Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:Daftar episode ''OB''}}
{{orphan|date=Maret 2010}}
 
{{daftar tidak lengkap}}
Berikut adalah daftar episode dari sinetron ''[[OB (sinetronOffice Boy)|OB]]'' yang ditayangkan oleh [[RCTI]]. Sinetron ini mulai ditayangkan dari [[17 April]] [[2006]] sampai [[10 Oktober]] [[2008]] yang telah mencapai 182 episode plus 1 episode Natal 2006 dan 1 episode tahun baru 2007.
 
Berikut adalah daftar episode dari sinetron [[OB (sinetron)|OB]] yang ditayangkan oleh [[RCTI]]. Sinetron ini mulai ditayangkan dari [[17 April]] [[2006]] sampai [[10 Oktober]] [[2008]] yang telah mencapai 182 episode plus 1 episode Natal 2006 dan 1 episode tahun baru 2007.
 
== Daftar Episode ==
'''Sumber:''' [http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 RCTI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070113233739/http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 |date=2007-01-13 }}
 
'''Sumber:''' [http://www.rcti.tv/sinetron/index.php?kode=64 RCTI]
{| border="2" cellpadding="2" cellspacing="0" style="margin: 0 1em 0 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|- style="background:#4169e1"
Baris 23 ⟶ 20:
|[[18 April]] 2006
|Nasibmu Sayuti
|Odah tidak bisa datang cepat karena harus mengurus anak nya untukyang diimunisasi. Odah telah menulis surat tugaspesan untuk Sayuti. Ma’il pun datang dan juga menyuruh Sayuti untuk mengantarkan air minum ke meja karyawan sesuai dengan gelasnya masing-masing, tanpa penjelasan yang jelas. Sementara Ma’il pun pergi ke bengkel. Sayuti yang ditinggal bingung karena tidak mengerti akan tugas-tugas yang diberikan oleh kedua seniornya itu. Kesalahan demi kesalahan dilakukan Sayuti pada saat melaksanakan tugas dari Ma’il dan Odah. Pada saat mengantarkan minuman ke meja karyawan, Sayuti salah menempatkan gelas di meja masing-masing sehingga Pak Taka marah karena gelasnya tertukar dengan gelas Saschya. Belum selesai Sayuti melepas lelah karena telah dihukum Pak Taka, Odah sudah datang dan marah-marah karena tugas-tugas yang diberikannya tidak dilaksanakan dengan baik oleh Sayuti, Ketika disuruh membeli makanan untuk karyawan, Sayuti bingung lagi karena di semua pesanan hanya tertulis “sama seperti kemarin” sedangkan Sayuti tidak pernah tahu apa yang dipesan oleh para karyawan tersebut kemarin, Dan akhirnya Sayuti membelikan makanan yang salah karena diberi tahu oleh Susi yang sebenarnya hanya sok tahu. Maka Sayuti dimarahin lagi oleh Odah. Ketika Ma’il datang,barulah diketahui bahwa sebenernya makanan yang dipesan oleh semua karyawan tersebut adalah gado-gado.
|-
|3
Baris 53 ⟶ 50:
|[[26 April]] 2006
|Selamat Pagi, Pak!
|Pak Taka Kesal karena karyawan jarang ada yang menyapa apabila bertemu. Hanya Saschya yang selalu menyapanya setiap hari. Oleh karena itu Pak Taka menerapkan peraturan baru yang mengharuskan semua karyawan termasuk para OB untuk selalu menyapa ketika bertemu. Pak Taka yang tidak sengaja masuk ke Pantry menemukan Ma’il yang sedang main kartu, Ma’il yang tidak tahu kalau Pak Taka masuk mengira itu Sayuti dan akhirnya Pak Taka menghukum Ma’il. Pada siang hari Pak Taka berkeliling untuk mengecek apakah para karyawannya mematuhi peraturan barunya atau tidak dan mayoritas karyawan mematuhinya. Keesokan harinya, Odah dan Ma’il yang tidak tahu tentang peraturan baru tersebut dihukum squat jump oleh Pak taka karena tidak menyapa.
|-
|9
Baris 73 ⟶ 70:
|[[2 Mei]] 2006
|Titip Absen membawa bencana
|Pak Taka menegur Gusti yang telat datang ke kantor dan akan menghukum Gusti. Tapi Gusti beralasan bahwa sebenarnya dia sudah datang dari pagi, tetapi pergi ke Produksi terlebih dahulu. Pak Taka yang tidak percaya lalu mengecek kartu absen Gusti, dan ternyata di kartu absen tertera kalau Gusti memang datang pagi. Tetapi dibalik itu ternyata Gusti menitip diabsenkan kepada Susi. Susi yang takut ketahuan Pak Taka, menolak untuk mengabsenkan Gusti lagi. Gusti lalu menitip absen ke Sayuti, tetapi ketika Sayuti menolak, Odah mendengar dan malah menjadikan itu usaha untuk mendapatkan uang banyak. Odah lalu mendata orang-orang yang ingin menitip absen dan mau membayarnya. Tapi tanpa disangka ternyata usaha Odah ketahuan Pak Taka, dan Odah pun dihukum.
|-
|13
|[[3 Mei]] 2006
|Devide et Impera
|Odah sedang kesal dengan Sayuti yang terkesan tidak mau membantu Odah. Padahal saat itu Sayuti sedang sibuk membuat minuman untuk tamu Pak Taka.Tapi Odah yang sudah keburu sakit hati rupanya ingin membalas Sayuti dengan menyampaikan berita bohong ke Ma’il bahwa Sayuti mengadukan Ma’il sering main internet ke Saschya. Ma’il yang marah mencari Sayuti ke mana-mana di seluruh kantor tetapi tidak ketemu karena Sayuti sedang membeli makanan untuk para karyawan. Tahu bahwa Ma’il belum juga menemukan Sayuti, Odah kembali memanas-manasi Ma’il bahwa sayuti mengatakan bapaknya Ma’il kaya karena korupsi. Ma’il yang makin marah akhirnya bertemu dengan Sayuti dan langsung berantem. Semua orangstaff yang ada di HRD heboh dan menyoraki Ma’il dan Sayuti. SetelahNamun setelah mereka dipisahkan ternyatapara barustaff ketahuanHRD, bahwaMaíl biangdan keladiSayuti darimelakukan semuanyaperlawanan adalahterhadap Odah, dan terbuktilah bahwa Odah yang mengadu domba Ma’il dan Sayuti. Odah pun dihukum scotjumpsquat jump oleh Pak Taka.
|-
|14
Baris 93 ⟶ 90:
|[[8 Mei]] 2006
|Pemilihan Karyawan Teladan
|Pak Taka mengadakan uji coba pemilihan karyawan teladan selama sehari untuk memacu kinerja karyawan-karyawannya. Maka semua karyawan pun berlomba-lomba untuk dapat menjadi karyawan teladan pilihan Pak Taka. Mulai dari Pak Hendra yang kepedean akan terpilih menjadi karyawan teladan, Gusti yang mencari muka di depan Pak Taka, dan Odah yang mengaku-ngaku mengerjakanmemberikan semua pekerjaan ke Ma’il dan Sayuti demi terlihat rapih dan bersih. Pak Taka sendiri sepertinya sudah mempunyai pilihan sendiri untuk dijadikan karyawan Teladan. Dia merayu Saschya bahwa pasti Saschya yang akan menjadi karyawan teladan. Tetapi ketika saatnya diumumkan pemenang karyawan teladan, Susi menggoda Sayuti dan akhirya mengacaukan suasana pengumuman pemilihan karyawan teladan.
|-
|17
Baris 103 ⟶ 100:
|[[10 Mei]] 2006
|Surat Cinta Pak Taka
|Pak Taka ingin memberikan surat cinta untuk Saschya, tetapi ketika menerima telepon, surat itu jatuh dan dikira sampah oleh Ma’il. Ketika Pak Taka ingin meneruskan surat yang tadi, ternyata surat itu sudah hilang. Kesalah pahaman terjadi ketika Sayuti juga ingin menulis surat untuk Susi, dan surat tersebut dibuang ke tempat sampah sama Odah, namun yang Susi temukan di tempat sampah ternyata surat dari Pak Taka. Susi mengira surat tersebut ditulis oleh Sayuti untuk dirinya. Susi pun ke geeran sendiri. Sementara itu, Pak Taka terus mencari-cari surat yang hilang tersebut sampai ke Pantry dan mencari Ma’il, Tapi tetap tidak ketemu.
|-
|19
Baris 113 ⟶ 110:
|[[12 Mei]] 2006
|Pak Hendra memang pelit
|Ma’il kena musibah jatuh dari tangga ketika sedang bekerja di ruang HRD. Esoknya Sayuti bekerja lebih keras karena Ma’il tidak masuk. Odah menugaskan Sayuti macam-macam tanpa melihat bahwa Sayuti sedang sakit. Para karyawan meminta rembers pengobatan kepada Pak Hendra tetapi tak ada satupun yang berhasil termasuk satu karyawan yang telah dibalut perban seluruh tubuhnya tetapi Pak Hendra saking pelitnya masih tidak percaya dan masih meminta bukti. Sayuti yang juga ingin rembers pengobatan ditanya nama dokternya oleh hendra. Ketika lewat Pantry, Karyawan berbalut perban itu disangka Ma’il oleh Susi lalu dibawa ke Pantry, ketika sudah ditanya-tanya tiba-tiba Ma’il yang Asli datang dengan memakai penyangga leher, Semua orang yang ada di Pantry bengong dan terheran-heran siapa sebenarnya karyawan berbalut perban tersebut. Pak Taka sedang sakit tangan karena keseringan gebrak meja, Saschya yang tahu memanggilkan tukang urut untuk Pak Taka. Pak Taka ingin mengajak Saschya makan malam sebagai rasa terimakasihterima kasih, tetapi Saschya yang tidak ‘ngeh’ malah mengajak pacarnya ikut. Sayuti yang sudah ingat nama dokternya kembali mencoba meminta reimburst ke Hendra tetapi hendra masih tetap tidak mau memberi. Akhirnya ketika di Lift Sayuti masih bersin-bersin, Pak Hendra memberi tanda tangan reimburst karena Sayutihampir mengakudiprotes haruspara menunggukaryawan bulansetelah depan untuk kembali lagi ke dokter sampaiSayuti diamengungkapkan punyakenapa uangreimburstnya lagiditolak.
|-
|21
Baris 246 ⟶ 243:
|Sayuti ingin belajar bermain gitar ke Ma’il, karena Sayuti melihat Ma’il yang selalu bernyanyi setiap hari sambil diiringi gitar. Apalagi Ma’il bercerita bahwa dirinya belajar dari para gitaris-gitaris handal Indonesia. Maka Ma’il pun akhirnya mau mengajari Sayuti.
Sedangkan Gusti mengusulkan bahwa seharusnya karyawan HRD patungan untuk membeli gitar, karena Gusti suka merasa suntuk di waktu-waktu jam kantor. Hendra tidak setuju dengan ide Gusti, Hendra bilang itu melanggar peraturan perusahaan. Gusti mampir ke Pantry untuk meminjam Gitar Ma’il, Ketika Gusti membawa Gitar tersebut, dia malah dimarahi Pak Taka karena menurut peraturan, karyawan tidak boleh membawa barang-barang yang merusak konsentrasi kerja.
Sayuti yang dititipi Gitar oleh Gusti malah kena getahnya karena harus bolak-balik membawa gitar ke Pantry dan ke ruangan HRD, hingga akhirnya Mail menawarkan Pak Taka untuk meminjam gitarnnya. Mail malah dihukum Push Up oleh Pak Taka.
|-
|45
Baris 351 ⟶ 348:
|Bintang Tamu: [[Aline Tumbuan]]
 
Pak Taka panik karena calon tunangan pilihan orang tuanya akan datang ke OKTV. Karena tidak mau bertemu dengan calon tunangannya itu, Pak taka memerintahkan Hendra untuk bertukar posisi dengannya. Ketika Mala (Aline Tumbuan), si calon tunangan datang, Hendra sudah duduk dimeja manager dan sebaliknya Pak Taka bertindak sebagai Hendra. Mala ternyatasebenarnya adalah seorang gadis yang sangat cantik namun ternyata penampilannya gagah perkasa. Hendra yang berperan sebagai Pak Taka berkali-kali dibentaknya karena dinilai kurang tegas. Gusti si playboy dibanting dengan sukses ketika coba-coba menebar pesona di depannya. Bukan hanya para karyawan saja yang merasa takut pada Mala. Para OB juga ketakutan. Sewaktu sedang menggosipkan tunangan Pak Taka di pantry, Mala masuk dan mengeluarkan berbagai macam senjata dari dalam tasnya. Keganasan Mala hanya hilang di depan satu orang, yaitu ‘Hendra’. Begitu berhadapan dengan ‘Hendra’ Mala berubah menjadi lembut. Pada akhirnya, Mala pun menolak perjodohannya karena ‘Pak Taka’ bukan lelaki tipenya. Namun Mala malah mengejar ‘Hendra’ yang dilihatnya sebagi lelaki yang romantis.
|-
|62
Baris 381 ⟶ 378:
 
Odah berhutang pada juragan beras. Untuk menagih hutang tersebut, si juragan beras mengirim centengnya, Narji. Baru datang, Narji sudah bersitegang dengan Ma’il karena mengurungnya di dalam lift. Beruntung Narji bertemu dengan Sayuti yang menemaninya menunggu Odah di pantry.
Odah yang ditunggu tak kunjung datang. Malah Mail yang muncul. Dibutakan oleh dendam, Narji pun mengejar Mail. Setelah diingatkan Sayuti, Narji pun kembali ke pantry untuk menunggu Odah. Mail yang ketakutan dikejar Narji, bersembunyi di bawah meja Saschya di ruang HRD. Tapi tindakannya ini mendapat hukuman push up dari Pak Taka. Selama menunggu Odah, Narji menerima banyak hinaan. Dari mulai Gusti yang menertawakan preman pendek, hingga Susi yang mengatakan kalau Narji tidak pantas jadi preman. Namun dia tidak menghiraukan berbagai hinaan itu. Malah dengan gaynya yang sok, Narji menyuruh Sayuti membelikannya nasi dan ayam goreng. Siang hari telepon berdering. Ternyata Wak Amat si juragan beras, bos Narji menelepon untuk menyampaikan berita buruk bagi Narji. Karena gagal menagih hutang pada Odah, Narji pun dipecat. Di tengah kesedihannya, Sayuti pun hadir untuk menghibur.
Keesokan harinya, dua centeng juragan beras yang lebih bongsor datang untuk menagih utang beras ke Odah.
|-
|66
Baris 489 ⟶ 487:
|[[4 Agustus]] 2006
|Tamu Dari Kampung
|Bintang Tamu: [[Nunung (pelawak)|Nunung]]
 
Suatu pagi, teman Sayuti dari kampung, Nunung datang berkunjung ke OKTV. Nunung yang membawa tas yang cukup besar ini mendatangi satpam di Lobby untuk bertanya di mana Sayuti. Satpam menunjukan jalan kearah lift. Nunung pun menunggu. Ketika lift terbuka, orang-orang yang berada di dalam lift keluar. Namun Nunung tidak masuk kedalam lift karena takut disuruh bayar.
Baris 525 ⟶ 523:
|[[10 Agustus]] 2006
|Kata Odah, Kakeknya Pejuang
|Bintang Tamu: [[Malih]] dan [[Bolot (pelawak)|Bolot]]
 
Lomba tujuh belasan di OKTV dibatalkan. Sebagai gantinya diadakan kunjungan veteran. Pagi itu, Malih dan Bolot datang ke OKTV untuk mengunjungi Odah, cucu Bolot. Gusti yang bertemu dengan kedua orang tua tersebut di lobby, mengira kalau mereka adalah veteran yang diundang oleh OKTV. Gusti mengajak mereka menunggu di lobby HRD.
Baris 534 ⟶ 532:
|85
|[[11 Agustus]] 2006
|Siaran Ulangan Episoden 83
|Sinopsis Episode 83
|-
|86
|[[14 Agustus]] 2006
|Ya Ampuuuuuuuuuun!
|Bintang Tamu: [[Tina Toon]], [[William Aditya Sarana]], [[Aldo Tansani]], Salsa[[Salshabilla Adriani]]
 
Odah menitipkan ke-4 anaknya di pantry, karena suaminya pergi ke Bandung. Ketika Odah masih ada ke-4 anaknya ini berkelakuan sangat manis.
Tetapi ketika ibunya pergi, tingkah laku anak-anak Odah mulai keterlaluan.
Tina, anak yantyang palinpaling gbesarbesar menuntut makanan dan memaksa Pak Taka goyang kepala dengan iming-iming pangkatnya akan dinaikkan oleh ibunya. William sering bolak-balik ke kamar kecil. Sedangkan kedua anak terkecil Odah, Aldo dan Salsa sibuk berlarian dan melompat lompat di kursi pantry. Bahkan Aldo buang air besar di celana.
Sayuti, Susi dan Mail pun dibuat tambah bingung ketika ke-4 anak Odah kabur dari pantry menuju ruang HRD. Tina mengancam akan memberitahu ibunya untuk memecat Gusti bila tidak dibelikan coklat. William kabur dan sembunyi di lobby Utama OKTV, sehingga membuat Sayuti bingung.
Aldo dan Salsa mengacau di ruang HRD. Aldo bahkan mencorat-coret berkas kerja Hendra. Hendra tentu saja marah dan membentak Aldo. Aldo yang ketakutan menyembur Hendra dengan bedak tabur. Sedang Salsa sibuk berlari-lari mengelilingi meja sambil bernyanyi-nyanyi.
Para pegawai HRD yang tidak tahan dengan kelakuan anak-anak Odah mengutus satpam untuk memanggil Odah. Ketika mendengar ibunya akan kembali, ke-4 anak Odah langsung kembali menjadi anak-anak yang manis. Namun Odah kena protes dari Pak Taka dan staff HRD.
|-
|87
Baris 566 ⟶ 564:
 
Uut, Anisa dan Conny ingin syuting di Studio 4, tetapi ketemu dengan Hendra di lobby utama dan terpaksa kabur. Mereka bertemu dengan Pak Taka yang dikira Hendra. Lalu, mereka bertemu dengan Ma'il dan kabur ke Pantry, di mana mereka bersembunyi. Sayuti dan Ma'il meminta tanda tangan dan Hendra dengan gaya fanatiknya mengejar-ngejar uut, Anisa dan Conny. Lalu, Pak Taka meminta maaf kepada mereka dan menghukum Hendra dengan push up. Tetapi, Pak Taka juga menghukum Gusti karena menggoda mereka.
|}|}
 
[[Kategori:Daftar episode filmseri televisi|OB]]
[[Kategori:Daftar episode serial televisi|OB]]