Pendapatan nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 2581006 (VANDAL) oleh 203.89.21.2 (Bicara) |
k Menambah Kategori:Ekonomi makro menggunakan HotCat |
||
(92 revisi perantara oleh 70 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Pendapatan nasional''' adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
== Sejarah ==
{{ekonomi}}
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh [[Sir William Petty]] dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun [[1665]]. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (''Gross National Product'', GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
== Konsep ==
Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional, yaitu:<ref name="Konsep"> {{cite book|title= Ekonomi Makro|author= Muchtolifah|publisher= Unesa University Press|isbn= 978-979-028-241-4|page= 88-89|url= http://eprints.upnjatim.ac.id/3029/1/BUKU_makro_ekonomi.pdf}} </ref>
# Barang-barang konsumsi dan jasa-jasa yang dihasilkan untuk memenuhi [[permintaan]] perorangan dan swasta.
# Barang-barang [[investasi]] yang dihasilkan untuk memnuhi permintaan rumah tangga [[perusahaan]].
# Barang-barang konsumsi dan jasa-jasa,serta barang–barang modal yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan pemerintah.
=== Produk nasional netto ===
Produks nasional netto adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara, selama satu tahun setelah dikurangi penyusutan atau pemakaian barang-barang modal.<ref name="Konsep" />
Pendapatan nasional netto adalah pendapatan keseluruhan dari seluruh pemilik faktor produksi selama berlangsungya [[produksi]] barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu negara selama satu tahun.<ref name="Konsep" />
Pendapatan perseorangan adalah pendapatan yang diperoleh dari upah dan gaji, serta pendapatan lain atas hak milik berupa [[sewa]], bunga dan pendapatan transfer, NNI ditambah transfer, dikurangi pajak perseroan, [[laba]] yang tidak dibagikan dan iuran jaminan sosial.<ref name="Konsep" />
=== Pendapatan yang siap dibelanjakan ===
Pendapatan yang siap dibelanjakan adalah pendapatan seseorang yang benar-benar siap untuk dibelanjakan barang-barang maupun jasa-jasa, yaitu pendapatan bersih sesudah dikurangi pajak langsung yaitu [[pajak penghasilan]] (PPh).<ref name="Konsep" />
== Penghitungan ==
[[Berkas:Bank Jabar Bandung 2.jpg|
Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:<ref name="Penghitungan"> {{cite journal|title= Keterkaitan Investasi Modal Terhadap GDP Indonesia|authors= Lutvi Fauziana, Anita Mulyaningsih, 852588
*Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada [[perusahaan]].▼
graeni, Sadi Chaola Y.M, Umi Rofida|journal= Ecomomics Development Analysis Journal|volume= 3|number= 4|year= 2014|page= 375|url= https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj/article/view/3845/3475}} </ref>
*Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang [[industri]], [[agraris]], [[ekstraktif]], [[jasa]], dan [[niaga]] selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai ''jasa'' dan ''barang jadi'' (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).▼
*Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (''Consumption''), pemerintah (''Government''), pengeluaran investasi (''Investment''), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (<math>X-M</math>)▼
▲* Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada [[perusahaan]].<ref name="Penghitungan" />
▲{{clear}}
▲* Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang [[industri]], [[agraris]], [[ekstraktif]], [[jasa]], dan [[niaga]] selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai ''jasa'' dan ''barang jadi'' (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).<ref name="Penghitungan" />
▲* Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (''Consumption''), pemerintah (''Government''), pengeluaran investasi (''Investment''), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.<ref name="Penghitungan"
== Manfaat ==
Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara [[industri]], [[pertanian]], atau negara [[jasa]]. Contohnya, berdasarkan
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor
== Faktor yang memengaruhi ==
Baris 41 ⟶ 48:
* '''Permintaan dan penawaran agregat'''
*: Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
*: [[Berkas:Shogun sushi in Birmingham by KateMonkey.jpg|200px|
* '''Konsumsi dan tabungan'''
Baris 48 ⟶ 55:
* '''Investasi'''
*: Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
== Referensi ==▼
{{reflist}}▼
== Lihat pula ==
Baris 58 ⟶ 62:
* [[Perdagangan internasional]]
* [[Upah Minimum Regional]]
* [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara]] (APBN)
* [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah]] (APBD)
* [[Pajak]]
* [[Nomor pokok wajib pajak]]
* [[Perpajakan di Indonesia]]
* [[Pajak pertambahan nilai]]
* [[Pendapatan Negara]]
* [[Penerimaan Negara Bukan Pajak]]
* [[Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia]]
* [[Belanja Negara]]
* [[Penanaman Modal Dalam Negeri]]
* [[Retribusi]]
▲== Referensi ==
▲{{reflist}}
* http://www.materiakuntansi.com/perhitungan-pendapatan-nasional-dengan-pendekatan-pengeluaran/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150930070007/http://www.materiakuntansi.com/perhitungan-pendapatan-nasional-dengan-pendekatan-pengeluaran/ |date=2015-09-30 }}
[[Kategori:Ekonomi Indonesia]]
[[Kategori:Ekonomi makro]]
|