Isabel dari Kastila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penyuntingan dan penerjemahan dalam proses
k Membatalkan 2 suntingan oleh Satria Cahya Argatama (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.33.44(Tw)
Tag: Pembatalan
 
(46 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalti
|name = Isabel I
|title =
|image = Isabel I of Castile.jpg
|spouse = [[Fernando II dari Aragon|Fernando II, Raja Aragon]]
|succession = [[Kerajaan Kastila dan León|Ratu Kastila dan León]]
|reign = 11 DecemberDesember 1474 – {{nowrap|26 November 1504}}
|predecessor = [[Enrique IV dari Kastila|Enrique IV]]
|successor = [[Juana dari Kastila|Juana]]
|succession1reg-type =Permaisuri Raja Aragon = Bersama
|regent = [[Fernando II dari Aragon|Fernando V]]
|reign-type1 =Periode
|reign1 succession1 =20 Januari[[Kerajaan 1479 – {{nowrapGranada|26 NovemberRatu 1504}}Granada]]
|reign1 = 2 Januari 1492 – {{nowrap|26 November 1504}}
|issue =Isabel, Permaisuri Portugal<br /> Juan, Pangeran Asturias <br />Juana, Ratu Kastilia dan Aragon<br />Maria, Permaisuri Portugal<br />[[Catarina d'Aragón|Catalina, Permaisuri Inggris]]
|predecessor1 = [[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] ''sebagai [[Keamiran Granada|Sultan Granada]]''
|house =[[Berkas:Escudo Corona de Castilla.png|30px]][[Wangsa Trastámara]]
|fathersuccessor1 = =[[Juan IIJuana dari Kastila|Juan II, Raja Kastila dan LeónJuana]]
|mother reg-type1 =Isabel dari PortugalBersama
|dateregent1 of birth = [[22Fernando April]]II [[1451dari Aragon|Fernando]]
|placesuccession2 of birth =Madrigal de= lasPermaisuri AltasRaja TorresAragon
|reign-type2 = Periode
|date of death ={{death date and age|1504|11|26|1451|4|22}}
|reign2 = 20 Januari 1479 – {{nowrap|26 November 1504}}
|place of death =Medina del Campo
|issue = Isabel, Permaisuri Portugal<br /> Juan, Pangeran Asturias <br />[[Juana dari Kastila|Juana, Ratu Kastilia dan Aragon]]<br />Maria, Permaisuri Portugal<br />[[Katherine dari Aragon|Catalina, Permaisuri Inggris]]
|place of burial =Capilla Real, [[Granada]], [[Spanyol]]
|house = [[Wangsa Trastámara|Trastámara]]
}}
|father = [[Juan II dari Kastila|Juan II, Raja Kastila dan León]]
|mother = Isabel dari Portugal
|birth_date = [[22 April]] [[1451]]
|birth_place = Madrigal de las Altas Torres
|death_date = {{death date and age|1504|11|26|1451|4|22}}
|death_place = Medina del Campo
|place of burial = Capilla Real, [[Granada]], [[Spanyol]]
|religion = [[Katolik Roma]]}}
 
'''Isabel I dari Kastila''' ({{Lang-es|Isabel I de Castilla}}; {{Lang-en|Isabelle}}; {{lahirmati|Madrigal de las Altas Torres|22|4|1451|Medina del Campo|26|11|1504}}), juga dikenal sebagai '''Isabel sang Katolik''' (''Isabel la Católica''), adalah [[Ratu]] [[Kerajaan Kastila dan León|Kastila dan Leon]]. Melalui pernikahan, dia adalah [[Permaisuri]] [[Takhta Aragon|Aragon]] sebagai istri dari [[Fernando II dari Aragon|Fernando II]] pada [[19 Oktober]] [[1469]]. Pernikahan mereka menjadi dasar penyatuan politik Spanyol di bawah kepemimpinan cucu mereka [[Carlos I dari Spanyol|Carlos I atau Karl V]], Raja Kastila dan Aragon dan Kaisar Romawi Suci, serta mengawali masa keemasan Spanyol.
 
Di ranah politik, Isabel membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang cakap. Setelah mengawali masa-masa sulit di awal pemerintahan, Isabel berhasil menekan tingkat kejahatan dan menghapuskan warisan utang-utang dari masa pemerintahan kakak tirinya.
[[Paus Aleksander VI]] memberikan gelar "[[Penguasa Katolik]]" (Spanyol: ''[[los Reyes Católicos]]'') kepada Fernando dan Isabel lantaran dipandang telah melindungi agama Katolik di kerajaan mereka, seperti diselesaikannya ''[[Reconquista]]'' dengan mengalahkan [[Sultan]] [[Granada]] [[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] (Sultan Boabdil) dan pengusiran umat [[Muslim]] dan [[Yahudi]] dari [[Spanyol]] (lihat [[Inkuisisi Spanyol]]). Isabel juga dikenal sebagai ''Isabel la Católica'' atau "Isabel sang Katolik".
 
Di[[Paus ranahAleksander politik,VI]] Isabelmemberikan membuktikangelar dirinya"[[Penguasa sebagaiKatolik]]" pemimpin(Spanyol: yang''[[los cakap.Reyes SetelahCatólicos]]'') mengawalikepada masa-masaFernando sulitdan Isabel lantaran dipandang telah melindungi agama Katolik di awalkerajaan pemerintahanmereka, Isabelseperti berhasildiselesaikannya menekan''[[reconquista]]'' tingkatdengan kejahatanmengalahkan [[Sultan]] [[Granada]] [[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]] (Sultan Boabdil) dan menghapuskanpengusiran warisanumat utang-utang[[Muslim]] dan [[Yahudi]] dari masa[[Spanyol]] pemerintahan(lihat kakak[[Inkuisisi tirinyaSpanyol]]). Isabel juga dikenal akan dukungannya terhadap [[Kristoforus Kolumbus]] dalam upaya menemukan dunia baru. LangkahKebijakan iniIsabel terkait ''reconquista'' dan dukungannya akan penjelajahan samudera menjadi salah satu hal yang mengubah geopolitik dunia, pergeseran batas wilayah dunia Kristen dan Islam, dan pemantik awal bagi bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera dan kolonialisme dipada kemudianmasa harisetelahnya, membuat Isabel menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia.
 
== Awal kehidupan ==
Isabel lahir di Madrigal de las Altas Torres, Ávila pada 22 April 1451 dari Juan II, Raja Kastila dengan permaisuri keduanya, Isabel, putri João, putra João I, Raja Portugal.<ref>Jackson-Laufer, Guida Myrl, ''Women Rulers throughout the Ages: An Illustrated Guide'', (ABC-CLIO, 1999), 180.</ref> Isabel berada di urutan kedua sebagai pewaris takhta saat kelahirannya setelah Enrique (Henry dalam ejaan Inggris), putra Juan II dengan permaisuri pertamanya, Maria. Enrique berusia 26 tahun saat itu, tetapi belum mempunyai anak. Pada 17 November 1453, Permaisuri Isabel melahirkan seorang putra, Alfonso, membuat kedudukan Isabel sebagai pewaris takhta turun di urutan ketiga.<ref>Weissberger,Barbara, "Queen Isabel I of Castile Power, Patronage, Persona." Tamesis, Woodbridge, 2008, p. 20–21</ref> Saat Juan II mangkat pada 1454, saudara tiri Isabel naik takhta sebagai [[Enrique IV dari Kastila|Enrique IV]]. Isabel dan Alfonso kini berada dalam pemeliharaan raja yang baru.<ref name="Prescott, William 1860, p. 28">Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B Lippincott & Co., 1860, p. 28</ref> Bersama ibunya dan Alfonso, Isabel dipindahkan ke Arévalo.<ref name="Prescott, William 1860, p. 83">Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B Lippincott & CO., 1860, p. 83</ref>
 
Masa ini adalah masa sulit dalam kehidupan Isabel. Mereka hidup di kastil mereka dalam keadaan miskin dan kekurangan uang. Meskipun mendiang Juan II mewasiatkan agar Isabel bersama ibunya dan Alfonso diberi penghidupan yang layak, nyatanyaEnriquenyatanya Enrique tidak mengindahkan wasiat ayahnya dan menempatkan mereka ke dalam kehidupan yang ketat.<ref name="Prescott, William 1860, p. 28"/> Meski hidup dalam keadaan kekurangan, Isabel diajarkan untuk tetap melakukan kebajikan dan menanamkan rasa hormat yang mendalam terhadap agama.<ref name="Prescott, William 1860, p. 83"/>
 
Saat istri Enrique, Permaisuri Joan, hendak melahirkan, Isabel dan Alfonso dipanggil ke istana (Segovia) atas perintah langsung dari Raja dan untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Alfonso ditempatkan dalam pengawasan seorang guru, sedangkan Isabel menjadi bagian dari rumah tangga Permaisuri.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 52</ref>
 
Kehidupan Isabel mulai membailmembaik di Segovia. Di sana, dia belajar pendidikan dasar yang terdiri dari membaca, menulis, matematika, seni, catur, menari, menjahit, musik, dan agama. Isabel hidup dalam keadaan nyaman, tetapi dia jarang meninggalkan Segovia lantaran Enrique melarangnya. Saudara tirinya itu tetap menjaga agar Isabel menjauhi urusan perpolitikan, meskipun Isabel memahami secara utuh keberjalanan kerajaan.
[[FileBerkas:Isabel de castilla.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Isabel dalam ''Rimado de la Conquista de Granada'', tahun 1482, oleh Pedro Marcuello]]
 
DiPada masa selanjutnya, para bangsawan mulai terlibat perselisihan dengan Enrique dan menuntut agar Pangeran Alfonso ditetapkan sebagai pewarisnya. Mereka bahkan meminta jauh agar Alfonso duduk di takhta. Hal ini menyebabkan mereka harus berhadapan dengan pasukan Enrique dalam Perang Olmedo Kedua pada 1467. Perang berakhir seri dan Enrique setuju untuk menetapkan Alfonso sebagai pewaris takhta bila Alfonso menikahi putrinya, JoannaJuana.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B Lippincott & CO., 1860, p. 85–87</ref> Namun sebentar setelah Alfonso ditetapkan sebagai Pangeran Asturias (gelar untuk putra mahkota Kastila), Alfonso meninggal pada Juli 1468, kemungkinan karena wabah. Namun para bangsawan pendukungnya menduga bahwa Alfonso diracun. Setelah itu, para bangsawan mengalihkan dukungan mereka pada Isabel. Namun dukungan mereka terus melemah dan Isabel lebih menyukai perundingan untuk melanjutkan perang.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B Lippincott & CO., 1860, p. 93–94</ref> Dia bertemu dengan Enrique dan, di Toros de Guisando, mereka mencapai kesepakatan bahwa perang harus berhenti. Enrique menetapkan Isabel sebagai pewarisnya dan Isabel tidak akan menikah tanpa persetujuan Enrique, tetapi Enrique sendiri juga tidak dapat memaksakan kehendak untuk menikahkan Isabel tanpa persetujuannya.<ref name="Plunkett 1915, p. 68">Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 68</ref>
 
== Pernikahan ==
Pernikahan Isabel bukanlah sesuatusuatu pertanyaan yang baru. Saat berusia enam tahun, Isabel sudah dijodohkan dengan Fernando (Ferdinand dalam ejaan Inggris), putra dari Joan II, Raja Aragon (keluarganya merupakan keluarga cabang dari [[Wangsa Trastámara]]). Pernikahan ini diharapkan dapat membuat hubungan pertemanan kedua kerajaan lestari.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 35</ref> Namun perjanjian ini tidak berlangsung lama.
 
Paman Fernando, Alfonso V, mangkat pada 1458. Semua wilayah Alfonso di Spanyol, begitu juga kepulauan Sisilia dan Sardinia, jatuh ke tangan saudaranya, Joan II. Kedudukan Joan II menjadi lebih kuat dari sebelumnya, membuatnya tidak merasa membutuhkan perlindungan dari persekutuannya dengan Enrique. Ini membuat Enrique membutuhkan sekutu baru dan dia menjalin persekutuan dengan KarlosCarlos (Charles dalam ejaan Inggris), putra Joan II yang lain.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 36–39</ref> KarlosCarlos menjalin persekutuan rahasia dengan Enrique dan hendak melanjutkannya dengan menikahi Isabel, tetapi kemudian Joan II memenjarakannya atas dakwaan berusaha melakukan pemberontakan. KarlosCarlos meninggal pada tahun 1461.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 39-40</ref>
 
Pada 1465, Enrique berusaha menikahkan Isabel dengan Alfonso V, Raja Portugal, yang merupakan saudara dari istri Enrique.<ref name="BlckWell2000">Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 5</ref> Namun dalam hal ini, Isabel menolak untuk memberi persetujuan.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 53</ref>
 
Ketidakmampuan Enrique bertindak sebagai penguasa membuat perang saudara pecah. Atas desakan keadaan, Enrique membutuhkan cara cepat untuk menenangkan hati para pemberontak. Sebagai bentuk persetujuandamaipersetujuan damai, Isabel dijodohkan dengan Pedro Girón Acuña Pacheco, Master Ordo Kalatrava sekaligus saudara dari orang kepercayaan Enrique, Juan Pacheco.<ref name="BlckWell2000" /> Namun perjodohan ini batal lantaran Pedro mendadak jatuh sakit dan meninggal dunia.<ref name="BlckWell2000" /><ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 62–63</ref>[[FileBerkas:Fernando e Isabel.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Lukisan pernikahan Fernando dan Isabel, sekitar 1469.]]
 
Saat Enrique menyatakan Isabel sebagai pewaris takhta pada 19 September 1468, Enrique berjanji untuk tidak memaksa Isabel menikah tanpa persetujuannya, dan Isabel tidak menikah tanpa izin Enrique.<ref name="Plunkett 1915, p. 68" /> Terdapat beberapa wacana untuk menikahkan Isabel dengan [[Edward IV dari Inggris|Edward IV]], Raja Inggris atau kepada salah seorang saudaranya, Richard, [[Gelar Kebangsawanan Eropa#Duke|Adipati]] Gloucester,<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 9</ref> tetapi persekutuan ini tidak pernah dijalankan dengan sungguh-sungguh.<ref name="Plunkett 1915, p. 68" /> Sekali lagi, lamaran datang dari Alfonso V, Raja Portugal. Tanpa mengindahkan janji yang telah dibuat, Enrique mencoba membuat pernikahan itu menjadi nyata. Bila Isabel menikah dengan Alfonso, putri Enrique, Juana, akan menikah dengan putra Alfonso, João. Diharapkan setelah mangkatnya Alfonso dan Enrique, João dan Juana dapat mewarisi takhta Portugal dan Kastila.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 70–71</ref> Isabel menolak dan membuat perjanjian rahasia untuk menikahi tunangan pertamanya, Fernando.
 
Setelah rencananya gagal, Enrique kembali melanggar janjinya dan berusaha menikahkan Isabel dengan saudara [[Louis XI dari Prancis|Louis XI]], Raja Prancis, yakni Charles, Adipati Berry.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 72</ref> Dalam pandangan Enrique, persekutuan ini tidak hanya untuk mempererat hubungan Kastila dan Prancis, tetapi sekaligus menyingkirkan Isabel dari urusan politik Kastila. Isabel kembali menolak gagasan itu dan membuat persetujuan rahasia dengan Joan II, Raja Aragon, untuk melangsungkan pernikahannya dengan Fernando.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, pp. 10,13–14</ref>
 
Pada 18 Oktober 1469, pertunangan resmi antara Fernando dan Isabel diselenggarakan.<ref name="Plunkett 1915, p. 78">Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 78</ref> Untuk menghindari perlawanan saudara tirinya, Isabel meninggalkan istana dengan alasan untuk berziarah ke makam saudaranya, Alfonso, di Ávila. Di sisi lain, Fernando masuk ke Kerajaan Kastila dengan menyamar sebagai pelayan. Setelah mereka kembali bersatu, mereka menikah pada 19 Oktober 1469 di Palacio de los Vivero di kota [[Valladolid]].<ref name="Gerli219">Gerli, p. 219</ref>
 
== Perang dengan Portugal ==
[[Berkas:Reinaisabeldecastilla.jpg|ka|jmpl|Isabel digambarkan dengan rambut lebih gelap, sekitar 1485]]
Masa kekuasaan Isabel langsung diawali dengan berbahai kesulitan. Saat dia naik takhta pada tahun 1474, terdapat beberapa makar untuk melawannya. Diego Pacheco, ''Marqués'' Villena bersama para pendukungnya menetapkan Juana, putri mendiang Enrique IV sebagai ratu yang sah.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 93</ref> Segera setelah mengeluarkan pernyataan sikap tersebut, Uskup Agung Toledo yang merupakan pendukung lama Isael berbalik mendukung Diego yang merupakan putra keponakannya. Uskup Agung dan Diego berencana menikahkan Juana dengan pamannya, Alfonso V, Raja Portugal, dan menyerang Kastila guna merebut takhta untuk mereka.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 96</ref>
Setelah mangkatnya Enrique IV, Isabel naik takhta sebagai Ratu Kastila dan León pada 1474 dan suaminya menjadi raja ''[[Gelar Kebangsawanan Eropa#Jure Uxoris|jure uxoris]]'' dengan gelar Fernando V pada 1475. Setelah mangkatnya Raja Juan II pada 1479, barulah Fernando naik takhta di kerajaan asalnya sebagai Raja Aragon dengan gelar Fernando II dan Isabel menjadi Permaisuri Aragon.
 
Masa kekuasaan Isabel langsung diawali dengan berbagai kesulitan, seperti menghadapi gerakan pemberontakan. Diego Pacheco, ''[[Gelar Kebangsawanan Eropa#Marquess|Marqués]]'' Villena bersama para pendukungnya menetapkan Juana, putri mendiang Enrique IV sebagai ratu yang sah.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 93</ref> Segera setelah mengeluarkan pernyataan sikap tersebut, Uskup Agung Toledo yang merupakan pendukung lama Isabel berbalik mendukung Diego yang masih merupakan kerabat dekatnya. Uskup Agung dan Diego berencana menikahkan Juana dengan pamannya, Alfonso V, Raja Portugal, dan menyerang Kastila guna merebut takhta untuk mereka.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 96</ref>
Pada Mei 1475, Alfonso dan pasukannya melewati perbatasan Spanyol dan maju hingga Plasencia dan menikahi Juana.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 98</ref> Perang panjang dan berdarah untuk memperebutkan takhta Kastila dimulai dan berlangsung hingga sekitar satu tahun sampai tanggal 1 Maret 1476 ketika terjadi Perang Toro, perang yang kedua pihaknya menyatakan sebagai pemenang<ref name="Spanish historian Ana Carrasco Manchado (21)">[[#Manchado|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish historian Ana Carrasco Manchado: ''"...The battle [of Toro] was fierce and uncertain, and because of that both sides attributed themselves the victory. Prince John, the son of Alfonso of Portugal, sent letters to the Portuguese cities declaring victory. And Ferdinand of Aragon did the same. Both wanted to take advantage of the victory's propaganda."'' In [https://books.google.com/books?id=qADOoHct1MwC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I+de+Castilla+y+la+sombra+de+la+ilegitimidad.+Propaganda+y+representación+en+el+conflicto+sucesorio+%281474–1482%29&source=bl&ots=sxnzroys_j&sig=aM79jFNVQ3dl8c47tP2FGbR ''Isabel I de Castilla y la sombra de la ilegitimidad: propaganda y representación en el conflicto sucesorio (1474–1482)''], 2006, p. 195, 196.</ref><ref name="Spanish historian Cesáreo Fernández Duro (22)">[[#Duro|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish historian Cesáreo Fernández Duro: ''"...For those who ignore the background of these circumstances it will certainly seem strange that while the Catholic Monarchs raised a temple in Toledo in honour of the victory that God granted them on that occasion, the same fact [the Battle of Toro] was festively celebrated with solemn processions on its anniversary in Portugal" '' in [http://descargas.cervantesvirtual.com/servlet/SirveObras/hist/09255096579869640757857/023863.pdf?incr=1 ''La batalla de Toro (1476). Datos y documentos para su monografía histórica''], in Boletín de la Real Academia de la Historia, tome 38, Madrid, 1901,p. 250.</ref> dan merayakan<ref name="Spanish historian Cesáreo Fernández Duro (22)"/><ref name="Manchado (23)">[[#Manchado|<sub><big>↓</big></sub>]] Manchado, [https://books.google.com/books?id=qADOoHct1MwC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I+de+Castilla+y+la+sombra+de+la+ilegitimidad.+Propaganda+y+representaci%C3%B3n+en+el+conflicto+sucesorio+%281474%E2%80%931482%29&source=bl&ots=sxnzroys_j&sig=aM79jFNVQ3dl8c47tP2FGbR#v=onepage&q&f=false ''Isabel I de Castilla y la sombra de la ilegitimidad: propaganda y representación en el conflicto sucesorio (1474–1482)''], 2006, p. 199 (foot note nr.141).</ref> kemenangan tersebut: pasukan Alfonso berhasil dikalahkan<ref name="Pulgar (24)">[[#Pulgar|<sub><big>↓</big></sub>]] Pulgar, [http://www.cervantesvirtual.com/obra/cronica-de-los-senores-reyes-catolicos-don-fernando-y-dona-isabel-de-castilla-y-de-aragon--2/ ''Crónica de los Señores Reyes Católicos Don Fernando y Doña Isabel de Castilla y de Aragón''], chapter XLV.</ref><ref name="Garcia de Resende (25)">[[#Resende|<sub><big>↓</big></sub>]] Garcia de Resende- [[:wikisource:pt:Vida e Feitos D' El-Rey Dom João Segundo/XIII|''Vida e feitos d'El Rei D.João II'']], chapter XIII.</ref> oleh pasukan sayap kiri Kastila yang dipimpin oleh Adipati Alba dan Kardinal Mendoza, sedangkan pasukan yang dipimpin Pangeran João (kelak menjadi João II, Raja Portugal) mengalahkan<ref name="Chronicler Pulgar (Castilian) (26)">[[#Pulgar|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Hernando del Pulgar]] (Castilian): ''"...promptly, those 6 Castilian captains, which we already told were at the right side of the royal battle, and were invested by the prince of Portugal and the bishop of Évora, turned their backs and put themselves on the run."'' in [http://www.cervantesvirtual.com/obra/cronica-de-los-senores-reyes-catolicos-don-fernando-y-dona-isabel-de-castilla-y-de-aragon--2/ ''Crónica de los Señores Reyes Católicos Don Fernando y Doña Isabel de Castilla y de Aragón''], chapter XLV.</ref><ref name="chronicler Garcia de Resende (Portuguese)(27)">[[#Resende|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Garcia de Resende]] (Portuguese): ''"... And being the battles of both sides ordered that way and prepared to attack by nearly sunshine, the King ordered the prince to attack the enemy with his and God's blessing, which he obeyed (...). (...) and after the sound of the trumpets and screaming all for S. George invested so bravely the enemy battles, and in spite of their enormous size, they could not stand the hard fight and were rapidly beaten and put on the run with great losses."'' In [[:wikisource:pt:Vida e Feitos D' El-Rey Dom João Segundo/XIII|''Vida e feitos d'El Rei D.João II'']], chapter XIII.</ref><ref name="chronicler Juan de Mariana (Castilian) (28)">[[#Mariana|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Juan de Mariana]] (Castilian): ''"(...) the ''<nowiki>[Castilian]</nowiki>'' horsemen (...) moved forward(...).They were received by prince D. John... which charge... they couldn't stand but instead were defeated and ran away "'' in
[https://books.google.com/books?id=OvUA8yjTEoMC&pg=PA296&dq=Mariana+%22Historia+general+de+España%22&as_brr=3&hl=pt-PT&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false ''Historia General de España''], tome V, book XXIV, chapter X, p. 299,300.</ref><ref name="chronicler Damião de Góis (Portuguese) (29)">[[#Góis|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Damião de Góis]] (Portuguese): ''"(...)these Castilians who were on the right of the Castilian Royal battle, received ''<nowiki>[the charge of]</nowiki>'' the Prince's men as brave knights invoking Santiago but they couldn't resist them and began to flee, and ''<nowiki>[so]</nowiki>'' our men killed and arrested many of them, and among those who escaped some took refuge (...) in their Royal battle that was on left of these six ''<nowiki>[Castilian]</nowiki>'' divisions. "'' in [http://purl.pt/286/3/ ''Chronica do Principe D. Joam''], chapter LXXVIII.</ref> pasukan sayap kanan Kastila dan tetap menguasai<ref name="chronicler Juan de Mariana (Castilian) (30)">[[#Mariana|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Juan de Mariana]] (Castilian): ''"...the enemy led by prince D. John of Portugal, who without suffering defeat, stood on a hill with his forces in good order until very late (...). Thus, both forces ''<nowiki>[Castilian and Portuguese]</nowiki>'' remained face to face for some hours; and the Portuguese kept their position during more time (...)"'' in [https://books.google.com/books?id=OvUA8yjTEoMC&pg=PA296&dq=Mariana+%22Historia+general+de+España%22&as_brr=3&hl=pt-PT&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false ''Historia General de España''], tome V, book XXIV, chapter X, p. 299,300.</ref><ref name="chronicler Rui de Pina (Portuguese) (31)">[[#Pina|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Rui de Pina]] (Portuguese): ''"And being the two enemy battles face to face, the Castilian battle was deeply agitated and showing clear signs of defeat if attacked as it was without King and dubious of the outcome.(...) And without discipline and with great disorder they went to Zamora. So being the Prince alone on the field without suffering defeat but inflicting it on the adversary he became heir and master of his own victory"'' in [http://www.gutenberg.org/files/24508/24508-h/24508-h.htm ''Chronica de El- rei D.Affonso V...''] 3rd book, chapter CXCI.</ref> medan laga.
 
Pada Mei 1475, Alfonso dan pasukannya melewati perbatasan Spanyol dan maju hingga Plasencia dan menikahi Juana.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 98</ref> Perang panjang dan berdarah untuk memperebutkan takhta Kastila dimulai dan berlangsung hingga sekitar satu tahun sampai tanggal 1 Maret 1476 ketika terjadi Perang Toro, perang yang kedua pihaknya menyatakan sebagai pemenang<ref name="Spanish historian Ana Carrasco Manchado (21)">[[#Manchado|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish historian Ana Carrasco Manchado: ''"...The battle [of Toro] was fierce and uncertain, and because of that both sides attributed themselves the victory. Prince John, the son of Alfonso of Portugal, sent letters to the Portuguese cities declaring victory. And Ferdinand of Aragon did the same. Both wanted to take advantage of the victory's propaganda."'' In [https://books.google.com/books?id=qADOoHct1MwC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I+de+Castilla+y+la+sombra+de+la+ilegitimidad.+Propaganda+y+representación+en+el+conflicto+sucesorio+%281474–1482%29&source=bl&ots=sxnzroys_j&sig=aM79jFNVQ3dl8c47tP2FGbR ''Isabel I de Castilla y la sombra de la ilegitimidad: propaganda y representación en el conflicto sucesorio (1474–1482)''], 2006, p. 195, 196.</ref><ref name="Spanish historian Cesáreo Fernández Duro (22)">[[#Duro|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish historian Cesáreo Fernández Duro: ''"...For those who ignore the background of these circumstances it will certainly seem strange that while the Catholic Monarchs raised a temple in Toledo in honour of the victory that God granted them on that occasion, the same fact [the Battle of Toro] was festively celebrated with solemn processions on its anniversary in Portugal" '' in [http://descargas.cervantesvirtual.com/servlet/SirveObras/hist/09255096579869640757857/023863.pdf?incr=1 ''La batalla de Toro (1476). Datos y documentos para su monografía histórica''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120125234606/http://descargas.cervantesvirtual.com/servlet/SirveObras/hist/09255096579869640757857/023863.pdf?incr=1 |date=2012-01-25 }}, in Boletín de la Real Academia de la Historia, tome 38, Madrid, 1901,p. 250.</ref> dan merayakan<ref name="Spanish historian Cesáreo Fernández Duro (22)"/><ref name="Manchado (23)">[[#Manchado|<sub><big>↓</big></sub>]] Manchado, [https://books.google.com/books?id=qADOoHct1MwC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I+de+Castilla+y+la+sombra+de+la+ilegitimidad.+Propaganda+y+representaci%C3%B3n+en+el+conflicto+sucesorio+%281474%E2%80%931482%29&source=bl&ots=sxnzroys_j&sig=aM79jFNVQ3dl8c47tP2FGbR#v=onepage&q&f=false ''Isabel I de Castilla y la sombra de la ilegitimidad: propaganda y representación en el conflicto sucesorio (1474–1482)''], 2006, p. 199 (foot note nr.141).</ref> kemenangan tersebut: pasukan Alfonso berhasil dikalahkan<ref name="Pulgar (24)">[[#Pulgar|<sub><big>↓</big></sub>]] Pulgar, [http://www.cervantesvirtual.com/obra/cronica-de-los-senores-reyes-catolicos-don-fernando-y-dona-isabel-de-castilla-y-de-aragon--2/ ''Crónica de los Señores Reyes Católicos Don Fernando y Doña Isabel de Castilla y de Aragón''], chapter XLV.</ref><ref name="Garcia de Resende (25)">[[#Resende|<sub><big>↓</big></sub>]] Garcia de Resende- [[:wikisource:pt:Vida e Feitos D' El-Rey Dom João Segundo/XIII|''Vida e feitos d'El Rei D.João II'']], chapter XIII.</ref> oleh pasukan sayap kiri Kastila yang dipimpin oleh Adipati Alba dan Kardinal Mendoza, sedangkan pasukan yang dipimpin Pangeran João (kelak menjadi João II, Raja Portugal) mengalahkan<ref name="Chronicler Pulgar (Castilian) (26)">[[#Pulgar|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Hernando del Pulgar]] (Castilian): ''"...promptly, those 6 Castilian captains, which we already told were at the right side of the royal battle, and were invested by the prince of Portugal and the bishop of Évora, turned their backs and put themselves on the run."'' in [http://www.cervantesvirtual.com/obra/cronica-de-los-senores-reyes-catolicos-don-fernando-y-dona-isabel-de-castilla-y-de-aragon--2/ ''Crónica de los Señores Reyes Católicos Don Fernando y Doña Isabel de Castilla y de Aragón''], chapter XLV.</ref><ref name="chronicler Garcia de Resende (Portuguese)(27)">[[#Resende|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Garcia de Resende]] (Portuguese): ''"... And being the battles of both sides ordered that way and prepared to attack by nearly sunshine, the King ordered the prince to attack the enemy with his and God's blessing, which he obeyed (...). (...) and after the sound of the trumpets and screaming all for S. George invested so bravely the enemy battles, and in spite of their enormous size, they could not stand the hard fight and were rapidly beaten and put on the run with great losses."'' In [[:wikisource:pt:Vida e Feitos D' El-Rey Dom João Segundo/XIII|''Vida e feitos d'El Rei D.João II'']], chapter XIII.</ref><ref name="chronicler Juan de Mariana (Castilian) (28)">[[#Mariana|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Juan de Mariana]] (Castilian): ''"(...) the ''<nowiki>[Castilian]</nowiki>'' horsemen (...) moved forward(...).They were received by prince D. John... which charge... they couldn't stand but instead were defeated and ran away "'' in
Namun meskipun tidak memiliki kejelasan<ref name="French historian (32)">[[#Dumont|<sub><big>↓</big></sub>]] French historian Jean Dumont in [https://books.google.com/books?id=rkTcRTRCSYgC&pg=PA49&dq=%22batalla+de+Toro+indecisa&hl=pt-PT&ei=coyjTumhOqLP4QSCsq3mBA&sa=X&oi=book_result&ct=book-thumbnail&resnum=8&ved=0CEsQ6wEwBzhk#v=onepage&q&f=false ''La "imcomparable" Isabel la Catolica/ The incomparable Isabel the Catholic''], Encuentro Ediciones, printed by Rogar-Fuenlabrada, Madrid, 1993 (Spanish edition), p. 49: ''"...But in the left ''<nowiki>[Portuguese]</nowiki>'' Wing, in front of the Asturians and Galician, the reinforcement army of the Prince heir of Portugal, well provided with artillery, could leave the battlefield with its head high. The battle resulted this way, inconclusive. But its global result stays after that decided by the withdraw of the Portugal's King, the surrender... of the Zamora's fortress on March 19, and the multiple adhesions of the nobles to the young princes."''</ref><ref name="French historian Joseph-Louis Desormeaux (33)">[[#Desormeaux|<sub><big>↓</big></sub>]] French historian Joseph-Louis Desormeaux: ''"... The result of the battle was very uncertain; Ferdinand defeated the enemy's right wing led by Alfonso, but the Prince had the same advantage over the Castilians."'' In
[https://books.google.com/books?id=OvUA8yjTEoMC&pg=PA296&dq=Mariana+%22Historia+general+de+España%22&as_brr=3&hl=pt-PT&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false ''Historia General de España''], tome V, book XXIV, chapter X, p. 299,300.</ref><ref name="chronicler Damião de Góis (Portuguese) (29)">[[#Góis|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Damião de Góis]] (Portuguese): ''"(...)these Castilians who were on the right of the Castilian Royal battle, received ''<nowiki>[the charge of]</nowiki>'' the Prince's men as brave knights invoking Santiago but they couldn't resist them and began to flee, and ''<nowiki>[so]</nowiki>'' our men killed and arrested many of them, and among those who escaped some took refuge (...) in their Royal battle that was on left of these six ''<nowiki>[Castilian]</nowiki>'' divisions. "'' in [http://purl.pt/286/3/ ''Chronica do Principe D. Joam''], chapter LXXVIII.</ref> pasukan sayap kanan Kastila dan tetap menguasai<ref name="chronicler Juan de Mariana (Castilian) (30)">[[#Mariana|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Juan de Mariana]] (Castilian): ''"...the enemy led by prince D. John of Portugal, who without suffering defeat, stood on a hill with his forces in good order until very late (...). Thus, both forces ''<nowiki>[Castilian and Portuguese]</nowiki>'' remained face to face for some hours; and the Portuguese kept their position during more time (...)"'' in [https://books.google.com/books?id=OvUA8yjTEoMC&pg=PA296&dq=Mariana+%22Historia+general+de+España%22&as_brr=3&hl=pt-PT&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q&f=false ''Historia General de España''], tome V, book XXIV, chapter X, p. 299,300.</ref><ref name="chronicler Rui de Pina (Portuguese) (31)">[[#Pina|<sub><big>↓</big></sub>]] chronicler [[Rui de Pina]] (Portuguese): ''"And being the two enemy battles face to face, the Castilian battle was deeply agitated and showing clear signs of defeat if attacked as it was without King and dubious of the outcome.(...) And without discipline and with great disorder they went to Zamora. So being the Prince alone on the field without suffering defeat but inflicting it on the adversary he became heir and master of his own victory"'' in [http://www.gutenberg.org/files/24508/24508-h/24508-h.htm ''Chronica de El- rei D.Affonso V...''] 3rd book, chapter CXCI.</ref> medan laga.
[https://books.google.com/books?id=3x4JAAAAQAAJ&printsec=frontcover&dq=%22Abrégé+chronologique+de+l%27histoire+d%27Espagne++%22&source=bl&ots=_Mc5v0VA-Z&sig=CGnv50KIfo_KbppxzabHt2YvJGI&hl=en&ei=2LHvTKbDNtSxhAeZsoi5DA&sa=X&oi=book_result&ct=result&re ''Abrégé chronologique de l'histoire de l'Éspagne''], Duchesne, Paris, 1758, 3rd Tome, p. 25.</ref> hasil, Pertempuran Toro menunjukkan besarnya kemenangan politik<ref name="Spanish academic António M. (34)">[[#Serrano|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish academic António M. Serrano: ''" From all of this it is deductible that the battle ''<nowiki>[of Toro]</nowiki>'' was inconclusive, but Isabella and Ferdinand made it fly with wings of victory. (...) Actually, since this battle transformed in victory; since 1 March 1476, Isabella and Ferdinand started to rule in the Spain's throne. (...) The inconclusive wings of the battle became the secure and powerful wings of San Juan's eagle'' <nowiki>[the commemorative temple of the Battle of Toro]</nowiki>'' ."'' in [http://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=4208108 ''San Juan de los Reyes y la batalla de Toro''], revista [http://www.realacademiatoledo.es/files/toletum/0009/toletum09_maciadiscurso.pdf Toletum], segunda época, 1979 (9), [http://biblioteca2.uclm.es/biblioteca/ceclm/ARTREVISTAS/Toletum/tol09/toletum09_maciadiscurso.pdf pp. 55–70]. Real Academia de Bellas Artes y Ciencias Históricas de Toledo, Toledo. [[International Standard Serial Number|ISSN]]: [http://bddoc.csic.es:8080/detalles.html;isessionid=A31394B29A781B0B063B6993FDA9FAEE?id=30676&bd=HISTORI&tabla=docu 0210-6310]</ref><ref name="A. Ballesteros Beretta (35)">[[#Beretta|<sub><big>↓</big></sub>]] A. Ballesteros Beretta: ''"His moment is the inconclusive Battle of Toro.(...) both sides attributed themselves the victory.... The letters written by the King ''<nowiki>[Ferdinand]</nowiki>'' to the main cities... are a model of skill. (...) what a powerful description of the battle! The nebulous transforms into light, the doubtful acquires the profile of a certain triumph. The politic ''<nowiki>[Ferdinand]</nowiki>'' achieved the fruits of a discussed victory."'' In [https://web.archive.org/web/20120111114918/http://www.portalcultura.mde.es/Galerias/revistas/ficheros/RET_016.pdf ''Fernando el Católico, el mejor rey de España''], ''Ejército'' revue, nr 16, p. 56, May 1941.</ref><ref name="Vicente Álvarez Palenzuela (36)">[[#Palenzuela|<sub><big>↓</big></sub>]] Vicente Álvarez Palenzuela- [http://www.cervantesvirtual.com/obra/la-guerra-civil-castellana-y-el-enfrentamiento-con-portugal-14751479-0/ ''La guerra civil Castellana y el enfrentamiento con Portugal (1475–1479)'']: ''"That is the battle of Toro. The Portuguese army had not been exactly defeated, however, the sensation was that D. Juana's cause had completely sunk. It made sense that for the Castilians Toro was considered as the divine retribution, the compensation desired by God to compensate the terrible disaster of [[Aljubarrota]], still alive in the Castilian memory"''.</ref><ref name="Spanish academic Rafael Dominguez (37)">[[#Casas|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish academic Rafael Dominguez Casas: ''"...San Juan de los Reyes resulted from the royal will to build a monastery to commemorate the victory in a battle with an uncertain outcome but decisive, the one fought in Toro in 1476, which consolidated the union of the two most important Peninsular Kingdoms."'' In [http://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=2689349 ''San Juan de los reyes: espacio funerário y aposento régio''] in ''Boletín del Seminário de Estúdios de Arte y Arqueologia'', number 56, p. 364, 1990.</ref> dari [[Penguasa Katolik]], menjaga keutuhan takhta mereka sejak pendukung Juana membubarkan diri, membuat pasukan Portugis yang tanpa sekutu meninggalkan Kastila. Sebagaimana yang dirangkum oleh sejarawan Justo L. González:
<blockquote>
Both armies faced each other at the camps of Toro resulting in an indecisive battle. But while the Portuguese King reorganised his troops, Ferdinand sent news to all the cities of Castile and to several foreign kingdoms informing them about a huge victory where the Portuguese were crushed. Faced with these news, the party of "la Beltraneja" ''<nowiki>[Joanna]</nowiki>'' was dissolved and the Portuguese were forced to return to their kingdom.<ref name="Justo L. González (38)">[[#González|<sub><big>↓</big></sub>]] Justo L. González- [http://pt.scribd.com/doc/27826340/Justo-L-Gonzalez-Historia-Del-Cristianismo-Tomo-II ''Historia del Cristianismo''], Editorial Unilit, Miami, 1994, Tome 2, Parte II (La era de los conquistadores), p. 68.</ref>
</blockquote>
Dengan pandangan politik yang luas, Isabel mengambil kesempatan ini dan mengadakan pertemuan di Madrigal-Segovia (April–Oktober 1476)<ref name="Historian Marvin">[[#Lunenfeld|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Marvin Lunenfeld: "In 1476, immediately after the indecisive battle of Peleagonzalo ''<nowiki>[near Toro]</nowiki>'', Ferdinand and Isabella hailed the result as a great victory and called a cortes at Madrigal. The newly created prestige was used to gain municipal support from their allies(...)" in [https://books.google.com/books?ei=h-Q1T83PEoK2hAfisv2RAg&ct=book-thumbnail&hl=pt-PT&id=QoFBAQAAIAAJ&dq=%22The+council+of+the+Santa+hermandad%3A+a+study+of+the+pacification+forces+of+Ferdinand+and+Isabella%2C+Marvin+Lunenfeld%22&q=%22indecisive+battle+of+Peleagonzalo%22 ''The council of the Santa Hermandad: a study of the pacification forces of Ferdinand and Isabella''], University of Miami Press, 1970, p. 27.</ref> dan menyumpah putrinya sebagai pewaris takhta Kastila, yang sama saja mengabsahkan takhta Isabel sendiri.
 
Namun meskipun tidak memiliki kejelasan<ref name="French historian (32)">[[#Dumont|<sub><big>↓</big></sub>]] French historian Jean Dumont in [https://books.google.com/books?id=rkTcRTRCSYgC&pg=PA49&dq=%22batalla+de+Toro+indecisa&hl=pt-PT&ei=coyjTumhOqLP4QSCsq3mBA&sa=X&oi=book_result&ct=book-thumbnail&resnum=8&ved=0CEsQ6wEwBzhk#v=onepage&q&f=false ''La "imcomparable" Isabel la Catolica/ The incomparable Isabel the Catholic''], Encuentro Ediciones, printed by Rogar-Fuenlabrada, Madrid, 1993 (Spanish edition), p. 49: ''"...But in the left ''<nowiki>[Portuguese]</nowiki>'' Wing, in front of the Asturians and Galician, the reinforcement army of the Prince heir of Portugal, well provided with artillery, could leave the battlefield with its head high. The battle resulted this way, inconclusive. But its global result stays after that decided by the withdraw of the Portugal's King, the surrender... of the Zamora's fortress on March 19, and the multiple adhesions of the nobles to the young princes."''</ref><ref name="French historian Joseph-Louis Desormeaux (33)">[[#Desormeaux|<sub><big>↓</big></sub>]] French historian Joseph-Louis Desormeaux: ''"... The result of the battle was very uncertain; Ferdinand defeated the enemy's right wing led by Alfonso, but the Prince had the same advantage over the Castilians."'' In
Agustus di tahun yang sama, Isabel membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat atas namanya sendiri. Saat pemberontakan pecah di [[Segovia]], Isabel datang sendiri untuk menekan pemberontakan saat masa itu suaminya sedang tidak bertempur. Bertentangan dengan saran dari para penasihatnya yang pria, Isabel datang sendiri ke dalam kota dan mengadakan perundingan dengan para pemberontak. Dia berhasil dan pemberontak segera dapat diselesaikan.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B. Lippincott & CO., 1860, p. 184–185</ref> Dua tahun kemudian, Isabel mengamankan kedudukannya sebagai penguasa dengan lahirnya Pangeran Juan pada 30 Juni 1478. Kelahiran pewaris pria mengabsahkan kedudukan Isabel sebagai penguasa.
[https://books.google.com/books?id=3x4JAAAAQAAJ&printsec=frontcover&dq=%22Abrégé+chronologique+de+l%27histoire+d%27Espagne++%22&source=bl&ots=_Mc5v0VA-Z&sig=CGnv50KIfo_KbppxzabHt2YvJGI&hl=en&ei=2LHvTKbDNtSxhAeZsoi5DA&sa=X&oi=book_result&ct=result&re ''Abrégé chronologique de l'histoire de l'Éspagne''], Duchesne, Paris, 1758, 3rd Tome, p. 25.</ref> hasil, Pertempuran Toro menunjukkan besarnya kemenangan politik<ref name="Spanish academic António M. (34)">[[#Serrano|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish academic António M. Serrano: ''" From all of this it is deductible that the battle ''<nowiki>[of Toro]</nowiki>'' was inconclusive, but Isabella and Ferdinand made it fly with wings of victory. (...) Actually, since this battle transformed in victory; since 1 March 1476, Isabella and Ferdinand started to rule in the Spain's throne. (...) The inconclusive wings of the battle became the secure and powerful wings of San Juan's eagle'' <nowiki>[the commemorative temple of the Battle of Toro]</nowiki>'' ."'' in [http://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=4208108 ''San Juan de los Reyes y la batalla de Toro''], revista [http://www.realacademiatoledo.es/files/toletum/0009/toletum09_maciadiscurso.pdf Toletum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120312101852/http://www.realacademiatoledo.es/files/toletum/0009/toletum09_maciadiscurso.pdf |date=2012-03-12 }}, segunda época, 1979 (9), [http://biblioteca2.uclm.es/biblioteca/ceclm/ARTREVISTAS/Toletum/tol09/toletum09_maciadiscurso.pdf pp. 55–70] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160129103906/http://biblioteca2.uclm.es/biblioteca/ceclm/ARTREVISTAS/Toletum/tol09/toletum09_maciadiscurso.pdf |date=2016-01-29 }}. Real Academia de Bellas Artes y Ciencias Históricas de Toledo, Toledo. [[International Standard Serial Number|ISSN]]: [http://bddoc.csic.es:8080/detalles.html;isessionid=A31394B29A781B0B063B6993FDA9FAEE?id=30676&bd=HISTORI&tabla=docu 0210-6310] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110930012210/http://bddoc.csic.es:8080/detalles.html;isessionid=A31394B29A781B0B063B6993FDA9FAEE?id=30676&bd=HISTORI&tabla=docu |date=2011-09-30 }}</ref><ref name="A. Ballesteros Beretta (35)">[[#Beretta|<sub><big>↓</big></sub>]] A. Ballesteros Beretta: ''"His moment is the inconclusive Battle of Toro.(...) both sides attributed themselves the victory.... The letters written by the King ''<nowiki>[Ferdinand]</nowiki>'' to the main cities... are a model of skill. (...) what a powerful description of the battle! The nebulous transforms into light, the doubtful acquires the profile of a certain triumph. The politic ''<nowiki>[Ferdinand]</nowiki>'' achieved the fruits of a discussed victory."'' In [https://web.archive.org/web/20120111114918/http://www.portalcultura.mde.es/Galerias/revistas/ficheros/RET_016.pdf ''Fernando el Católico, el mejor rey de España''], ''Ejército'' revue, nr 16, p. 56, May 1941.</ref><ref name="Vicente Álvarez Palenzuela (36)">[[#Palenzuela|<sub><big>↓</big></sub>]] Vicente Álvarez Palenzuela- [http://www.cervantesvirtual.com/obra/la-guerra-civil-castellana-y-el-enfrentamiento-con-portugal-14751479-0/ ''La guerra civil Castellana y el enfrentamiento con Portugal (1475–1479)'']: ''"That is the battle of Toro. The Portuguese army had not been exactly defeated, however, the sensation was that D. Juana's cause had completely sunk. It made sense that for the Castilians Toro was considered as the divine retribution, the compensation desired by God to compensate the terrible disaster of [[Aljubarrota]], still alive in the Castilian memory"''.</ref><ref name="Spanish academic Rafael Dominguez (37)">[[#Casas|<sub><big>↓</big></sub>]] Spanish academic Rafael Dominguez Casas: ''"...San Juan de los Reyes resulted from the royal will to build a monastery to commemorate the victory in a battle with an uncertain outcome but decisive, the one fought in Toro in 1476, which consolidated the union of the two most important Peninsular Kingdoms."'' In [http://dialnet.unirioja.es/servlet/articulo?codigo=2689349 ''San Juan de los reyes: espacio funerário y aposento régio''] in ''Boletín del Seminário de Estúdios de Arte y Arqueologia'', number 56, p. 364, 1990.</ref> dari [[Penguasa Katolik]], menjaga keutuhan takhta mereka sejak pendukung Juana membubarkan diri, membuat pasukan Portugis yang tanpa sekutu meninggalkan Kastila.
 
Dengan pandangan politik yang luas, Isabel mengambil kesempatan ini dan mengadakan pertemuan di Madrigal-Segovia (April–Oktober 1476)<ref name="Historian Marvin">[[#Lunenfeld|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Marvin Lunenfeld: "In 1476, immediately after the indecisive battle of Peleagonzalo ''<nowiki>[near Toro]</nowiki>'', Ferdinand and Isabella hailed the result as a great victory and called a cortes at Madrigal. The newly created prestige was used to gain municipal support from their allies(...)" in [https://books.google.com/books?ei=h-Q1T83PEoK2hAfisv2RAg&ct=book-thumbnail&hl=pt-PT&id=QoFBAQAAIAAJ&dq=%22The+council+of+the+Santa+hermandad%3A+a+study+of+the+pacification+forces+of+Ferdinand+and+Isabella%2C+Marvin+Lunenfeld%22&q=%22indecisive+battle+of+Peleagonzalo%22 ''The council of the Santa Hermandad: a study of the pacification forces of Ferdinand and Isabella''], University of Miami Press, 1970, p. 27.</ref> dan menyumpah putrinya sebagai pewaris takhta Kastila, yang sama saja mengabsahkan takhta Isabel sendiri.
Di sisi lain, Kastila dan Portugis bersaing untuk menguasai Samudera Atlantik dan mencari kekayaan dari Teluk Guinea (emas dan budak) di Afrika Barat, yang mana kemudian berujung pada Perang Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)">[[Battle of Guinea]]: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Década IV], Book XXXIII, Chapter V (''"Disaster among those sent to the mines of gold ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>''. Charges against the King..."''), pp. 91–94. This was a decisive battle because after it, in spite of the Catholic Monarchs' attempts, they were unable to send new fleets to Guinea, Canary or to any part of the Portuguese empire until the end of the war. The [[John II of Portugal|''Perfect Prince'']] sent an order to drown any Castilian crew captured in Guinea waters. Even the Castilian navies which left Guinea before the signature of the peace treaty had to pay the tax ("quinto") to the Portuguese crown when they returned to Castile after the peace treaty. Isabella had to ask permission of Afonso V so that this tax could be paid in Castilian harbours. Naturally all this caused a grudge against the Catholic Monarchs in Andalusia.</ref><ref name="Historian Malyn Newitt">[[#Newitt|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Malyn Newitt: ''"However, in 1478 the Portuguese surprised thirty-five Castilian ships returning from Mina ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>'' and seized them and all their gold. Another...Castilian voyage to Mina, that of [[Eustache de la Fosse]], was intercepted ... in 1480. (...) All things considered, it is not surprising that the Portuguese emerged victorious from this '''first maritime colonial war'''. They were far better organised than the Castilians, were able to raise money for the preparation and supply of their fleets, and had clear central direction from ... ''<nowiki>[Prince]</nowiki>'' John."'' In [http://www.google.com/search?q=%22the+Portuguese+emerged+victorious+from+this+first+maritime+colonial+war.%22+&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT ''A history of Portuguese overseas expansion, 1400–1668''], Routledge, New York, 2005, pp. 39–40.</ref>
 
Agustus pada tahun yang sama, Isabel membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat atas namanya sendiri. Saat pemberontakan pecah di [[Segovia]], Isabel datang sendiri untuk menekan pemberontakan saat masa itu suaminya sedang tidak bertempur. Bertentangan dengan saran dari para penasihat prianya, Isabel datang sendiri ke dalam kota dan mengadakan perundingan dengan para pemberontak. Dia berhasil dan pemberontak segera dapat diselesaikan.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B. Lippincott & CO., 1860, p. 184–185</ref> Dua tahun kemudian, Isabel mengamankan kedudukannya sebagai penguasa dengan lahirnya Pangeran Juan pada 30 Juni 1478. Kelahiran pewaris pria mengabsahkan kedudukan Isabel sebagai penguasa.
Perang berlangsung selama tiga tahun<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile'' The Knickerbocker Press, 1915, p. 109–110</ref> dan berakhir dengan kemenangan Kastila di darat<ref name="Bailey W. Diffie (42)">[[#Diffie|<sub><big>↓</big></sub>]] Bailey W. Diffie and George D. Winius ''"In a war in which the Castilians were victorious on land and the Portuguese at sea, ..."'' in [https://books.google.com/books?id=VsqCelF9OdkC&pg=PA152&lpg=PA152&dq=%22foundations+of+the+Portuguese+empire....In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+on+sea%22&source=bl&ots=_6XiLcq0Ez&sig=MxqBFdBqI-MryupkXAHW3pBa9LU&hl= ''Foundations of the Portuguese empire 1415–1580''], volume I, University of Minnesota Press, 1985, [http://www.google.com/search?q=%22In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+at+sea%22&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT p. 152].</ref> dan kemenangan Portugis di laut.<ref name="Bailey W. Diffie (42)"/> Empat perjanjian damai ditandatangani di Alcáçovas (4 September 1479) dan menghasilkan: Portugal meninggalkan takhta Kastila kepada Isabel sebagai ganti pangsa yang sangat menguntungkan dari wilayah Atlantik yang dipersengketakan dengan Kastila (semuanya jatuh ke tangan Portugal, kecuali [[Kepulauan Canaria]]:<ref>: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], Book XXXI, Chapters VIII and IX (''"preparation of 2 fleets ''<nowiki>[to Guinea and to Canary, respectively]</nowiki>'' so that with them King Ferdinand crush its enemies ''<nowiki>[the Portuguese]</nowiki>..."'').</ref><ref name="Alonso de Palencia (44)">[[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], book XXXII, chapter III: in 1478 a Portuguese fleet intercepted the armada of 25 navies sent by Ferdinand to conquer Gran Canary – capturing 5 of its navies plus 200 Castilians – and forced it to fled hastily and definitively from Canary waters. This victory allowed Prince John to use the Canary Islands as an "exchange coin" in the peace treaty of Alcáçovas.</ref> Guinea beserta tambang emasnya, [[Tanjung Verde]], [[Madeira]], [[Azores]] dan hak penaklukan atas Kerajaan Fez (Maroko bagian utara)<ref>[[#Pina|<sub><big>↓</big></sub>]] Pina, [http://www.gutenberg.org/files/24508/24508-h/24508-h.htm ''Chronica de El-Rei D. Affonso V''], 3rd book, chapter CXCIV (Editorial error: Chapter CXCIV erroneously appears as Chapter CLXIV.Reports the end of the siege of Ceuta by the arrival of the fleet with Afonso V).</ref><ref>[[#Quesada|<sub><big>↓</big></sub>]] Quesada, [http://revistas.ucm.es/index.php/ELEM/article/view/ELEM0000110067A/22548 ''Portugueses en la frontera de Granada''], 2000, p. 98. In 1476 Ceuta was simultaneously besieged by the moors and a Castilian army led by the Duke of Medina Sidónia. The Castilians conquered the city from the Portuguese who took refuge in the inner fortress, but a Portuguese fleet arrived ''"in extremis"'' and regained the city. A Ceuta dominated by the Castilians would certainly have forced the right to conquer Fez (Morocco) to be shared between Portugal and Castile instead of the monopoly the Portuguese acquired.</ref>) ditambah ganti rugi perang: 106.676 emas ganda.<ref name="Mendonça (47)">[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 101–103.</ref> Isabel dan Fernando juga menerima bahwa Juana tinggal di Portugal<ref name="Mendonça (47)"/> dan memaafkan semua tindak pemberontakan pengikutnya yang mendukung Juana dan Alfonso.<ref name="Edwards 2000, p. 38">Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 38</ref> Isabel dan Fernando, yang juga menyatakan dirinya sebagai penguasa Portugal dan memberikan tanahnya kepada para bangsawan<ref>[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 53.</ref>—harus melepaskan takhta Portugal.
 
Di sisi lain, Kastila dan Portugis bersaing untuk menguasai Samudera Atlantik dan mencari kekayaan dari [[Teluk Guinea]] (emas dan budak) di Afrika Barat, yang mana kemudian berujung pada Perang Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)">[[Battle of Guinea]]: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Década IV], Book XXXIII, Chapter V (''"Disaster among those sent to the mines of gold ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>''. Charges against the King..."''), pp. 91–94. This was a decisive battle because after it, in spite of the Catholic Monarchs' attempts, they were unable to send new fleets to Guinea, Canary or to any part of the Portuguese empire until the end of the war. The [[John II of Portugal|''Perfect Prince'']] sent an order to drown any Castilian crew captured in Guinea waters. Even the Castilian navies which left Guinea before the signature of the peace treaty had to pay the tax ("quinto") to the Portuguese crown when they returned to Castile after the peace treaty. Isabella had to ask permission of Afonso V so that this tax could be paid in Castilian harbours. Naturally all this caused a grudge against the Catholic Monarchs in Andalusia.</ref><ref name="Historian Malyn Newitt">[[#Newitt|<sub><big>↓</big></sub>]] Historian Malyn Newitt: ''"However, in 1478 the Portuguese surprised thirty-five Castilian ships returning from Mina ''<nowiki>[Guinea]</nowiki>'' and seized them and all their gold. Another...Castilian voyage to Mina, that of [[Eustache de la Fosse]], was intercepted ... in 1480. (...) All things considered, it is not surprising that the Portuguese emerged victorious from this '''first maritime colonial war'''. They were far better organised than the Castilians, were able to raise money for the preparation and supply of their fleets, and had clear central direction from ... ''<nowiki>[Prince]</nowiki>'' John."'' In [http://www.google.com/search?q=%22the+Portuguese+emerged+victorious+from+this+first+maritime+colonial+war.%22+&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT ''A history of Portuguese overseas expansion, 1400–1668''], Routledge, New York, 2005, pp. 39–40.</ref>
Di Alcáçovas, Isabel dan Fernando menguasai takhta, tetapi Portugis memiliki hak khusus untuk berlayar dan berdagang di Samudera Atlantik selatan Kepulauan Canaria menunjukkan bahwa secara praktik, Spanyol diblokir dari Atlantik dan menghadapi jalan buntu dalam mendapatkan emas Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)" /> Akademisi Spanyol Antonio Rumeu de Armas menyatakan bahwa dengan perjanjian damai Alcáçovas, 1479, Fernando dan Isabel "...membeli kedamaian dengan harga mahal yang berlebihan..."<ref name="António Rumeu de Armas (49)">[[#Armas|<sub><big>↓</big></sub>]] António Rumeu de Armas- [http://www.goodreads.com/book/show/4335425-el-tratado-de-tordesillas book description], MAPFRE, Madrid, 1992, page 88.</ref> dan sejarawan Mª Monserrat León Guerrero menambahkan bahwa mereka "...menemukan diri mereka dipaksa untuk mengabaikan ekspansi oleh Atlantik...".<ref name="Mª Monserrat León Guerrero (50)">[[#Guerrero|<sub><big>↓</big></sub>]] Mª Monserrat León Guerrero in [http://www.cervantesvirtual.com/obra/el-segundo-viaje-colombino--0/ ''El segundo viaje colombino''], University of Valladolid, 2000, chapter 2, pp. 49–50.</ref>
 
[[Berkas:Isabel la Católica-2.jpg|kiri|jmpl|Dilukiskan oleh Virgen de la mosca di Gereja Santa Maria yang Agung (Collegiate church of Santa María la Mayor)]]
Kolumbus membebaskan Kastila dari keadaan sulit ini karena penemuan dunia barunya membawa pada keseimbangan bersama di Atlantik dalam Perjanjian Tordesillas.<ref name="Mª Monserrat León Guerrero (50)" /> Selain itu, dengan mendukung Kolumbus, penguasa Spanyol mencoba satu-satunya jalan yang tersisa untuk melakukan perluasan wilayah dan mereka berhasil dalam masalah ini.
 
Perang berlangsung selama tiga tahun<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile'' The Knickerbocker Press, 1915, p. 109–110</ref> dan berakhir dengan kemenangan Kastila di darat<ref name="Bailey W. Diffie (42)">[[#Diffie|<sub><big>↓</big></sub>]] Bailey W. Diffie and George D. Winius ''"In a war in which the Castilians were victorious on land and the Portuguese at sea, ..."'' in [https://books.google.com/books?id=VsqCelF9OdkC&pg=PA152&lpg=PA152&dq=%22foundations+of+the+Portuguese+empire....In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+on+sea%22&source=bl&ots=_6XiLcq0Ez&sig=MxqBFdBqI-MryupkXAHW3pBa9LU&hl= ''Foundations of the Portuguese empire 1415–1580''], volume I, University of Minnesota Press, 1985, [http://www.google.com/search?q=%22In+a+war+in+which+the+Castilians+were+victorious+on+land+and+the+Portuguese+at+sea%22&btnG=Pesquisar+livros&tbm=bks&tbo=1&hl=pt-PT p. 152].</ref> dan kemenangan Portugis di laut.<ref name="Bailey W. Diffie (42)"/> Empat perjanjian damai ditandatangani di Alcáçovas (4 September 1479) dan menghasilkan: Portugal meninggalkan takhta Kastila kepada Isabel sebagai ganti pangsa yang sangat menguntungkan dari wilayah Atlantik yang dipersengketakan dengan Kastila (semuanya jatuh ke tangan Portugal, kecuali [[Kepulauan Canaria]]:<ref>: [[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], Book XXXI, Chapters VIII and IX (''"preparation of 2 fleets ''<nowiki>[to Guinea and to Canary, respectively]</nowiki>'' so that with them King Ferdinand crush its enemies ''<nowiki>[the Portuguese]</nowiki>..."'').</ref><ref name="Alonso de Palencia (44)">[[#Palencia|<sub><big>↓</big></sub>]] Alonso de Palencia, [https://books.google.com/books?id=-1A3cWT_1kAC&pg=PA93&lpg=PA93&dq=%22Alonso+de+Palencia+decada+cuarta+naves+castellanas%22&source=bl&ots=kdDs0IZIC2&sig=1GhLLlK7uT95iMhwkS2KqoLeBJQ&hl=pt-PT&ei=zGpZTbrYFIKAhQf-9YyDDQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved Decada IV], book XXXII, chapter III: in 1478 a Portuguese fleet intercepted the armada of 25 navies sent by Ferdinand to conquer Gran Canary – capturing 5 of its navies plus 200 Castilians – and forced it to fled hastily and definitively from Canary waters. This victory allowed Prince John to use the Canary Islands as an "exchange coin" in the peace treaty of Alcáçovas.</ref> Guinea beserta tambang emasnya, [[Tanjung Verde]], [[Madeira]], [[Azores]] dan hak penaklukan atas Kerajaan Fez (Maroko bagian utara)<ref>[[#Pina|<sub><big>↓</big></sub>]] Pina, [http://www.gutenberg.org/files/24508/24508-h/24508-h.htm ''Chronica de El-Rei D. Affonso V''], 3rd book, chapter CXCIV (Editorial error: Chapter CXCIV erroneously appears as Chapter CLXIV.Reports the end of the siege of Ceuta by the arrival of the fleet with Afonso V).</ref><ref>[[#Quesada|<sub><big>↓</big></sub>]] Quesada, [http://revistas.ucm.es/index.php/ELEM/article/view/ELEM0000110067A/22548 ''Portugueses en la frontera de Granada''], 2000, p. 98. In 1476 Ceuta was simultaneously besieged by the moors and a Castilian army led by the Duke of Medina Sidónia. The Castilians conquered the city from the Portuguese who took refuge in the inner fortress, but a Portuguese fleet arrived ''"in extremis"'' and regained the city. A Ceuta dominated by the Castilians would certainly have forced the right to conquer Fez (Morocco) to be shared between Portugal and Castile instead of the monopoly the Portuguese acquired.</ref>) ditambah ganti rugi perang: 106.676 emas ganda.<ref name="Mendonça (47)">[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 101–103.</ref> Isabel dan Fernando juga menerima bahwa Juana tinggal di Portugal<ref name="Mendonça (47)"/> dan memaafkan semua tindak pemberontakan pengikutnya yang mendukung Juana dan Alfonso.<ref name="Edwards 2000, p. 38">Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 38</ref> Isabel dan Fernando, yang juga menyatakan dirinya sebagai penguasa Portugal dan memberikan tanahnya kepada para bangsawan<ref>[[#Mendonça|<sub><big>↓</big></sub>]] Mendonça, 2007, p. 53.</ref>—harus melepaskan klaim mereka atas takhta Portugal.
==Pembaharuan==
 
Di Alcáçovas, Isabel dan Fernando menguasai takhta, tetapi Portugis memiliki hak khusus untuk berlayar dan berdagang di Samudera Atlantik selatan Kepulauan Canaria menunjukkan bahwa secara praktik, Spanyol diblokir dari Atlantik dan menghadapi jalan buntu dalam mendapatkan emas Guinea.<ref name="Battle of Guinea (40)" /> Akademisi Spanyol Antonio Rumeu de Armas menyatakan bahwa dengan perjanjian damai Alcáçovas, 1479, Fernando dan Isabel "...membeli kedamaian dengan harga mahal yang berlebihan..."<ref name="António Rumeu de Armas (49)">[[#Armas|<sub><big>↓</big></sub>]] António Rumeu de Armas- [http://www.goodreads.com/book/show/4335425-el-tratado-de-tordesillas book description], MAPFRE, Madrid, 1992, page 88.</ref> dan sejarawan Mª Monserrat León Guerrero menambahkan bahwa mereka "...menemukan diri mereka dipaksa untuk mengabaikan ekspansi oleh Atlantik...".<ref name="Mª Monserrat León Guerrero (50)">[[#Guerrero|<sub><big>↓</big></sub>]] Mª Monserrat León Guerrero in [http://www.cervantesvirtual.com/obra/el-segundo-viaje-colombino--0/ ''El segundo viaje colombino''], University of Valladolid, 2000, chapter 2, pp. 49–50.</ref>
===Peraturan tindak kejahatan===
 
Kolumbus membebaskan Kastila dari keadaan sulit ini karena penemuan dunia barunya membawa pada keseimbangan bersama di Atlantik dalam [[Perjanjian Tordesillas]].<ref name="Mª Monserrat León Guerrero (50)" /> Selain itu, dengan mendukung Kolumbus, penguasa Spanyol mencoba satu-satunya jalan yang tersisa untuk melakukan perluasan wilayah dan mereka berhasil dalam masalah ini.
 
== Pembaharuan ==
 
=== Peraturan tindak kejahatan ===
[[Berkas:Isabelle catile crown.jpg|ka|jmpl|Mahkota dan tongkat kerajaan Isabel beserta pedang Fernando]]
Saat Isabel naik takhta pada tahun 1474, Kastila berada dalam keputusasaan. Sudah diketahui bahwa Enrique termasuk raja yang boros dan tidak banyak mengupayakan penegakan hukum di kerajaan. Dikatakan oleh salah seorang Kastila bahwa pada saat itu pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan terjadi tanpa dikenai hukuman.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 121</ref> Dikarenakan masalah ini, Isabel berusaha untuk memperbarui kerajaannya. Para sejarawan di masanya memandang Isabel lebih cenderung pada keadilan daripada belas kasih, juga dikenal lebih keras dan tanpa ampun dibandingkan suaminya, Fernando.<ref>Boruchoff, David A. "Historiography with License: Isabel, the Catholic Monarch, and the Kingdom of God." ''Isabel la Católica, Queen of Castile: Critical Essays''. Palgrave Macmillan, 2003, pp. 242–247.</ref>
 
==== La Santa Hermandad ====
Pembaharuan besar pertama yang dilakukan Isabel adalah pembentukan pasukan keamanan pada 1476, yakni La Santa Hermandad (Persaudaraan Suci). Saat itu bukan kali pertama Kastila menyaksikan Hermandad, tetapi pertama kalinya lembaga ini dikelola oleh pihak istana.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 125</ref> Pada masa abad pertengahan akhir, Hermandad digambarkan sebagai sekelompok lelaki, atas kesadaran pribadi, yang bersama-sama berpatroli di jalan dan pedesaan untuk menghukum para penjahat sesuai hukum.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 42</ref> Sebelum 1476, persaudaraan ini sering ditekan oleh penguasa. Sebelum 1476, lembaga kehakiman di sebagian besar negara lebih berada di bawah kendali anggota pembangkang dari bangsawan daripada dalam kendali pejabat istana.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, pp. 48–49</ref> Untuk menyelesaikan permasalahan, pada pertemuan dewan 1476, pimpinan Hermandad dimapankan untuk Kastila, Leon, dan [[Asturias]]. Pasukan keamanan dibentuk dari orang-orang lokal yang bertujuan untuk mengatur hukuman atas kejahatan yang terjadi di kerajaan. Pada 1477, Isabel mengunjungi [[Extremadura]] dan Andalusia untuk mengenalkan pasukan keamanan ini.<ref>Prescott, William. ''History of the Reign of Ferdinand and Isabella, The Catholic.'' J.B Lippincott & CO., 1860, p. 186</ref>
 
==== Pembaharuan hukum lain ====
Guna menjaga pembaharuannya diatur dalam hukum, Isabel menunjuk dua pejabat guna mengembalikan kedamaian di GaliciaGalisia pada 1481. Wilayah ini sudah menjadi sasaran bangsawan tiran sejak masa ayah Isabel, Juan II.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 123</ref> Mereka berhasil mengusir lebih dari 1.500 perampok dari GaliciaGalisia.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 133</ref>
 
=== Keuangan ===
Sejak masa awal pemerintahannya, Isabel sepenuhnya meyakini pentingnya mengembalikan keuangan negara. Masa pemerintahan Enrique meninggalkan [[Kerajaan Kastila dan León|Kerajaan Kastila dan Leon]] dalam utang besar. Setelah pemeriksaan, diketahui bahwa penyebab utama dari kemiskinan negara adalah pada keterasingan besar-besaran tanah kerajaan selama masa pemerintahan Enrique.<ref name="Plunkett 1915, p. 150">Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 150</ref> Untuk mendapatkan uang, Enrique menjual tanah-tanah kerajaan dengan harga di bawah nilai yang seharusnya. Pihak parlemen pada tahun 1480 mengambil kesimpulan bahwa satu-satunya harapan untuk memperbarui keuangan adalah kembalinya tanah-tanah tersebut dan ini disetujui oleh para bangsawan dan pejabat istana, tetapi Isabel enggan mengambil langkah-langkah yang terlalu drastis. Diputuskan bahwa Kardinal Spanyol akan mengadakan penyelidikan terkait masa kepemilikan lahan-lahan tersebut dipada masa saudara tirinya. Mereka yang mendapat lahan tersebut bukan karena jasa-jasa mereka harus mengembalikan lahan tersebut tanpa ganti rugi, sedangkan yang telah membeli dengan harga jauh di bawah nilai yang seharusnya akan membeli kembali dengan harga yang seharusnya. Saat banyak bangsawan dipaksa untuk membayar sejumlah uang atas lahan-lahan mereka, perbendaharaan istana menjadi lebih kaya. Satu persyaratan Isabel adalah tidak adanya pencabutan hadiah yang diperuntukkan untuk gereja, rumah sakit, dan kaum miskin.<ref>Plunkett,Ierne. ''Isabel of Castile''. The Knickerbocker Press, 1915, p. 152–155</ref>
 
Masalah lain terkait keuangan adalah percetakan koin yang berlebihan dan berlebihnya keberadaan percetakan uang di kerajaan. Pada masa kekuasaan Enrique, jumlah percetakan uang meningkat dari lima menjadi 150.<ref name="Plunkett 1915, p. 150"/> Banyak koin yang diproduksi ini hampir tidak bergunabernilai. DiPada tahun pertama pemerintahannya, Isabel menguasai percetakan-percetakan uang kerajaan dan menetapkan patokan resmi. Dengan mengendalikan dan menutup beberapa percetakan uang, Isabel mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan istana untuk menangani keuangan kerajaan.
 
=== Pemerintahan ===
Baik Isabel maupun Fernando menetapkan beberapa lembaga pemerintahan dan tata usaha di masing-masing kerajaan mereka. Khususnya di Kastila, capaian utamanya adalah menggunakan lembaga-lembaga yang telah ada sejak Raja Juan II dan Enrique IV dengan lebih efektif.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 28</ref>
=== Tahun 1492 ===
 
==== Granada ====
[[FileBerkas:Isabella by Bigarny01.jpg|thumbjmpl|Patung Isabel oleh Felipe Bigarny; ditempatkan di [[Capilla Real]], [[Granada]]]]
Pada akhir masa [[Reconquista|''[[reconquista'']]'', hanya Granada yang tersisa untuk ditaklukan oleh Fernando dan Isabel. [[Keamiran Granada]] dipimpin oleh wangsa Nasrid sejak pertengahan abad ketiga belas.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 48</ref> Wilayahnya yang dilindungi penghalang alami dan benteng-benteng, membuat proses penaklukannya berlangsung cukup lama. Pada 1 Februari 1482,Fernando dan Isabel tiba di Media del Campo dan ini umumnya dipandang sebagai awal perang dengan Granada. Saat Fernando dan Isabel turut serta dalam perang sejak awal, kepemimpinan Granada justru terpecah belah dan tidak berada dalam satu kesatuan.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 48–49</ref> Meskipun begitu, masih tetap membutuhkan waktu sekitar sepuluh tahun untuk menaklukannya, puncaknya pada 1492.
 
[[Berkas:La Rendición de Granada - Pradilla.jpg|kiri|jmpl|''The Capitulation of Granada'' oleh F. Padilla: Muhammad XII di hadapan Fernando and Isabel.]]
Fernando dan Isabel merekrut para prajurit dari berbagai negara-negara Eropa dan meningkatkan artileri mereka dengan meriam terbaik dan paling mutakhir.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 104–106</ref> Secara perlahan, mereka merebut Keamiran Granada sedikit demi sedikit. Pada 1485, mereka mengepung Ronda dan menaklukannya hanya dalam waktu dua pekan dengan pengeboman besar-besaran.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 111</ref> Di tahun berikutnya, Loja diduduki dan Muhammad XII kembali ditangkap dan dibebaskan. Setahun kemudian, dengan jatuhnya [[Málaga]], bagian barat Keamiran Granada jatuh ke tangan Isabel dan Fernando. Wilayah bagian timurnya menyerang saat jatuhnya Baza pada 1489. Pengepungan Granada dimulai pada musim semi 1491 dan pada akhir tahun tersebut, Muhammad XII menyerah. Pada 2 Januari 1492, Fernando dan Isabel memasuki Granada dan menerima kunci kota. Masjid utama Granada kemudian diubah menjadi gereja.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 112–130</ref> Perjanjian Granada ditandatangani pada tahun itu, dan Fernando dan Isabel memberi jaminan untuk membiarkan umat Islam dan Yahudi Granada hidup dalam damai. Pemberontakan bangsa Moor pada tahun 1500 menyebabkan pihak Katolik memandang bahwa pihak Muslim melanggar perjanjian yang telah disepakati, yang dipandang sebagai pembenaran untuk melakukan pengusiran umat Muslim dan Yahudi dari Spanyol.
 
Fernando dan Isabel merekrut para prajurit dari berbagai negara-negara Eropa dan meningkatkan artileri mereka dengan meriam terbaik dan paling mutakhir.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 104–106</ref> Secara perlahan, mereka merebut Keamiran Granada sedikit demi sedikit. Pada 1485, mereka mengepung Ronda dan menaklukannya hanya dalam waktu dua pekan dengan pengeboman besar-besaran.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 111</ref> Pada tahun berikutnya, Loja diduduki dan Muhammad XII kembali ditangkap dan dibebaskan. Setahun kemudian, dengan jatuhnya [[Málaga]], bagian barat Keamiran Granada jatuh ke tangan Isabel dan Fernando. Wilayah bagian timurnya menyerang saat jatuhnya Baza pada 1489. Pengepungan Granada dimulai pada musim semi 1491 dan pada akhir tahun tersebut, Muhammad XII menyerah. Pada 2 Januari 1492, Fernando dan Isabel memasuki Granada dan menerima kunci kota. Masjid utama Granada kemudian diubah menjadi gereja.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 112–130</ref> Meskipun dalam masalah politik, umat Katolik dan Islam saling berhadap-hadapan, tetapi saat penyerahan kunci Granada, Isabel menggunakan busana ala [[Moor]] (Muslim Andalusia), menunjukkan betapa gaya hidup masyarakat Muslim sudah berurat akar di Spanyol kala itu.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 306.</ref> Pada tahun itu pula,[[Perjanjian Granada (1491)|Perjanjian Granada]] ditandatangani, berisikan jaminan dari Fernando dan Isabel untuk membiarkan umat Islam Granada hidup dalam damai.
====Kolumbus dan hubungan dengan Portugis====
{{main article|Christopher Columbus}}
[[File:WC Delacroix,Eugene The Return of Christopher Columbus.jpg|thumb|The return of Christopher Columbus; his audience before King Ferdinand and Queen Isabella.]]
Just three months after entering Granada, Queen Isabella agreed to sponsor [[Christopher Columbus]] on an expedition to reach the [[Indies]] by sailing west (2000 miles, according to Columbus).<ref>Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 316</ref> The crown agreed to pay a sum of money as a concession from monarch to subject.<ref name="Edwards, John 2005, p. 120">Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 120</ref>
 
==== Kolumbus dan hubungan dengan Portugis ====
On 3 August 1492 his expedition departed and arrived in [[San Salvador Island]] on 12 October. He named it San Salvador after Jesus the Savior.<ref name="Edwards, John 2005, p. 120"/> He returned the next year and presented his findings to the monarchs, bringing natives and gold under a hero's welcome. Although Columbus was sponsored by the Castilian queen, treasury accounts show no royal payments to him until 1493, after his first voyage was complete.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 119</ref> Spain entered a [[Golden Age (metaphor)|Golden Age]] of [[Age of Discovery|exploration]] and [[Spanish colonization of the Americas|colonisation]], the period of the [[Spanish Empire]]. The Portuguese did not recognise that South America belonged to the Spanish because it was on Portugal's sphere of influence and the Portuguese King John II threatened to send an army to claim the land for the Portuguese. In 1494, by the [[Treaty of Tordesillas]], Isabella and Ferdinand agreed to divide the Earth, outside of Europe, with king [[John II of Portugal|John II]] of [[Kingdom of Portugal|Portugal]].
{{main article|Kristoforus Kolumbus}}
[[Berkas:WC Delacroix,Eugene The Return of Christopher Columbus.jpg|jmpl|Kepulangan Kolumbus dan bertemu dengan Raja Fernando dan Ratu Isabel]]
Hanya tiga bulan berselang setelah memasuki Granada, Isabel setuju untuk mendanai Kristoforus Kolumbus dalam perjalanannya menuju India melalui barat (2000 mil, menurut Kolumbus).<ref>Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 316</ref> Pihak istana setuju membayarkan sejumlah uang sebagai bentuk restu penguasa kepada bawahannya.<ref name="Edwards, John 2005, p. 120">Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 120</ref>
 
Pada 3 Agustus 1492, rombongan Kolumbus berangkat dan tiba di [[Pulau San Salvador]] pada 12 Oktober. Kolumbus menamai demikian mengikuti nama Yesus sang Juru Selamat.<ref name="Edwards, John 2005, p. 120"/> Dia kembali tahun berikutnya dan menemui penguasa, membawa orang asli dan emas. Meskipun Kolumbus mendapat dukungan dari Ratu Kastila, perbendaharaan tidak menunjukkan adanya bayaran kepada Kolumbus sampai pada 1493, setelah pelayaran pertamanya terselesaikan.<ref>Edwards, John. ''Ferdinand and Isabella''. Pearson Education Limited, 2005, p. 119</ref> Pada masa ini, Spanyol mulai memasuki masa keemasan dalam penjelajahan dan kolonialisme.
Isabella was not in favour of Columbus' enslavement of the [[indigenous peoples of the Americas|American natives]] and attempted to enforce the recent policies of the [[Canary Islands|Canaries]] upon the 'New World', stating that all peoples were under the subject of the Castilian Crown and could not be enslaved in most situations. The principles she established would have very little effect during her lifetime, however.<ref name=Tame08>[https://books.google.com/books?id=bIXh4xsCfUAC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I&hl=en&sa=X&ei=HJBsUdv7AYOGyAG12YGwAQ&ved=0CDEQ6AEwAA#v=onepage&q=Isabel%20I&f=false F. Weissberger, Barbara ''Queen Isabel I of Castile: Power, Patronage, Persona''], Tamesis Books, 2008, p. 27, accessed 9 July 2012</ref>
 
Isabel tidak menyetujui Kolumbus yang memperbudak orang Indian dan berusaha membentuk undang-undang yang menyataka bahwa mereka semua adalah bawahan dari Takhta Kastila dan mereka tidak dapat diperbudak. Namun asas yang telah dicanangkan Isabel tidak membawa dampak besar pada masa hidupnya.<ref name=Tame08>[https://books.google.com/books?id=bIXh4xsCfUAC&printsec=frontcover&dq=Isabel+I&hl=en&sa=X&ei=HJBsUdv7AYOGyAG12YGwAQ&ved=0CDEQ6AEwAA#v=onepage&q=Isabel%20I&f=false F. Weissberger, Barbara ''Queen Isabel I of Castile: Power, Patronage, Persona''], Tamesis Books, 2008, p. 27, accessed 9 July 2012</ref>
====Pengusiran umat Yahudi====
{{main article| Alhambra Decree| Spanish Inquisition}}
 
==== Pengusiran umat Yahudi ====
With the institution of the Roman Catholic Inquisition in Spain, and with the [[Dominican friar]] [[Tomás de Torquemada]] as the first Inquisitor General, the Catholic Monarchs pursued a policy of religious and national unity. Though Isabella opposed taking harsh measures against Jews on economic grounds, Torquemada was able to convince Ferdinand.{{Citation needed|date=April 2013}} On 31 March 1492, the [[Alhambra decree]] for the expulsion of the Jews was issued.<ref name="Liss 1992. p. 298">Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 298</ref> The Jews had until the end of July, three months, to leave the country and they were not to take with them gold, silver, money, arms, or horses.<ref name="Liss 1992. p. 298"/> Traditionally, it had been claimed that as many as 200,000 Jews left Spain, but recent historians have shown that such figures are exaggerated: [[Henry Kamen]] has shown that out of a total population of 80,000 Jews, a maximum of 40,000 left and the rest converted.<ref>Henry Kamen, The Spanish Inquisition: A Historical Revision. (Yale University Press, 1997. p. 29–31).</ref> Hundreds of those that remained came under the Inquisition's investigations into relapsed ''conversos'' ([[Marranos]]) and the Judaizers who had been abetting them.<ref>Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 308</ref>
{{main article| Dekret Alhambra|Inkuisisi Spanyol}}
 
Dengan dilembagakannya Inkuisisi Katolik Roma di Spanyol, dengan seorang [[Dominikan]], [[Tomás de Torquemada]] sebagai jenderal inkuisitor pertama, Fernando dan Isabel mencanangkan kebijakan penyatuan agama dan negara. Pada 31 Maret 1492, [[Dekret Alhambra|Maklumat Alhambra]] yang berisikan perintah pengusiran umat Yahudi diterbitkan.<ref name="Liss 1992. p. 298">Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 298</ref> Penerima pengakuan dosa Isabel yang lama dan toleran, Hernando de Talavera, diganti dengan Francisco Jiménez de Cisneros yang sangat tidak toleran. Sangat mungkin Cisneros berperan dalam keputusan Isabel terkait masalah ini.<ref>{{cite web |url=http://users.ipfw.edu/jehle/deisenbe/Other_Hispanic_Topics/Cisneros_y_la_quema_de_los_manuscritos_granadinos.htmDaniel |title=Cisneros y la quema de los manuscritos granadinos |last=Eisenberg |first=Daniel |publisher=Journal of Hispanic Philology |orig-year=1992 |year=1993 |volume=16 |pages=107–124 |access-date=9 September 2016}}</ref> Umat Yahudi diberi pilihan untuk menjadi Kristen ataupun meninggalkan Spanyol. Mereka diberi batas waktu sampai akhir Juli dan harus meninggalkan negara tanpa membawa emas, perak, senjata, maupun kuda.<ref name="Liss 1992. p. 298"/>
===Tahun-tahun berikutnya===
{{House of Trastámara}}
 
Salah seorang Yahudi yang memiliki jalan kepada Raja dan Ratu, Abranavel, berusaha menegosiasi agar pengusiran itu ditunda dari tanggal 31 Juli menjadi 2 Agustus. Secara simbolis, tanggal 2 Agustus 1492 bertepatan dengan tanggal 9 Ab dalam penanggalan Yahudi, tanggal peringatan dihancurkannya [[Bait Salomo|Bait Salomo di Yerusalem]] sekaligus awal kaum Yahudi menjalani masa pengasingan. Meskipun sejarawan pada masa belakangan menolak perhitungan Abranavel terkait kesesuaian tanggal tersebut, tetapi yang pasti bahwa Abranavel menyadari betapa pengusiran ini menjadi tragedi yang tidak ada bandingannya dalam sejarah Yahudi sejak dihancurkannya Bait Salomo. Dikarenakan mengetahui tidak dapat membatalkan perintah pengusiran, Abranavel yang merupakan tokoh Yahudi paling berpengaruh di istana ini pun menyiasati agar waktu pengusiran mereka berada pada tanggal yang sama dengan kehancuran Bait Salomo, sebagai perlambang rasa kehilangan yang dialami umat Yahudi.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 310-311.</ref>
Isabella received the title of [[Catholic Monarchs|Catholic Monarch]] by [[Pope Alexander VI]], a pope of whose behaviour and involvement in matters Isabella did not approve. Along with the physical unification of Spain, Isabella and Ferdinand embarked on a process of spiritual unification, trying to bring the country under one faith ([[Roman Catholic Church|Roman Catholicism]]). As part of this process, the Inquisition became institutionalised. After a Muslim uprising in 1499, and further troubles thereafter, the [[Treaty of Granada]] was broken in 1502, and Muslims were ordered to either become Christians or to leave. Isabella's confessor, [[Francisco Jiménez de Cisneros|Cisneros]], was named Archbishop of [[Toledo, Spain|Toledo]].<ref>Hunt, Jocelyn. ''Spain 1474–1598''. Routledge, 2001, p. 20</ref> He was instrumental in a program of rehabilitation of the religious institutions of Spain, laying the groundwork for the later [[Counter-Reformation]]. As Chancellor, he exerted more and more power.
 
=== Tahun-tahun berikutnya ===
Isabella and her husband had created an [[Spanish Empire|empire]] and in later years were consumed with administration and politics; they were concerned with the succession and worked to link the Spanish crown to the other rulers in Europe. By early 1497, all the pieces seemed to be in place: [[John, Prince of Asturias]], married [[Archduchess Margaret of Austria]], establishing the connection to the [[Habsburg]]s. The eldest daughter, [[Isabella, Princess of Asturias (1470–1498)|Isabella]], married [[Manuel I of Portugal]], and [[Joanna of Castile|Joanna]] was married to another Habsburg prince, [[Philip I of Castile|Philip of Burgundy]].
 
==== Perjanjian Tordesillas ====
However, Isabella's plans for her two eldest children did not work out. John died shortly after his marriage. [[Isabella, Princess of Asturias (1470–1498)|Isabella, Princess of Asturias]], died in childbirth and her son [[Miguel da Paz, Prince of Asturias|Miguel]] died at the age of two. Queen Isabella I's crowns passed to her daughter, [[Joanna of Castile]], and her son-in-law, [[Philip I of Castile|Philip of Habsburg]].<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 241–260</ref>
{{main article|Perjanjian Tordesillas}}
[[Berkas:Spain and Portugal.png|300px|jmpl|kiri|Garis yang membagi dunia non-Kristen menjadi wilayah Portugal dan Kastila. Garis ungu ditetapkan pada Perjanjian Tordesillas (1494) dan garis hijau ditetapkan pada Perjanjian Zaragoza (1529).]]
Dikarenakan munculnya perselisihan antara Portugal dan Kastila terkait wilayah jajahan di luar benua Eropa, diadakanlah Perjanjian Tordesillas. Ditandatangani pada 7 Juni 1949, perjanjian ini menetapkan bahwa dunia di luar Eropa dibagi menjadi dua bagian, masing-masingnya untuk Kastila dan Portugal, dan masing-masing dari keduanya tidak diperkenankan untuk merebut wilayah yang lain yang telah disepakati. Perjanjian ini diadakan oleh [[Paus Alexander VI]] dan ditandatangani oleh Ratu Isabel, Raja Fernando, dan Putra Mahkota Juan di pihak Kastila dan Raja João II di pihak Portugal.
 
==== Pengusiran umat Islam ====
Isabella did, however, make successful dynastic matches for her three youngest daughters. The death of Isabella, Princess of Asturias, created a necessity for Manuel I of Portugal to remarry and Isabella's third child, Maria, became his next bride. Isabella's youngest daughter, Catherine, married England's Arthur, Prince of Wales, but his early death resulted in her being married to his younger brother, Henry VIII of England.
{{main article|Perjanjian Granada (1491)}}
[[Berkas:The_Moorish_Proselytes_of_Archbishop_Ximenes,_Granada,_1500.jpg|jmpl|300x300px|Pemurtadan kelompok Muslim di bawah Francisco Jimenez de Cisneros dipandang sebagai pelanggaran perjanjian dan menjadi alasan utama terjadinya pemberontakan oleh penduduk Muslim. Lukisan karya Edwin Long.]]
Awalnya, penguasa Katolik melaksanakan butir-butir Perjanjian Granada. Dewan Kota bersama didirikan di Granada, dan umat Islam diizinkan untuk memilih perwakilan mereka sendiri. Meskipun ada tekanan dari kelompok Spanyol, Fernando memilih kebijakan 'mekanisme-pasar' terhadap Muslim dengan harapan bahwa interaksi dengan umat Katolik akan membuat mereka 'memahami kesalahan iman' mereka dan kemudian meninggalkan Islam. Hernando de Talavera, seorang biarawan yang dikenal moderat, diangkat sebagai Uskup Agung Granada. Ia dikenal karena lebih menyukai cara pendektan dengan khotbah "alasan harus menjadi Katolik" daripada menggunakan hukuman. Saat Fernando dan Isabel mengunjungi kota ini pada musim panas tahun 1499, mereka disambut dengan penuh semangat oleh warga, termasuk umat Islam.<ref name="Carr2009">{{Cite book|url=http://books.google.com/books?id=netlOtzI6R8C|title=Blood and Faith: The Purging of Muslim Spain|last=Carr|first=Matthew|publisher=New Press|year=2009|isbn=978-1-59558-361-1|pages=51-57|ref=harv}}</ref>
 
Pada saat yang sama, Francisco Jimenez de Cisneros, Uskup Agung Toledo, tiba di Granada dan mulai bekerja bersama Talavera. Cisneros tidak menyukai pendekatan Talavera, dan mulai memenjarakan kelompok Muslim yang dipandang tidak dapat bekerja sama, terutama kaum bangsawan. Mereka ditekan hingga bersedia murtad. Didorong oleh meningkatnya angka pemurtadan, Cisneros semakin giat dan pada bulan Desember 1499 dia mengatakan kepada [[Paus Aleksander VI]] bahwa tiga ribu umat Islam telah masuk Katolik dalam satu hari. Dewan gereja Cisneros sendiri memperingatkan bahwa cara ini mungkin melanggar Perjanjian, dan [[Hagiografi|hagiografer]] abad keenam belas, Álvar Gómez de Castro menggambarkan pendekatan ini sebagai "cara yang tidak benar".{{Sfn|Carr|2009}}
Isabella officially withdrew from governmental affairs on 14 September 1504 and she died that same year on 26 November in [[Medina del Campo]], but it is said that she had truly been in decline since the death of her son Prince John in 1497.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 282</ref> She is entombed in [[Granada]] in the [[Capilla Real de Granada|Capilla Real]], which was built by her grandson, [[Charles V, Holy Roman Emperor]] (Carlos I of Spain), alongside her husband Ferdinand, her daughter Joanna and Joanna's husband Philip; and Isabella's 2-year-old grandson, Miguel (the son of Isabella's daughter, also named Isabella, and King Manuel I of Portugal). The museum next to the Capilla Real holds her [[Crown (headgear)|crown]] and [[scepter]].
 
Pada Desember 1499, di tengah semakin meningkatnya pemaksaan pemindahan agama dan dipicu oleh insiden yang melibatkan pihak yang berwenang untuk memurtadkan kembali seorang wanita Kristen yang telah menjadi Muslim, penduduk Albayzín memulai pemberontakan bersenjata secara terbuka. Talavera dan Jenderal Tendilla menyelesaikan keadaan ini dengan melakukan negosiasi dengan umat Islam. Sementara itu, Cisneros dipanggil ke pengadilan di Seville untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia meyakinkan penguasa Katolik untuk memberikan pengampunan kolektif kepada para pemberontak, dengan syarat bahwa mereka masuk Kristen. Akibatnya, seluruh kota Granada secara statistik menjadi Kristen, dan perjanjian mulai terurai.{{Sfn|Carr|2009}}
== Lihat pula ==
 
Tekanan-tekanan yang dihadapi umat Muslim Andalusia menjadikan bahasa Arab, yang kaligrafinya telah menghiasi istana kediaman keluarga kerajaan dan gereja-gereja yang awalnya berfungsi sebagai masjid, kini dilarang dan mereka yang dapat membaca dan berbicara bahasa Arab dipandang bukan orang Spanyol asli. Kaum Muslim ditekan untuk berpindah agama dan mereka disebut ''moriscos'', sedangkan buku-buku bahasa Arab dicekal dan banyak yang dibakar.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 309.</ref> Dimulai dari dikeluarkannya maklumat tanggal 14 Februari 1502, umat Muslim di Granada diperintahkan untuk berpindah agama atau diusir dari semenanjung Iberia sebagaimana umat Yahudi.<ref name="Prien2012">{{cite book|author=Hans-Jürgen Prien|title=Christianity in Latin America: Revised and Expanded Edition|url=https://books.google.com/books?id=kSAbYoBGmxQC|date=21 November 2012|publisher=BRILL|isbn=90-04-22262-6|page=11}}</ref> Pada masa-masa selanjutnya, tekanan kepada umat Muslim semakin meningkat sehingga banyak yang kemudian keluar dari semenanjung Iberia dan menetap di Afrika Utara.
 
==== Anak ====
Selain sibuk dalam memerintah, Isabel juga mengarahkan perhatiannya kepada urusan pewarisan takhta dengan melakukan pernikahan antar dinasti kepada anak-anaknya. Pada awal tahun 1497, semuanya tampak sesuai rencana. Namun seiring berjalannya waktu, rencana Isabel untuk dua anak tertuanya tidak bekerja. Meskipun begitu, rencana pernikahan antar dinasti yang Isabel canangkan untuk tiga putri termudanya cukup berhasil.
 
[[Berkas:Capilla real tombs.jpg|ka|jmpl|300px|Makam Isabel dan Fernando di La Capilla Real, Granada]]
 
Secara keseluruhan, Isabel dan Fernando memiliki lima putri dan dua putra
# [[Isabel dari Asturias|Putri Isabel]]. Awalnya menikah dengan Putra Mahkota Afonso dari Portugal pada 1490. Setelah Afonso meninggal pada 1491, Isabel menikah dengan paman Afonso dari pihak ibu, [[Manuel I dari Portugal|Raja Manuel I dari Portugal]] pada 1497 dan Isabel menjadi Permaisuri Portugal. Permaisuri Isabel menjadi Putri Asturias (Putri Mahkota Kastila) setelah kematian adiknya, Juan. Permaisuri Isabel meninggal saat melahirkan. Anaknya, Miguel, meninggal pada umur dua tahun.
# seorang putra, keguguran pada 31 Mei 1475
# Pangeran Juan, Pangeran Asturias (Putra Mahkota Kastila). Menikah dengan Putri Margaret, putri [[Maximilian I, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Romawi Suci Maximilian I]] dari wangsa [[Habsburg]]. Juan meninggal pada 1497 tanpa meninggalkan keturunan.
# [[Juana dari Kastila|Putri Juana]]. Menikah dengan Pangeran Felipe (Philipp), putra Kaisar Maximilian I. Memiliki empat putri dan dua putra. Juana dan Felipe menjadi Ratu dan Raja Kastila dan Leon setelah kematian Ratu Isabel.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, hlm. 241–260</ref>
# Putri Maria. Menikah dengan duda kakaknya, Raja Manuel I, pada 1500 dan menjadi Permaisuri Portugal sampai kematiannya pada 1517.
# seorang putri yang lahir mati. Saudari kembar Maria.<ref>Peggy K. Liss, ''Isabel the Queen: Life and Times'', (University of Pennsylvania Press, 1992), hlm. 220.</ref>
# Putri Catalina, dikenal dengan [[Katherine dari Aragon|Katherine]] di Inggris. Menikah dengan Arthur, Pangeran Wales (gelar bagi putra mahkota Inggris). Setelah Arthur meninggal, Catalina menikah dengan adik Arthur, [[Henry VIII dari Inggris|Raja Henry VIII]], dan menjadi Permaisuri Inggris.
 
==== Wafat ====
Isabel secara resmi mundur dari urusan pemerintahan pada 14 September 1504 dan mangkat pada tanggal 26 November pada tahun yang sama di Medina del Campo, tetapi dikatakan bahwa keadaannya semakin menurun setelah kematian putranya, Juan, pada 1497.<ref>Edwards,John. ''The Spain of the Catholic Monarchs 1474–1520''. Blackwell Publishers Inc, 2000, p. 282</ref> Dia dimakamkan di [[Capilla Real]] (Kapel Istana), [[Granada]] yang dibangun oleh cucunya, Carlos I.
 
== Lihat pula ==
* [[Kerajaan Kastilia|Kerajaan Kastila]]
* [[Al-Andalus]]
Baris 139 ⟶ 176:
* [[Inkuisisi Spanyol]]
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|30em}}
 
Baris 146 ⟶ 183:
* Carroll, Warren H. ''Isabel Of Spain: The Catholic Queen''
* Meyer, Carolyn. ''Isabel: Jewel of Castilla, Spain, 1466'' (The Royal Diaries)
* Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015)
* Miller, T. ''The Castles and the Crown. Spain 1451-1555'' (New York: Coward-McCann, New York, 1963)
* Rubin, Stuart, Nancy. "Isabella of Castile: The First Renaissance Queen" ( New York, St. Martin's Press, 1991, 1992, 2005 iUniverse.com)
 
{{s-start}}
{{S-hou|[[Wangsa Trastámara]]|22 April|1451|26 November|1504}}
{{S-reg|}}
{{s-bef|before=[[Enrique IV dari KastiliaKastila|Enrique IV]]}}
{{s-ttl|title=[[Kerajaan Kastila dan León|Ratu Kastila dan León]]|years=[[11 Desember 1474]]- – 26 November 1504|regent1=[[1504Fernando II dari Aragon|Fernando V]]|}}
{{s-aft|after=[[Juana dari KastiliaKastila|Juana]]}}
|-
{{s-bef|before=[[Muhammad XII dari Granada|Muhammad XII]]<br><small>sebagai [[Keamiran Granada|Sultan Granada]]</small>}}
{{s-ttl|title=[[Kerajaan Granada|Ratu Granada]]|years=2 Januari 1492 – 26 November 1504|regent1=[[Fernando II dari Aragon|Fernando]]}}
{{s-non|reason=melebur dengan gelar [[Takhta Kastila]]}}
{{S-roy|es}}
|-
{{s-bef|rows=2|before=[[Juana Enríquez]]}}
{{s-ttl|title=Permaisuri Raja Sisilia|years=[[1469]]–[[1504]]}}
{{s-aft|rows=3|after=[[Germaine dari Foix]]}}
{{s-ttl|title=Permaisuri Raja Aragon, Mallorca, Napoli, dan ValenciaValensia|
years=1479-1504}}
|-
Baris 167 ⟶ 210:
 
{{Pangeran Asturias}}
{{Authority control}}
{{politikus-stub}}
 
[[Kategori:Reconquista]]
[[Kategori:100 Tokoh menurut Michael H. Hart]]
[[Kategori:Ratu Spanyol]]