Uji organoleptik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
19Adelheid (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi 'Pengujian organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya peneri...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(27 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan [[mutu]]. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.<ref
== Syarat Uji Organoleptik ==
Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah:
* ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang
* ada panelis sebagai pemroses [[respon]]
* ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang [[spontan]], tanpa penalaran, [[imaginasi]], asosiasi, [[ilusi]], atau meniru orang lain.
== Penggunaan Indra ==
==Tujuan Uji Organoleptik==▼
Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya.<ref name="b"/> Penilaian indrawi ini ada lima tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.<ref name="b"/> Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah:<ref name="b">[http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sifat-sifat%20Organoleptik%20Dalam%20Pengujian%20Terhadap%20Bahan%20Makanan&&nomorurut_artikel=130. Riwan. 2005. Sifat-sifat Organoleptik Dalam Pengujian Terhadap Bahan Makanan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140302144402/http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Sifat-sifat%20Organoleptik%20Dalam%20Pengujian%20Terhadap%20Bahan%20Makanan&&nomorurut_artikel=130. |date=2014-03-02 }}<small>Diakses pada 15 Apr 2010</small>.</ref>
Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan [[selera]]. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera [[masyarakat]] setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target [[konsumen]], apakah [[anak-anak]] atau orang [[dewasa]]. Tujuan uji organoleptik adalah untuk<ref>Soekarto ST. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan</ref>:▼
* Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, [[viskositas]], [[ukuran]] dan [[bentuk]], volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan [[diameter]] serta bentuk [[bahan]].
* Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, [[tekstur]] dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi [[tekanan]] yang dapat diamati dengan [[mulut]] atau perabaan dengan [[jari]], dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.
* Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.
* Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis, asin, [[asam]], [[pahit]], dan gurih. Serta sensasi lain seperti pedas, astringent (sepat), dll.
▲== Tujuan Uji Organoleptik ==
▲Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan [[selera]]. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera [[masyarakat]] setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target [[konsumen]], apakah [[anak-anak]] atau orang [[dewasa]]. Tujuan uji organoleptik adalah untuk:<ref
* pengembangan produk dan perluasan [[pasar]]
* pengawasan mutu --> [[bahan mentah]], produk, dan [[komoditas]]
Baris 17 ⟶ 25:
* evaluasi penggunaan [[bahan]], formulasi, dan peralatan baru.
=== Uji Organoleptik di Perusahaan ===
Uji organoleptik biasa dilakukan di[[perusahaan]], kegunaannya adalah untuk menilai mutu [[bahan mentah]] yang digunakan untuk pengolahan dan formula yang digunakan untuk menghasilkan produk.<ref name="c">Soekarto ST. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan. Hlm 34.</ref> Selain itu, dengan adanya uji organoleptik, produsen dapat mengendalikan proses [[produksi]] dengan menjaga [[konsistensi]] mutu dan menetapkan standar tingkat atau kelas-kelas [[mutu]].<ref name="c"/> Produsen juga dapat meningkatkan keuntungannya dengan cara mengembangkan produk baru, meluaskan pasaran, atau dengan mengarah ke segmen pasar tertentu.<ref name="c"/> Dengan uji organoleptik, produsen juga dapat membandingkan mutu produknya dengan produk pesaingnya sehingga dapat memperbaiki kekurangan produknya dengan cara menyeleksi bahan mentah atau formulasi dari berbagai pilihan atau tawaran.<ref name="c"/>
== Kelebihan dan Kelemahan ==
Uji organoleptik harus dilakukan dengan cermat karena memiliki kelebihan dan kelemahan.<ref
Uji organoleptik memiliki relevansi yang tinggi dengan mutu produk karena berhubungan langsung dengan selera konsumen.<ref name="c"/> Selain itu, metode ini cukup mudah dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat diperoleh.<ref name="c"/> Dengan demikian, uji organoleptik dapat membantu analisis usaha untuk meningkatkan [[produksi]] atau pemasarannya.<ref name="c"/>
Uji organoleptik juga memiliki kelemahan dan keterbatasan akibat beberapa sifat [[indrawi]] tidak dapat dideskripsikan.<ref name="c"/> Manusia merupakan panelis yang kadang-kadang dapat dipengaruhi oleh kondisi [[fisik]] dan [[mental]], sehingga panelis dapat menjadi [[jenuh]] dan menurun kepekaannya.<ref name="c"/> Selain itu dapat terjadi pula salah [[komunikasi]] antara [[manajer]] dan [[panelis]].<ref name="c"/>
== Sarana dan Prasarana ==
Panelis dalam uji organoleptik sangat mudah dipengaruhi kondisi [[fisik]] dan mentalnya, karena itu perlu [[sarana]] dan [[prasarana]] yang memadai dalam melakukan uji ini.<ref>Soekarto ST. 2008. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan</ref>
Prasarana utama:
Baris 61 ⟶ 50:
* ruang tunggu panelis
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Metode ilmiah]]
[[Kategori:Ilmu pangan]]
|