Ali bin Abdurrahman Alhabsyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k membetulkan ejaan |
||
(19 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|name = Al-Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi▼
|image = habib ali kwitang.jpg
|imagesize = 250px
|caption = Habib ali
<!-- -------------- -->
|other_names = Habib Ali Kwitang▼
|spouse =
|children = Abdurrahman<br />Muhammad
<!-- -------------- -->
|Parents = Abdurrahman bin Abdullah Alhabsyi, Nyai Salmah▼
|occupation = Da'i
|nationality = [[Indonesia]]
|religion = [[Islam]]
|notability = Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi
|website = ▼
<!-- -------------- -->
|tgl_lahir_h = 20
|tgl_lahir_m = 20
|bln_lahir_h = Jumadilawal
|bln_lahir_m = April
|thn_lahir_h = 1286
|thn_lahir_m = 1870
|tempat_lahir = Batavia
|negara_dilahirkan =
|nama_ibu = Salmah
|nama_lahir =
|hari_lahir =
<!-- -------------- -->
|glr_islam_dpn = Al-Habib
|gelar_aka_dpn =
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
|gelar_lainnya1 =
|gelar_lainnya2 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- -------------- -->
|kunya =
|nama_arabic =
|nisbah = al-Habsyi Kwitang
<!-- -------------- -->
|etnis = [[Betawi]], [[Alawiyyin]]
|bangsa = Indonesia
|marga =
|negara1 = Indonesia {{negara|Indonesia}}
|negara2 =
|negara3 =
<!-- -------------- -->
|guru1 = Shohibul Maulid Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi
|guru2 = Habib Hasan bin Ahmad al-’Aydrus
|guru3 = Habib Zain bin ‘Alwi Ba’Abud
|guru4 = Habib Ahmad bin Hasan al-’Aththas
|guru5 = Syekh Hasan bin ‘Awadh
|guru6 = Habib Muhammad bin Husain al-Habsyi
|guru7 = Sayyid Abu Bakar al-Bakri Syatha ad-Dimyati
|guru8 = Syaikh Muhammad Said Babsail
|guru9 = Syaikh ‘Umar Hamdan
<!-- -------------- -->
|judul1 = Pendiri & Pimpinan
|sub1 = Majelis Taklim Kwitang Jakarta
|selesai1 =
|pendahulu1 =
|pengganti =
|judul2 = Pendiri
|sub2 = Masjid ar-Riyadh Kwitang Jakarta
|mulai2 =
|selesai2 =
|pendahulu2 =
|penggant2 =
<!-- -------------- -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat = Jakarta
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h = 20
|tgl_wafat_m = 13
|bln_wafat_h = Rajab
|bln_wafat_m = Oktober
|thn_wafat_h = 1388
|thn_wafat_m = 1968
|hari_dimakamkan =
|tempat_makam =
|negara_makam = Indonesia {{negara|Indonesia}}
}}
'''Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi''', atau dikenal dengan nama '''Habib Ali Kwitang''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|20|4|1870|[[Jakarta]]|13|10|1968}}) adalah salah seorang tokoh penyiar agama Islam terdepan di [[Jakarta]] pada abad 20. Ia juga pendiri dan pimpinan pertama pengajian ''Majelis Taklim Kwitang'' yang merupakan satu cikal-bakal organisasi-organisasi
== Riwayat Hidup ==
=== Masa Kecil ===
Ia dilahirkan di daerah [[Kwitang, Senen, Jakarta Pusat|Kwitang]], [[
Ketika usianya mencapai sekitar 11 tahun, ia berangkat ke [[Hadramaut]] untuk belajar agama. Tempat pertama yang ditujunya ialah ke rubath Habib ‘Abdur Rahman bin ‘Alwi al-’Aydrus. Di sana ia menekuni belajar dengan para ulamanya, antara yang menjadi gurunya ialah Shohibul Maulid Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Hasan bin Ahmad al-’Aydrus, Habib Zain bin ‘Alwi Ba’Abud, Habib Ahmad bin Hasan al-’Aththas dan Syaikh Hasan bin ‘Awadh.
juga berkesempatan ke al-Haramain dan meneguk ilmu daripada ulama di sana, antara gurunya di sana adalah Habib Muhammad bin Husain al-Habsyi (Mufti [[Makkah]]), Sayyid Abu Bakar al-Bakri Syatha ad-Dimyati, (pengarang I’aanathuth Thoolibiin yang masyhur) Syaikh [[Muhammad Said]] Babsail, Syaikh ‘Umar === Masa Muda dan Tua ===
Baris 33 ⟶ 102:
Ia mulai melaksanakan maulid akhir Kamis bulan Rabiul Awwal setelah wafatnya Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi sejak tahun 1338 H/1920 M sampai 1355 H/1937 M di madrasah [[Jamiat Kheir]].
Dalam rangka memantapkan tugas dakwahnya, Habib Ali membangun [[Masjid
Saat meninggalnya Habib Ali, stasiun penyiaran TV satu-satunya Indonesia saat itu, TVRI, menyiarkan berita wafatnya.<ref name="habibalikwitang1">{{cite web|url=http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/2010/02/28/habib-ali-bin-abdurrahman-al-habsyi-kwitang/ |title="Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi (Kwitang)"}}</ref>
[[Salim bin Djindan|Habib Salim bin Jindan]] membaiat putera Habib Ali yang bernama Muhammad untuk meneruskan perjuangan keagamaan yang dilakukan ayahnya.
Putera sulungnya yang bernama Abdurrahman mengawini seorang wanita keturunan belanda bernama [[Maria Van Engels]]<ref>[http://books.google.com/books?id=Syey0xb2--8C&pg=PP2&lpg=PP2&dq=maria+van+engels&source=bl&ots=YfkzzDyKT3&sig=N0Qyn_8qKYnRUKd-AOFEWQ1wLao&hl=en&ei=0kvSSpvIPIqMswP4o-HvCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CAwQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false Maria Van Engels: Menantu Habib Kwitang<!-- Bot generated title -->]</ref> yang lalu masuk [[islam]] dan mengubah namanya menjadi mariam. Artis Indonesia, [[Zee Zee Shahab]] adalah merupakan salah satu cucu buyut dari hasil pernikahan Abdurrahman dengan Maria Van Engels ini.
== Karier dan Dakwah ==
Selain menuntut ilmu, Ia juga aktif dalam mengembangkan dakwah Islamiyyah, mengajak umat Islam untuk mengikuti ajaran-ajaran Islam dengan dasar cinta kepada [[Allah]] dan [[Muhammad]] [[SAW]]. {{Bio muslim butuh rujukan}} Selain di pengajian tetap di [[Majlis Taklim Kwitang]] yang diadakan setiap hari Minggu pagi sejak kurang lebih 70 tahun yang lalu hingga sekarang dengan kunjungan umat Islam yang berpuluh-puluh ribu, ia juga aktif menjalankan dakwah di lain-lain tempat di seluruh Indonesia. Bahkan hingga ke desa-desa yang terpencil di lereng-lereng gunung.{{Bio muslim butuh rujukan}}
Selain itu Habib Ali juga berdakwah ke Singapura, Malaysia, India, Pakistan, Srilangka dan Mesir. Selain itu ia juga sempat menulis beberapa kitab, di antaranya ''Al-Azhar Al-Wardiyyah fi As-Shuurah An-Nabawiyyah dan Ad-Durar fi As-Shalawat ala Khair Al-Bariyyah''
{{cite web|url=http://ipalz-betawi.blogspot.com/2009_10_01_archive.html |title="Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi", |publisher=blogger.com |date= |accessdate=2010-07-20}}</ref>
Menurut penilaian Muhammad Asad, seorang penulis lebih dari 20 buku yang terbit di Timur Tengah yang puluhan tahun mengenal Habib Ali,
▲Tengah yang puluhan tahun mengenal Habib Ali, menilai, bahwa majelis taklimnya dapat bertahan selama lebih dari satu abad karena inti ajaran Islam yang disuguhkannya berlandaskan tauhid, kemurnian iman, solidaritas sosial, serta akhlakul karimah. Ia juga menjelaskan bahwa ajaran dakwah Habib Alwi berupa pelatihan kebersihan jiwa, tasauf mu’tabarah dan dialog antara makhluk dengan al-Khalik serta antara sesama mahluk. Habib Ali tidak pernah menglajarkan ideologi kebencian, iri, dengki, [[ghibah]], [[fitnah]] dan [[namimah]]. Sebaliknya, Habib Ali mengembangkan tradisi kakek-kakeknya dari keluarga [[ahlul bait]] yang intinya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menghormati hak-hak setiap manusia tanpa membedakan manusia atas latarbelakang status sosial mereka.<ref>{{cite web|url=http://www.muslimdelft.nl/titian-ilmu/biografi/habib-ali-kwitang-yang-mempersaudarakan-para-kyai |title="Habib Ali Kwitang yang Mempersaudarakan Para Kyai" |publisher=muslimdelft.nl |accessdate=2010-07-20}}</ref>
== Lihat pula ==
Baris 60 ⟶ 128:
* {{id}} [http://pondokhabib.wordpress.com/2009/08/14/habib-ali-kwitang/ Habib ‘Ali Kwitang]
* {{id}} [
* {{id}} Shihab, Alwi. [http://books.google.com/books?id=Syey0xb2--8C&pg=PP2&lpg=PP2&dq=maria+van+engels&source=bl&ots=YfkzzDyKT3&sig=N0Qyn_8qKYnRUKd-AOFEWQ1wLao&hl=en&ei=0kvSSpvIPIqMswP4o-HvCw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CAwQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false Maria Van Angels: Menantu Habib Kwitang], Jakarta: Penerbit Republika, 2006. ISBN 979-3210-72-9.
* {{id}} [http://alwishahab.wordpress.com/2008/11/03/majelis-taklim-kwitang-di-masa-jepang/ Majelis Taklim Kwitang pada Masa Jepang ]
Baris 76 ⟶ 144:
[[Kategori:Sayyid|Ali bin Abdurrahman Alhabsyi]]
[[Kategori:Alawiyyin|Ali bin Abdurrahman Alhabsyi]]
[[Kategori:Ahli
[[Kategori:Ulama Syafi'i Abad ke-14 H|Ali bin Abdurrahman Alhabsyi]]
[[Kategori:Ulama Betawi|Ali bin Abdurrahman Alhabsyi]]
|