Museum Industri Derby: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JackieBot (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(35 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 25:
|website =
}}
'''Museum Industri Derby''', juga dikenal sebagai '''''The Silk Mill''''', adalah museum industri dan sejarah di [[Derby]], Inggris. Museum terletak di [[PabrikPemintalan Lombe]], sebuah pabrik penggilinganpemintalan sutra bersejarah yang menandai ujung selatan [[DerwentPemintalan ValleyLembah MillsDerwent]] sebuah Situs Warisan Dunia. Antara 1717 dan 1721 [[George Sorocold]]<ref name="whitehead">{{en}} {{cite web|last=Whitehead|first=Bill|title=The Derby Lock-Out|url=http://reocities.com/CapitolHill/congress/1346/p0titlepage.htm|accessdate=13 October 2010|archive-date=2011-12-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20111203051838/http://reocities.com/CapitolHill/congress/1346/p0titlepage.htm|dead-url=yes}}</ref> membangun pabrik penggilingan pertama di Inggris untuk [[John Lombe|Lombe]] bersaudara, terletak di sisi [[Sungai Derwent]]. Pabrik ini dibangun untuk menempatkan mesin penggiling untuk memintal [[sutra]] menjadi benang.
 
== Sejarah ==
John Lombe meniru rancangan mesin yang dipakai untuk memintal sutra dalam jumlah besar, ketika menghabiskan waktu di [[Italia]], bekerja pada sebuah Industri Sutra Italia. Hal ini kemungkinan menjadi contoh awal [[spionasemata-mata industri]].
<!--
Traditionally the [[spinning wheel]] had been used for producing small quantities of silk thread at the homes of local spinsters, the new large, machines were capable of producing far greater quantities of silk and were to become serious competition for the Italians. These machines however required large buildings and a considerable power source. An [[Water wheel|undershot water wheel]] turned by the mill [[leat|fleam]] on the west side of the new Silk Mill drove the massive spinning machines.
 
Secara tradisional kincir pemutar sudah digunakan untuk menghasilkan benang sutra dalam jumlah kecil di industri rumahan atau pemintalan lokal, mesin baru yang besar mampu untuk menghasilkan jumlah sutra yang lebih banyak dan menjadi kompetisi serius untuk industri Italia. Namun mesin-mesin ini perlu bangunan yang besar dan tenaga yang diperlukan. Sebuah kincir air di sebelah barat Silk Mill menjalankan mesin pemintal besar.
John Lombe died in 1722 under mysterious circumstances, and was believed to have been poisoned by an Italian [[assassination|assassin]] in retribution for stealing their trade secrets. His half brother, Sir Thomas Lombe Knt., died on 2 June 1739 leaving his estate to his widow and their two daughters.
 
John Lombe wafat pada tahun 1722 dalam situasi yang misterius, dipercayai telah diracun oleh pembunuh Italia sebagai akibat dari pencurian rahasia industri mereka. Saudara tirinya, Sir Thomas Lombe Knt., meninggal pada 2 Juni 1739 mewariskan industri ini kepada istri dan dua anak perempuannya.
Dame Elizabeth advertised the lease for sale in 1739 the remaining 64 years of the lease were assigned to Richard Wilson junior of [[Leeds]] for £2,800.
 
Dame Elizabeth mengiklankan sisa alih sewa pemintalan yang pada tahun 1739 tersisa 64 tahun dan kemudian disewa oleh Richard Wilson dari [[Leeds]] dengan harga £2.800.
Richard Wilson remained in Leeds leaving the running of the mill to his partners, William and Samuel Lloyd, both [[London]] merchants, with Thomas Bennet as salaried manager, taking a proportion of the profits.
 
Richard Wilson tetap tinggal di Leeds dan menyerahkan pengoperasian pabrik kepada rekannya, William dan Samuel Lloyd, keduanya adalah pedagang London, dengan Thomas Bennet sebagai manajer yang digaji, mendapat bagian dari keuntungan.
A description of the mill by William Wilson dating from sometime between 1739 and 1753 has survived:
{{cquote|The original "Italian" works of five storeys high housed 26 Italian winding engines that spun the raw silk on each of the upper three floors whilst the lower two storeys contained eight spinning mills producing basic thread and four twist mills.}}
 
Sebuah penggambaran dari pabrik pemintalan dari William Wilson dengan waktu antara tahun 1739 dan 1753 muncul:
These circular spinning machines (also known as 'throwing machines'), were the most significant innovation of the factory. Together with the single source of power (water), and the large size and organisation of the workforce for the period (200-400, according to contemporary sources), the total process of production from raw silk to fine quality thread has led the Lombes' silk mill to be described as the first successful use of the factory system in Britain.
 
{{cquote|Karya asli "Italia" terdiri dari bangunan setinggi lima lantai yang terdapat 26 mesin pintal Italia yang memintal sutra mentah pada masing-masing tiga lantai teratas sedangkan dua lantai bawah terdapat delapan mesin pemintal menjadi benang kasar dan empat mesin pemintal yang menghasilkan benang sutra.}}
[[File:Derby cotton mill 2006.jpg|upright|thumb|left|The museum entrance and tower from Cathedral Green]]
The Silk Mill was one of the tourist attractions of Derby and was visited by [[James Boswell|Boswell]] in September 1777. Not all the visitors were impressed by conditions. Torrington commented on the "heat, stinks and noise", whilst [[Fairholt]] in 1835 was appalled by the sickly appearance of the poor children. Foreign visitors also included the mill in their itinerary.
 
Mesin lingkar berputar (juga dikenal sebagai 'mesin pelempar' atau ''throwing machines''), adalah penemuan paling penting dari pabrik ini. Bersama-sama dengan sumber tenaga (air), dan organisasi pekerja yang besar untuk masa itu (200-400, menurut informasi terkini), seluruh proses produksi dari sutra mentah menjadi benang berkualitas bagus mengantarkan pemintalan Lombe sebagai sistem pabrik pertama yang sukses di Inggris Raya.
[[William Hutton (Birmingham historian)|William Hutton]] was amongst the employees and he later recalled the long hours, low wages and beatings. Work only stopped in time of drought, extreme frost or problems with the silk supply, although unofficial holidays were taken during elections and Derby races in August 1748.
[[FileBerkas:Derby cotton mill 2006.jpg|uprightlurus|thumbjmpl|leftkiri|ThePintu masuk museum entrance and towerdan frommenara CathedralKatedral Green]]
''The Silk Mill'' juga menjadi atraksi wisatawan di Derby dan dikunjungi [[James Boswell]] pada September 1777. Tidak semua pengunjung terpesona dengan kondisinya. Torrington berkomentar "panas, bau dan berisik", sementara [[Fairholt]] pada 1835 terkejut dengan terlihatnya pekerja anak yang kotor dan menderita. Wisatawan asing memasukkan pabrik pemintalan ini dalam daftar kunjungannya.
 
[[William Hutton (sejarawan)|William Hutton]] adalah salah satu di antara para karyawan, ia kemudian mengingat penderitaan berjam-jam, gaji kecil dan hukuman. Pekerjaan hanya berhenti ketika sungai kering, musim dingin yang luar biasa atau adanya masalah pasokan sutra, meskipun libur tidak resmi juga terjadi ketika ada pemilihan kepala daerah dan adanya lomba Derby pada Agustus 1748.
The partnership of Wilson and Lloyd ended in 1753 after acrimony and legal suits. Lloyd remained in possession of the building and machinery.
 
Hubungan kerja Wilson dan Lloyd berakhir pada 1753 setelah terjadi perselisihan dan tuntutan hukum. Lloyd tetap menguasai bangunan dan mesin-mesinnya.
In 1765 Thomas Bennet bought the premises from Lloyd subject to a mortgage to the Wilson family but neglected the building during years of trade recession and competition from other mills in Derby and [[Cheshire]].
 
Tahun 1765 Thomas Bennet membeli bangunan dan lahan dari Lloyd untuk digadaikan pada keluarga Wilson namun membiarkan bangunan beberapa tahun karena resesi perdagangan dan persaingan dengan pemintalan lain di Derby dan [[Cheshire]]
Lamech Swift became the sub-tenant in 1780 paying an annual rent of £7 to the Corporation and £170 to Thomas Wilson, brother of Richard and William. Despite a row with the Corporation over repairs to the weirs in 1781, he remained in occupation until the lease expired in 1803.
 
Lamech Swift menjadi penyewa sebagian pada 1780 dan membayar sewa tahunan sebesar £7 pada Perusahaan dan £170 pada Thomas Wilson, saudara dari Richard dan William. Meskipun sejajar dengan Perusahaan untuk perbaikan bendungan pada 1781, ia tetap melakukan pekerjaan sampai sewa berakhir pada tahun 1803.
The Corporation advertised the lease in 1803 to run for 60 years. The advertisement reveals that the "Italian works" was still used for throwing silk.
 
Perusahaan mengiklankan sewa pada tahun 1803 untuk periode 60 tahun. Iklan mengungkapkan bahwa "pekerjaan Italia" masih terpakai untuk memintal sutra"
November 1833 saw the beginning of industrial unrest in Derby which led to the formation of the Grand National Trades Union in February 1834. This event predated the Tolpuddle Martyrs by several months. Taylor’s Silk Mill was not at the centre of the controversy although he was one of the employers who agreed not to employ any worker who was a union member. By the middle of April 1834 Taylor reported that two-thirds of his machinery was working and many of his former workers were applying for reinstatement. According to "The Derby Mercury" some of the former unionists were never able to find fresh employment in Derby. This event is commemorated by a march organised by the Derby Trades Union Council every year on the weekend before MayDay.
 
November 1833 mulai terlihat adanya pemogokan industri di Derby yang kemudian mengarah pada terbentuknya ''Grand National Trades Union'' pada Februari 1834. Kegiatan ini mendahului beberapa bulan Tolpuddle Martyrs. Pabrik pemintalan Taylor tidak berada di tengah kontroversi namun ia tidak mempekerjakan satu karyawanpun yang menjadi anggota serikat. Di pertengahan April 1834 Taylor melaporkan bahwa dua pertiga dari mesin-mesinnya bekerja dan banyak dari bekas pekerjanya meminta untuk bekerja kembali. Menurut "The Derby Mercury" beberapa bekas anggota perserikatan tidak dapat memperoleh pekerjaan baru di Derby. Peristiwa ini diperingati dengan jalan kaki yang diorganisir oleh Derby Trades Union Council setiap tahun pada akhir pekan sebeum [[Hari Buruh|MayDay]].
The Taylor family remained in occupation of the mill until 1865 when bankruptcy forced them to sell their machinery and lease. "The Derby Mercury" advertised several silk mills for sale that year and it were obvious that a general slump was hitting the industry. This took place four years before the Cobden Treaty with [[France]] which is said to have effectively destroyed the British silk industry.
 
Keluarga Taylor tetap mengoperasikan pabrik pemintalan sampai 1865 ketika kebangkrutan memaksa mereka menjual mesin-mesinnya dan menyewakan. "The Derby Mercury" mengiklankan beberapa pabrik pemintalan untuk dijual pada tahun itu dan terlihat jelas bahwa kemerosotan mulai menghantam industri ini. Diperlukan waktu empat tahun sebelum Cobden Treaty (Perjanjian Dagang Cobden) dengan [[Prancis]] yang dikatakan sebagai hal yang efektif dalam menghancurkan industri sutra Inggris.
[[FileBerkas:1910SilkMillFire.jpg|thumbjmpl|WatercolourCat byair oleh [[Alfred John Keene]] ofdari theperistiwa 1910kebakaran fire1910.]]
The long connection with silk production ended in about 1908 when F.W. Hampshire and Company, the Chemists, moved into the premises to make fly papers and cough medicines. On 5 December 1910 at 5.00 am, fire broke out in the adjacent flour mill of Sowter Bothers and soon engulfed the Silk Mill. The mill's east wall fell into the river and the whole building was gutted. Great efforts were made by the Borough Fire Brigade and the [[Midland Railway]] Company who saved the shell of the tower and the outline of the doorways leading into the original five floors. These can still be seen today on the tower staircase. The building was rebuilt at the same height but with three storeys instead of five and remains that way today.
Hubungan panjang terkait produksi sutra berakhir sekitar tahun 1908 ketika F.W. Hampshire & Co., yang Kimiawan, pindah ke pemukiman untuk membuat kertas dan obat batuk. Pada 5 Desember 1910 jam 5 pagi, api muncul di dekat pabrik penggilingan tepung Sowter Bros dan kemudian menyambar ke pemintalan sutra. Dinding timur pabrik runtuh ke sungai dan keseluruhan bangunan musnah. Upaya luar biasa dilakukan Barisan Pemadam Kebakaran Borough dan Perusahaan [[Kereta Api Midland]] yang berhasil menyelamatkan kerangka menara dan sekeliling jalan masuk menuju lima lantai. Ini masih bisa dilihat saat ini di tangga menara. Bangunan pabrik dibangun kembali dengan ketinggian yang sama namun hanya tiga lantai bukan lima. Kondisi ini tetap sampai hari ini.
 
Selama tahun 1920 kepemilikian bangunan pabrik beralih ke Otoristas Kelistrika. Mereka menggunakan sebagian sebagai toko, bengkel kerja dan kantin. Tersembunyi dari jalan tertutup stasiun pembangkit, keberadaan pabrik sutra kemudian dilupakan oleh masyarakat luas sampai stasiun pembangkit diruntuhkan pada 1970. Gedung ini kemudian diadaptasi untuk proposal lama menjadi Museum Industri, yang kemudian dibuka pada 29 November 1974.
During the 1920s the building passed ownership to the Electricity Authority. They used it partly as stores, workshops and a canteen. Hidden from the road by the power station, the mill's existence was largely forgotten by the general public until the power station was demolished in 1970. It was then adapted for use as Derby’s long proposed Industrial Museum, which opened on 29 November 1974.
 
== Penutupan dan pembersihan 2011 ==
Dewan Kota Derby menutup museum sejak 3 April 2011<ref>{{en}} [http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090221113752/http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm |date=2009-02-21 }}Derby City Council Museum website, diakses 9 April 2011</ref> dalam rangka untuk membebaskan dana guna pembangunan kembali museum Silk Mill dan museum lainnya di kota. Laporan dari ''Strategic Director of Neighbourhoods'' (Item 7 sebelum rapat Dewan Kabinet yang diadakan pada 26 Oktober 2010) menunjukkan akan hilangnya 8,6% pekerjaan tetapi akan mengeluarkan dana £197.000 dalam setahun yang akan membantu mengatasi hilangnya pendanaan "Program Renaissance".
 
menunjukkan bahwa ini akan mengakibatkan hilangnya 8,6 pekerjaan penuh waktu tetapi akan rilis £ 197.000 setahun yang akan membantu mengurangi hilangnya dana "Program Renaissance". Tidak ada informasi kapan museum akan dibuka kembali,<ref name="report">{{en}} [http://cmis.derby.gov.uk/CMISWebPublic/Binary.ashx?Document=16506 Report of the Strategic Director of Neighbourhoods]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} 26 Oktober 2010, diakses 4 Januari 2011</ref> namun perkiraan sekitar dua tahun telah dilaporkan.<ref>{{en}} [http://www.thisisderbyshire.co.uk/news/Don-t-allow-valuable-museum-sacrificed/article-3268056-detail/article.html] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120527085009/http://www.thisisderbyshire.co.uk/news/Don-t-allow-valuable-museum-sacrificed/article-3268056-detail/article.html |date=2012-05-27 }}This is Derbyshire 25 Februari 2011, diakses 9 April 2011</ref>
 
== Closure and mothballing in 2011 ==
Derby City Council closed the museum on 3 April 2011<ref>[http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm]Derby City Council Museum website, accessed 9th April2011</ref> in order to free funds for the redevelopment of the Silk Mill museum and other museums in the city. The Report of the Strategic Director of Neighbourhoods (Item 7 put before the Council Cabinet meeting held on the 26 October 2010) indicated that this would result in the loss of 8.6 full time jobs but would release £197,000 a year which would help mitigate the loss of "Renaissance Programme" funding. No date for the re-opening of the museum is given in the report,<ref name="report">[http://cmis.derby.gov.uk/CMISWebPublic/Binary.ashx?Document=16506 Report of the Strategic Director of Neighbourhoods] 26 October 2010, accessed 4 January 2011</ref> although a period of two years has been reported.<ref>[http://www.thisisderbyshire.co.uk/news/Don-t-allow-valuable-museum-sacrificed/article-3268056-detail/article.html]This is Derbyshire 25 February 2011, accessed 9 April 2011</ref>
-->
== Sumber ==
{{commonscat|Derby Industrial Museum - Silk Mill}}
Baris 72 ⟶ 74:
{{reflist}}
=== Sumber informasi ===
* {{en}} ''Derby Industrial Museum'', Derby Evening Telegraph and Derby Library Service. (1999)
* {{en}} ''The Derby Lock-Out and the origins of the labour movement'' Bill Whitehead (2001)
* {{en}} ''Struck out! Derby in Crisis: the Silk Mill Lock-Out 1833-4'', Derby, H. E. Butterton (1997)
* {{en}} ''Lombe's Mill: An Exercise in Reconstruction', Industrial Archaeology Review, Anthony Calladine (1993)
 
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm Museum page] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090221113752/http://www.derby.gov.uk/LeisureCulture/MuseumsGalleries/Derby_Industrial_Museum.htm |date=2009-02-21 }} from Derby City Council
{{Museum Derby}}
 
[[Kategori:Museum di Britania Raya|Derby]]
[[Kategori:Derby]]
 
[[cs:Derby Industrial Museum]]
[[en:Derby Industrial Museum]]
[[fr:Musée de l'industrie de Derby]]
[[no:Derbys industrielle museum]]
[[ru:Музей индустрии Дерби]]
[[sq:Derby Industrial Museum]]