Ngengat kepala maut: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ikah (bicara | kontrib)
Baru
 
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Perkembangan: Bot: Merapikan artikel
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 16:
''[[Acherontia lachesis|A. lachesis]]''
}}
[[FileBerkas:Acherontia-Kadavoor-2016-06-23-001.jpg|thumbjmpl|Larva]]
[[FileBerkas:Acherontia-Kadavoor-2016-06-23-003.jpg|thumbjmpl|Tanduk mirip duri di bagian belakang]]
 
Nama '''ngengat kepala maut''' mengacu pada salah satu dari tiga spesies [[ngengat]] dari genus '''''Acherontia''''' (''[[Acherontia atropos]]'', ''[[Acherontia styx]]'' dan ''[[Acherontia lachesis]]''). Spesies ''Acherontia atropos'' kebanyakan dapat dijumpai di [[Eropa]], sementara dua spesies lainnya banyak ditemukan di Asia dan hampir sebagian besar menggunakan nama umum yang merujuk pada spesies Eropa. Ngengat ini mudah dibedakan dengan tanda pola berbentuk [[tengkorak|tengkorak manusia]] di bagian [[toraks]]. Ketiga spesies tersebut cukup mirip dalam hal ukuran, warna dan siklus hidup.
 
Semua tiga spesies ngengat memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara mengerik yang keras bila merasa terancam. Ketiga spesies umumnya menyerang sarang lebah dari jenis [[lebah madu]] untuk memakan madu yang tersimpan di dalamnya; ''A. atropos'' hanya menyerang koloni [[lebah unggul]] seperti ''Apis mellifera''. Mereka dapat bergerak di sarang tanpa merasa terganggu karena mereka dapat meniru aroma lebah sehingga lebah di sarang tidak merasa ada ancaman.<ref>Moritz, RFA, WH Kirchner and RM Crewe. 1991. Chemical camouflage of the death's head hawkmoth (''Acherontia atropos'' L.) in honeybee colonies. Naturwissenschaften 78 (4): 179-182.</ref>
 
== Perkembangan ==
Ngengat betina yang sudah melakukan perkawinan akan meletakkan telur di bawah daun tua tanaman inang dan umumnya telur berwarna hijau atau biru keabu-abuan. Larva yang baru menetas umumnya berukuran 1 &nbsp;mm dan akan membesar hingga mencapai ukuran 120-130 120–130&nbsp;mm serta memiliki semacam tanduk di dekat ujung ekornya. Semua tiga spesies memiliki larva dengan tiga macam warna: biasanya, hijau, coklat, dan kuning. Larva tidak banyak bergerak dan mereka akan membunyikan rahang mereka atau bahkan menggigit jika terancam. Ulat dewasa akan membuat liang bawah tanah dan menggali sebuah ruang kecil di mana mereka akan berubah menjadi kepompong.
 
== Dalam budaya barat ==
Pola yang menyerupai tengkorak dan hal-hal aneh yang berhubungan dengan supranatural dan angker telah memunculkan takhayul pada spesies ''Acherontia'', terutama ''Acherontia atropos'', mungkin karena spesies tersebut yang paling banyak dikenal. Cicitan tajam seperti tikus menambah kesan misterius terhadap ngengat ini.<ref>Newman, Edward. The natural history of British butterflies and moths. Pub: William Glaisher, London, ca 1870. Downloaded from: [https://archive.org/details/illustratednatur12newmrich]</ref>
 
Baris 37:
Terdapat berbagai seni dan kerajinan tangan menggunakan ngengat, termasuk serangga mati yang diawetkan dan dibingkai. Ngengat juga menginspirasi tato populer dan kerajinan mulai dari seni vektor hingga pola jahitan.
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed">
Acherontia atropos MHNT.jpg|''[[Acherontia atropos]]''
Acherontia lachesis MHNT Female Nîlgîri (Tamil Nadu).jpg|''[[Acherontia lachesis]]''
Acherontia styx styx MHNT Female.jpg| ''[[Acherontia styx]]''
Baris 46:
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://mentalfloss.com/article/57940/12-facts-about-deaths-head-hawkmoth 12 fakta mengenai ngengat kepala maut]
{{Taxonbar|from=Q312009}}
 
[[Kategori:Acherontiini]]
[[Kategori:Ngengat di Asia]]