Binatang haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Unta halal blok
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 16:
Berikut adalah daftar binatang yang diharamkan untuk dimakan:<ref>
{{Alkitab|Imamat 11:4-47}}</ref>
* [[unta]]
* [[pelanduk]]
* [[kelinci]]
Baris 79 ⟶ 78:
 
== [[Islam]] ==
:''Lihat{{see pula: [[also|Halal]].''}}
Di agama Islam, [[babi]] dipertimbangkan tak bersih dan tidak dimakan.<ref>[[Surah Al-Baqarah|Surah Al-Baqarah :173]], [[Surah Al-Ma’idah|Surah Al-Ma’idah: 3]], [[Surah Al-An'am|Surah Al-An'am :145]]</ref> [[Anjing]] dan [[Tikustikus]] juga dipertimbangkan tak bersih dan orang Muslim yang dijilat oleh mereka harus melakukan pembersihan.
Binatang Haram:
* [[Daging babi]]
Baris 99 ⟶ 98:
* Binatang pemakan kotoran
* Binatang pemakan bangkai
* [[Cicak]]
* [[Katak]]
* [[Kecoak]]
* [[Singa]]
* [[Harimau]]
* [[Buaya]]
* Binatang yang disyariatkan untuk dibunuh (kecuali hewan ternak untuk [[kurban]])
* Binatang yang dibunuh tanpa menyebut nama Allah {{Swt}}<ref>[[Surah Al-An'am|Surah Al-An'am: 121]]</ref>
 
=== Uraian ===
[[Fikih]] telah menetapkan makanan yang [[halal]] dan yang [[haram]]. Makanan halal boleh dijelaskan dengan sesuatu bahan makanan yang suci dan baik di samping tidak melanggari syariat Islam sewaktu mendapatkan dan menggunakannya. Arak, khinzir serta anjing adalah contoh makanan yang telah ternyata tidak dihalalkan oleh syarak (haram) untuk memakannya. Ini adalah berdasarkan pada peraturan yang ditemui dalam [[Al-Qur'an]], kitab suci umat [[Islam]]. Peraturan lain ditambah kepada ini dalam [[fatwa]] oleh [[Mujtahid]] dengan berbagai peringkat ketegasan, tetapi mereka bukan sentiasa dipegang sebagai berotoritatif oleh semua. Menurut [[Al-Qur'an]], satu-satunya fokus yang secara jelas diharamkan adalah daging dari hewan yang mati sendiri, darah, daging babi, dan hewan yang didedikasikan selain untuk Tuhan.([[Al-Qur'an]] 5:3).
Perkara berhubung halal dan haram telah dijelaskan dengan begitu nyata dalam Al-Qur'an. Setiap sumber makanan, sumber pendapatan, bahan keperluan harian dan sebagainya, '''wajib halal'''. Dalam Islam tidak ada istilah ‘Separa Halal’, ‘Separuh Halal’ atau ‘Gred Halal dengan 3 Bintang’ atau sebagainya. Setiap bahan dan sumbernya perlulah 100% Halal, suci dan baik, dan tidak menimbulkan rasa was-was atau keraguan mengenai status halalnya. Ini karena setiap sumber yang haram akan menjadi darah daging dan akan menjejaskan amalan, doa dan personaliti dalaman dan luaran seseorang.
Baris 121 ⟶ 120:
'''Hewan'''
 
hewanHewan boleh dibagikan kepada dua kumpulan yaitu;
 
* a) hewanHewan Daratdarat.
* b) hewanHewan Airair.
*
*
*
 
2.1.1 hewanHewan Daratdarat
 
Semua hewan darat (mamalia [[herbivor]]) seperti [[sapi|lembu]], rusa, kambing dan sebagainya, serta keluarga burung yang tidak beracun dan muncung paruhnya tumpul dan bengkok seperti itik, ayam, burung puyuh dan sebagainya halal dimakan, '''kecuali''';
 
i. Hewan yang tidak disembelih mengikut hukum syarak. (Disembelih bukan karena Allah).
 
ii. Babi.
Baris 139 ⟶ 135:
iii. Anjing.
 
iv. Hewan (mamalia [[karnivor]]) yang mempunyai taring atau gading yang digunakan untuk membunuh iaituyaitu hewan-hewan buas seperti harimau, beruang, gajah, badak sumbu, kucing dan seumpamanya.
 
v. Burung yang mempunyai kuku pencakar, paruh tajam, makan menyambar (burung pemangsa) seperti burung helang, burung hantu dan seumpamanya (karnivor).
 
vi. Hewan-hewan yang disyariatkan oleh Islam untuk dibunuh seperti tikus, kala jengking[[kalajengking]], burung gagak, lipan, lipas, lalat, ular dan seumpamanya ([[reptil]]ia). Namun begitu sejenis reptilia padang pasir itu biawak padang pasir (dhab) boleh dimakan dalam Islam.
 
vii. Hewan yang dilarang oleh Islam membunuhnya seperti semut, lebah, burung belatuk, burung hud-hud dan labah-labah. Sejenis belalang daun yang darahnya tidak mengalir boleh dimakan menurut Islam.
 
viii. Hewan yang dipandang jijik (keji) (al-Khabaith) oleh umum seperti kutu, lalat, ulat dan seumpamanya.
 
ix. Hewan yang hidup di darat dan di air ([[Amfibi|dua alam]]) seperti katak, buaya, penyu, anjing laut, singa laut dan seumpamanya (amfibia). Ketam yang hidup dua alam seperti jenis Ketam Batu dan Ketam Hijau adalah haram dimakan (silasilakan lihat penjelasan di rencana di bawah).
 
x. Semua jenis hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dihasilkan oleh bioteknologi DNA adalah halal, namun '''haram''' dimakan yang berasal dari hewan yang lahir dari salah satu keturunan dari babi atau anjing.
 
2.1.2 Hewan Air
 
hewanHewan air ialahadalah hewan yang boleh hidup secara hakikinya di dalam air sahajasaja. IaMengkonsumsi ikan adalah halal dan boleh dimakan '''kecuali''' yang beracun, memabukkan dan membahayakan kesihatankesehatan manusia. Ikan Belacak halal dimakan.
 
2.1.3 Tumbuh-tumbuhan
 
Semua jenis tumbuh-tumbuhan dan hasilnya adalah halal dimakan '''kecuali''' yang berbisa, beracun, memabukkan, membahayakan kesihatankesehatan manusia serta yang dihasilkan oleh bioteknologi DNA yang bersumberkanbersumber dari bahan yang haram.
 
2.1.4 Minuman
 
Semua air adalah halal diminum '''kecuali''' yang beracun misalnya racun atau ubatanobat-obatan merbahayaberbahaya, memabukkan dan membahayakan kesihatankesehatan manusia dan bercampur dengan benda-benda najis. Seperti arak, alkohol peminum dan berkaitan dengannya.
 
2.1.5 Bahan Semulajadi
 
Semua bahan semulajadi seperti air, mineral dan lain-lain adalah halal '''kecuali''' yang bercampur dengan najis, beracun, memabukkan dan membahayakan kesihatankesehatan.
 
2.1.6 Bahan Kimia
 
Semua bahan kimia adalah halal '''kecuali''' yang bercampur dengan najis, beracun, memabukkan dan membahayakan kesihatankesehatan.
 
2.1.7 Bahan Tambah
 
Bahan Tambah (Food Additives) seperti penstabil, pengemulsi, pewarna, perisa, pengawet dan seumpamanya adalah halal '''kecuali''' yang dihasilkan dari sumber hewan atau tumbuh-tumbuhan yang diharamkan oleh hukum syarak.
 
''' Bahan Gunaan Orang Islam'''
 
Bahan gunaan orang Islam boleh dibagikan kepada dua kategori iaituyaitu;
 
* a) Kosmetik
Baris 186 ⟶ 182:
3.1 Kosmetik
 
3.1.1 Kosmetik adalah bahan-bahan atau ramuan yang terdiri daripadadari pelbagaiberbagai unsur untuk dimasukkan ke dalam tubuh, disapu, digosok, dibalut, ditempel, dipakai dengan tujuan untuk kecantikan seperti pewarna rambut, bedak, [[gincu]], pewarna kuku, maskap muka, celak dan seumpamanya.
 
3.1.2 Bahan kosmetik yang diperbuatdibuat daripadadari tumbuh-tumbuhan dan bahan kimia adalah boleh digunakan '''kecuali''' yang beracun dan membahayakan kesehatan. Bahan kosmetik yang dibuat dari sumber hewan halal yang disembelih menurut kehendakperaturan syarak adalah boleh digunakan.
 
NotaCatatan tamabahantambahan: Islam melarang penggunaan perwarna hitam dengan tujuan untuk menghitamkan rambut, penggunaan warna lain seperti warna perang dan sebagainya adalah dibolehkan, namun penggunaannya mestilah bertempat dan tidak mendatangkan keburukan di kalangan masyarakat serta bahan yang digunakan perlulah suci, selamataman, halal dan tidak menyekat pengaliran air masuk ke dalam kulit kepala. Pembuatan tatutato padadi tubuh manusia dengan apa cara sekali punapapun juga adalah '''haram''' di sisidalam Islam.
3.2 Pakaian dan Peralatan
 
3.2.1 Bahan pakaian dan alatanalat-alat yang diperbuatdibuat dari tumbuh-tumbuhan boleh digunakan.
 
3.2.2 Bahan pakaian dan alatanalat-alat yang diperbuatdibuat daripadadari bulu hewan boleh digunakan '''kecuali''' bulu babi dan anjing.
 
3.2.3 Bahan pakaian dan alatanalat-alat yang diperbuatdibuat daripadadari tulang, tanduk, kerang-kerangan, kuku dan gigi hewan yang dagingnya halal dimakan melalui sembelihan mengikut hukum syarak boleh digunakan.
 
Bahan pakaian dan alatanalat-alat yang diperbuatdibuat daripadadari kulit hewan (kecuali kulit babi dan anjing) yang telah disamak boleh digunakan. MenyambungMenyambungkan rambut palsu bukan bermaksudberarti menocangmengepang rambut sendiri adalahitu haram. perbuatan itu.Wanita Islam yang sudah akhil baligh '''wajib''' baginya mengenakan tudung bagiuntuk menutup rambutnya dan kepalanya. Semua umat Islam samadabaik lelaki ataupun wanita '''wajib''' baginya untuk menutupkan [[aurat]] nya seperti yang telah diperintahkan oleh Allah. Islam juga melarang akan penganutnya untuk mencabut, memotong, mencukur bulu alis mata atau keningnya, karena perbuatan itu adalah haram serta mengubah hak ciptaan Allah Taala.
 
== Lihat pula ==