Perubahan iklim dan ekosistem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k perbaikan kalimat dan diksi
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perubahan iklim dan ekosistem''' merupakan perubahan lingkungan yang telah mempengaruhi ekosistem terestrial dan kelautan. Perubahan iklim yaitu perubahan variabel iklim, misalnya suhu udara dan curah hujan yang mengalami perubahan yang terjadi secara kontinu dalam jangka waktu yang panjang. <ref>{{Cite web|url=https://www.ipcc.ch/srocc/chapter/summary-for-policymakers/|title=Summary for Policymakers — Special Report on the Ocean and Cryosphere in a Changing Climate|access-date=2020-01-07}}</ref>
 
Perubahan iklim juga disebabkan oleh faktor manusia, terutama yang berkaitan dengan pemakaian [[bahan bakar fosil]] dan penyalahgunaan lahan. Sehingga perubahan yang disebabkan faktor-faktor alami, tidak diperhitungkan dalam pengertian perubahan iklim.
Baris 9:
 
== Risiko kepunahan ==
Perubahan iklim dapat dikatakan sebagai salah satu pemicu penting yang dapat berkontribusi pada kepunahan spesies. [[IPCC]] memperkirakan bahwa 20-30% dari spesies tanaman dan hewan berisiko punah, apabila suhu mencapai level yang diproyeksikan akan terjadi pada akhir abad ini. Tingkat kepunahan spesies global termasuk melampaui batas. Contoh spesies yang sensitif terhadap iklim dan bisa berisiko kehilangan yang signifikan termasuk hewan yang beradaptasi dengan lingkungan pegunungan, seperti [[pika]], hewan yang tergantung pada habitat es laut, seperti anjing laut bercincin]], dan [[beruang kutub; dan]], ikan air dingin, seperti[[ikan salmon]] di Pasifik Barat Laut., dan hewan [[pika]] yang tergantung pada habitat es laut.<ref>{{Cite web|url=https://19january2017snapshot.epa.gov/climate-impacts/climate-impacts-ecosystems_.html|title=Climate Impacts on Ecosystems|last=US EPA|first=OA|website=19january2017snapshot.epa.gov|language=en|access-date=2020-01-09}}</ref>
 
Selain itu, perubahan iklim juga mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang. Pada tahun 2016, sebanyak 70% terumbu karang dunia telah rusak. Suhu di musim panas lebih hangat dibandingkan suhu normal sehingga terumbu karang mengeluarkan ganggang berwarna-warni yang menghasilkan energi dan menyebabkan terumbu karang menjadi berwarna putih. Terumbu karang yang mengalami pemutihan dapat kembali baik apabila terkena suhu dingin. Apabila suhu dingin tidak kembali tepat pada waktunya, maka terumbu karang yang memutih itu akan mati.<ref>{{Cite web|title=Saving Coral {{!}} BBC Earth|url=https://www.bbcearth.com/news/saving-coral|website=www.bbcearth.com|language=en|access-date=2023-09-16}}</ref>
 
== Daftar Pustaka ==
<references />
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Iklim]]