Cucakrawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
KBBI
Tag: Menghapus pengalihan Suntingan visualeditor-wikitext pranala ke halaman disambiguasi
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Taxobox
{{infobox spesies
| name = Cucakrawa
| status = CR
| status_system = IUCN3.1
| status_ref = <ref>BirdLife International. 2018. Pycnonotus zeylanicus. The IUCN Red List of Threatened Species 2018: e.T22712603A132470468. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T22712603A132470468.en. </ref>
| image = Straw Headed Bulbul.jpg
| image_caption = Burung cucak rawa
Baris 18:
}}
 
'''Cucakrawa''', '''Cucakrowo''', atau '''barau-barau''' (''Pycnonotus zeylanicus'' Gmelin, 1789) adalah sejenis [[burung pengicau]] dari suku [[Merbah|Pycnonotidae]] (merbah). Burung ini juga dikenal dalam bahasa-bahasa daerah sebagai ''krakau'' (di daerah [[Kabupaten Kapuas Hulu]]), ''cucakrawa'' ([[bahasa Jawa]]; dilafalkan [cucaʔ rɔwɔ]), ''cangkurawah'' ([[bahasa Sunda|Sunda]]), dan ''barau-barau'' ([[bahasa Melayu|Melayu]]). Dalam [[bahasa Inggris]] disebut ''straw-headed bulbul'', mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat.
 
== Pemerian ==
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 &nbsp;cm.
 
Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; ''setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam''. Punggung cokelat zaitun ''bercoret-coret putih'', sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu ''bercoret putih''; perut abu-abu, dan pantat kuning.
Baris 37:
 
== Konservasi ==
Merupakan salah satu burung yang sangat digemari orang sebagai burung peliharaan, karena kicauannya yang merdu. Di Jawa, burung ini sudah sangat jauh menyusut populasinya karena perburuan yang ramai sejak tahun '80an1980-an.
 
Burung-burung yang diperdagangkan di Jawa kebanyakan didatangkan dari Sumatra dan Kalimantan. Kini di banyak bagian Pulau Sumatra (misalnya di [[Jambi]], di sepanjang [[Batang Bungo]]) pun populasinya terus menyurut. Collar dkk. (1994, dalam MacKinnon dkk. 2000) menggolongkan populasi cucak rawa ke dalam status ''rentan''. Demikian pula [[IUCN]] menyatakan bahwa burung ini berstatus ''Rentan'' (VU, ''Vulnerable''). Uraian status konservasi yang lebih rinci dapat dilihat pada situs IUCN di bawah.