Saputangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Elye W. (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Chustka do nosa1.jpg|thumbjmpl|Saputangan]]
'''Saputangan''' atau '''selampai''' adalah selembar [[kain]] (cita) berbentuk [[persegi]] yang digunakan untuk [[kebersihan]] pribadi, antara lain mengelap [[tangan]], menutup [[mulut]] ketika [[batuk]], dan [[bersin]], membersihkan bagian luar mulut, dan membuang [[ingus]]. Saputangan bisa digunakan berkali-kali, bila sudah kotor bisa dicuci, dikeringkan, disetrika, dan dipakai kembali. Biasanya saputangan lebih sering dibawa dan digunakan oleh orang dewasa, anak-anak, dan beberapa orang yang menderita penyakit [[sinusitis]], rinitis, dan beberapa penyakit pernapasan lainnya yang memerlukan saputangan untuk membuang ingusnya. Ingus memang bukan sesuatu yang mudah di kala pilek, karena ingus dapat menyumbat hidung dan bahkan keluar dengan sendirinya. Saputangan mudah dibawa ke mana-mana, dimasukkan saku, dan tas, praktis, dan cocok untuk segala umur.
 
== Sejarah ==
Baris 7 ⟶ 8:
Catatan tersebut merupakan dokumen tertua yang menjelaskan penggunaan saputangan untuk membuang ingus.
 
Saputangan sebenarnya sudah disebut-sebut dalam syair karya [[Catulus]] (85-87 SM). Tidak seperti saat ini, alat pengusap [[keringat]] kala itu terbuat dari jalinan [[rumput]]. Memasuki abad pertama sebelum masehi, barulah saputangan terbuat dari kain linen. Meski sederhana, hanya golongan masyarakat kelas atas yang sanggup memilikinya. Itu sebabnya saputangan diperlakukan dengan sangat istimewa dan untuk pemakaiannya yang eksklusif.
 
Memasuki abad ke-14, sudah banyak masyarakat di [[Eropa]] yang menyadari saputangan sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya busana. Terutama di [[Italia]], tempat pertama kali ide saputangan muncul dari seorang wanita [[Venesia]], yang memotong-motong rami menjadi bentuk bujur sangkar dan menghiasinya dengan renda. Kala itu saputangan bertambah fungsinya sebagai sarana bertutur sapa di antara masyarakat kelas atas dengan cara melambai-lambaikannya. Sementara di gedung teater ia dilambai-lambaikan untuk memberi sambutan hangat kepada para pemainnya.
 
Dari [[Italia]] saputangan menyebar ke seantero Prancis. Para bangsawan di bawah Raja [[Henry II]] memiliki andil besar dalam penyebarannya. Waktu itu saputangan sudah berbahan dasar sangat mahal, berhiaskan [[bordir]] sedemikian rupa sehingga sangat menarik dan menjadi barang mewah.
 
Fungsinya menjadi agak berbeda ketika cerutu diperkenalkan di Eropa abad ke-17. Mengisap [[cerutu]] menjadi kebiasaan yang sangat elegan. Sayangnya, mengisap cerutu dapat meninggalkan noda cokelat di hidung yang sangat mengganggu penampilan. Di sinilah terjadi perkembangan dengan munculnya saputangan ukuran besar berwarna gelap.
Baris 25 ⟶ 26:
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.samhober.com/howtofoldpocketsquares/pocketsquarefolds.htm Cara melipat saputangan untuk kantong jas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100104132821/http://www.samhober.com/howtofoldpocketsquares/pocketsquarefolds.htm |date=2010-01-04 }} * {{en}} [http://www.esuit.com/howtofold.htm Cara lain melipat saputangan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090303185320/http://esuit.com/howtofold.htm |date=2009-03-03 }}
{{budaya-stub}}
 
[[Kategori:Pakaian]]
 
 
{{budaya-stub}}