Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(38 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:Daftar episode ''OB''}}
{{daftar tidak lengkap}}
Berikut adalah daftar episode dari sinetron ''[[OB (
▲Berikut adalah daftar episode dari sinetron [[OB (sinetron)|OB]] yang ditayangkan oleh [[RCTI]]. Sinetron ini mulai ditayangkan dari [[17 April]] [[2006]] sampai [[10 Oktober]] [[2008]] yang telah mencapai 182 episode plus 1 episode Natal 2006 dan 1 episode tahun baru 2007.
== Daftar Episode ==
'''Sumber:''' [http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 RCTI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070113233739/http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 |date=2007-01-13 }}
{| border="2" cellpadding="2" cellspacing="0" style="margin: 0 1em 0 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
▲{| border="2" cellpadding="2" cellspacing="0" style="margin: 0 1em 0 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|- style="background:#4169e1"
! #
Baris 19 ⟶ 14:
|1
|[[17 April]] [[2006]]
|Mimpi Buruk Sayuti
|Sayuti, seorang Office Boy baru di kantor OKTV mengalami hari pertama bekerja yang sangat tidak menyenangkan. Baru datang saja dia sudah merasa gerah dengan kelakuan Susi seorang Cleaning Service yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Sayuti. Kebetulan Sayuti ditempatkan di Pantry HRD yang ‘dikuasai’ oleh Odah. Odah adalah seorang Office Girl yang sangat diktator, kerjanya memerintah OB-OB yang lain. Di pantry itu pula ada seorang OB lain bernama Ma’il. Ma’il adalah seorang OB asal betawi yang tajir, gagap teknologi tetapi punya HP. Di kantor HRD tersebut ada beberapa karyawan di antaranya adalah Pak Hendra yang pelit dan teliti, Gusti yang gayanya sok asik, dan Saschya yang cantik
|-
|2
|[[18 April]] 2006
|Nasibmu Sayuti
|Odah tidak bisa datang cepat karena
|-
|3
|[[19 April]] 2006
|Gara-gara Saschya
|Pagi-pagi Saschya mencari-cari sesuatu di mejanya. Ketika dia mencari, Hendra dan Gusti memperhatikan Saschya dan bukannya menolong Saschya. Ketika Pak Taka datang, Gusti dan Hendra kena marah karena kelakuan mereka yang kurang sopan itu, Namun pada akhirnya Pak Taka melihat Saschya dengan mupeng juga. Sementara itu Susi yang membuatkan makanan untuk Sayuti dititip ke Odah. Odah tanpa rasa berdosa memakan semua makanan yang diberikan Susi untuk Sayuti dan menyembunyikan rantang bekas makanan Susi. Saschya yang putus asa mencari, mulai mengeluh kepada rekan-rekannya bahwa dia kehilangan uang untuk membayar kartu kreditnya. Satu kantor pun heboh sampai Pak Taka yang baru tahu menghukum Gusti dan Hendra karena tidak memberi tahunya. Berita kehilangan uang Saschya sampai pula ke geng Pantry, Susi membicarakan uang hilang tersebut ke Odah dan menghubung-hubungkan kejadian itu dengan rantang yang hilang, Pada saat itupun Odah kehilangan pulpen, dan mereka menyimpulkan bahwa kantor sudah tidak aman lagi. Di kantor HRD, para karyawan berkumpul, Gusti yang tadi pagi melihat Sayuti berada di meja Saschya menduga bahwa Sayuti yang mengambil uang, Mereka pun akhirnya mengadili Sayuti, Tapi Sayuti tidak merasa mengambil uang tersebut. Ketika Ma’il datang dari bengkel, barulah ketahuan bahwa uang Saschya sebenarnya tidak hilang akan tetapi dititip ke Ma’il untuk dibayarkan. Saschya hanya lupa.
|-
|4
|[[20 April]] 2006
|Pak Taka & Pak Hendra
|Pagi-pagi di Lift Sayuti mendengar Saschya berbicara padanya dan memesan barang-barang untuk dibelikan yaitu coklat dan bunga, Padahal Sayuti tidak tahu kalau Saschya sedang berbicara di Handphone menggunakan handsfree pada pacarnya. Sayuti yang patuh lalu pergi mencari barang-barang “pesanan” Saschya tersebut. Pak Taka yang naksir berat dengan Saschya, curhat ke Pak Hendra, Tapi tidak memberitahukan bahwa yang dia taksir itu Saschya. Gusti heran melihat perubahan kedekatan Pak Taka dengan Pak Hendra. Dia melihatnya sebagai sesuatu yang tidak wajar. Gusti beberapa kali memergoki Pak Taka dengan Pak Hendra sedang berduaan dan seperti sedang melakukan adegan yang mesra. Sayuti datang ke Kantor membawa bunga dan coklat pesanan Saschya, dia bertemu dengan Susi. Susi yang kege-eran mengira bunga dan coklat itu untuk dirinya dan merebut bunga dan coklat tersebut. Sayuti tidak bisa berbuat apa-apa selain membeli bunga lagi. Pak Taka disarankan oleh Hendra untuk membeli bunga. Odah yang diperintahkan Pak Taka membeli bunga, merampas bunga yang dibeli Sayuti untuk Saschya.Sayuti akhirnya membeli bunga ke tiga untuk Saschya dan kali ini berhasil disampaikan ke Saschya, Saschya yang tidak merasa memesan bunga keheranan. Ketika itu kebetulan Pak Taka dan Susi melihat dan salah paham dengan Sayuti. Akhirnya Pak Taka menghukum Sayuti tanpa alasan yang jelas.
|-
|5
|[[21 April]] 2006
|Susahnya Cari Pinjaman
|Odah sedang pusing mencari pinjaman untuk membayar kontrakan. Dia mencoba meminjam ke semua OB termasuk Ma’il dan Susi,
|-
|6
|[[24 April]] 2006
|Selamatan Sayuti
|Sayuti dipanggil menghadap Pak Taka, Saschya yang pelupa sampai harus mencatat di board biar dia tidak lupa untuk memanggil sayuti. Sayuti yang tidak merasa melakukan kesalahan merasa gugup dan takut sebelum masuk ke ruangan Pak Taka. Tapi setelah masuk ternyata Pak Taka ingin memberi tahu Sayuti bahwa ternyata dia berhasil diangkat menjadi karyawan tetap. Ketika sayuti keluar dari ruangan, Saschya menyelamati Sayuti dan menanyakan acara makan-makan, Sayuti mengira Saschya menanyakan tempat dia makan,Tapi Saschya salah paham dan menganggap bahwa Sayuti akan mengadakan selamatan di Pantry. Ketika sampai di Pantry, Sayuti menyampaikan kabar baik tersebut ke teman-temannya, Semua OB mengira Sayuti benar-benar akan mengadakan pesta selamatan dan semua gembira. Susi yang gembira membawakan donat untuk selamatannya Sayuti. Sayuti yang tidak merasa akan mengadakan selamatan malah bingung dan hanya mampu untuk membeli gorengan untuk semuanya. Tapi semua orang gembira dan tetap senang walaupun hanya makan gorengan.
|-
|7
|[[25 April]] 2006
|Bonus Tahunan
|Ada Isu kalau Bonus dari kantor akan keluar tahun ini. Semua orang mengharapkan bonus akan segera keluar, termasuk Odah yang berencana akan meminjam uang bonus para OB untuk merenovasi rumah. Kesalah pahaman terjadi ketika Ma’il mendengar percakapan para karyawan HRD tentang Bonus. Omongan Pak Hendra yang sedang bercanda dengan karyawan lain dianggap serius oleh Ma’il. Ma’il yang girang segera memberitahukan berita yang salah itu kepada para OB yang lain. Berita itu diperkuat dengan Memo dari Pak Taka kepada Pak Hendra tentang pemberian Bonus. Pak Hendra segera menyuruh Sayuti untuk memperbanyak memo dan menyebarkannya,
|-
|8
|[[26 April]] 2006
|Selamat Pagi, Pak!
|Pak Taka Kesal karena karyawan jarang ada yang menyapa apabila bertemu. Hanya Saschya yang selalu menyapanya setiap hari. Oleh karena itu Pak Taka menerapkan peraturan baru yang mengharuskan semua karyawan termasuk para OB untuk selalu menyapa ketika bertemu. Pak Taka yang tidak sengaja masuk ke Pantry menemukan Ma’il yang sedang main kartu, Ma’il yang tidak tahu kalau Pak Taka masuk mengira itu Sayuti dan akhirnya Pak Taka menghukum Ma’il. Pada siang hari Pak Taka berkeliling untuk mengecek apakah para karyawannya mematuhi peraturan barunya atau tidak dan mayoritas karyawan mematuhinya. Keesokan harinya, Odah dan Ma’il yang tidak tahu tentang peraturan baru tersebut dihukum squat jump oleh Pak taka karena tidak menyapa.
|-
|9
|[[27 April]] 2006
|Sayuti mulai Nakal
|Ma’il menantang Sayuti untuk taruhan kecil-kecilan ketika melihat Saschya datang dan menyela antrian absen.Sayuti awalnya tidak mau
|-
|10
Baris 70 ⟶ 65:
|[[1 Mei]] 2006
|Sayuti Di mana
|Sayuti disuruh mengambilkan HP Ma’il di mobil. Ketika akan menggunakan lift untuk naik, Sayuti bertemu dengan Susi yang ingin ikut Sayuti naik. Tiba-tiba lift yang mereka gunakan rusak dan macet di tengah-tengah. Sayuti dan Susi yang panik menggedor-gedor pintu lift,
|-
|12
|[[2 Mei]] 2006
|Titip Absen membawa bencana
|Pak Taka menegur Gusti yang telat datang ke kantor dan akan menghukum Gusti. Tapi Gusti beralasan bahwa sebenarnya dia sudah datang dari pagi,
|-
|13
|[[3 Mei]] 2006
|Devide et Impera
|Odah sedang kesal dengan Sayuti yang terkesan tidak mau membantu Odah. Padahal saat itu Sayuti sedang sibuk membuat minuman untuk tamu Pak Taka.Tapi Odah yang sudah keburu sakit hati rupanya ingin membalas Sayuti dengan menyampaikan berita bohong ke Ma’il bahwa Sayuti mengadukan Ma’il sering main internet ke Saschya. Ma’il yang marah mencari Sayuti ke mana-mana di seluruh kantor
|-
|14
Baris 90 ⟶ 85:
|[[5 Mei]] 2006
|Bisnis Kertas Bekas
|Ma’il punya bisnis baru yaitu menjual koran bekas yang tidak dipakai lagi di Kantor. Setiap ada majalah atau koran yang terlihat menganggur pasti langsung diambil oleh Ma’il untuk dijual. Gusti mengeluh karena kehilangan majalahnya, Pak Taka juga mengeluh karena kehilangan koran baru yang belum dibacanya. Demikian juga Pak Hendra yang kehilangan beberapa berkas kerja kantor. Ternyata semuanya diambil oleh Susi yang juga ingin menyaingi usaha Ma’il untuk menjual koran. Ma’il dan Susi bersaing untuk mendapatkan kertas bekas yang paling banyak. Sampai Ma’il berusaha untuk mencuri naskah crew yang sedang shooting di lobby utama. Susi dan Ma’il bertengkar karena berebut majalah bekas sampai mengganggu shooting. Ma’il dan Susi pun terus berebutan majalah bekas sampai malam hari.
|-
|16
|[[8 Mei]] 2006
|Pemilihan Karyawan Teladan
|Pak Taka mengadakan uji coba pemilihan karyawan teladan selama sehari untuk memacu kinerja karyawan-karyawannya. Maka semua karyawan pun berlomba-lomba untuk dapat menjadi karyawan teladan pilihan Pak Taka. Mulai dari Pak Hendra yang kepedean akan terpilih menjadi karyawan teladan, Gusti yang mencari muka di depan Pak Taka, dan Odah yang
|-
|17
Baris 105 ⟶ 100:
|[[10 Mei]] 2006
|Surat Cinta Pak Taka
|Pak Taka ingin memberikan surat cinta untuk Saschya,
|-
|19
Baris 115 ⟶ 110:
|[[12 Mei]] 2006
|Pak Hendra memang pelit
|Ma’il kena musibah jatuh dari tangga ketika sedang bekerja di ruang HRD. Esoknya Sayuti bekerja lebih keras karena Ma’il tidak masuk. Odah menugaskan Sayuti macam-macam tanpa melihat bahwa Sayuti sedang sakit. Para karyawan meminta rembers pengobatan kepada Pak Hendra
|-
|21
|[[15 Mei]] 2006
|Radja dalam Pantry
|Bintang Tamu: [[Ian Kasela]]
|-
|22
|[[16 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|23
|[[17 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|24
|[[18 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|25
|[[19 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|26
|[[22 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|27
|[[23 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|28
|[[24 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|29
|[[25 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|30
|[[26 Mei]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 170 ⟶ 166:
|[[29 Mei]] 2006
|Mahasiswi Magang
|Bintang Tamu
Vira adalah mahasiswi magang yang akan ditempatkan di bagian produksi,
|-
|32
|[[30 Mei]] 2006
|Ramalan Bintang bikin Meriang
|Saschya membacakan ramalan bintang beberapa orang di HRD, beberapa ada yang benar beberapa ada yang salah. Odah berubah sikap menjadi baik kepada Sayuti karena percaya bahwa Sayuti akan naik jabatan sesuai dengan ramalan bintang Saschya. Ma’il yang kebetulan datang ke HRD penasaran lalu mengambil majalah Saschya untuk dibaca di toilet, Lalu karena ramalan bintang Ma’il tidak bagus, Ma’il emosi dan merobek majalah punya Saschya. Tapi dia kaget setelah sadar bahwa Majalah itu punya Saschya. Saschya yang merasa majalahnya hilang mencari-cari sampai ke ruangan Pak Taka. Sementara Pak Hendra yang gengsi tidak mau dibacakan ramalannya ternyata menemukan majalah Saschya di bawah washtafel toilet. Diam-diam Pak Hendra membaca ramalan juga dan ketahuan Pak Taka. Karena majalahnya sobek, Saschya minta ganti ke Pak Hendra. Pak Hendra yang merasa tidak merobek majalah Saschya tidak terima dan tidak mau mengganti,
|-
|33
Baris 191 ⟶ 187:
|35
|[[2 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|36
|[[5 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|37
|[[6 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|38
|[[7 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|39
|[[8 Juni]] 2006
|Anak Boss Bikin Repot
|Bintang Tamu
Ma’il dan Sayuti dikejutkan oleh seorang anak perempuan yang tiba-tiba masuk Pantry dan mencari mama nya yang katanya bos di kantor OKTV. Ma’il dan Sayuti menyangka bahwa anak itu adalah anak Ibu Cynthia (pemilik OKTV). Tina (Tina Toon) meminta makanan kepada Ma’il dan Sayuti karena dia belum sarapan. Sayuti akhirnya membuatkan Tina mie goreng,
|-
|40
|[[9 Juni]] 2006
|Awas, Mami Galak!
|Bintang Tamu
Taka mendapat kunjungan mendadak dari Ibunya. Ibu Tara,Ibunya Taka, ternyata mempunyai perangai yang keras sama seperti Taka. Baru datang di lobby saja, semua orang sudah kena marah Ibu Tara. Ibu Tara ingin menjodohkan Tara dengan beberapa gadis pilihannya. Pak Taka yang tidak mau dijodohkan bilang ke ibunya bahwa dia sudah punya calon sendiri yaitu Saschya. Ibu Tara tidak setuju dengan pilihan Pak Taka karena menurut Ibu Tara ketawa Saschya aneh karena ada ngoroknya. Ibu Tara lebih suka kalau Tara menikah dengan Mala, gadis pilihannya. Gusti sedang membicarakan Ibu Tara di depan para OB dan karyawan. Ketika itulah Ibu Tara masuk ke Pantry dan menghukum mereka semua lari keliling kantor dan lapangan sampai Odah Hampir pingsan. Karena Pak Taka bersikeras tidak mau dijodohkan, Ibu Tara juga menghukum Pak Taka push up di saksikan para karyawan HRD.
Baris 226 ⟶ 222:
|[[12 Juni]] 2006
|Sarjana Jadi OB
|Bintang Tamu
HRD sedang mengadakan pembersihan, Semua kardus-kardus data diturunkan untuk dibereskan. Tapi Hendra hanya mengatur-ngatur saja dan tidak membantu membereskan, Gusti pun akhirnya protes ke Hendra. Tapi Hendra beralasan bahwa dirinya alergi debu dan tidak bisa bekerja. Saschya juga katanya alergi
|-
|42
|[[13 Juni]] 2006
|Office Girl Juga Manusia
|Bintang Tamu
Di pagi hari depan lobby, Mail sedang mengarahkan Sayuti yang membawa beberapa tumpukan kardus, tiba-tiba Mail melihat seorang Office Girl (OG) yang diperankan oleh Uut Permatasari. Mail menggoda dan menemani Uut masuk ke dalam lift tanpa memperdulikan Sayuti. Di pantry Mail bercerita kepada Mpok Odah bahwa ia melihat seorang OG baru di kantor
|-
|43
|[[14 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|44
|[[15 Juni]] 2006
|Gitar Ma’il
|Sayuti ingin belajar bermain gitar ke Ma’il, karena Sayuti melihat Ma’il yang selalu bernyanyi setiap hari sambil diiringi gitar. Apalagi Ma’il bercerita bahwa dirinya belajar dari para gitaris-gitaris handal Indonesia. Maka Ma’il pun akhirnya mau mengajari Sayuti.
Sedangkan Gusti mengusulkan bahwa seharusnya karyawan HRD patungan untuk membeli gitar, karena Gusti suka merasa suntuk di waktu-waktu jam kantor. Hendra tidak setuju dengan ide Gusti, Hendra bilang itu melanggar peraturan perusahaan. Gusti mampir ke Pantry untuk meminjam Gitar Ma’il, Ketika Gusti membawa Gitar tersebut, dia malah dimarahi Pak Taka karena menurut peraturan, karyawan tidak boleh membawa barang-barang yang merusak konsentrasi kerja.
Sayuti yang dititipi Gitar oleh Gusti malah kena getahnya karena harus bolak-balik membawa gitar ke Pantry dan ke ruangan HRD, hingga akhirnya Mail menawarkan Pak Taka untuk meminjam gitarnnya. Mail malah dihukum Push Up oleh Pak Taka.
|-
|45
|[[16 Juni]] 2006
|Suami Odah Baik Sekali
|Bintang Tamu
Pagi-pagi di ruang pantry Mpok Odah sedang mencari barang miliknya yang hilang. Sampai Sayuti yang sedang makan di meja pantry ikut di geledah. Pada saat Sayuti keluar pantry ia bertemu dengan Mail yang baru keluar dari toilet. Sayuti cerita kalau Mpok Odah lagi marah-marah karena kehilangan sesuatu. Mail cuek aja karena tidak merasa di marahin sama Mpok Odah. Susi yang mendengar pembicaraan mereka, tersenyum dan mengatakan bahwa pasti yang dicari Mpok Odah adalah KTPnya karena Susi menemukannya di depan lift. Lalu Mail berusaha merebutnya dari tangan Susi untuk mengembalikannya
Di lain tempat, Pak Taka memanggil Saschya karena ingin memberikan sesuatu kepadanya. Saschya melihat ruangan Pak Taka yang berantakan dengan file-file yang bertumpukan mengatakan ingin membantunya. Tapi bukan membantu membereskannya melainkan membantu menelfon Gusti untuk meminta Gusti yang membereskannya. Pak Taka kemudian memdapatkan kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Saschya. Ia memberikan kotak kecil berwarna ungu yang berisi sebuah cincin. Saschya sangat senang dan terharu atas perbuatan Pak Taka. Ia mengatakan suka sekali dengan tempat cincinnya sambil mengembalikan cincinnya ke Pak Taka.
|-
|46
|[[19 Juni]] 2006
|Lihat Dadaku
|Mail
|-
|47
|[[20 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|48
|[[21 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|49
|[[22 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 280 ⟶ 276:
|[[23 Juni]] 2006
|Sayuti Rindu Solo
|Bintang Tamu
OB kali ini bercerita tentang Sayuti yang sedang rindu ingin pulang ke Solo, Sayuti terlihat sedih di pantry kemudian Susi mencoba menghiburnya. Saat Susi ingin membuat teh untuk Sayuti, terdengar suara ada yang menyanyikan lagu Stasiun Balapan, Susi mengira Sayuti yang bernyanyi, ternyata bukan Sayuti, tetapi Didi Kempot penyanyi Solo yang tiba-tiba masuk ke ruang pantry ingin pinjam sebuah gelas. Sayuti diam terpana lalu Susi memberikan gelasnya. Didi dengan heran melihat Sayuti langsung pergi meninggalkan pantry. Susi ingin menolong Sayuti untuk mengobati rindunya kepada Solo. Ia mengajak Sayuti untuk mencari Mas Didi Kempot dan minta tanda tangannya. Sayuti tersenyum setuju. Susi dan Sayuti bertemu Mail di depan lift. Susi langsung menanyakan apakah Mail melihat Mas Didi di bawah. Mail menjawab iya ia melihatnya di toilet tehnik. Sayutipun langsung bergegas masuk ke dalam lift. Susi heran melihat Mail, kenapa Mas Didi bisa ada di toilet tehnik. Ternyata yang dimaksud Mail adalah Mas Didi yang kerja di bagian tehnik. Susi langsung teriak mengatakan bahwa bukan Mas Didi tehnik
Selain meminta tanda tangan Mas Didi Kempot, Susi berusaha mencari pinjaman Handphone Kamera untuk foto Sayuti dengan Mas Didi Kempot. Susi mencoba pinjam handphonenya Mail,
|-
|51
|[[26 Juni]] 2006
|Huru Hara di Kantor
|Bintang Tamu
Pak Hendra dan Gusti sedang absen, tiba-tiba Gusti melihat cewek di depan lift. Gusti mengajak Pak Hendra untuk berkenalan karena selama ini Pak Hendra belum punya pacar. Pak Hendra ragu
|-
|52
|[[27 Juni]] 2006
|Pengharum Mulut
|Pak Taka merasa tidak nyaman dengan bau mulutnya hari itu, Maka dia menyemprotkan pengharum mulut tetapi ketika dipakai, pengharum mulut tersebut sudah habis. Ketika Sayuti masuk untuk mengantarkan minuman, Taka pun menyuruh Sayuti membelikan pengharum. Tapi Sayuti salah mengerti, yang dia kira pengharum itu adalah pengharum ruangan. Sayuti pun disuruh push up oleh Pak Taka. Sementara Sayuti membeli pengharum mulut, Pak Taka tidak pede dengan bau mulutnya, jadi Pak Taka selalu menggumam ketika berbicara dengan orang lain dan hanya tersenyum apabila diajak bicara oleh Saschya. Sementara itu Ma’il kehilangan HPnya, padahal dia merasa telah membawa HP tersebut ke kantor dan tidak ketinggalan. Ketika Ma’il menelepon HP nya Odah tertawa keras sekali sampai membuat Ma’il kaget. Ternyata Odah mengambil HP Ma’il dan menyimpannya di saku bajunya. Odah memakai telepon Ma’il untuk menelepon temannya dan berbisnis hingga pulsa Ma’il abis.
|-
|53
|[[28 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|54
|[[29 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
|55
|[[30 Juni]] 2006
|Siaran Ulangan salah satu Episode sebelumnya
|Sinopsis sesuai dengan Episode ini
|-
Baris 315 ⟶ 311:
|[[3 Juli]] 2006
|Kakak Sayuti Jualan Batik
|Bintang Tamu
Sayuti dimarahi oleh Pak Taka karena tidak memakai ID card alias tanda pengenalnya. Sayuti lupa memakainya karena ketinggalan dirumah. Sayuti langsung menelpon kakaknya yang diperankan oleh Kelik, dan langsung memberitahu bahwa ID cardnya tertinggal. Sayuti meminta kakaknya untuk datang ke OKTV dan membawakan ID card tersebut. Saat menelpon, Sayuti menjelaskan secara kronologis kepada kakaknya di mana letak ID cardnya itu. Mail yang kebetulan ada di dekat situ mendengar penjelasan Sayuti kepada Kakaknya. Karena tidak sabar mendengar penjelasan Sayuti, Mail langsung mengambil telepon dan memberitahu letak persis ID cardnya Sayuti. Saat Kelik, kakaknya Sayuti tiba di OKTV ia membawa jualan batiknya. Karena bingung mencari-cari Sayuti akhirnya ia menggelar dagangannya diruang HRD. Ia menjual kemeja-kemeja batik kepada Gusti, Saschya dan Pak Hendra. Pak Taka keluar ruangan dan langsung melihat dagangan Kelik. Semua karyawan HRD ketakutan. Pak Taka langsung mengajak Kelik, Kakaknya Sayuti untuk masuk keruangannya. Bukannya dimarahi, Pak Taka malah memilih-milih batik yang dibawa Kelik. Sayuti yang sedang mencari kakaknya itu tiba diruang HRD dan menanyakan kepada Gusti apakah ia melihat Kakaknya yang membawa jualan kemeja batik. Gusti langsung mengatakan kalau kakaknya Sayuti ada di dalam ruang Pak Taka. Sayuti bergegas masuk ke dalam ruangan Pak Taka.
|-
|57
|[[4 Juli]] 2006
|Teman Tapi Malak
|Bintang Tamu
Suatu pagi, ketika Ma’il keluar dari lift di lobby, tiba-tiba ada pria asing (Parto) yang menegurnya dan mengaku sebagai teman SMP Ma’il. Ma’il cukup senang dengan kadatangan temannya tersebut yang ternyata sedang mencoba mencari kerja di kantor tempatnya bekerja. Parto merayu Ma’il agar mau membantunya menaro lamaran di HRD. Segala cara di lakukan oleh Parto agar mendapatkan pekerjaan, hingga membuat Ma’il repot. Akhirnya Parto ketemu Sayuti di Pantry dan membuatnya tekor karena harus membelikan Parto makan siang, lalu hampir berkelahi dengan Pak taka, menggoda resepsionis yang sudah setengah mati sebel sama Parto, dan mengaku-ngaku sebagai orang kaya yang akan membeli perusahaan OKTV.
Sementara di bagian HRD, Pak Taka tetap berusaha menarik perhatian Saschya dengan berpura-pura pegel tangan karena mendorong mobilnya yang mogok. Hendra juga ikut dibuat kalang kabut oleh pak Taka, karena Hendra harus ke bengkel dan meninggalkan pekerjaanya karena Pak Taka menyuruhnya menunggu mobilnya hingga selesai di reparasi.
|-
|58
|[[5 Juli]] 2006
|Odah yang baik Hati
|Seperti biasa setiap pagi Odah marah-marah kepada para OB. Kali ini dia mengomel bahwa anaknya sedang perlu banyak uang untuk pergi piknik dan beli buku. Sayuti yang kebetulan ada di Pantry menjadi sasaran kemarahan Odah. Ma’il dan Susi yang baru dating ke Pantry pun kena sasaran dimarah-marahi
Pak Taka menasihati Odah agar jangan selalu marah-marah dan menjadi pemimpin yang bijaksana. Apabila Odah ketahuan marah-marah kepada para OB di depan Pak Taka, maka Odah akan di hukum lagi. Sejak itu Odah selalu bersikap baik kepada para OB yang lain. Para OB pun bingung dengan perubahan sikap Odah yang menjadi baik, bahkan sayuti menduga bahwa Odah kesambet setan karena tiba-tiba Odah menjadi sangat baik kepadanya.
|-
|59
|[[6 Juli]] 2006
|Sambutan buat Pak Owner
|Bintang Tamu
Pak Taka menginformasikan kepada semua karyawan HRD bahwa akan kedatangan tamu besar, pemilik OKTV yaitu Pak Jojon yang diperankan oleh Jojon sendiri. Pak Taka mengatakan bahwa Pak Jojon akan membicarakan kinerja HRD. Semua karyawan di minta untuk selalu rapih, sopan dan tertib selama Pak Jojon ada di sini. Sayuti menyiapkan kue untuk dibawa keruangan Pak Taka,
|-
|60
|[[7 Juli]] 2006
|Foto Bersama Idola
|Bintang Tamu
Karyawan OKTV digemparkan dengan adanya gosip baru yaitu Pak Hendra punya hubungan khusus dengan Anisa Bahar. Gosip tersebut bermula dari kunjungan Anisa Bahar ke OKTV, yang tak sengaja Pak Hendra memeluknya, akhirnya foto mereka masuk tabloid gosip. Foto-foto yang menggemparkan ini pun membuat Anisa marah dan menuntut OKTV untuk membersihkan nama baiknya. Namun, ketika diminta pertanggungjawaban, Hendra selalu tidak ada ditempat. Gusti pun diutus Pak Taka untuk mencari Hendra.Gusti kembali tanpa hasil, Pak Taka pun menghukum Gusti karena dianggap telah mempermalukannya di depan Anisa. Saschya yang mengira berita ditabloid gosip itu benar, mengira Anisa marah karena gaya Hendra yang kampungan pada saat foto diambil. Reaksi marah Anisa bertolak belakang dengan reaksi Hendra yang malah bangga dengan ‘prestasi’nya menjadi berita di tabloid gosip. Sementara itu, Odah menugaskan Sayuti dan Mail untuk mengumpulkan kardus-kardus bekas. Namun, ketika kardus telah terkumpul banyak, Odah memerintahkan Sayuti dan Mail untuk membawanya keluar.
Baris 349 ⟶ 345:
|61
|[[10 Juli]] 2006
|Mala Pak Taka
|Bintang Tamu
Pak Taka panik karena calon tunangan pilihan orang tuanya akan datang ke OKTV. Karena tidak mau bertemu dengan calon tunangannya itu, Pak taka memerintahkan Hendra untuk bertukar posisi dengannya. Ketika Mala (Aline Tumbuan), si calon tunangan datang, Hendra sudah duduk dimeja manager dan sebaliknya Pak Taka bertindak sebagai Hendra. Mala
|-
|62
|[[11 Juli]] 2006
|Montir Tebar Pesona
|Bintang Tamu
Seorang montir bernama Gilang (Rizky Hanggono) datang ke kantor HRD OKTV untuk memperbaiki mobil Pak Taka yang rusak. Montir ganteng yang punya reputasi sebagai playboy ini ternyata suka pada Saschya. Gilang mulai menebar pesonanya di depan Sascya, padahal sebelumnya dia sudah diperingatkan oleh Hendra untuk menjauhi Saschya atas perintah Pak Taka. Namun, karena ke-lemot-annya, semua rayuan gombal Gilang gagal memengaruhi Sachya. Karena satu dan lain hal, Gilang mengira Sayuti adalah Mario, pacar Saschya. Dia menganggap ‘Mario’ tidak pantas menjadi pacar Saschya karena hanya bekerja sebagai office boy. Sementara itu, Saschya sendiri sibuk mencari-cari sang pacar yang kabarnya datang ke OKTV. Kedatangan Gilang ke HRD OKTV juga membawa kegemparan di pantry. Odah, Mail, dan Susi menyangka Gilang adalah pacar baru Saschya. Mereka sibuk mencari berita terbaru tentang ‘pacar’ Saschya tersebut.
Baris 363 ⟶ 359:
|63
|[[12 Juli]] 2006
|Gara – Gara Nabrak
|Bintang Tamu
Mobil Mail menabrak mobil orang. Orang tersebut meminta ganti rugi pada Mail. Untuk membayar ganti rugi, Mail berniat menjual telepon genggamnya. Namun, karena bentuknya besar dan sudah ketinggalan zaman, telepon Mail pun tak luput dari bahan ejekan. Sampai akhirnya Sayuti yang polos bersedia mambeli telepon butut tersebut. Hari itu juga, Taufik (Taufik Savalas) datang ke OKTV untuk mencari Mail. Karena Mail tidak ada ditempat, Taufik pun menunggu dipantry. Gaya Taufik yang mirip preman membuat Sayuti takut. Sayuti mengira kedatangan Taufik adalah untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusakan mobil yang ditabrak Mail. Siang harinya, Taufik sudah tidak sabar. Dia keluar dari pantry untuk mencari Mail. Sayuti ketakutan, karena mengira Taufik akan menghajar Mail. Dengan susah payah, Sayuti menahan Taufik, namun tanpa hasil. Sayuti pun terseret ke lobby kantor. Di lobby, Taufik, dengan Sayuti ditangannya bertemu dengan Saschya. Saschya mengira Taufik adalah maling, serta merta berteriak minta tolong. Akhirnya semua karyawan HRD OKTV menggiring Taufik ke dalam ruang HRD untuk disidang. Taufik ketakutan, karena para karyawan sudah siap menghajarnya. Beruntung Mail datang menolongnya.
Baris 370 ⟶ 366:
|64
|[[13 Juli]] 2006
|Kembar Srikandi
|Bintang Tamu
Suatu pagi, Gusti bertemu dengan seorang perempuan cantik di Lobby OKTV. Seperti biasa, jiwa playboy Gusti pun keluar. Dia mulai tebar pesona pada si perempuan cantik yang bernama Rizka ini. Rizke pun menjawab pertanyaan-pertanyaan Gusti dengan ramah. Namun, acara pendekatan Gusti ini terputus dengan datangnya Pak Taka. Gusti pun masuk ke ruang kerja. Tak berapa lama kemudian, Gusti kembali turun ke lobby dan mendapati Rizka masih di sana. Tapi, ternyata Rizka malah marah dan mengancam akan memanggil satpam ketika ditegur Gusti. Gusti pun bingung. Ternyata perempuan tersebut bukanlah Rizka,
Sementara itu, Hendra si banci artis girang bukan kepalang bertemu dengan Rizke dari Kembar Srikandi. Kelakuan Hendra yang aneh dan berlebihan membuat Rizke ketakutan. Mail yang juga suka dengan Kembar Srikandi nasibnya tak seberuntung Hendra, dia selalu datang tepat setelah Kembar Srikandi pergi.
|-
|65
|[[14 Juli]] 2006
|Narji Centeng Nyasar
|Bintang Tamu
Odah berhutang pada juragan beras. Untuk menagih hutang tersebut, si juragan beras mengirim centengnya, Narji. Baru datang, Narji sudah bersitegang dengan Ma’il karena mengurungnya di dalam lift. Beruntung Narji bertemu dengan Sayuti yang menemaninya menunggu Odah di pantry.
Odah yang ditunggu tak kunjung datang. Malah Mail yang muncul. Dibutakan oleh dendam, Narji pun mengejar Mail. Setelah diingatkan Sayuti, Narji pun kembali ke pantry untuk menunggu Odah. Mail yang ketakutan dikejar Narji, bersembunyi di bawah meja Saschya di ruang HRD. Tapi tindakannya ini mendapat hukuman push up dari Pak Taka. Selama menunggu Odah, Narji menerima banyak hinaan. Dari mulai Gusti yang menertawakan preman pendek, hingga Susi yang mengatakan kalau Narji tidak pantas jadi preman. Namun dia tidak menghiraukan berbagai hinaan itu. Malah dengan gaynya yang sok, Narji menyuruh Sayuti membelikannya nasi dan ayam goreng. Siang hari telepon berdering. Ternyata Wak Amat si juragan beras, bos Narji menelepon untuk menyampaikan berita buruk bagi Narji. Karena gagal menagih hutang pada Odah, Narji pun dipecat. Di tengah kesedihannya, Sayuti pun hadir untuk menghibur.
Keesokan harinya, dua centeng juragan beras yang lebih bongsor datang untuk menagih utang beras ke Odah.
|-
|66
|[[17 Juli]] 2006
|Hai, Saya Heidy
|Bintang Tamu
Gusti akhirnya jatuh cinta setelah bertemu secara tidak sengaja dengan Heidy (Chelsea Olivia). Heidy adalah pegawai lantai empat yang tidak sengaja berhenti dilantai dua. Usaha PDKT Gusti terhalang oleh Hendra yang melarang para karyawan menggunakan telepon kantor untuk urusan pribadi. Segala daya upaya dilakukan oleh Gusti untuk menghubungi Heidy dilantai empat. Dari mulai meminjam telepon di pantry, sampai merebut surat yang seharusnya diantarkan Hendra ke lantai empat. Sementara itu, Heidy malah berusaha mendekati Sayuti. Sikap Heidy yang agresif membuat Sayuti ketakutan. Susi yang juga naksir Sayuti merasa tersaingi dengan keberadaan Heidy. Setelah mengeluarkan berbagai jurus rayuan, Gusti akhirnya dapat meyakinkan Heidy kalau dia benar-benar jatuh hati padanya. Tawaran Gusti untuk makan malam bersama pun diterima Heidy dengan senang hati. Gusti bahkan telah berjanji untuk memutuskan hubungan dengan semua pacar-pacar lamanya.
Baris 393 ⟶ 390:
|67
|[[18 Juli]] 2006
|Sayuti Calon Artis
|Bintang Tamu
Pagi-pagi di lobby OKTV, Seorang laki-laki mengejar Sayuti. Sayuti yang tidak tahu apa-apa ketakutan. Ternyata laki-laki itu adalah Faldiano (VJ Daniel), seorang sutradara yang ingin mengajak Sayuti bermain dalam filmnya. Mendengar Faldiano mencari pemain untuk film, Gusti merasa yakin kalau akan diajak oleh Faldiano. Tapi sayang, Faldi tidak mencari orang botak. Selain Gusti, Mail juga ingin diajak shooting. Mail pun bernasib sama dengan Gusti yang ditolak oleh Faldiano. Hendra yang merupakan teman lama Faldi juga tertarik dengan kesempatan shooting film. Dia dan Faldi membuat perjanjian. Kalau Hendra berhasil menemukan Sayuti, maka Faldi harus mengajaknya shooting. Faldi pun setuju. Tapi yang tidak diketahui oleh Hendra adalah peran yang dijanjikan oleh Faldi ternyata peran menjadi patung. Hari itu Odah tidak muncul batang hidungnya karena dia sibuk bersembunyi. Mendengar ada yang dikejar-kejar, Odah berasumsi bahwa yang dikejar adalah dirinya yang mempunyai banyak hutang. Tanpa mengetahui dengan jelas apa yang terjadi, Odah pun bersembunyi di gudang.
|-
|68
|[[19 Juli]] 2006
|Kejutan Untuk Saschya
|Bintang Tamu
Saschya berulang tahun. Pak Taka yang naksir berat pada Saschya berusaha menyenangkan hati Saschya pada hari ulang tahunnya. Pak Tak bermaksud mengajak Saschya makan malam berdua. Namun karena agak lambat, Saschya juga ingin mengajak Mario, pacarnya. Gagal-lah rencana Pak Taka untuk makan malam berdua. Setelah rencana makan malam gagal, Pak Taka berinisiatif mengundang Dewi sandra, penyanyi favorit Saschya untuk datang ke pesta ulang tahun. Maka diutuslah Gusti untuk mencari Dewi Sandar yang kebetulan sedang ada shooting di Studio 4 OKTV. Agar Dewi Sandra mau hadir di pesta ulang tahun Saschya, Gusti berbohong kalau temannya yang berulang tahun itu sekarat karena mengidap penyakit disaluran hidung. Karena kasihan, akhirnya dewi Sandra pun mau datang ke perayaan ulang tahun Saschya. Sementara itu, Hendra yang sangat senang bertemu Dewi Sandra bertingkah gila-gilaan. Kelakuan aneh Hendra ini membuat Dewi Sandra ketakutan. Dewi selalu bersembunyi setiap melihat Hendra berjalan ke arahnya.
Baris 407 ⟶ 404:
|69
|[[20 Juli]] 2006
|Saingan Odah
|Bintang Tamu
Di OKTV terjadi pertarungan maha besar. Odah, OB bagian HRD bentrok dengan Suti (Suti Karno), OB bagian keuangan. Perang dimulai pagi hari, keika Odah dan Suti bertabrakan di lobby. Perang mulut pun terjadi di antara dua OB senior tersebut. Sampai dipantry, Odah berkeluh kesah pada anak buahnya tentang Suti. Ternyata sifat Suti sangat mirip dengan Odah. Galak dan suka menindas anak buahnya. Namun, tanpa menyadari sifatnya sendiri, Odah heran kenapa ada OB yang judes dan galak seperti Suti. Ketika sedang mencari anak buahnya yang kabur, Suti dan Odah kembali berpapasan. Perang mulut kedua pun terjadi. Odah masuk ke pantry dan menemukan anak buah Suti sedang berkumpul dengan Sayuti dan Mail. Serta merta Odah mengusir mereka semua keluar. Suti yang sebelumnya mengamuk, berubah menjadi kalem begitu melihat Sayuti. Ternyata Suti suka pada Sayuti. Perang mulut tahap ketiga terjadi ketika Odah mendapati Suti sedang ngobrol dengan Sayuti di pantry. Sayuti yang ketakutan melaporkan hal ini pada Gusti. Gusti bingung bagaimana melerai Odah dan Suti akhirnya memanggil Pak Taka, Hendra dan Saschya. Namun, begitu Gusti kembali ke pantry, Odah dan Suti ternyata sedang ngobrol dengan akrabnya.
Baris 414 ⟶ 411:
|70
|[[21 Juli]] 2006
|Heboh Karyawan Baru
|Bintang Tamu
Suatu hari, tiga orang pelamar pekerjaan datang ke OKTV. Pelamar pertama, Melky (Melky Bajaj) mengira Gusti adalah Pak Taka, manager HRD OKTV. Langsung saja Melky menyerahkan berkas-berkas lamarannya pada Gusti. Hal ini membuat Saschya melapor kepada Pak Taka, karena mengira Gusti berpura-pura menjadi manager HRD. Pelamar kedua, Aden (Aden Bajaj), bertemu dengan Mail yang disangkanya pegawai HRD. Aden mengikuti Mail ke pentry di mana dia bertemu dengan si galak Odah. Di pantry, Aden juga bertemu dengan Isa (Isa Bajaj) sesama pelamar. Pertama kali datang, Isa bertanya kepada Sayuti di mana letak ruang HRD, karena ia ingin melamar pekerjaan. Kemudian dia menanyakan di mana letak toilet, karena ia ingin memasang dasi. Setelah keluar dari toilet, Isa lkembali bertanya di mana letak ruang HRD, kemudian menanyakan letak toilet. Begitu seterusnya. Melky yang pertama diwawancarai oleh Pak Taka. Belum selesai Pak taka berbicara, Melky sudah menyimpulkan kalau dia diterima di OKTV. Serta-merta dia menyalami semua karyawan HRD. Aden masuk berikutnya. Setelah ditolak lamarannya, Aden malah curhat panjang lebar pada Pak Taka.
Ternyata, Isa yang diterima kerja. Tapi sebelum keluar ruangan Pak Taka, Isa kembali bertanya di mana letak ruang HRD dan toilet.
|-
|71
|[[24 Juli]] 2006
|Teman Paling Ngeselin
|Bintang Tamu
Pagi-pagi, telepon dirunag Pak Taka berdering. Ternyata yang menelepon adalah Eko, teman lama Pak Taka yang mengabarkan bahwa dia akan berkunjung ke kantor HRD OKTV. Pak Taka, dengan susah payah, berusaha mencegah Eko untuk datang. Tapi usaha Pak Taka tak membuahkan hasil, Eko akhirnya datang juga ke kantor HRD. Hari itu, Pak Taka berusaha menghindari bertemu muka dengan teman lamanya. Dia menyuruh Saschya berbohong pada Eko, bahwa dirinya ada meeting di luar kota, jadi tidak dapat ditemui. Eko ternyata adalah seorang salesman yang pantang menyerah menawarkan barang dagangannya. Para penghuni OKTV pun menjadi sasaran promosi Eko. Dari mulai satpam hingga, para OB dan Pak Taka sendiri dipaksa untuk membeli berbagai macam produk yang ia jual. Walaupun berkali-kali ditolak, Eko dengan gigih tetap melancarkan aksi promosinya.
Baris 429 ⟶ 426:
|72
|[[25 Juli]] 2006
|Tragedi Kacamata
|Bintang Tamu
Kacamata Hendra rusak karena tidak sengaja terinjak Sayuti. Hendra pun menyuruh Sayuti untuk memperbaiki kacamatanya. Saschya, dengan baik hati, menawarkan kacamata ungunya untuk dipinjam Hendra. Tapi, karena kacamata ungu itu bukan kacamata minus, kerabunan Hendra terus berlanjut.
Hari itu juga, Delon datang ke OKTV untuk menghadiri suatu acara. Karena baju yang dipakai delon hampir sama dengan model dan warna baju para OB, Hendra mengira Delon adalah Sayuti. Hendra malah menyuruh Delon untuk mengetik suatu dokumen dan membuatkan teh untuknya. Delon bingung dan cuma bisa menuruti keinginan Hendra. Di pantry, Sayuti sibuk memperbaiki kacamata Hendra. Tapi, niat baiknya ini selalu mendapat gangguan. Mail datang dan mencoba kacamata yang baru selesai diperbaiki. Ternyata perbuatan Mail, membuat kacamata tersebut rusak kembali. Dilorong pantry, Delon bertemu Sayuti. Sayuti yang mengira Delon adalah OB baru yang ditugaskan di pantry HRD malah mengajarinya membuat teh untuk Hendra. Sore harinya, Sayuti mengembalikan kacamata Hendra yang sudah diperbaiki di tukang reparasi kacamata.
|-
|73
|[[26 Juli]] 2006
|Pak Hendra CLBK
|Bintang Tamu
Diah (Sarah Azhari), mantan pacar Hendra sewaktu SMA, datang ke OKTV untuk mencari Hendra. Maksud kedatangan Diah ke OKTV adalah untuk mencurahkan perasaannya yang sedih karena ingin bercerai dengan suaminya, Rio. Cinta lama Hendra pun bersemi kembali. Walaupun tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaan terhadap wanita, Hendra berharap Diah mau kembali menjadi pacarnya. Semua orang di HRD OKTV tidak percaya kalau wanita secantik Diah, mau menjadi pacar Hendra. Gusti berpendapat kalau sewaktu SMA Diah pasti rabun, karena mau pacaran dengan Hendra. Orang-orang di pantry juga punya pendapat sendiri-sendiri tentang mantan pacar Hendra ini.
Keesoakan harinya, Diah mengajak Hendra untuk makan siang di sebuah restoran untuk membicarakan sutau hal penting. Pada saat itu, Hendra yang telah mendapatkan tips dari gusti si playboy untuk mengungkapkan perasaan kepada sorang wanita, juga sangat yakin untuk meminta Diah kembali padanya. Ternyata, hal penting yang ingin dibicarakan Diah sangat membuat Hendra terkejut.
|-
|74
|[[27 Juli]] 2006
|Nenek Mail
|Bintang Tamu
Nenek Mail, Saripah (Reggy Lawalata) datang ke OKTV. Saripah yang masih menganggap dirinya muda, menolak untuk dipanggil nenek dan ngotot untuk dipanggil dengan sebutan tante. Saripah bertemu dengan Sayuti yang dengan baik hati mengantarkannya ke pantry. Di pantry, Saripah bertemu dengan Odah, OB senior bagian HRD. Saripah yang mengira kalau Mail adalah bos besar, mulai menyuruh-nyuruh Odah. Odah yang kaget dimarahi Saripah, serta merta menuruti keinginan Saripah. Sayuti yang masih ada di pantry takjub melihat Odah menuruti keinginan seorang nenek. Sementara itu, Mail yang tidak tahu kalau neneknya datang berkunjung, menyebar gosip kalau Sayuti membawa pacarnya yang sudah nenek-nenek ke kantor. Karyawan di kantor HRD pun termakan gosip yang disebar Mail. Ketika Mail menuntut penjelasan dari Sayuti barulah dia tahu bahwa nenek-nenek yang dimaksud adalah neneknya sendiri. Setelah beberapa lama di pantry, akhirnya Saripah menyadari kalau cucunya bukanlah bos besar seperti yang ia sangka,
|-
|75
|[[28 Juli]] 2006
|Tamu Tak Diundang
|Bintang Tamu
Pagi hari di OKTV, kakak ipar Susi, Siti (Ulfa Dwiyanti) datang berkunjung. Siti berkeluh kesah tentang kelakuan suaminya yang marah karena ditegur ketika dua malam tidak pulang. Susi berusaha menenangkan kakak iparnya itu dengan menelepon kakaknya. Susi meyakinkan si kakak untuk memaafkan Siti. Tapi, ternyata Siti malah naksir pada Pak Taka, mananger HRD.
Karena masih banyak pekerjaan, Susi meminta Siti untuk pulang. Bukannya pulang, Siti malah sibuk mengejar Pak Taka. Siti datang ke ruang HRD untuk berkenalan dengan Pak Taka. Di sana dia bertemu dengan Saschya yang mengira tujuan Siti datang adalah untuk berkenalan dengan para karyawan. Jadilah Siti menyalami semua karyawan HRD. Akhirnya Siti bisa bertemu dengan Pak Taka. Siti meminta Pak Taka untuk berpura-pura menjadi pacarnya dengan maksud membuat suaminya cemburu. Pak Taka tentu saja menolak. Tapi setelah Saschya merengek agar Pak Taka membantu Siti, Pak Taka pun menyerah. Tapi, niat Siti untuk menjadikan Pak Taka sebagai pacar pura-pura, gagal. Susi sang adik ipar langsung menyeretnya pulang. Di pantry, Mail dan Sayuti dipusingkan oleh Odah yang menyuruh mereka membuat kliping tentang
|-
|76
|[[31 Juli]] 2006
|Tukang Service Fotokopi
|Bintang Tamu
Mesin fotokopi di ruang HRD OKTV rusak. Saschya yang ingin memfotokopi sebuah artikel meminta tolong pada Gusti. Karena tidak begitu penting, Gusti pun menolak. Tapi, Pak Taka yang naksir berat pada Saschya turun tangan, sehingga Gusti tak dapat menolak. Dengan terpaksa, Gusti pun bolak-balik ke bagian keuangan untuk memfotokopi. Untuk memperbaiki mesin fotokopi yang rusak, maka dipanggillah seorang tehnisi dari bagian maintenance, Irwan (Irwansyah). Irwan, situkang service fotokopi mendapat perhatian lebih dari Saschya. Saschya meminta Sayuti mengantarkan minuman, dan memesakan makan siang untuk Irwan. Perhatian Saschya pada Irwan membuat Pak Taka cemburu. Sementara itu di pantry, telepon genggam Mail rusak. Entah mengapa, suara yang keluar dari telepon tersebut terdengan putus-putus. Hari itu, Mail sibuk mencari-cari orang yang mau menelepon ke telepon genggamnya untuk mengecek, apakah teleponnya masih rusak.
Baris 467 ⟶ 464:
|77
|[[1 Agustus]] 2006
|Lebih Norak Dari Mail
|Bintang Tamu
Pagi hari, Mail bertemu dengan Denny (Denny Cagur), OB dari bagian programing. Kelakuan Denny membuat Mail sebal. Padahal sebenarnya sifat dan kelakuan Mail dan Denny sama. Bukan hanya Mail yang sebal pada Denny. Pak Taka yang menunggu lift bersama Denny pun merasa kesal. Pasalnya, dering telepon genggam Denny yang norak mengganggu pembicaraan Pak Taka ditelepon. Ketika bertemu dengan Mail, Susi menyampaikan kabar kalau Denny mencari OB HRD yang kurus, jelek, sok tau, dan suka teriak-teriak. Mail yang tersinggung langsung melabrak Denny. Tapi, tindakan Mail ketahuan Pak Taka yang lalu menghukumnya. Siang harinya, Denny membuat kegemparan di ruang HRD. Lagi-lagi karena dering telepon genggamnya yang norak. Tapi para pegawai HRD mengira kalau bunyi dering yang norak itu adalah bunyi dering telepon Hendra. Mail yang merasa tersaingi oleh Denny berlagak menjatuhkan kunci mobilnya di depan Denny. Denny yang tidak mempunyai mobil tidak tersinggung, karena dia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki Mail, yaitu foto Mail yang sedang dihukum Pak Taka.
Baris 474 ⟶ 471:
|78
|[[2 Agustus]] 2006
|Sayuti Salah Duga
|Bintang Tamu
Odah tersinggung karena diejek gendut oleh Ike, seorang pegawai dari bagian keuangan. Odah yang mendendam, berjanji akan melabrak Ike tanpa melihat siapa dia. Hari itu, Ike Nurjanah datang ke OKTV untuk suatu acara. Sayuti yang tidak mengenal siapa Ike Nurjanah, mengira kalau dia adalah Ike yang mengejek Odah. Sayuti merasa kalau Ike tidak seburuk yang dikatakan Odah berusaha ‘menyelamatkan’ Ike dari amukan Odah. Jadilah setiap Odah mendekat, Sayuti menyuruh Ike Nurjanah bersembunyi. Ike Nurjanah ketakutan, begitu diberitahu kalau ada orang yang sebal padanya diOKTV. Susi mengira ketakutan Ike adalah karena sikap Odah yang norak kalau bertemu dengan artis terkenal. Susi pun membantu Sayuti menyembunyikan Ike dari Odah.
Sementara itu, Hendra dan Mail yang mengagumi Ike Nurjanah berusaha menangkap Ike untuk meminta tanda tangan. Kelakuan aneh kedua orang ini, membuat Ike mengira kalau mereka adalah anak buah Odah yang juga sebal padanya. Sayuti akhirnya menyadari kalau Ike yang ada bersamanya bukanlah Ike pegawai keuangan,
|-
|79
|[[3 Agustus]] 2006
|Hendra VS. Tukang Sumbangan
|Bintang Tamu
Seorang pegawai kelurahan setempat, Krisna (Krisna Mukti) datang ke OKTV untuk meminta sumbangan. Krisna pun naik ke lantai dua menuju ruang HRD. Sampai dilantai dua, Krisna yang tidak tahu di mana letak ruang HRD bertanya pada Hendra. Bukannya menunjukan arah ke ruang HRD, Hendra malah menunjukan jalan menuju pantry. Hendra yang pelit menolak untuk memberikan sumbangan. Selesai membuat Krisna nyasar, Hendra dengan bangganya melapor ke Pak Taka tentang ‘usaha’nya menekan pengeluaran perusahaan. Tanpa diduga Hendra, Pak Taka malah marah-marah dan menyuruhnya push-up. Sementara itu, Krisna yang tersasar dipantry bertemu dengan Odah yang mengejeknya karena tidak bisa menemukan ruang HRD. Untungnya Krisna bertemu dengan Sayuti yang bersedia mengantarnya ke ruang HRD. Melihat Krisna yang akhirnya berhasil menemukan ruang HRD, Hendra panik dan bersembunyi di mejanya. Namun akhirnya, Hendra dengan tidak rela menyerahkan sejumlah uang kepada Krisna. Tapi, lagi-lagi Hendra kena omel Pak Taka karena jumlah uang yang disumbangkannya terlalu banyak.
Baris 489 ⟶ 486:
|80
|[[4 Agustus]] 2006
|Tamu Dari Kampung
|Bintang Tamu
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya di mana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada di dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.
Sayuti yang tidak tahu kalau ada yang mencari, pergi ke ATM untuk mengambil uang yang akan dipinjam oleh Odah. Nunung yang memanggil Sayuti,
|-
|81
|[[7 Agustus]] 2006
|Pacar Mail
|Bintang Tamu
Mail ditelepon pacarnya yang memberi kabar kalau dia akan memberikan kejutan pada Mail disaat makan siang. Sayuti yang mendengar pembicaraan ini merasa Mail beruntung karena mempunyai pacar. Mail pun memberi petuah pada Sayuti untuk tidak mau disuruh-suruh oleh pacar.
Ternyata Denada, pacar Mail, datang saat makan siang. Sama seperti Mail, Denada juga mempunyai suara yang keras serta suka menyuruh-nyuruh seenaknya. Mail termakan omongannya sendiri. Dia harus menurut ketika denada minta diambilkan macam-macam, karena Denada ternyata lebih ketus dari Mail. Sayuti yang masih ada di pantry, hanya bisa tersenyum.
Odah yang garang ternyata takut mendengar berita kriminal. Saat dia makan, Mail, Susi dan Sayuti, tanpa tahu ketakutan Odah, membaca sebuah berita di koran tentang korban tabrakan. Odah pun marah, karena nafsu makannya jadi hilang. Tak lama, Odah pun kembali makan. Tapi Gusti masuk ke pantry dan meneruskan membaca berita tabrakan tersebut. Odah yang sudah mulai menyuap makanannya pun meletakkan sendoknya. Hilang lagi nafsu makan Odah.
|-
|82
|[[8 Agustus]] 2006
|Timbul Muncul Masalah Timbul
|Bintang Tamu
Beberapa barang di HRD OKTV rusak. Laci Gusti, kursi Hendra, meja Pak Taka, serta loker Mail tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Maka dipanggillah Pak Timbul (Timbul) orang dari bagian umum untuk memperbaiki barang-barang tersebut. Pak Timbul sudah bekerja selama tiga puluh lima tahun di OKTV, padahal OKTV sendiri baru berdiri selama tujuh belas tahun.
Bukannya memperbaiki laci Gusti dan kursi Hendra, Pak Timbul malah merusak kursi Gusti dan laci Hendra. Bukan hanya itu, Pak Timbul juga memporak porandakan ruang Pak Taka. Padahal sebelumnya Pak Taka hanya menyuruh untuk memperbaiki mejanya saja.
Karena sudah tua, Pak Timbul sama sekali tidak mau dibantah perkataannya. Dia juga tidak terima kalau disalahkan atas kekacauan yang dibuatnya sendiri. Walaupun sudah dikoreksi berkali-kali, dia tetap bersikeras memanggil Hendra dengan Gusti dan memanggil Gusti, Hendra.
Sementara itu dipantry, Odah izin keluar untuk datang ke arisan. Dia berjanji pada Mail dan Sayuti kalau dia menang arisan, semua hutangnya akan dilunasi. Sore harinya, Odah pun kembali ke OKTV dengan membawa uang arisan yang dimenangkannya. Tapi, bukannya membayar hutang-hutangnya pada Mail dan Sayuti, Odah malah meminjam uang untuk membeli buku anaknya.
|-
|83
|[[9 Agustus]] 2006
|Mail Kege’eran
|Bintang Tamu
Penyanyi dangdut, Ine Sinthya datang ke OKTV. Mail yang merupakan penggemar beratnyagirang bukan kepalang. Dikamar mandi, Odah menemukan Ine sedang mengusap-usap matanya. Odah mengira Ine menangis, langsung lari keluar kamar mandi tanpa mendengarkan penjelasan Ine terlebih dahulu. Odah pun menelepon tabloid gosip untuk memberikan informasi kalau Ine Sinthya ribut dengan suaminya.
Mail juga mengira hubungan Ine dan suaminya sudah mulai memburuk. Karena sebelumnya Mail mencuri dengar kalau Ine akan mencari pengganti si ’Mas’. Lebih buruk lagi, Mail mengira Ine Sinthya menaruh hati padanya. Seharian itu, Mail membayangkan dirinya melamar Ine Sinthya. Sayang lamunan Mail selalu terganggu dengan kedatangan Odah dan Sayuti.
Ternyata si ‘Mas’ yang bermasalah dengan Ine adalah Dimas, penata rambutnya. Sedangkan hubungan Ine dengan suaminya baik-baik saja. Mail pun patah hati. Dia begitu yakin kalau Ine bakal menjadi pacarnya. Derita Mail bertambah karena uang di ATM-nya habis diambil oleh Odah.
|-
|84
|[[10 Agustus]] 2006
|Kata Odah, Kakeknya Pejuang
|Bintang Tamu
Lomba tujuh belasan di OKTV dibatalkan. Sebagai gantinya diadakan kunjungan veteran. Pagi itu, Malih dan Bolot datang ke OKTV untuk mengunjungi Odah, cucu Bolot. Gusti yang bertemu dengan kedua orang tua tersebut di lobby, mengira kalau mereka adalah veteran yang diundang oleh OKTV. Gusti mengajak mereka menunggu di lobby HRD.
Sementara Gusti masuk ke ruang HRD untuk mengabari rekan-rekannya, Malih dan Bolot malah pergi ke pantry untuk mengambil minum. Maka, ketika Hendra keluar dari ruang HRD, kedua orang tua itu sudah tidak ada. Di pantry, Malih dan Bolot berbicara lama dengan Mail dan Sayuti. Ternyata Malih dan Bolot masih ada ikatan keluarga.Seperti biasa, Bolot menimpali pembicaraan dengan perkataan yang tidak nyambung.
Hendra belum juga dapat menemukan para veteran. Hendra akhirnya melaporkan pada Pak Taka kalau Gusti berbohong tentang kedatangan dua orang veteran. Gusti pun dihukum push up oleh Pak Taka. Untungnya Saschya bertemu dengan Malih dan Bolot. Saschya cepat-cepat memberitahu Pak Taka tentang hal ini.
Malih dan Bolot pun dibawa ke ruang HRD. Di sana mereka disambut oleh para karyawan HRD dengan kalungan bunga. Namun ketika diminta untuk memberikan pidato, baru ketahuan kalau Mali dan Bolot bukanlah veteran perang. Melainkan hanya penjual kalender.
|-
|85
|[[11 Agustus]] 2006
|Siaran Ulangan
|Sinopsis Episode
|-
|86
|[[14 Agustus]] 2006
|Ya Ampuuuuuuuuuun!
|Bintang Tamu
Odah menitipkan ke-4 anaknya di pantry, karena suaminya pergi ke Bandung. Ketika Odah masih ada ke-4 anaknya ini berkelakuan sangat manis.
Tetapi ketika ibunya pergi, tingkah laku anak-anak Odah mulai keterlaluan.
Tina, anak
Sayuti, Susi dan Mail pun dibuat tambah bingung ketika ke-4 anak Odah kabur dari pantry menuju ruang HRD. Tina mengancam akan memberitahu ibunya untuk memecat Gusti bila tidak dibelikan coklat. William kabur dan sembunyi di lobby Utama OKTV, sehingga membuat Sayuti bingung.
Aldo dan Salsa mengacau di ruang HRD. Aldo bahkan mencorat-coret berkas kerja Hendra. Hendra tentu saja marah dan membentak Aldo. Aldo yang ketakutan menyembur Hendra dengan bedak tabur. Sedang Salsa sibuk berlari-lari mengelilingi meja sambil bernyanyi-nyanyi.
Para pegawai HRD yang tidak tahan dengan kelakuan anak-anak Odah mengutus satpam untuk memanggil Odah. Ketika mendengar ibunya akan kembali, ke-4 anak Odah langsung kembali menjadi anak-anak yang manis. Namun Odah kena protes dari Pak Taka dan staff HRD.
|-
|87
|[[15 Agustus]] 2006
|Saschya Suka UNGU
|Bintang Tamu
BAND UNGU datang ke OKTV untuk merayakan ulang tahun OKTV yang ke-17. Fans Ungu yang datang dalam jumlah banyak memenuhi lobby utama OKTV. Situasi menjadi kacau, para personel Ungu kabur ke lantai 2.
Sementara, di ruang HRD sedang membicarakan UNGU, Saschya yang suka warna ungu langsung mengkhayal akan kedatangan personel UNGU yang semuanya memakai warna ungu.
Sayuti bertemu dengan Ungu ketika mereka sedang mencari tempat persembunyian. Sayuti membawa mereka ke ruang kerja HRD. Di sana, para personel Ungu dibuat pusing oleh kebodohan Saschya. Para personel Ungu kemudian menghibur pegawai HRD dengan lagu mereka.
Suasana tenang tidak berlangsung lama, karena Hendra mendengar Ungu bernyanyi dan langsung menyerbu ruang HRD. Hendra langsung mempertunujkkan kemampuannya menyanyi lagu-lagu UNGU dengan suara sumbang.
Saat Hendra sedang mempertunjukkan kemampuannya menyanyinya, Mail masuk ke ruang HRD sambil bernyanyi dengan suara yang tak kalah sumbangnya. Ketika mereka berdua sibuk bernyanyi, Gusti, Saschya dan Sayuti membawa UNGU kabur dari ruang HRD. Tinggallah Hendra dan Mail berhadapan dengan Pak Taka.
|-
Baris 567 ⟶ 564:
Uut, Anisa dan Conny ingin syuting di Studio 4, tetapi ketemu dengan Hendra di lobby utama dan terpaksa kabur. Mereka bertemu dengan Pak Taka yang dikira Hendra. Lalu, mereka bertemu dengan Ma'il dan kabur ke Pantry, di mana mereka bersembunyi. Sayuti dan Ma'il meminta tanda tangan dan Hendra dengan gaya fanatiknya mengejar-ngejar uut, Anisa dan Conny. Lalu, Pak Taka meminta maaf kepada mereka dan menghukum Hendra dengan push up. Tetapi, Pak Taka juga menghukum Gusti karena menggoda mereka.
|}
[[Kategori:Daftar episode
|