah [[Allah]] tidak hanya terdapat di dalam Surat Roma saja, melainkan juga di dalam Surat I dan II Korintus.<ref name="Guthrie" /> Dalam 1 Korintus 1:4 tertulis bahwa augerah [[Allah]] mendukung dan membimbing setiap manusia dalam perkataan dan perbuatannya.<ref name="Guthrie" /> Anugerah [[Allah]] juga yang memberi kekuatan bagi orang-orang Kristen untuk menjalani kehidupan yang saling melayani kepada sesama manusia. Dengan demikian, konsep keselamatan oleh anugerah berkaitan juga dengan dimensi keselamatan di kehidupan sehari-hari.<ref name="Guthrie" />
 
Baris 52:
== Pandangan Pada Masa Reformasi ==
=== Pandangan Martin Luther ===
[[Berkas:Martin_Luther,_1529.jpg|jmpl|ka|caption = Martin Luther merupakan salah satu tokoh reformasi yang menyuarakan pemikiran mengenai "diselamatkan melalui anugerah"}}]]
{{Infobox Person
|name = Martin Luther
|image =Martin_Luther,_1529.jpg|thumb|150px|right|
|caption = Martin Luther merupakan salah satu tokoh reformasi yang menyuarakan pemikiran mengenai "diselamatkan melalui anugerah"}}
 
[[Martin Luther]] mengatakan bahwa inti dari kepercayaan Kristen adalah manusia yang terbatas dapat memiliki hubungan dengan [[Allah]].<ref name="McGrath" /> Hal tersebut berhubungan dengan pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan oleh manusia supaya dirinya dapat selamat, yakni memiliki hubungan dengan [[Allah]].<ref name="McGrath" /> Bagaimana manusia sebagai individu dapat masuk ke dalam suatu hubungan dengan [[Allah]]?<ref name="McGrath" /> Bagi [[Martin Luther|Luther]], anugerah [[Allah]] adalah yang memungkinkan manusia diselamatkan.<ref name="McGrath" /> Anugerah [[Allah]] itu bagi [[Martin Luther|Luther]] terhubung dengan kebenaran [[Allah]] (''Iustitia Dei'').<ref name="McGrath" />
 
Pemikiran [[Martin Luther|Luther]] tersebut dipengaruhi pengalaman pribadinya, yakni ketika [[Martin Luther|Luther]] pada awalnya berpikir bahwa manusia sesungguhnya tidak dapat memenuhi persyaratan untuk diselamatkan.<ref name="McGrath" /> Karena itu, selalu ada yang harus dilakukan oleh manusia untuk memenuhi syarat supaya mendapat keselamatan.<ref name="McGrath" /> [[Martin Luther|Luther]] menafsirkan "kebenaran [[Allah]]" sebagai kebenaran yang "menghukum".<ref name="McGrath" /> Akan tetapi, pada waktu kemudian, [[Martin Luther|Luther]] menemukan arti baru mengenai "kebenaran Allah", yakni sebagai suatu kebenaran yang "diberikan" [[Allah]] kepada orang berdosa.<ref name="McGrath" /> [[Allah]] bukanlah seperti "hakim" yang keras dan selalu memberikan ganjaran kepada setiap manusia sesuai dengan perbuatan baik manusia.<ref name="McGrath" /> Sebaliknya, [[Allah]] dipahami sebagai [[Allah]] yang Maha Pemurah dan penuh rahmat sehingga memberikan keselamatan kepada orang yang berdosa melalui anugerah.<ref name="McGrath" />
 
Iman dalam pemikiran [[Martin Luther|Luther]] mempunyai peran yang sangat penting terkait dengan ajaran mengenai pembenaran.<ref name="McGrath" /> Ada tiga pokok mengenai iman:<ref name="McGrath" />
Baris 67 ⟶ 64:
Ajaran mengenai pembenaran oleh iman menegaskan bahwa [[Allah]] menganugerahkan pengampunan kepada manusia, di mana pengampunan itu tidak dibeli dan dapat diperoleh oleh semua manusia terlepas dari kekayaan ataupun kondisi sosial yang dimilikinya.<ref name="McGrath" /> Melalui anugerah [[Allah]], orang percaya dapat melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatannya sendiri tanpa harus menyandarkan diri pada imam atau gereja.<ref name="McGrath" />
 
LuthherLuther mengalami permasalahan di dalam dirinya sendiri.<ref name="McGrath" /> Dia merasa bahwa dirinya tidak dapat memenuhi persyaratan untuk keselamatan.<ref name="McGrath" /> Dia tidak mempunyai kemampuan yang diperlukan supaya dirinya dapat diselamatkan.<ref name="McGrath" /> Dirinya tidak layak menerima karunia keselamatan dari [[Allah]], melainkan hukuman.<ref name="McGrath" /> Pembenaran sebagai suatu perbuatan manusia berdosa sebelum dirinya diselamatkan.<ref name="McGrath" /> Awalnya [[Martin Luther|Luther]] mengartikan "Kebenaran" sebagai kebenaran yang " menghukum ".<ref name="McGrath" /> Namun, pemikiran tersebut berubah, di mana [[Allah]] dari Injil bukanlah hakim yang keras yang memberikan ganjaran kepada setiap individu sesuai dengan perbuatan baiknya.<ref name="McGrath" /> Sebaliknya, Dia adalah [[Allah]] yang pemurah dan penuh rahmat yang memberikan kebenaran kepada manusia sebagai anugerah.<ref name="McGrath" />
 
Ide pemikiran [[Martin Luther|Luther]] mengenai pembenaran sebagai anugerah didasarkan dari pemikiran Paulus bahwa apabila manusia mengandalkan kekuatannya sendiri di hadapan [[Allah]], maka manusia itu akan binasa untuk selama-lamanya.<ref name="Verkuyl">Verkuyl J. 1989. ''Aku Percaya''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 189.</ref> Paulus menyuarakan supaya manusia menghentikan usaha menyelamatkan diri sendiri dan manusia mulai berserah kepada kasih karunia-Nya.<ref name="Verkuyl" /> Pembenaran sebagai anugerah diberikan oleh [[Allah]] kepada semua manusia.<ref name="McGrath" /> Namun, manusia hanya dapat memperolehnya melalui iman.<ref name="McGrath" /> Iman mempunyai rujukan yang pribadi.<ref name="McGrath" /> Iman terkait dengan kepercayaan pada janji-janji [[Allah]].<ref name="McGrath" /> Iman mempersatukan orang percaya dengan Kristus.<ref name="McGrath" /> Melalui anugerah [[Allah]], orang percaya dapat melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keselamatannya sendiri tanpa harus menyandarkan diri kepada imam dan gereja.<ref name="McGrath" /> Peran iman dalam pembenaran semakin diperjelas oleh [[Martin Luther|Luther]] melalui pernyataannya bahwa kalau kamu mempunyai iman yang benar, di mana Kristus adalah Juruselamatmu, maka saat itu juga kamu telah menggapai [[Allah]] yang rahmani karena iman menuntun kamu masuk serta membuka hati dan kehendak [[Allah]] sehingga kamu akan melihat anugerah yang murni dan kasih yang melimpah.<ref name="Urban">Urban, Linwood. 2003. ''Sejarah Ringkas Pemikiran Kristen''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 157.</ref>
 
== referensiReferensi ==
{{reflist}}