Gamolan pekhing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Penamaan yang salah untuk alat musik gamolan, nama aslinya adalah gamolan bukan gamolan pekhing atau cetik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Gamolan pekhing''' atau disebut juga '''Cetik''' adalah instrumen musik dari daerah [[Lampung Barat]] dengan menggunakan alat musik gamolan. Gamolan merupakan instrumen Xilofon. Gamolan terdiri dari atas delapan lempengan bambu dan memiliki kisaran nada lebih dari satu oktaf, menurut Margaret J. Kartomi. Lempengan bambu tersebut diikat secara bersambung dengan tali rotan yang disusupkan melalui sebuah lubang yang ada di setiap lempengan dan disimpul di bagian teratas lempeng, Pada Gamolan terdpat penyangga yang tergantung bebas di atas wadah kayu, memberikan resonansi ketika lempeng bambunya dipukul sepasang tongkat kayu. Tangga nada yang dimiliki oleh Gamolan adalah 1 2 3 5 6 7. Gamolan dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk di belakang alat musik ini, salah satu dari mereka memimpin [begamol] memainkan pola pola melodis pada enam lempeng, dan yang satunya [gelitak] mengikutinya pada dua lempeng sisanya. Gamolan dimainkan bersama-sama dengan sepasang gong [tala], drum yang kedua ujungnya bisa dipukul [gindang] dan sepasang simbal kuningan [rujih].<ref>{{Citation|title=Bahasa Indonesia: Buku Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 (Buku 2), diterbitkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.|url=https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Katalog_Warisan_Budaya_Takbenda_Indonesia_2018_(Buku_2).pdf|date=2019|accessdate=2020-01-18|first=Directorate of Cultural Heritage and Diplomacy, Ministry of Education and Culture of|last=Indonesia|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728135757/https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Katalog_Warisan_Budaya_Takbenda_Indonesia_2018_%28Buku_2%29.pdf|dead-url=no}}</ref><br />
 
== Sejarah ==
Gamolan diyakini oleh para Antropologi merupakan pengembangan dari gamelan di [[Jawa]], yang dibawa masuk bersama Sriwijaya pada dinasti Syailendra. Kedua instrumen ini memiliki kesamaan dalam bentuk, bahan yang digunakan yang berbeda. Menurut seorang peneliti asal Australia, gamolan ini sudah ada dan lebih tua dari [[Gamelan]]. Hal ini terbukti dengan ditemukannya gambar gamolan pada relief candi [[Borobudur]].<ref>{{Cite web|url=http://malahayati.ac.id/?p=12387|title=Alat Musik Gamolan Khas Lampung – Universitas Malahayati|website=malahayati.ac.id|access-date=2020-01-18|archive-date=2022-02-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220205044526/http://malahayati.ac.id/?p=12387|dead-url=yes}}</ref>. Sebelum dekade 1990-an, Gamolan digunakan dalam ritual adat dan upacara penyambutan tamu. Saat ini, pengembangan gamolan masuk dalam materi muatan lokal di sekolah-sekolah. Gamolan ikut mewarnai khazanah kesenian kontemporer melalui kolaborasi dengan instrumen-instrumen musik modern. Selain itu, Gamolan menjadi salah satu identitas masyarakat Lampung yang ikut ditampilkan dalam perhelatan daerah seperti Festival Krakatau yang rutin diadakan setiap tahun.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gamolan-pekhing-gamelan-bambu-dari-lampung-barat|title=Gamolan Pekhing, Gamelan Bambu dari Lampung Barat : Kesenian - Situs Budaya Indonesia|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=Indonesia|access-date=2020-01-18|archive-date=2021-01-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20210128122546/https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/gamolan-pekhing-gamelan-bambu-dari-lampung-barat|dead-url=no}}</ref>
 
== Referensi ==
<references />
 
{{musik-stub}}
{{Authority control}}
{{Lampung}}
 
[[Kategori:Alat musik]]
[[Kategori:Alat musik tradisional]]
 
[[Kategori:Kabupaten Lampung Barat]]
 
[[Kategori:Lampung]]
{{musik-stub}}
[[Kategori:Kebudayaan Lampung]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]