Konten buatan pengguna: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
User-generated content, UGC Tag: |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(35 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{essay-like|date=Oktober 2018}}
'''Konten buatan pengguna''' ({{lang-en|User-generated content}})<ref>{{Cite web|url=https://creatoracademy.youtube.com/page/lesson/campaigns?hl=id|title=Kampanye untuk konten buatan pengguna|situs web=creatoracademy.youtube.com|language=id|access-date=2018-10-08|archive-date=2018-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20180913204757/https://creatoracademy.youtube.com/page/lesson/campaigns?hl=id|dead-url=yes}}</ref> merupakan konten foto, suara, teks, animasi, hingga video yang diunggah oleh pengguna pada [[jejaring sosial]] dan juga [[wiki]].<ref>{{Cite journal|last=Berthon|first=Pierre|last2=Pitt|first2=Leyland|last3=Kietzmann|first3=Jan|last4=McCarthy|first4=Ian P.|date=August 2015|title=CGIP: Managing Consumer-Generated Intellectual Property|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1525/cmr.2015.57.4.43|journal=California Management Review|language=en|volume=57|issue=4|pages=43–62|doi=10.1525/cmr.2015.57.4.43|issn=0008-1256}}</ref>
User Generated Content di era digital sangat menjadi penting karena teknologi yang sudah memadahi untuk setiap orang bisa berkreasi membuat sesuatu. Dengan banyak variasi yang bisa digunakan para konsumen untuk memproduksi konten sendiri, hal ini tidak hanya berfungsi di dunia jurnalisme tapi dalam keseluruhan konten website, bahkan di sosial media. Demokrasi informasi membuat perbedaan yang awalnya sifat komunikasi berasal dari satu orang saat ini menjadi banyak ke banyak orang. Hal tersebut disertai dengan perubahan sifat konsumen yang menjadi pengguna yang memproduksi dengan menggunakan internet sebagai aspek utama. Publikasi tidak memerlukan percetakan atau sebuah tempat untuk memproduksi barang terlebih dulu karena informasi sudah dalam bentuk digital dan setelah diunggah ke suatu portal di internet pasti setiap orang mampu melihatnya. ▼
== Sejarah ==
Bahan yang bisa digunakan juga banyak, mulai dari gambar visual, audio, teks, gambar bergerak, hingga video. Media sosial juga menjadi sarana yang tepat ketika seseorang ingin memproduksi sesuatu secara mandiri. Karena fitur-fitur yang ada sudah sangat membantu untuk bisa memproduksi suara, gambar, video hingga gambar bergerak. Informasi sudah sangat bisa diakses dengan cara memberikan link yang kita inginkan untuk dilihat pembaca ketika ingin menyampaikan karya kita yang berada di portal media lain misalnya seperti suara yang ada di soundcloud maupun video di youtube. ▼
Bermula dari kemajuan teknologi dari era pertanian, industri dan saat ini memasuki era informasi, situs web menjadi semakin banyak digunakan. Menurut Joseph Carl Robnett Licklider dalam Moens, Li&Chua (2013), komputer akan menjadi koneksi yang menghubungkan banyak negara sehingga orang bisa mengakses data atau program yang diinginkan. Dan hal itu sudah ada di internet hari ini.
Untuk semakin menjangkau khalayak, biasanya para pemilik portal menyediakan kolom komentar untuk mengetahui sejauh mana khalayak menyukai artikel yang ada dalam portal tersebut. Tidak hanya komentar namun juga bisa memberikan emotikon perasaan yang akan menggambarkan perasaan pembaca setelah membaca artikel yang terdapat di portal tersebut. ▼
Dua puluh tujuh tahun kemudian, WWW diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee. WWW menjadi sistem yang saling terhubung satu sama lain serta [[pranala]] suatu data yang langsung terkoneksi di internet. Dengan [[peramban web]], seorang pengguna langsung bisa melihat konten yang berbasis multimedia.
User Generated Content bukan konsep baru, namun bagaimana saat ini di era digital, khalayak menjadi lebih bersifat partisipatif dalam setiap penggunaan fasilitas di internet. Bisa dikatakan juga, UGC tidak bisa dipisahkan dari proses jurnalisme warga yang semakin marak terjadi di masyarakat. ▼
Konten yang dibahas oleh khalayak juga tidak menyoal apa yang sedang dibahas oleh portal media hari itu, khalayak sangat bisa membahas topik yang memang ingin diperdalam olehnya lewat konten yang diproduksi. Misalnya dengan portal jurnalisme warga yang dimiliki oleh Net TV, Kompas, Tempo dan Detik, masing-masing memiliki isi konten website yang berbeda satu dengan yang lain. Tergantung bagaimana khalayak ingin mengekspresikan lewat tulisan, gambar maupun video.▼
Banners-Lee memberikan kesempatan setiap individu untuk mengunggah dokumen lewat internet. Konten Buatan Pengguna secara digital dimulai pada era 1990 disaat [[Richard Stallman]] membuat ensiklopedia berbasis situs web yang bisa dirangkai dan diubah bersama. Hal tersebut berkaitan dengan proses penerbitan Wikipedia pada tahun 2001. Konten buatan pengguna mulai berkembang di portal situs web, dimana seseorang bisa berinteraksi dan berkolaborasi satu dengan yang lain di [[media sosial]] seperti kegunaan utama Konten Buatan Pengguna yang menyatukan komunitas ''virtual''. Hingga saat ini, konektivitas yang ada dalam Konten Buatan Pengguna sudah banyak dikembangkan ke perspektif yang lain seperti bidang bisnis, pendidikan dan pemerintahan.
Pada awalnya, penggunaan konten buatan pengguna sudah dimulai sejak dulu yaitu pada tahun 1857. konten buatan pengguna digunakan pada penulisan kamus ''multi-volume Oxford English Dictionary'', oleh pionir pertama Richard Chenevix Trench. Kemudian pada tahun 1990-an mulai bermunculan penggunaan konten buatan pengguna pada media seperti IMDb.
Penggunaan konten buatan pengguna sangat populer digunakan pada pertengahan 2000-an. Salah satu media yang menggunakan sistem konten buatan pengguna ini adalah BBC pada tahun 2005. Hal ini sejalan dengan sebuah artikel mereka pada tahun 2006, yang mengatakan bawah merekalah satu satunya industri media yang mengadopsi konten buatan pengguna. Kemudian penggunaan konten buatan pengguna oleh BBC melalui program mereka yang melibatkan khalayak dalam menerima foto-foto dan penyebarannya kepada khalayak lainnya. Selanjutnya media lain seperti Sky News melalui program ''citizen journalism'' untuk mendapatkan dan mengumpulkan konten foto dan video dari pengguna mereka.<ref name="BBC">{{cite news|url=http://www.historyofinformation.com/expanded.php?id=2364|title=The BBC May be the First Mainstream Industrial Medium to Adopt User-Generated Content|date=4 July 2006|agency=BBC News|accessdate=April 2, 2017}}</ref>
- Sebagai media untuk jurnalisme masa kini▼
Di era digital ini, semua orang bisa menjadi jurnalis atau penulis berita. Perusahaan media massa seperti kompas membuat website khusus untuk para pengguna internet menyampaikan opini atau menulis suatu artikel secara gratis. Website tersebut yaitu [http://www.kompasiana.com kompasiana.com]. Para pengguna internet yang ingin menulis artikel dapat membuat akun kompas.id agar dapat login di kompasiana.com dan setelah itu, pengguna bisa langsung menulis artikel yang dia inginkan. Namun perlu dingat, artikel yang terdeteksi terdapat plagiasi didalamnya akan langsung dihapus oleh pihak kompasiana. ▼
Dengan perkembangan internet yang semakin pesat, konten buatan pengguna semakin menjadi salah satu pusat penyebaran informasi. Munculnya Wikipedia pada tahun 2001 dan Flickr pada tahun 2004.
- Menginformasikan keadaan sekitar▼
== Evolusi situs web ==
- Sebagai sarana hiburan▼
Hampir semua orang sudah memiliki salah satu atau bahkan lebih media sosial yang tersedia saat ini. [https://www.instagram.com/ Instagram] sebagai salah satu media sosial yang ada, mulai banyak digunakan untuk UGC. Salah satu akun Instagram yaitu [https://www.instagram.com/9gag/?hl=id 9GAG] menggunakan media sosial Instagram untuk memberi informasi yang menghibur dengan mengunggah video atau foto yang menghibur. Video dan foto tersebut hampir semua berasal dari pengguna lain yang mencantumkan sebuah hastag atau menandai akun 9GAG dan 9GAG mengunggah ulang foto atau video tersebut ke akun mereka menggunakan fitur repost. ▼
Evolusi situs web yang semula dari ''“Read-Only''” menjadi ''“Read and Write Interaction”''. WWW menghubungkan orang kepada publik serta membagikannya. Situs [[web 2.0]] memuat segala hal tentang dunia sosial, di mana orang biasa bisa bertemu, berkolaborasi dan membagikan aplikasi sosial berbasis ''software'' di Web.
Berbelanja merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Dahulu, seseorang harus pergi ke suatu tempat untuk membeli sesuatu, namun sekarang dengan bermodalkan internet dan smartphone, seseorang bisa membeli barang keinginannya tanpa harus berjalan jauh berkeliling mencari barang yang akan dibeli. [https://shopee.co.id/ Shopee], [http://www.bukalapak.com Bukalapak], dan [https://www.tokopedia.com/ Tokopedia] merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang membuat platform bagi para pengguna yang ingin menjual atau membeli barang secara cepat dan mudah. Pengguna hanya perlu login untuk membuat akun di website atau akun platform tersebut dan pengguna dapat langsung mencari barang untuk dibeli atau pun menjual barang-barang yang mereka jual. Para pembeli tidak perlu bersusah payah berkeliling dan para penjual tidak perlu mencari tempat seperti toko untuk berjualan.▼
Menurut O’Reilly dalam Moens, Li&Chua (2013), ciri-ciri web baru adalah:
# Situs web adalah platform
# Memanfaatkan kecerdasan kolektif
# Data adalah kelanjutan dari kemudahan untuk mengontrol sesuatu
# Akhir dari siklus rilis perangkat lunak
# Model pemrograman yang ringan
# Perangkat lunak di atas tingkat satu perangkat
# Banyak pengalaman pengguna
Seiring bertumbuhannya jumlah situs web, para pemilik situs web berpikir, bagaimana agar banyak pengguna internet tertarik untuk masuk ke dalam situs web mereka dan berpartisipasi. Manfaat aplikasi web yang menarik, kemudahan penggunaan, antarmuka yang nyaman, layanan terjamin, ''knowledge sharing'' mungkin bisa membuat pengguna internet tertarik untuk mencoba bahkan turut berpartisipasi didalamnya.
Sebagian kalangan mengungkapkan bahwa ini sebagai Perbudakan 2.0. Mereka (para ''Founder'') dapat memperbaharui konten situsnya sendiri dengan membuat aplikasi web kemudian mempekerjakan jutaan pengguna internet untuk mengisi konten utamanya. Mereka (para pengguna internet) tidak dibayar dari menulis konten tapi ''founder'' mendapatkan banyak manfaat dengan situs yang mereka tawarkan.{{cn}}
▲
▲Bahan yang bisa digunakan juga banyak, mulai dari gambar visual,
▲Untuk semakin menjangkau khalayak, biasanya para pemilik portal menyediakan kolom komentar untuk mengetahui sejauh mana khalayak menyukai artikel yang ada dalam portal tersebut. Tidak hanya komentar namun juga bisa memberikan emotikon perasaan yang akan menggambarkan perasaan pembaca setelah membaca artikel yang terdapat di portal tersebut.
▲
▲Konten yang dibahas oleh khalayak juga tidak
== Kegunaan atau fungsi ==
Adapun beberapa kegunaan atau fungsi dari konten buatan pengguna:
▲Di era digital ini, semua orang bisa menjadi jurnalis atau penulis berita. Perusahaan media massa
Berkembangnya media sosial memberi kemudahan bagi para penggunanya untuk menginformasikan keadaan lingkungan sekitar. Pengguna dapat mengunggah foto atau mendeskripsikan keadaan serta dapat meminta bantuan sesama pengguna lain apabila terjadi sesuatu. Instagram sebagai salah satu media sosial yang ada menjadi primadona bagi pengguna di dunia karena dapat mengunggah foto atau video serta deskripsi secara bersamaan, selain itu, pengguna dapat mencantumkan komentar mengenai foto yang ditampilkan sehingga informasi yang disampaikan bisa lebih lengkap. Selain itu, ada pula fitur ''repost'' yang digunakan sebagai alat untuk mengunggah ulang foto dari akun yang lain. Fitur ini dapat mengambil foto dari beberapa orang dan terdapat nama dari pengunggah yang sebenarnya sehingga orang mudah mengetahui pemilik dari foto tersebut.
▲
=== Sebagai kegiatan perdagangan atau proses jual-beli ===
▲
=== Ajang promosi dengan harga minimum ===
Jalannya ''User Generated Content (UGC)'' berfokus sosial media dan blog individual. Hal ini memungkinkan untuk perusahaan meminimalisir ''budget'' yang mereka keluarkan untuk promosi produk mereka.
=== Dipastikan bahwa konten yang dibuat akan selalu baru ===
Penggunaan sosial media sebagai salah satu alat untuk proses berjalannya ''UGC'', perusahaan akan selalu dituntut membuat konten di sosial media yang mereka gunakan agar selalu mengikuti ''trend'' dan tidak melulu dengan ide ''campaign'' yang sama.
== Konten buatan pengguna pada jurnalisme ==
Tren ''grassroot'' media menjadi marak pada era digital yang kemudian menjadi bentuk baru dari jurnalisme partisipasi yang mulai dimiliki banyak media-media online. Hal itu berarti jurnalis profesional akan bisa mengontrol produksi berita dengan pengguna mereka yang juga turut aktif dan berpartisipasi dalam membuat kreasi dari konten yang ada. Kolaborasi diantara jurnalis profesional dan jurnalis amatir menjadi perpaduan yang baik dalam pembuatan konsep konten buatan pengguna. Pembedanya adalah kesempatan jurnalisme warga yang disediakan dalam portal dan situs tersendiri yang dimiliki perusahaan berita, dan jurnalis profesional merujuk pada media mainstream yang biasa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam istilah sosiologi, literasi berita, pembuatan berita melibatkan partisipasi dari penggguna yang akan menjadi variasi tersendiri dalam portal-portal berita baik itu nasional maupun internasional.
== Konten buatan pengguna di Indonesia ==
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia menjadikan Indonesia memiliki pengguna internet nomor enam di dunia dengan jumlah 83,7 juta orang pada tahun 2014.<ref>{{Cite news|url=https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4286/Pengguna+Internet+Indonesia+Nomor+Enam+Dunia/0/sorotan_media|title=Pengguna Internet Indonesia Nomor Enam Dunia|last=KOMINFO|first=PDSI|newspaper=Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI|language=en|access-date=2018-10-22}}</ref> Hampir sebagian masyarakat Indonesia telah memiliki media sosial sebagai sarana untuk berinteraksi di dunia maya. Seiring meningkatnya intensitas penggunaan internet dan media sosial, masyarakat mulai beralih ke konten buatan pengguna yang dibuat oleh beberapa media ''mainstream'' atau pengguna lain. Konten buatan pengguna dibentuk sebagai sarana untuk membangun sebuah media dengan berbagai kanal yang berbeda seperti untuk hiburan, jurnalis, jual beli, dan lain-lain. Konten buatan pengguna juga memancing atau mengajak pengguna internet untuk berdiskusi mengenai topik-topik tertentu, sehingga pengguna tidak hanya menjadi konsumen media saja tetapi pengguna juga dapat menghasilkan produk berupa konten dari hasil pemikiran mereka lalu dipublikasikan di media sosial.
== Kutipan ==
{{Reflist}}
== Referensi ==
# Khajuria Iesha & Rachna. (2017). A Study of User-Generated Content on Social Networking - Global Journals. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018, Pukul 23.40
# Moens M., Li J.&Chua T. (2014). Mining User Generated Content. US: CRC Press.
# Paulussen, S.&Ugille, P. (n.d.). User Generated Content in the newsroom: professional and organisational constrain on participatory journalism. Belgium: Ghent University.
# Shah, R.&Zimmermann, R. (2017). Multimodal analysis of konten buatan pengguna. Switzerland: Springer.
# Wyrwoll C. (2014). Social media: fundamentals, models and ranking of konten buatan pengguna. Germany: Universitat Hamburg.
== Pranala luar ==
* [http://www.oecd.org/dataoecd/57/14/38393115.pdf OECD study on the Participative Web: konten buatan pengguna]
* [https://www.theguardian.com/weekend/page/0,,1939196,00.html A Bigger Bang] an overview of the konten buatan pengguna trend on the Web in 2006
{{Authority control}}
[[Kategori:Kecerdasan kolektif]]
[[Kategori:Media digital]]
[[Kategori:Media baru]]
|