Waduk Malahayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh N74NK'S03K4MT1) dan mengembalikan revisi 15177567 oleh LaninBot |
k typo fix |
||
(14 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
| name = Waduk Malahayu
| image = Waduk Malahayu.jpg
|
| official_name =
| crosses = [[Sungai Kebuyutan]]
| locale = [[Malahayu, Banjarharjo, Brebes|
| type = Urugan
| crest_elevation = 59,25 mdpl
|
|
| volume = 218.400 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Aliran bebas
| spillway_capacity =
| reservoir_surface = 7 km<sup>2</sup><ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| active_capacity = 38.020.000 m<sup>3</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 50 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| inactive_capacity =1.860.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began =
| open =
| purpose = Irigasi
| status =
| closed =
| cost =
| builder =Pemerintah Hindia Belanda
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| website =
|extra=<mapframe latitude="-7.039564" longitude="108.812199" zoom="13" width="300" height="300" align="center">
{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Waduk Malahayu"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 108.80868, -7.036583 ]
}
}
]
}
</mapframe>
|coordinates={{Coord|-7.034390|108.812580|display=inline,title}}
|image_size=300px
|image_alt=Salah satu bangunan peninggalan Belanda di Waduk Malahayu. Masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai ''Turn''
|designed_by=Pemerintah Hindia Belanda
|crest_width=4 m
|reservoir_capacity=39.880.000 m<sup>3</sup>
|reservoir_catchment=63 km<sup>2</sup>
}}
'''Waduk Malahayu''' adalah sebuah [[waduk]] yang
== Pembangunan ==
Bendungan dari waduk ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda mulai bulan Desember 1933 hingga bulan Mei 1937, diawali dengan pembangunan bendungan pembantu untuk memungkinkan pembangungan bendungan utama di hilirnya.
Pada saat bendungan pembantu sedang dibangun, tinggi air sungai sempat melebihi tinggi dari bendungan pembantu, sehingga bendungan pembantu hampir runtuh akibat gerusan air sungai. Kejadian tersebut pun menghanyutkan sejumlah alat berat. Bendungan pembantu kemudian ditinggikan dengan pasir yang dikemas dalam karung, sehingga pembangunan bendungan utama dapat dilanjutkan hingga selesai.<ref name="angoedi">{{cite book | last =Angoedi | first = Abdullah | author-link = | title = Sejarah Irigasi di Indonesia | publisher = Komite Nasional Indonesia untuk ICID| series = | volume = | edition = | date = 1984 | location = Bandung | pages = | language = | url = https://pu.go.id/pustaka/biblio/sejarah-irigasi-di-indonesia-1/K74B3 | doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
== Mitos ==▼
Mitos yang hidup di masyarakat sekitar waduk ini adalah bahwa pasangan pengantin baru wajib membasuh muka dengan air waduk. Konon, pasangan yang melaksanakan hal itu akan langgeng mengarungi mahligai rumah tangga. Karena itu, hampir setiap ada pengantin baru, mereka selalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut. Yang unik, mereka kadang-kadang datang masih mengenakan pakaian pengantin, dengan diiringi puluhan bahkan ratusan pengiring. Tradisi ini dilaksanakan selain dipercaya mengandung berkah kelanggengan bagi pasangan itu, juga sebagai upaya tolak bala.▼
Waduk ini dibangun untuk menampung air dari [[Sungai Kebuyutan]] yang memiliki [[daerah aliran sungai]] seluas 63 km², beserta anak-anak sungainya, seperti [[Sungai Cimandala]], [[Sungai Pabogohan]], dan [[Sungai Ciomas]].
Waduk ini kemudian diresmikan pada tanggal 19 Mei 1938. Pada saat itu, kapasitas waduk ini mencapai 69.000.000 m<sup>3</sup> dan dapat mengairi lahan pertanian seluas sekitar 18.456 hektar. Namun, berdasarkan pengukuran pada tahun 1974, kapasitas waduk ini tinggal 47.000.000 m<sup>3</sup> akibat terjadinya [[sedimentasi]].<ref name="sinaro"/>
== Pemanfaatan ==
Fungsi pemanfaatan waduk ini disamping sebagai sarana irigasi lahan pertanian wilayah Kecamatan [[Banjarharjo, Brebes|Kecamatan Banjarharjo]], [[Kersana, Brebes|Kecamatan Kersana]], [[Ketanggungan, Brebes|Kecamatan Ketanggungan]], [[Losari, Brebes|Kecamatan
Berbagai fasilitas tersedia di kompleks wisata ini antara lain kolam renang anak, mainan anak, becak air, perahu pesiar, perahu dayung, panggung terbuka serta disediakan tempat parkir yang cukup luas. Pada setiap [[Idul Fitri]] diadakan Pekan Wisata dengan pentas orkes melayu/dangdut sebagai hiburan. Sementara Sedekah Waduk, dilaksanakan oleh masyarakat setempat setiap hari raya. Terkadang diadakan lomba balap perahu, lomba mancing, dan sebagainya. Penduduk setempat juga menggunakan perahu compreng untuk rekreasi air mengelilingi waduk. Ikan Mujaer goreng adalah hidangan istimewa di lokasi wisata ini. Beberapa warung makan yang mendirikan bangunan di timur waduk menyediakan ikan mujair goreng dengan harga murah.
▲== Mitos ==
▲Mitos yang hidup di masyarakat sekitar waduk ini adalah bahwa pasangan pengantin baru wajib membasuh muka dengan air waduk. Konon, pasangan yang melaksanakan hal itu akan langgeng mengarungi mahligai rumah tangga. Karena itu, hampir setiap ada pengantin baru, mereka selalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut. Yang unik, mereka kadang-kadang datang masih mengenakan pakaian pengantin, dengan diiringi puluhan bahkan ratusan pengiring. Tradisi ini dilaksanakan selain dipercaya mengandung berkah kelanggengan bagi pasangan itu, juga sebagai upaya tolak bala.
== Lihat pula ==
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Pemali Jratun|BPDAS Pemali Jratun]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
== Referensi ==
Baris 38 ⟶ 84:
[[Kategori:Kabupaten Brebes]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Tengah|Malahayu, Waduk]]▼
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah|Malahayu, Waduk]]
▲[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Tengah|Malahayu, Waduk]]
[[Kategori:DAS Kabuyutan]]
|