Waduk Malahayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yonomaulana (bicara | kontrib)
~~~~ Waduk Malahayu | Dukuh Karacak | Cipajang
k typo fix
 
(39 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox dam
[[Berkas:Waduk Malahayu.jpg|right|thumb|Salah satu bangunan peninggalan belanda yang ada di area Waduk Malahayu, masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan ''Turn'']].
| name = Waduk Malahayu
'''Waduk Malahayu''' terletak di Desa Malahayu, Kecamatan [[Banjarharjo, Brebes|Banjarharjo]], [[Kabupaten Brebes]],[[Jawa Tengah]]; ± 6 km dari Banjarharjo atau 17 km dari Tanjung. Luas kawasan ini sekitar 944 hektare dan dibangun pada tahun [[1930]] oleh Kolonial [[Belanda]].
| image = Waduk Malahayu.jpg
[[Berkas:Waduk| image_caption = Malahayu.jpg|right|thumb|Salah satu bangunan peninggalan belanda yang adaBelanda di area Waduk Malahayu,. masyarakatMasyarakat sekitar sering menyebutnya dengansebagai ''Turn'']].
| official_name =
| crosses = [[Sungai Kebuyutan]]
| locale = [[Malahayu, Banjarharjo, Brebes|Malahayu, Banjarharjo]], [[Brebes]], [[Jawa Tengah]]
| type = Urugan
| crest_elevation = 59,25 mdpl
| length = 177 m
| height = 31 m
| volume = 218.400 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Aliran bebas
| spillway_capacity =
| reservoir_surface = 7 km<sup>2</sup><ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| active_capacity = 38.020.000 m<sup>3</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 50 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| inactive_capacity =1.860.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began = Desember 1933
| open = Mei 1940
| purpose = Irigasi
| status = Beroperasi
| closed =
| cost =
| builder =Pemerintah Hindia Belanda
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| website =
|extra=<mapframe latitude="-7.039564" longitude="108.812199" zoom="13" width="300" height="300" align="center">
{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Waduk Malahayu"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 108.80868, -7.036583 ]
}
}
]
}
</mapframe>
|coordinates={{Coord|-7.034390|108.812580|display=inline,title}}
|image_size=300px
|image_alt=Salah satu bangunan peninggalan Belanda di Waduk Malahayu. Masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai ''Turn''
|designed_by=Pemerintah Hindia Belanda
|crest_width=4 m
|reservoir_capacity=39.880.000 m<sup>3</sup>
|reservoir_catchment=63 km<sup>2</sup>
}}
'''Waduk Malahayu''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di dekat perbatasan [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Barat]], tepatnya di [[Banjarharjo, Brebes|Kecamatan Banjarharjo]], [[Kabupaten Brebes]], Provinsi [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Awalnya, [[waduk]] ini menggenangi sebagian wilayah Desa [[Malahayu, Banjarharjo, Brebes|Malahayu]], Desa [[Cipajang, Banjarharjo, Brebes|Cipajang]], dan Desa [[Penanggapan, Banjarharjo, Brebes|Penanggapan]], tetapi karena pendangkalan, kini secara umum waduk ini hanya menggenangi sebagian wilayah Desa [[Malahayu, Banjarharjo, Brebes|Malahayu]], yang juga menjadi lokasi bendungan utamanya. Waduk Malahayu berjarak ± 6&nbsp;km dari pusat Kecamatan [[Banjarharjo, Brebes|Kecamatan Banjarharjo]] atau 17&nbsp;km dari Kecamatan [[Tanjung, Brebes|Tanjung]].<ref>[https://wartahub.com/2017/05/26/waduk-malahayu-brebes-jawa-tengah/"Waduk Malahayu, Brebes Jawa Tengah"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Pembangunan ==
Fungsi waduk ini disamping sebagai sarana irigasi lahan pertanian wilayah Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan Bulalakamba juga sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan untuk rekreasi. Di obyek wisata ini dapat ditemukan panorama alam pegunungan yang indah, dikelilingi [[hutan jati]] yang luas dan telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
Bendungan dari waduk ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda mulai bulan Desember 1933 hingga bulan Mei 1937, diawali dengan pembangunan bendungan pembantu untuk memungkinkan pembangungan bendungan utama di hilirnya.
 
Pada saat bendungan pembantu sedang dibangun, tinggi air sungai sempat melebihi tinggi dari bendungan pembantu, sehingga bendungan pembantu hampir runtuh akibat gerusan air sungai. Kejadian tersebut pun menghanyutkan sejumlah alat berat. Bendungan pembantu kemudian ditinggikan dengan pasir yang dikemas dalam karung, sehingga pembangunan bendungan utama dapat dilanjutkan hingga selesai.<ref name="angoedi">{{cite book | last =Angoedi | first = Abdullah | author-link = | title = Sejarah Irigasi di Indonesia | publisher = Komite Nasional Indonesia untuk ICID| series = | volume = | edition = | date = 1984 | location = Bandung | pages = | language = | url = https://pu.go.id/pustaka/biblio/sejarah-irigasi-di-indonesia-1/K74B3 | doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
Berbagai fasilitas tersedia di kompleks wisata ini antara lain kolam renang anak, mainan anak, becak air, perahu pesiar, perahu dayung, panggung terbuka serta disediakan tempat parkir yang cukup luas.
 
Waduk ini dibangun untuk menampung air dari [[Sungai Kebuyutan]] yang memiliki [[daerah aliran sungai]] seluas 63&nbsp;km², beserta anak-anak sungainya, seperti [[Sungai Cimandala]], [[Sungai Pabogohan]], dan [[Sungai Ciomas]].
Pada setiap [[Idul Fitri]] diadakan Pekan Wisata dengan pentas orkes melayu/dangdut sebagai hiburan. Sementara Sedekah Waduk, dilaksanakan oleh masyarakat setempat setiap hari raya.
 
Waduk ini kemudian diresmikan pada tanggal 19 Mei 1938. Pada saat itu, kapasitas waduk ini mencapai 69.000.000 m<sup>3</sup> dan dapat mengairi lahan pertanian seluas sekitar 18.456 hektar. Namun, berdasarkan pengukuran pada tahun 1974, kapasitas waduk ini tinggal 47.000.000 m<sup>3</sup> akibat terjadinya [[sedimentasi]].<ref name="sinaro"/>
[[Mitos]] yang hidup di masyarakat sekitar waduk ini adalah bahwa pasangan pengantin baru wajib membasuh muka dengan air waduk. Konon, pasangan yang melaksanakan hal itu akan langgeng mengarungi mahligai rumah tangga. Karena itu, hampir setiap ada pengantin baru, mereka selalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut. Yang unik, mereka terkadang datang masih mengenakan pakaian pengantin, dengan diiringi puluhan bahkan ratusan pengiring. Tradisi ini dilaksanakan selain dipercaya mengandung berkah kelanggengan bagi pasangan itu, juga sebagai upaya tolak bala.
 
== Pemanfaatan ==
[[Mujair]] goreng adalah hidangan istimewa di lokasi wisata ini. Beberapa warung makan yang mendirikan bangunan di timur waduk menyediakan ikan mujair goreng dengan harga murah.
Fungsi pemanfaatan waduk ini disamping sebagai sarana irigasi lahan pertanian wilayah Kecamatan [[Banjarharjo, Brebes|Kecamatan Banjarharjo]], [[Kersana, Brebes|Kecamatan Kersana]], [[Ketanggungan, Brebes|Kecamatan Ketanggungan]], [[Losari, Brebes|Kecamatan Losari]], [[Tanjung, Brebes|Kecamatan Tanjung]] dan Bulalakamba[[Bulakamba, Brebes|Kecamatan Bulakamba]] juga sebagai pengontrolpengendali banjir serta dimanfaatkan untuk rekreasi/ objek wisata. Di obyekobjek wisata ini dapat ditemukan panorama alam [[pegunungan]] dan [[perbukitan]] yang indah, dikelilingi [[hutan jati]] yang luas dan telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
 
Berbagai fasilitas tersedia di kompleks wisata ini antara lain kolam renang anak, mainan anak, becak air, perahu pesiar, perahu dayung, panggung terbuka serta disediakan tempat parkir yang cukup luas. Pada setiap [[Idul Fitri]] diadakan Pekan Wisata dengan pentas orkes melayu/dangdut sebagai hiburan. Sementara Sedekah Waduk, dilaksanakan oleh masyarakat setempat setiap hari raya. Terkadang diadakan lomba balap perahu, lomba mancing, dan sebagainya. Penduduk setempat juga menggunakan perahu compreng untuk rekreasi air mengelilingi waduk. Ikan Mujaer goreng adalah hidangan istimewa di lokasi wisata ini. Beberapa warung makan yang mendirikan bangunan di timur waduk menyediakan ikan mujair goreng dengan harga murah.
 
=== DukuhMitos Karacak ===
[[Mitos]] yang hidup di masyarakat sekitar waduk ini adalah bahwa pasangan pengantin baru wajib membasuh muka dengan air waduk. Konon, pasangan yang melaksanakan hal itu akan langgeng mengarungi mahligai rumah tangga. Karena itu, hampir setiap ada pengantin baru, mereka selalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut. Yang unik, mereka terkadangkadang-kadang datang masih mengenakan pakaian pengantin, dengan diiringi puluhan bahkan ratusan pengiring. Tradisi ini dilaksanakan selain dipercaya mengandung berkah kelanggengan bagi pasangan itu, juga sebagai upaya tolak bala.
Dukuh Karacak adalah sebuah nama Dukuh atau kampung yang masuk pada Desa Malahayu. Dukuh Karacak awalnya berada di dekatDesa malahayu, dikarena pemerintahan belanda membangun Bendungan waduk malahayu sebagai irigasi masyarakat sekitar maka lima desa di bedol atau dipindahkan salah satunya kampung Dukuh Karacak.
 
=== SindangLihat Mulyapula ===
konon menurut tetua di Kampung Dukuh Kracak, kampung Karacak sebelum pindah bernama Sindang Mulya, hal itu dikarena pada jaman itu di dusun tersebut telah menjadi tempat transit atau tempat istirahat sementara para orang penting atau raja pada jamannya.
di sebelah selatan kampung Sindang Mulya tersebut ada sebuah bukit yang bernama Bukit Karacak orang sekitar menyebutnya gunung Karacak, nah konon karena gunung atau bukit Karacak tersebut akhirnya Kampung Sindang Mulya Tersebut diberi nama Kampung Dukuh Karacak.
 
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung]]
=== Masih Ada Silsilah Keluarga Ke Desa Cipajang ===
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
Karena tejadinya perpindahan penduduk ke beberapa tempat diantaranya Desa Cipajang, maka sampai saat ini masyarakat sekitar meyakini ada hubungan satu nenek moyang antara Desa Malahayu dengan Dengan Desa Cipajang, hal itu dapat terlihat dari lanscap wilayah dan hubungan keluarga kedua desa tersebut sampai saat ini.
* [[:Kategori:BPDAS Pemali Jratun|BPDAS Pemali Jratun]]
Jika di perhatikan sampai saat ini memang kekeluargaan dan garis keturunan dari masing-masing desa tersebut masih dapat teridentifikasi dengan jelas, garis atau silsilah keluarga masih dapat di ceritakan oleh tetua (orang tua) di masing-masing desa tersebut.
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
=== AdatReferensi Dan Budaya ===
{{reflist}}
Adat dan budaya di desa yang tersebar di bawah kecamatan Banjarharjo memiliki karakteristik hampir sama, mulai dari adat pernikahan, sunatan, sedekah bumi dan kegiatan kemasyarakat lainnya nyaris sama.
 
=== Bahasa Yang Digunakan ===
di wilayah Kecamatan Banjarharjo Selatan Khususnya masyarakat disini menggunakan bahasa Sunda Campuran Jawa, atau istilah masyarakat sekitar sunda kasar. hal ini karena wilayah Banjarharjo selatan bersebelahan dengan Wilayah Jawa Barat. percampuran budaya Jawa di dalam Suku Sunda memang sangat bisa dirasakan di daerah ini.
 
=== Hasil Bumi ===
Kondisi alam di daerah ini adalah pegunungan jadi mereka memiliki iklim bercocok taman padi Tadah Hujan yang dilakukan satu tahun sekali, sementara setelah itu biasanya dilanjutkan dengan menanam jagung, Bawang Merah, kacang Hijau dan Kedelai. Pegunungan di daerah ini ditumbungi dengan pohon Jati, sehingga pada saat kemarau udara panas lumayan terasa.
 
=== Ideologi ===
Ideologi masyarakat Desa Malahayu dan sekitarnya masyoritas beragama Islam dan Berasaskan Pancasila, terbagi dalam beberapa golongan yakni Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan Islam Muhammadiyah. Kegiatan-kegiatan keagaman di Mesjid, pesantren dan sekolah Islam terasa masih sangat kental dan ramai dilakukan oleh masyarakat disini.
 
=== Politik ===
Kegiatan Politik masyarakat Desa Malahayu dan sekitarnya mengikuti apa yang terjadi saat ini berlaku, kegiatan kepartaian dan pemahaman terhadap nilai Demokratis cukup baik dijalankan di daerah ini. Terlihat dari kegiatan partai yang cukup beragam namun tetap menjaga kemananan satu sama lainnya. Partai politik yang menonjol di daerah ini adalah Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPNU, PBB dan PDIP.
[[Pengguna:Yonomaulana|Yonomaulana]] ([[Pembicaraan Pengguna:Yonomaulana|bicara]]) 04:04, 20 Oktober 2009 (UTC)
 
{{pariwisata-stub}}
 
[[Kategori:Kabupaten Brebes]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Indonesia|Malahayu, Waduk]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jawa Tengah|Malahayu, Waduk]]
[[Kategori:DukuhBendungan Karacak|Cipajangdan |waduk di Jawa Tengah|Malahayu, Waduk]]
[[Kategori:DAS Kabuyutan]]