[[Berkas:Women standing in the street in Pattaya.jpg|ka|jmpl| Pekerja seks di kota wisata [[Pattaya]] . ]]
[[ProstitusiPelacuran]] menjadi hal yang umum di [[Thailand]] selama berabad-abad. Selama masa [[Kerajaan Ayutthaya]] (1351–1767), prostitusipelacuran merupakan kegiatan legal dan dikenai kewajiban perpajakan<ref name="Boonchalaksi-19942">{{cite book|url=http://www.ipsr.mahidol.ac.th/ipsrbeta/FileUpload/PDF/Report-File-171.pdf|title=Prostitution in Thailand|last1=Boonchalaksi|first1=Wathinee|last2=Guest|first2=Philip|date=1994|publisher=Institute for Population and Social Research, Mahidol University|isbn=978-9745876569|accessdate=13 January 2018}}</ref> dan kerajaan juga memiliki rumah bordil.<ref name="BP-201702262">{{cite news|last1=Yongcharoenchai|first1=Chaiyot|title=No Sex Please, We're Thai|url=https://www.pressreader.com/thailand/bangkok-post/20170226/282815011019300|accessdate=13 January 2018|work=Bangkok Post|date=2017-02-26}}</ref> Sejak 1960, protitusi di Thailand secara ''[[de jure]]'' merupakan kegiatan ilegal. Walaupun begitu, kegiatan ini diestimasi bernilai US$6,4 miliar pertahun dalam segi pendapatan (2015), tercatat mengambil porsi yang signifikan dalam PDB nasional.<ref name="AC-201507032">{{cite news|title=Prostitution: Thailand's worst kept secret|url=https://asiancorrespondent.com/2015/07/prostitution-thailands-worst-kept-secret/|author=Siam Voices|accessdate=10 January 2018|work=Asian Correspondent|date=3 July 2015|archive-date=2019-11-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20191115080349/https://asiancorrespondent.com/2015/07/prostitution-thailands-worst-kept-secret/|dead-url=yes}}</ref>
== Dasar-Dasar Hukum ==
Kerangka hukum yang mendasari kegiata prostitusipelacuran di Thailand terbagi menjadi tiga peraturan, yaitu:
=== Undang-Undang Pencegahan dan Penindasan ProstitusiPelacuran ===
Undang-Undang Pencegahan dan Penghapusan ProstitusiPelacuran/''Prevention and Suppression of Prostitution Act, B.E. 2539'' (1996)<ref name="B.E. 25392">{{cite web|url=http://www.ilo.org/dyn/natlex/docs/WEBTEXT/46403/65063/E96THA01.htm|title=Thailand: Prevention and Suppression of Prostitution Act, B.E. 2539 (1996)|date=14 October 1996|website=NATLEX|publisher=UN International Labor Organization (ILO)|format=Unofficial translation|accessdate=10 January 2018}}</ref> merupakan peraturan yang secara langsung melarang kegiatan prostitusipelacuran. Pada peraturan ini, definisi prostitusipelacuran adalah "hubungan seksual, ataupun kegiatan lainnya, atau komisi dari tindakan lainnya yang bertujuan untuk memuaskan hasrat seksual seseorang dengan banyak pihak dan mengharapkan imbalan balik berupa uang atau keuntunggan lainnya, terlepas dari apakah pihak yang menerima dan melakukan perbuatan tersebut memiliki jenis kelamin yang sama atau tidak". Definisi jelas dari frasa "dengan banyak pihak" tidak tersedia.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
Dalam undang-undang ini, seseorang yang menawarkan jasa seksual "... di tempat terbuka dan tanpa sopan santun..." (frasa ini tidak memiliki definisi yang jelas), atau seseorang yang "...menyebabkan keonaran terhadap publik..." dapat dikenai denda. Seseorang yang terasosiasi dengan "tempat prostitusipelacuran" bersama orang lain dengan tujuan untuk kegiatan prostitusipelacuran diancam pidana penjara atau denda atau keduanya. Istilah "tempat prostitusipelacuran" tidak dijelaskan dengan baik, meskipun istilah tersebut bisa diinterpretasikan secara luas untuk memasukan tempat apapun dimana kegiatan prostitusipelacuran dilakukan, terutama terhadap kasus yang melibatkan pekerja seks di bawah umum bisa menghadapi hukuman yang berat (sampai dengan enam tahun jika pekerja seks di bawah 15 tahun) walaupun begitu, undang-undang ini tidak selalu digunakan untuk kegiatan prostitusipelacuran di tempat privat. Undang-undang ini mengenakan hukuman yang berat terhadap pemilik bisnis prostitusipelacuran dan tempat prostitusipelacuran.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref><ref>{{cite news|first1=James|last1=Finch|first2=Nilobon|last2=Tangprasit|newspaper=Bangkok Post|title=Criminal Law in Thailand Part LX: Sex crimes—the prostitute|date=24 April 2011|url=http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_164.pdf|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131002184018/http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_164.pdf|archivedate=October 2, 2013}}</ref><ref>{{cite news|first1=James|last1=Finch|first2=Nilobon|last2=Tangprasit|newspaper=Bangkok Post|title=Criminal Law in Thailand Part LXI: Sex crimes—prostitutes and their customers|date=1 May 2011|url=http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_165.pdf|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131002184025/http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_165.pdf|archivedate=October 2, 2013}}</ref><ref>{{cite news|first1=James|last1=Finch|first2=Nilobon|last2=Tangprasit|newspaper=Bangkok Post|title=Criminal Law in Thailand Part LXII: Sex crimes—underage prostitutes|date=8 May 2011|url=http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_166.pdf|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131002184001/http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_166.pdf|archivedate=October 2, 2013}}</ref>. Kitab Undang-Undang Pidana juga menetapkan hukuman untuk germo atau menggunakan uang yang didapatkan dari jasa prostitusipelacuran.<ref>{{cite news|first1=James|last1=Finch|first2=Nilobon|last2=Tangprasit|newspaper=Bangkok Post|title=Criminal Law in Thailand Part LXIII: Sex crimes—the pimp|date=15 May 2011|url=http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_167.pdf|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131002184014/http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_167.pdf|archivedate=October 2, 2013}}</ref><ref>{{cite news|first1=James|last1=Finch|first2=Nilobon|last2=Tangprasit|newspaper=Bangkok Post|title=Criminal Law in Thailand Part LXIV: Sex crimes—wrong place, wrong time|date=22 May 2011|url=http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_168.pdf|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131002184008/http://www.chavalitfinchlaw.com/publications/AR_168.pdf|archivedate=October 2, 2013}}</ref>.
Undang-Undang Pencegahan dan Penghapusan ProstitusiPelacuran hadir untuk fokus mengatasi prostitusipelacuran dan perdagangan anak. Pasal 8 menghukum pelanggan yang berhubungan seksual dengan pekerja seks di bawah umur 15 tahun dengan hukuman penjara dua sampai dengan enam tahun dan denda sampai dengan 120.000 bath. Untuk pekerja seks diantara umur 15 sampai dengan 18 tahun, hukuman penjara berkisar dari satu sampai dengan tiga tahun dan denda sampai dengan 60.000 bath.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
Berkaitan dengan perdagangan orang, Pasal 9 dari undang-undang menyatakan "setiap orang yang mengadakan, merayu, dan mengambil siapapun untuk kegiatan prostitusipelacuran, walaupun dengan persetujuan dari orang tersebut dan tanpa memperhatikan kegiatan tersebut yang termasuk pelanggaran terjadi di dalam Kerajaan atau di luar Kerajaan, dihukum penjara dengan rentang waktu satu sampai dengan sepuluh tahun dan denda sebesar 20.000 sampai dengan 200.000 bath"
Sebagai tambahan, setiap pelanggaran yang disebutkan dalam Pasal 9 terjadi "melalui penipuan, ketidakjujuran, ancaman, kekerasan, [atau], terjadi dibawah pengaruh atau pemaksanaan" hukuman akan diperberat sebanyak 1/3 dari hukuman awal.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
=== Amandemen Undang-Undang Hukum Pidana ===
Undang-Undang Hukum Pidana (No. 14), B.E. 2540 (1997)<ref name="B.E. 25402">{{cite web|url=http://thailaws.com/law/t_laws/tlaw0194.pdf|title=Penal Code Amendment Act (No. 14), B.E. 2540 (1997)|date=14 November 1997|website=Thai Laws|format=Unofficial translation|accessdate=10 January 2018|archive-date=2014-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20140817213019/http://thailaws.com/law/t_laws/tlaw0194.pdf|dead-url=yes}}</ref> tidak secara eksplisit menyatakan bahwa prostitusipelacuran ilegal di Thailand, tetapi ''Title IX, Section 286'' menyatakan: "Setiap orang, di atas enam belas tahun, [sic] mencari nafkah sebagai peerja seks, walaupun hal tersebut hanya sebagian dari pendapatan mereka [sic], akan dihukum dengan pidana penjara tujuh sampai dengan dua puluh tahun dan denda 14.000 sampai dengan 40.000 Bath, atau dipenjara seumur hidup", sementara hukuman tidak dijelaskan secara spesifik, seksi yang sama menjelaskan bahwa hukuman diberikan kepada setiap orang yang (i) biasanya bertempat tinggal dan lazim diasosiasikan dengan pekerja seks (ii) menerima asrama, uang, atau keuntungan lainnya yang diatur oleh pekerja seks atau (iii) membantu pekerja seks saat berselisih dengan konsumennya.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
Undang-undang ini juga hadir untuk membahas mengenai prostitusipelacuran anak tetapi tidak memiliki penjelasan yang lengkap, tidak menjelaskan mengenai makna "perbuatan tidak senonoh". Pada ''Title IX, Section 279'' Kitab Undang-Undang Hukum Pidana: "Siapapun, yang melakukan tindakan tidak senonoh kepada anak-anak yang berusia tidak lebih dari 15 tahun, dengan atau tanpa persetujuan anak, dihukum dengan penjara maksimal sepuluh tahun dan denda maksimial 20.000 Bath atau keduannya".<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
=== Undang-Undang Tempat Hiburan ===
Undang-Undang Tempat Hiburan tahun 1996<ref name="B.E.25092">{{cite web|url=http://web.krisdika.go.th/data/outsitedata/outsite21/file/Entertainment_Place_Act.pdf|title=ENTERTAINMENT PLACE ACT, B.E. 2509 (1966)|website=Office of the Council of State (Thailand)|format=Unofficial translation|accessdate=10 January 2018}}</ref> menempatkan tanggung jawab kepada pemilik beragam jenis tempat hiburan jika terjadi kegiatan prostitusipelacuran mereka akan bertanggung jawab secara hukum. Menurut undang-undang, pekerja seks harus melalui rehabilitasi selama satu tahun di rumah rehabilitasi setelah selesainya masa hukuman akibat melakukan kegiatan prostitusipelacuran.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>.
Kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan seperti [[rumah bordil]], penyewa jasa prostitusipelacuran, dan mencari keuntungan dari prostitusipelacuran merupakan kegiatan ilegal.<ref name="Legal2">{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|title=Current Legal Framework: Prostitution in Thailand|author=aHennessy [sic]|author2=kilikina [sic]|date=27 Jun 2012|website=IMPOWR.org|publisher=ABA|archive-url=https://web.archive.org/web/20131213082253/http://www.impowr.org/content/current-legal-framework-prostitution-thailand|archive-date=2013-12-13|accessdate=9 Dec 2013|url-status=dead|df=}}</ref>. Dalam praktiknya kegiatan protistusi ditoleransi, terkadang beberapa pejabat lokal memiliki kepentingan finansial dari prostitusipelacuran lokal.<ref name="chartsbin2">{{cite web|url=http://chartsbin.com/view/snb|title=The Legal Status of Prostitution by Country|last=|first=|date=|website=Chartsbin|access-date=19 December 2017|quote=|archive-date=2019-12-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20191231131635/http://chartsbin.com/view/snb|dead-url=yes}}</ref>. Operasi prostitusipelacuran dilakukan secara rahasia di berbagai sudut negara.<ref name="IES2">{{cite book|url=http://www.sexarchive.info/IES/thailand.html|title=The International Encyclopedia of Sexuality: Thailand|date=1997|publisher=The Continuum Publishing Company|editor1-last=Francoeur|editor1-first=Robert T.|location=New York|accessdate=24 Feb 2015|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303183338/http://www.sexarchive.info/IES/thailand.html|dead-url=yes}}</ref>.
== Cakupan ==
[[Berkas:Soicowboy.JPG|kiri|jmpl| Bar go-go bernama Soi Cowboy di Bangkok]]Sejak [[Perang Vietnam]], Thailand mendapatkan reputasi internasional diantara wisatawan dari banyak negara sebagai tujuan [[wisata seks]].<ref name="culturetrip3">{{cite web|url=https://theculturetrip.com/asia/thailand/articles/a-guide-to-bangkoks-red-light-districts/|title=A Guide to Bangkok's Red Light Districts|last1=Iverson|first1=Kelly|date=9 February 2017|website=Culture Trip|accessdate=18 December 2017}}</ref>. Jumlah pasti pekerja seks di Thailand sulit diperkirakan. Estimasinya sangat beragam dan menjadi kontroversi nasional dan internasional.<ref name="HRR-20082">{{cite web|url=https://2009-2017.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/2008/eap/119058.htm|title=2008 Human Rights Report: Thailand; Women|website=US Department of State|accessdate=24 Feb 2015}}</ref>. Pemerintah Thailand tidak pernah melaksanakan survei formal.<ref name="PE-201712132">{{cite news|last1=Somjittranukit|first1=Kornkritch|title=Sex in grey areas (1): sting operations horrify Thai sex workers|url=https://prachatai.com/english/node/7510|accessdate=14 December 2017|work=Prachatai English|date=2017-12-13}}</ref>. Pada 2004 diperkirakan oleh Dr. Nitet Tinnakul dari [[:en:Chulalongkorn University|Chulalongkorn University]] di Thailand terdapat 2,8 juta pekerja seks yang terdiri dari 2 juta wanita, 20 ribu pria, dan 800 ribu pekerja seks di bawah umur 18 tahun, tetapi angka perempuan dan anak-anak di bawah umur digelembungkan secara kasar oleh para pengamat<ref name="womensj2">{{Cite journal|last=Lines|first=Lisa|authorlink=Lisa Lines|date=July 2015|title=Prostitution in Thailand: Representations in fiction and narrative non-fiction|url=https://www.capstoneediting.com.au/uploads/files/Prostitution%20in%20Thailand.pdf|journal=Journal of International Women's Studies|volume=16|issue=3|pages=86–100|accessdate=21 March 2018}}</ref> dan dihasilkan dari metode penelitian yang buruk. Menurut laporan tahun 2001 oleh [[Organisasi Kesehatan Dunia]]: "Perkiraan yang paling bisa diandalkan adalah 150.000 sampai dengan 200.000 pekerja seks di Thailand".<ref name="womensj2" /><ref>{{cite web|url=http://www.wpro.who.int/internet/resources.ashx/HSI/docs/Sex_Work_in_Asia_July2001.pdf|title=World Health Organization: STI/HIV: Sex Work in Asia|date=July 2001|website=WHO|archive-url=https://web.archive.org/web/20111111205451/http://www.wpro.who.int/internet/resources.ashx/HSI/docs/Sex_Work_in_Asia_July2001.pdf|archive-date=11 November 2011|accessdate=24 Feb 2015|url-status=dead}}</ref><ref>{{citation|title=Prostitution: More Thais selling sex, study finds|journal=The Nation|date=3 Jan 2004|url=http://www.nationmultimedia.com/search/read.php?newsid=91309|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20131109003308/http://www.nationmultimedia.com/search/read.php?newsid=91309|archive-date=November 9, 2013}}{{DL|date=January 2018}}</ref>. Pada laporan hak asasi manusia tahun 2008, Departemen Luar Negeri Amerik Serikat mencatat bahwa "survei dari pemerintahan menemukan terdapat 76.000 sampai dengan 77.000 pekerja seks dewasa yang terdapat di tempat hiburan. Meskipun begitu, organisasi non-pemerintah memperkirakan terdapat 200.000 sampai dengan 300.000 pekerja seks.<ref name="HRR-20082" />. Laporan Hak Asasi Manusia 2013 dari Departemen Dalam Negeri Thailand tidak membuat estimasi tingkat prostitusipelacuran.<ref name="HHR-20132">{{cite web|url=https://2009-2017.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/2013/eap/220234.htm|title=Country Reports on Human Rights Practices for 2013: Thailand|website=US Department of State|accessdate=25 Feb 2015}}</ref>. Pada 2015 ''Havocscope,'' penyedia informasi basis data mengenai pasar gelap global, memberikan angka perkiraan sebesar 250.000 pekerja seks di Thailand.<ref name="Boccagno2">{{cite news|author=Julia Boccagno|date=11 November 2015|title=Thailand's trans sex workers seek empowerment, not pity|url=http://asiancorrespondent.com/2015/11/thailands-transsexual-workers-seek-empowerment-not-pity/|newspaper=Asia Correspondent|location=|access-date=16 November 2015|archive-date=2015-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20151205221658/http://asiancorrespondent.com/2015/11/thailands-transsexual-workers-seek-empowerment-not-pity/|dead-url=yes}}</ref><ref name="Havocscope2">{{cite web|url=http://www.havocscope.com/prostitution-statistics/|title=Prostitution Statistics|author=<!--Staff writer(s); no by-line.-->|date=|website=www.havocscope.com|publisher=Havocscope|access-date=16 November 2015}}</ref>. UNAIDS pada 2015 mengestimasi total pekerja seks di Thailand sejumlah 147.000.<ref>{{cite web|url=http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm|title=Sex workers: Population size estimate - Number, 2016|website=www.aidsinfoonline.org|publisher=UNAIDS|archive-url=https://web.archive.org/web/20190604174922/http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm|archive-date=4 June 2019|accessdate=21 July 2018|url-status=dead}}</ref>.
Sebagai contoh terdapat kurang lebih 10.000 pekerja seks di [[Ko Samui]], sebuah destinasi pulau resor yang biasa tidak menjadi tujuan prostitusipelacuran, dan setidaknya 10% uang yang dikeluarkan oleh turis dibelanjakan untuk kegiatan seksual.<ref name="Martin2">{{cite news|title=Paradise Revealed|url=http://www.taipeitimes.com/News/feat/archives/2006/01/25/2003290710|accessdate=10 Nov 2013|newspaper=The Taipei Times|date=25 Jan 2006|author=Lorna Martin}}</ref>. Sebuah estimasi yang diterbitkan pada 2003 belanja seksual menyumbangkan US$4,3 juta dolar per tahun atau 3% dari ekonomi Thailand.<ref name="legal2">{{cite web|url=http://www.theage.com.au/articles/2003/11/26/1069825832486.html?oneclick=true|title=Thailand mulls legal prostitution|date=2003-11-26|publisher=Theage.com.au|accessdate=2015-02-24}}</ref>. Pada 2015 ''Havocscope'' keuntungan yang didapat per tahun dari prostitusipelacuran mencapai US$6,4 juta atau 10% dari produk domestik bruto Thailand. ''Havocscope'' mengklaim pekerja seks di Thailand mengirim rata-rata setiap tahunnya US$300 juta kepada anggota keluarga yang tinggal di daerah terpencil di Thailand.<ref name="Boccagno2">{{cite news|author=Julia Boccagno|date=11 November 2015|title=Thailand's trans sex workers seek empowerment, not pity|url=http://asiancorrespondent.com/2015/11/thailands-transsexual-workers-seek-empowerment-not-pity/|newspaper=Asia Correspondent|location=|access-date=16 November 2015}}</ref><ref name="Havocscope2">{{cite web|url=http://www.havocscope.com/prostitution-statistics/|title=Prostitution Statistics|author=<!--Staff writer(s); no by-line.-->|date=|website=www.havocscope.com|publisher=Havocscope|access-date=16 November 2015}}</ref>.
Pada 1996, pihak kepolisian di Bangkok memperkirakan terdapat 5.000 pekerja seks asal Rusia yang bekerja di Thailand, banyak yang datang ke Thailand menggunakan jaringan yang dikontrol oleh gang dari Rusia.<ref>{{cite web|url=http://www.asiapacificms.com/articles/russian_mafia/|title=The Russian Mafia in Asia - Asia Pacific Media Service|author=Bertil Lintner|date=3 February 1996|publisher=Asiapacificms.com|accessdate=2 December 2013}}</ref>.
Pada Juli 2016, dilaporkan bahwa Pemerintah Thailand menginginkan untuk menghapus industri seks. Kobkarn Wattanavrangkul, Menteri Pariwisata menyatakan "Turis tidak datang ke Thailand untuk [seks]. Mereka datang karena indahnya budaya Thailand" dan "Kami menginginkan Thailand sebagai tujuan wisata yang berkualitas. Kami ingin industri seks berakhir.<ref name="Reuters-201607162">{{cite news|last1=Tanakasempipat|first1=Patpicha|title=Thai sex industry under fire from tourism minister, police|url=https://www.reuters.com/article/us-thailand-vice-idUSKCN0ZW16A|accessdate=17 July 2016|agency=Reuters|date=16 July 2016}}</ref>. Kobkarn kemudian diganti sebagai Menteri Pariwisata pada November 2017.<ref>{{cite news|last1=Hamdi|first1=Raini|title=A familiar face helms Thai tourism but Kobkarn will be missed|url=https://www.ttgasia.com/2017/11/28/a-familiar-face-helms-thai-tourism-but-kobkarn-will-be-missed/|accessdate=10 January 2018|work=TTG Asia|date=28 November 2017}}</ref>.
== Lokasi ==
[[Berkas:Soi_Cowboy_(15351434931).jpg|ka|jmpl| Soi Cowboy, [[Bangkok]] ]]
[[Berkas:Bangla_Road_Patong_Thajsko_2018_5.jpg|ka|jmpl| Bar di Pantai Patong, [[Phuket]] ]]
"Zona prostitusipelacuran" utama dari turis di Thailand sering kali diidentifikasi sebagai [[distrik lampu merah]] di Bangkok dan [[Pattaya]]<ref name="AC-201801112">{{cite news|last1=Bragg|first1=Taylor|title=Sex tourism in Pattaya: Is the party over?|url=http://asiancorrespondent.com/2018/01/sex-tourism-pattaya-party/|accessdate=12 January 2018|work=Asian Correspondent|date=11 January 2018|archive-date=2018-01-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20180111160124/https://asiancorrespondent.com/2018/01/sex-tourism-pattaya-party/|dead-url=yes}}</ref><ref name="Age20082">{{Cite web|url=http://www.theage.com.au/technology/technology-news/roving-candid-camera-snaps-thailands-sin-city-20090618-clbg.html|title=Roving candid camera snaps Thailand's Sin City|year=2008|website=[[The Age]]|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110523064137/http://www.theage.com.au/technology/technology-news/roving-candid-camera-snaps-thailands-sin-city-20090618-clbg.html|archivedate=2011-05-23|accessdate=2010-11-27|url-status=dead|df=}}</ref> selain itu, ada juga resor [[pantai Patong]] di [[Phuket|Pulau Phuket]].<ref>{{cite book|title=Thailand's beaches and islands|url=https://archive.org/details/thailandsbeaches0000unse_r1k6|last1=Dorai|first1=Francis|date=2009|publisher=APA Pub.|isbn=978-9812820365|edition=Updated|location=Singapore}}</ref>. Sebagai tambahan ada [[Hat Yai]] dan kota perbatasan lain dengan Malaysia.<ref name="kochang2">{{cite web|url=http://www.kochangvr.com/thailandsprostitution/sextourismthailand.htm|title=Prostitution, Sex-Tourism & AIDS in Thailand - Thailand Information|website=KoChangVR|accessdate=18 December 2017}}</ref>. Di Bangkok area yang biasanya diasosiasikan dengan kegiatan prostitusipelacuran termasuk daerah hiburan [[:en:Patpong|Patpong]]<ref name="culturetrip3">{{cite web|url=https://theculturetrip.com/asia/thailand/articles/a-guide-to-bangkoks-red-light-districts/|title=A Guide to Bangkok's Red Light Districts|last1=Iverson|first1=Kelly|date=9 February 2017|website=Culture Trip|accessdate=18 December 2017}}</ref> dan juga area sebelah barat Jln. Sukhumvit area jalan yang disebut sebagai [[:en:Soi Cowboy|Soi Cowboy]]<ref name="culturetrip3">{{cite web|url=https://theculturetrip.com/asia/thailand/articles/a-guide-to-bangkoks-red-light-districts/|title=A Guide to Bangkok's Red Light Districts|last1=Iverson|first1=Kelly|date=9 February 2017|website=Culture Trip|accessdate=18 December 2017}}</ref> dan gedung [[Nana Plaza]].<ref name="culturetrip3"/>. Area bernama distrik hiburan Ratchadaphisek, beroperasi sepanjang Jln. Ratchadaphisek yang dekat dengan persimpangan [[:en:Huai Khwang|Huai Khwang]] memiliki beberapa area hiburan besar teramsuk pijat seksual.<ref name="culturetrip3" />. [[:en:Lumphini Park|Taman Lumphini]] yang terletak di pusat kota Bangkok juga dikenal sebagai pusat prostitusipelacuran saat malam hari.<ref name="AC2">{{cite news|last=Panyalimpanun|first=Thitipol|date=6 March 2015|title=Opinion: Sexual hypocrisy is alive and well in Thailand|url=http://asiancorrespondent.com/131167/opinion-sexual-hypocrisy-is-alive-and-well-in-thailand/|work=Asian Correspondent|access-date=27 August 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150308160021/http://asiancorrespondent.com/131167/opinion-sexual-hypocrisy-is-alive-and-well-in-thailand/|archive-date=8 March 2015|url-status=dead}}</ref>. Di Pattaya area utama yang terasosiasi dengan kegiatan prostitusipelacuran adalah [[:en:Boyztown|Boyztown]],<ref name="Age20082" />, [[:en:Sunee Plaza|Sunee Plaza]] dan [[:en:Walking Street, Pattaya|Walking Street]].<ref name="AC-201801112" />.
Daripada menghadapi risiko secara independen, banyak pekerja seks yang menukar kebebasan mereka untuk bekerja di tempat yang aman di bisnis yang membutuhkan pekerja tetap seperti bar "karoke", panti "pijat" atau rumah bordil.<ref name="PE-201712132">{{cite news|last1=Somjittranukit|first1=Kornkritch|title=Sex in grey areas (1): sting operations horrify Thai sex workers|url=https://prachatai.com/english/node/7510|accessdate=14 December 2017|work=Prachatai English|date=2017-12-13}}</ref>. ProstitusiPelacuran mungkin mengambil beragam jenis tempat termasuk rumah bordil, hotel, panti pijat, restoran, sauna, dan beragam jenis bar.<ref>{{cite journal|last=Hanenberg|first=R|last2=Rojanapithayakorn|first2=W|date=1998|title=Changes in prostitution and the AIDS epidemic in Thailand|url=http://www.hawaii.edu/hivandaids/Changes_in_Prostitution_and_the_AIDS_Epidemic_in_Thailand.pdf|journal=AIDS Care|volume=10|issue=1|pages=69–79|doi=10.1080/713612352|pmid=9536203|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131005004134/http://www.hawaii.edu/hivandaids/Changes_in_Prostitution_and_the_AIDS_Epidemic_in_Thailand.pdf|archivedate=October 5, 2013|accessdate=6 Jan 2015|url-status=dead}}</ref>. Banyak pekerja di sektor jasa lainnya yang menawarkan jasa seksual sebagai jasa tambahan. ProstitusiPelacuran di Thailand terbagi kepada beragam sektor yang melayan beragam pasar (kriteria utama adalah status ekonomisosial dari pelanggan dan kebangsaan dari pengguna jasa dan pekerja seks).<ref name="womensj2">{{Cite journal|last=Lines|first=Lisa|authorlink=Lisa Lines|date=July 2015|title=Prostitution in Thailand: Representations in fiction and narrative non-fiction|url=https://www.capstoneediting.com.au/uploads/files/Prostitution%20in%20Thailand.pdf|journal=Journal of International Women's Studies|volume=16|issue=3|pages=86–100|accessdate=21 March 2018}}</ref>. Rumah bordil langsung, yang menawarkan hanya jasa seksual, merepresentasikan layanan untuk kalangan bawah. Layanan ini bisa ditemukan di luar Bangkok untuk melayani pelanggan dari kelas bawah.<ref name="PE-201712132" />.
Kegiatan prostitusipelacuran terlarang berdasarkan hukum di Thailand, tetapi bar karoke dan panti pijak bisa didaftarkan secara normal sebagai bisnis legal. Ketika penahanan pekerja seks terjadi di tempat-tempat tersebut, polisi biasanya memproses transaksi prostitusipelacuran antara pekerja seks dan pelanggannya -status dari pemilik tempat dianggap tidak turut serta dalam transaksi tersebut. Beragam kasus menempatkan pemilik tempat dituntut lebih rendah dibandingkan pekerja seks dan pelanggannya memunculkan sindiran populer yaitu "mempekerjakan pekerja seks itu legal, menjadi pekerja seks itu ilegal, klien bebas dari hukuman". Pemilik tempat seperti ini biasanya berhadapan dengan hukum ketika mereka melanggar hukum seperti mempekerjakan pekerja di bawah umur atau imigran ilegal.<ref name="PE-201712132">{{cite news|last1=Somjittranukit|first1=Kornkritch|title=Sex in grey areas (1): sting operations horrify Thai sex workers|url=https://prachatai.com/english/node/7510|accessdate=14 December 2017|work=Prachatai English|date=2017-12-13}}</ref>.
=== Pijat Sabun (''Soapy Massage'') ===
[[Berkas:Katherine_Escort_&_Massage,_Phuket_Town_(26713388347).jpg|ka|jmpl| Tempat Layanan Pijat Sabun (''Soapy Massage'') di Phuket]]
Panti pijak sabun ({{lang-th|สถานอาบอบนวด}}, {{rtgs|''sathan ap op nuat''}}, "tempat mandi dan pijat) menyerupai ''[[soapland]]'' di Jepang, biasanya menyediakan pemijatan, pemijatan tubuh telanjang, atau perawatan mandi yang termasuk jasa seksual.<ref>{{cite web|url=http://www.soapy-massage.com/thai-soapy-massage-turkish-bath-house.html|title=The Turkish Bath House & Soapy Massage Explained|publisher=Soapy-massage.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20111007204817/http://soapy-massage.com/thai-soapy-massage-turkish-bath-house.html|archive-date=7 October 2011|accessdate=24 Feb 2015|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>. Pada tipe tempat seperti ini, pelanggan pria bisa beraktivitas seksual dengan pekerja seks wanita.<ref name="AC2">{{cite news|last=Panyalimpanun|first=Thitipol|date=6 March 2015|title=Opinion: Sexual hypocrisy is alive and well in Thailand|url=http://asiancorrespondent.com/131167/opinion-sexual-hypocrisy-is-alive-and-well-in-thailand/|work=Asian Correspondent|access-date=27 August 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150308160021/http://asiancorrespondent.com/131167/opinion-sexual-hypocrisy-is-alive-and-well-in-thailand/|archive-date=8 March 2015|url-status=dead}}</ref>. Tempat prostitusipelacuran ini menargetkan masyarakat lokal dengan menawarkan layanan "mandi-sauna-pijat".<ref name="PE-201508242">{{cite news|last1=Phijitsiri|first1=Pimkamol|title=Investigation into professionalism of Thai sex workers|url=http://www.prachatai.com/english/node/5412|accessdate=28 August 2015|work=Prachatai English|date=2015-08-24}}</ref>. Terdapat banyak bisnis pijak sabun di beberapa bagian kota Bagkok, menggunakan kuantitas air yang besar yang dipompa secara ilegal dari bawah tanah, mereka disalahkan oleh otoritas karena berkontribusi terhadap turunnya permukaan tanah kota Bangkok sebesar satu sentimeter per tahun.<ref>{{cite news|last1=Charuvastra|first1=Teeranai|title=Bangkok Literally Sinking in Sex as Brothels Steal Groundwater|url=http://www.khaosodenglish.com/life/nightlife/2017/10/05/bangkok-literally-sinking-sex-brothels-steal-groundwater/|accessdate=16 January 2018|work=Khaosod English|date=5 October 2017}}</ref>.
=== Karaoke Bar ===
[[Berkas:Thai_Karaoke-Bar_DSC05082.jpg|ka|jmpl| Karaoke bar di Thailand]]
Seorang pengamat menyatakan bahwa "yang disebut sebagai 'karoke bar' biasanya memiliki mesin karoke sebagai dekorasi, walaupun hanya sedikit atau tidak ada konsumen yang mengunjungi tempat tersebut untuk bernyanyi tetapi untuk membeli layanan seksual.<ref name="PE-201712132">{{cite news|last1=Somjittranukit|first1=Kornkritch|title=Sex in grey areas (1): sting operations horrify Thai sex workers|url=https://prachatai.com/english/node/7510|accessdate=14 December 2017|work=Prachatai English|date=2017-12-13}}</ref>. Studi pada 2015 yang dilaksanakn oleh ''Ubon Ratchathani Provincial Health Service,'' terdapat 2.410 wania yang bekerja di restoran dan karoke bar di [[Provinsi Ubon Ratchathani]]. Dimana 1.230 terkonfirmasi sebagai pekerja seks. Lebih dari setengahnya (692 wanita) merupakan pekerja ilegal dari Laos di Thailand.<ref>{{cite news|title=Lao women in Isaan's karaoke bars: 'Men certainly don't pretend we're waitresses'|url=https://isaanrecord.com/2019/04/04/lao-women-in-isaans-karaoke-bars/|accessdate=1 May 2019|work=The Isaan Record|date=2019-04-04|archive-date=2020-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20200812233651/https://isaanrecord.com/2019/04/04/lao-women-in-isaans-karaoke-bars/|dead-url=yes}}</ref>.
=== Panti Pijat ===
[[Berkas:BKK48_Massage,_Soi_22_Sukhumvit,_Bangkok_(45442079111).jpg|ka|jmpl| Ruang pijat di [[Bangkok]] ]]
Walaupun Thailand terkenal dengan [[:en:Thai massage|''Thai massage'']], tipe pijat tradisional non-seksual yang dikenal dengan [[:en:Nuat phaen boran|''nuat phaen boran'']], beberapa panti pijat menyediakan pelanggan dengan layanan [[pijat erotis]] dengan biaya tambahan termasuk kegiatan [[Ngocok|rancap]]'','' [[seks oral]], dan [[Persetubuhan|hubungan seksual]]. Federation of Thai Spa Associations (FTSPA) pada 2016 mendorong otoritas untuk menutup jasa seksual yang ditawarkan oleh beberapa panti pijat. FTSPA berpendapat beberapa figur terkenal memanfaatkan celah hukum untuk membuka ''pretty spas'' atau panti pijak dimana turis bisa membeli layanan seksual.<ref>{{cite news|last1=Chinmaneevong|first1=Chadamas|title=Spas cry foul over sale of sex services|url=http://www.bangkokpost.com/business/news/987137/spas-cry-foul-over-sale-of-sex-services|accessdate=25 May 2016|work=Bangkok Post|date=2016-05-25}}</ref>. Perbedaan antara pijat jenis ini dengan ''ab ob nuat'' adalah tidak semua panti pijat menawarkan layanan seksual.
=== Bar untuk Orang Asing ===
[[Berkas:Pattaya-Nightclub.jpg|ka|jmpl| Bar malam di [[Pattaya]] ]]
Wanita ([[:en:Bar girl|''bar girls'']]) atau pria, dalam kasus ini adalah bar homoseksual, atau transseksual ([[:en:Kathoey|''kathoeys'']]) dipekerjakan di bar ini sebagai penari (dalam kasus ini adalah ''go-go bars'') atau sekedar menjadi pelayan yang mendorong konsumen untuk membelikan mereka minuman. Terlepas dari bar jenis ini, terdapat tempat lain untuk bertransaksi sekual. Di sebagian besar tempat-tempat seperti itu pekerja seks dipekerjakan langsung, tetapi di hotel, atau beberapa bar dan tempat disko pekerja seks lepas diperbolehkan untuk mencari pelanggan.<ref name="CSIS2">{{cite web|url=http://www.walnet.org/csis/papers/redefining.html#3e|title=Redefining Prostitution as Sex Work on the International Agenda|author1=Jo Bindman|author2=Jo Doezema|date=1997|website=www.walnet.org|publisher=Commercial Sex Information Service|access-date=8 September 2015|quote=}}</ref><ref>{{cite book|url=http://www.pacificdiscovery.org/credit/SEAreadings/Askew.%20Sex%20workers%20in%20Bangkok.pdf|title=Bangkok: Place, practice and representation. Chapter 9: Sex workers in Bangkok - Refashioning female identities in the global pleasure space|last=Askew|first=Marc|date=|publisher=Pacificdiscovery.org|isbn=|location=|page=|accessdate=6 Jan 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303195011/http://www.pacificdiscovery.org/credit/SEAreadings/Askew.%20Sex%20workers%20in%20Bangkok.pdf|archive-date=3 March 2016|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>. Pekerja seks biasanya akan menerima komisi ketika konsumen membeli minuman dan jasa seksual bisa dilakukan di tempat tersebut atau tempat lain (yang mengharuskan pelanggan untuk membayar "''bar fine''" untuk mengizinkan pekerja seks bekerja di luar bar).<ref name="womensj2">{{Cite journal|last=Lines|first=Lisa|authorlink=Lisa Lines|date=July 2015|title=Prostitution in Thailand: Representations in fiction and narrative non-fiction|url=https://www.capstoneediting.com.au/uploads/files/Prostitution%20in%20Thailand.pdf|journal=Journal of International Women's Studies|volume=16|issue=3|pages=86–100|accessdate=21 March 2018}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Villar|first=Leo Bernardo|date=2019-04-02|title=Unacceptable Forms of Work in the Thai Sex and Entertainment Industry|journal=Anti-Trafficking Review|volume=0|issue=12|pages=108–126|doi=10.14197/atr.201219127|issn=2287-0113|doi-access=free}}</ref>.
== Sejarah ==
[[Berkas:8.0995_Pattaya.jpg|kiri|jmpl| ''Bar girls'' menunggu pelanggan, Pattaya]]
Sejarah prostitusipelacuran di Thailand sudah berlangsung sejak setidaknya abad keenam, referensi dituliskan secara jelas dan eksplisit oleh pengembara asal Tiongkok [[Ma Huan]] (1433) dan kemudian oleh pengunjung dari Eropa (Van Neck, 1604; Gisbert Heeck, 1655 and lain-lain). Hal ini bukan merupakan hal baru, hal ini menjadi lebih buruk selama masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II dan penggunaan Thailand sebagai fasilitas "Tempat Beristirahat dan Berekreasi" oleh tentara Amerika Serikat selama perang Indochina kedua (1963–1973).<ref>{{cite web|url=http://www.hartford-hwp.com/archives/54/072.html|title=Donald Wilson and David Henley, Prostitution in Thailand: Facing Hard Facts|date=1994-12-25|publisher=www.hartford-hwp.com|accessdate=2015-02-24}}</ref><ref name="Latstetter2">{{cite journal|last1=Latstetter|first1=Jennifer|date=2000|title=American Military-Base Prostitution|url=http://web.wm.edu/so/monitor/issues/06-2/6-latstetter.htm|journal=The Monitor: Journal of International Studies|volume=6|issue=2|archiveurl=https://web.archive.org/web/20151221063531/http://web.wm.edu/so/monitor/issues/06-2/6-latstetter.htm|archivedate=21 December 2015|accessdate=18 December 2015|url-status=dead|df=}}</ref>.
Ketika Raja Rama V menghapuskan perbudakan pada 1905, wanita menemukan diri mereka tidak memiliki apapun, merekapun mulai menjadi pekerja seks untuk bertahan hidup. Pada waktu itu, jutaan pekerja konstruksi Tiongkok datang, dan mereka membutuhkan pelayanan seksual. Pada 1908, Raja Rama V meloloskan hukum yang melegalisasi prostitusipelacuran untuk menolong pekerja seks mendapatkan pelayanan medis.<ref>{{Cite journal|last=Sorajjakool|first=Siroj|last2=Benitez|first2=Arelis|date=2015-10-23|title=The Role of Religion among Sex Workers in Thailand|journal=Religions|language=en|volume=6|issue=4|pages=1263–1276|doi=10.3390/rel6041263|doi-access=free}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.buddhanet.net/e-learning/history/wbq27.htm|title=Buddhist Studies: 27. Q & A on Women in Buddhism|website=www.buddhanet.net|access-date=2018-02-14}}</ref>.
Thailand memiliki tradisi kuno dan berkelanjutan mengenai teks-teks hukum, secara umum dijelaskan dalam literatur[[:en:Dhammasattha|Dhammasattha]] (pengucapan Thailand., ''tam-ma-sat''), dimana prostitusipelacuran banyak didefinisikan dan secara umum dilarang. Era teks-teks hukum tradisional berakhir di awal abad ke-20 tetapi teks tersebut berdampak signifikan terhadap penulisan dan semangat dari legislasi modern.<ref>{{cite book|title=Thai Law, Buddhist Law; Essays on the Legal History of Thailand, Laos and Burma|last1=Huxley|first1=Andrew|date=1996|publisher=White Orchid|place=Bangkok}}</ref>.
Pada abad ke-20 beragam undang-undang terkait dengan industri seks disahkan, termasuk Undang-Undang Pencegahan Penyakit Menular pada 1908 dan Undang-Undang Tempat Hiburan pada 1966.<ref name="CSIS2">{{cite web|url=http://www.walnet.org/csis/papers/redefining.html#3e|title=Redefining Prostitution as Sex Work on the International Agenda|author1=Jo Bindman|author2=Jo Doezema|date=1997|website=www.walnet.org|publisher=Commercial Sex Information Service|access-date=8 September 2015|quote=}}</ref>. Pada tahun 1950an Perdana Menteri Thailand Marsekal Medan [[Sarit Thanarat]] menginisiasi kampanye moral yang dimaksudkan untuk mengkriminalisasi pekerja prostitusipelacuran dengan denda dan hukuman penjara. Sistem pemeriksaan medis dan "rehabilitasi moral" diperkenalkan dan fokus dari kesalahan publik dialihkan dari pelaku perdagangan dan penyelundupan manusia ke pekerja seks.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=yeTCcpFkeb8C|title=Prostitution and Pornography: Philosophical Debate about the Sex Industry|last=Spector|first=Jessica|publisher=Stanford University Press|year=2006|isbn=9780804749381|page=192}}</ref>. ProstitusiPelacuran sendiri menjadi ilegal di Thailand pada 1960,<ref name="HRR-20082">{{cite web|url=https://2009-2017.state.gov/j/drl/rls/hrrpt/2008/eap/119058.htm|title=2008 Human Rights Report: Thailand; Women|website=US Department of State|accessdate=24 Feb 2015}}</ref>, ketika undang-undang disahkan di bawah tekanan dari PBB.<ref>{{cite web|url=http://www.impowr.org/content/summary-prostitution-thailand|title=Summary: Prostitution in Thailand|author=A. Hennessy|date=16 September 2011|publisher=International Models Project on Women's Rights|archive-url=https://web.archive.org/web/20160420081044/http://www.impowr.org/content/summary-prostitution-thailand|archive-date=2016-04-20|accessdate=5 April 2016|quote=Prostitution in Thailand has been illegal since 1960 when The Prostitution Suppression Act B.E. 2503 (1960) (the “1960 Prostitution Act”) was passed under pressure from the United Nations.|url-status=dead|df=}}</ref>. Pemerintah mendirikan sebuah sistem pengawasan pekerja seks untuk mencegah mereka dianiaya dan untuk mengendalikan penyebaran penyakil menular seksual.<ref name="IES2">{{cite book|url=http://www.sexarchive.info/IES/thailand.html|title=The International Encyclopedia of Sexuality: Thailand|date=1997|publisher=The Continuum Publishing Company|editor1-last=Francoeur|editor1-first=Robert T.|location=New York|accessdate=24 Feb 2015}}</ref>. Undang-Undang yang disahkan pada 1960 dicabut oleh Undang-Undang Pencegahan dan Penindakan ProstitusiPelacuran, B.E. 2539 tahun 1996.
== Upaya Legalisasi ==
Pada 2003, Kementerian Kehakiman mempertimbangkan melegasilasi kegiatan prostitusipelacuran sebagai pekerjaan resmi dengan tunjangan kesehatan dan pajak penghasilan, kementerian mengelar diskusi publik mengenai hal tersebut. Legalisasi dan regulasi diusulkan dengan maksud untuk mengingkatan pendapatan pajak, menurunkan korupsi, dan meningkatkan situasi bekerja.<ref name="legal2">{{cite web|url=http://www.theage.com.au/articles/2003/11/26/1069825832486.html?oneclick=true|title=Thailand mulls legal prostitution|date=2003-11-26|publisher=Theage.com.au|accessdate=2015-02-24}}</ref>. Walaupun begitu, belum ada tindak lanjut apapun yang dilakukan.
== HIV/AIDS ==
Pada 2008, 532.522 masyarakat Thailand menderita HIV/AIDS.<ref>{{cite web|url=http://nationmultimedia.com/2008/11/25/national/national_30089295.php|title=More teenaged girls getting HIV infection|date=2009-03-21|website=The Nation|archiveurl=https://web.archive.org/web/20141126122625/http://nationmultimedia.com/2008/11/25/national/national_30089295.php|archivedate=2014-11-26|accessdate=2015-02-24|url-status=dead|df=}}</ref>. [[UNAIDS]] mengestimasi pada 2013 bahwa sekitar 380.000 sampai dengan 520.000 orang Thailand hidup dengan HIV.<ref name="UNAIDS-20132">{{cite book|url=http://www.unaids.org/sites/default/files/media_asset/2013_HIV-Asia-Pacific_en_0.pdf|title=HIV in Asia and the Pacific; UNAIDS report 2013|date=2013|publisher=Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS)|isbn=978-92-9253-049-5|page=108|accessdate=25 Feb 2015}}</ref>. Pada 2017, jumlah orang Thailand hidup dengan HIV yaitu 440.000.<ref name="Nation-201812012">{{cite news|last1=Saengpassa|first1=Chularat|title=Sharpened focus in Aids battle|url=http://www.nationmultimedia.com/detail/national/30359629|accessdate=2018-12-01|work=The Nation|date=2018-12-01|archive-date=2019-04-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20190404224513/http://www.nationmultimedia.com/detail/national/30359629|dead-url=yes}}</ref>. Prevalensi HIV/AIDS diantara orang Thailand berumur 15–49 diestimasi mencapai 1,1% (2016).<ref>{{cite web|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2155rank.html|title=Country Comparison :: HIV/AIDS - Adult Prevalence Rate|website=Central Intelligence Agency|accessdate=2018-12-01|archive-date=2014-12-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20141221190412/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/rankorder/2155rank.html|dead-url=yes}}</ref>. Diantara pekerja seks paruh waktu, angka prevalensi HIV mencapai 2,8% pada 2017.<ref name="Nation-201812012" />. Diantara pekerja seks perempuan yang bekerja di rumah [[bordil]] tingkat prevalensi mencapai 0,6% (2017).<ref name="Nation-201812012" />.
[[:en:Mechai Viravaidya|Mechai Viravaidya]] yang dikenal sebagai "Mr. Condom"<ref>{{cite web|url=http://www.abc.net.au/worldtoday/content/2005/s1455219.htm|title=The World Today - Thailand's 'Mr Condom' makes comeback|date=|publisher=Abc.net.au|accessdate=2015-02-24}}</ref> berkampanye tanpa lelah untuk meningkatkan kesadaran mengenai praktik seks aman dan penggunaan [[Kondom]] di Thailand. Dia bekerja sebagai Menteri Pariwisata dan pencegahan AIDS dari 1991 sampai dengan 1992, dan juga mendirikan restoran waralaba Cabbages dan Condoms, yang memberikan kondom gratis untuk konsumen.
Setelah berlakunya rencana lima tahunan pemerintah Thailand untuk melawan pandemi HIV/AIDS termasuk rencana Mechai "100% Program Kondom", sampai dengan 1994 penggunaan kondom saat transaksi seksual kemungkinan meningkat pesat. Tidak tersedia data terbaru mengenai penggunaan kondom. Program mengintruksikan pekerja seks untuk menolak berhubungan seks tanpa menggunakan kondom, dan memonitor statistik klinik kesehatan untuk menentukan lokasi rumah bordil yang mengizinkan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.<ref name="IES2">{{cite book|url=http://www.sexarchive.info/IES/thailand.html|title=The International Encyclopedia of Sexuality: Thailand|date=1997|publisher=The Continuum Publishing Company|editor1-last=Francoeur|editor1-first=Robert T.|location=New York|accessdate=24 Feb 2015}}</ref>.
=== [[Kathoey]] ===
Studi yang dilakukan oleh [[:en:AIDS Care|AIDS Care]] menginvestigasi penggunaan obat terlarang dalam perilaku berisiko dinatar pekerja seks [[kathoey]] di Bangkok, Thailand.<ref name=":02">Nemoto, Tooru, Mariko Iwamoto, Usaneya Perngparn, Chitlada Areesantichai, Emiko Kamitani, and Maria Sakata. "HIV-related risk behaviors among kathoey (male-to-female transgender) sex workers in Bangkok, Thailand." ''AIDS Care''(2011): 1-10. Web.</ref>. Hanya setengah dari peserta sutid yang telah mengikuti test HIV dan hanya satu peserta yang mengunjungi penyedia jasa kesehatan dalam 12 bulan terakhir.<ref name=":02" />. Ditemukan bahwa [[kathoey]] yang mengalami kekerasan dari ayah atau saudara laki-lakinya lebih jarang menggunakan kondom dalam melakukan [[seks anal]] dengan pelanggan.<ref name=":02" />. Pekerja seks katheoy biasanya ada di kota besar dan area turis seperto Bangkok, [[Chiang Mai]], [[:en:Phuket City|Phuket]], [[Pattaya]].<ref name=":02" />. Banyak yang bekerja sampingan sebagai pekerja seks dan tetap mempertahankan pekerjaan utamanya.<ref name=":12">Jackson, Peter A. ''Male homosexuality in Thailand: an interpretation of contemporary Thai sources''. Elmhurst, NY: Global Academic Publishers, 1989. Print.</ref>. [[Kathoey]] menjadi alternatif lebih murah dibandingkan pekerja seks wanita{{cn|date=March 2020}} dan dianggap lebih rendah risikonya terjangkit penyakit menular seksual. Tekanan datang biasanya dari bar yang mengkhususkan diri menampilkan "ladyboy" yang menempatkan kathoeys berisiko terkena penyait menular seksual karena banyak pelanggan yang tidak bersedia menggunakan kondom.<ref>Sam Winter. ''Queer Bangkok: twenty-first-century markets, media, and rights''. Aberdeen, Hong Kong: Hong Kong U Press, 2011. Print.</ref>.
== Alasan untuk Prevalensi dan Toleransi ==
=== Pandangan Sosial ===
Masyarakat Thailand memiliki seperangkat adat istiadat ([[folkways]]) unik yang sering kali bertentangan terkait dengan seksual. Mengunjungi pekerja seks atau membayar wanita simpanan merupakan hal biasa, walaupun tidak diterima secara umum, untuk pria. Banyak wanita Thailand, sebagai contoh, percaya keberadaan pekerja seksual secara aktif menurunkan angka pemerkosaan.<ref name="IES2">{{cite book|url=http://www.sexarchive.info/IES/thailand.html|title=The International Encyclopedia of Sexuality: Thailand|date=1997|publisher=The Continuum Publishing Company|editor1-last=Francoeur|editor1-first=Robert T.|location=New York|accessdate=24 Feb 2015}}</ref>. Dilain pihak "...ide legitimasi pekerja seks tidak diterima banyak orang Thailand yang menilai profesi ini merupakan fondasi dari kegiatan tidak bermoral. Tidak peduli bagaimana banyak pekerja seks yang ditinggalkan oleh sektor ekonomi formal dan menjadi rentan terhadap pemerasan, ekspolitasi, dan penyalahgunaan - Banyak orang Thailand yang tidak bisa mentoleransi pekerja seks menjadi pekerjaan legal."<ref name="KSE-201806092">{{cite news|last1=Rojanaphruk|first1=Pravit|title=The Reality and Denial of Sex Work in Thailand|url=http://www.khaosodenglish.com/opinion/2018/06/09/reality-and-the-denial-of-sex-work-in-thailand/|accessdate=12 June 2018|work=Khaosod English|date=9 June 2018}}</ref>.
Studi pada 1996 menyatakan bahwa bagi pria dan wanita Thailand, dorongan seksual pria Thailand lebih tinggi dibandingkan dengan wanita Thailand. Dimana wanita dianggap mampu mengontrol keinginan mereka, sedangkan dorongan seksual pria dianggap sebagai "kebutuhan dasar atau insting". Selain itu, menurut pemikiran pria dan wanita Thailand bahwa pria membutuhkan "varisasi pasangan sesekali". Ketidaksetiaan wanita sangat tidak disukai oleh masyarakat Thailand, berdasarkan survei tahun 1993, hubungan seksual untuk wanita lajang tidak disetujui oleh mayoritas masyarakat, seks pranikah, seks kasual, dan seks tambahan dengan pekerja seks diterima, diharapkan dan kadang-kadang didorong agar dilakukan oleh pria Thailand, tindakan terakhir dianggap tidak berbahaya kepada hubungan pernikahan yang berlangsung panjang, sehingga disebut sebagai "istri kecil".<ref name="Knodel2">{{cite journal|last1=Knodel|first1=John|last2=VanLandingham|first2=Mark|last3=Saengtienchai|first3=Chanpen|last4=Pramualratana|first4=Anthony|date=1996|title=Thai views of sexuality and sexual behaviour|url=http://htc.anu.edu.au/pdfs/Knodel1.pdf|journal=Health Transition Review|volume=6|pages=179–201|accessdate=25 Feb 2015}}</ref>
Alasan lain yang berkontribusi terhadap isu ini adalah orang Thailand menganggap diri mereka toleran terhadap orang lain, terutama orang-orang yang mereka anggap tertindas. Penerimaan ini menyebabkan prostitusipelacuran tumbuh pesat tanpa stigma sosial yang ekstrim yang biasa ditemukan di negara lain. Menurut studi tahun 1996, orang-roang di Thailand secara umum tidak setuju terhadap prostitusipelacuran, tetapi stigma tersebut tidak bertahan lama dan parah, terutama karena banyak pekerja seks yang menghidup orang tuanya melalui pekerjaan tersebut. Beberapa pria tidak keberatan menikahi mantan pekerja seks.<ref>{{citation|title=Can Prostitutes Marry? Thai Attitude Toward Female Sex Workers|journal=Social Science and Medicine|date=16 July 1998|volume=47|issue=2|pages=255–267|author1=Sara Peracca|author2=John Knodel|author3=Chanpen Saengtienchai|pmid=9720644|doi=10.1016/s0277-9536(98)00089-6}}</ref>. Pada studi tahun 2009 mengenai [[:en:Subjective well-being|''subjective well-being'']] dari pekerja seks menemukan bahwa menurut pekerja seks, pekerjaan yang mereka jalani telah menjadi sesuatu yang normal<ref>{{citation|title=Subjective Well-being Among Those Who Exchange Sex and Money, Yunnan, China and Thailand|date=December 23, 2009|page=13|volume=99|journal=Social Indicators Research|doi=10.1007/s11205-009-9568-9|author1=Elizabeth Monk-Turner|author2=Charlie Turner|lastauthoramp=yes}}</ref>
=== Politisi ===
[[Chuwit Kamolvisit]] memiliki beberapa panti pijat di Bangkok dai dianggap sebagai "''godfather'' prostitusipelacuran" di Thailand. Pada 2005 ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Thailand untuk masa jabatan empat tahun tetapi pada 2006 Mahkamah Konstitusi mencopotnya dari jabatan. Pada Oktober 2008 ia maju kembali untuk pemilihan Gubernur Bangkok tetapi tidak terpilih. Ia mengungkapkan pada 2013 bahwa beberapa klien terbaiknya merupakan politisi dan pejabat polisi senior, yang ia klaim mereka dibayar, lebih dari satu dekade, lebih dari £1,5 juta uang usap agar bisnisnya yang menjual seks tetap bisa beroperasi.<ref name="Levy2">{{cite newspaper|last1=Scott-Clark|first1=Cathy|last2=Levy|first2=Adrian|title=The brothel king's revenge|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2004/feb/21/weekend.adrianlevy|accessdate=25 Feb 2015|newspaper=The Guardian|date=21 Feb 2004}}</ref>.
Meskipun perdagangan seksual yang dilakukan warga negara asing dianggap terbuka, tetapi industri yang mengkhusukan diri untuk orang-orang Thailand belum pernah diketahui publik secara terbuka, meninggalkan sendiri eksploitasi seksual tersebut tidak terungkap<ref name="Levy2">{{cite newspaper|last1=Scott-Clark|first1=Cathy|last2=Levy|first2=Adrian|title=The brothel king's revenge|url=https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2004/feb/21/weekend.adrianlevy|accessdate=25 Feb 2015|newspaper=The Guardian|date=21 Feb 2004}}</ref>
Dukungan terhadap kegiatan prostitusipelacuran tersebar di lingkaran politik, seperti yang dilaporkan oleh [[BBC News]] pada 2003. "Anggota parlemen dari partai berkuasa [[Thai Rak Thai]] marah karena rencana pemimpin partai untuk melarang anggotanya memiliki gundik atau mengunjungi rumah bordil..." Salah satu anggota parlemen berbicara kepada surat kabar [[:en:The Nation (Thailand)|''The Nation'']] bahwa jika peraturan ini diterapkan, partai hanya dapat mengajukan 30 kandidat, dibandingkan lebih dari 200 anggota parlemen yang menduduki jabatan saat ini.<ref name="bbc">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3255350.stm|title=Thai MPs protest mistress ban|publisher=BBC News|date=2003-12-02|accessdate=2015-02-24}}</ref>.
Sikap terhadap wanita dicontohkan oleh Anggota Parlemen Thirachai Sirikhan, dikutip oleh ''The Nation'' "Untuk memiliki ''mia noi'' [gundik] merupakan hak individual. Hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah selama politikus tidak menyebabkan masalah kepada keluarganya atau masyarakat<ref name="bbc">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/3255350.stm|title=Thai MPs protest mistress ban|publisher=BBC News|date=2003-12-02|accessdate=2015-02-24}}</ref>".
Setelah polisi mengerebek beberapa panti pijat di Bangkok dimana anggota kepolisian berhubungan seksual dengan pekerja seks, "Pejabat Kepala Kolonel (Pol) Suthisan Varanvas Karunyathat membela tindakan kepolisian dengan berkata bahwa tindakan anggota kepolisian untuk berhubungan seks merupakan langkah terukur untuk mendapatkan bukti penangkapan<ref>{{cite web|url=http://2bangkok.com/chuwit.shtml|title=Chuwit Kamolvisit News|date=2008-01-28|publisher=2Bangkok.com|accessdate=2015-02-24|archive-date=2014-11-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20141129025525/http://2bangkok.com/chuwit.shtml|dead-url=yes}}</ref>". Tampaknya, tindakan yang sama juga dilakukan petugas kepolisian di Pattaya pada Mei 2007.<ref name="Pattaya2">{{cite news|url=http://www.pattayadailynews.com/shownews.php?IDNEWS=0000002956|archive-url=https://web.archive.org/web/20091030234556/http://www.pattayadailynews.com/shownews.php?IDNEWS=0000002956|date=22 May 2007|archive-date=30 October 2009|title=Pattaya Volunteer Police Indulge in Uzbek Sting Operation|work=Pattaya Daily News}}</ref>.
=== Wawancara dengan Seorang Aktivis HAM Thailand ===
Kritaya Archavanitku, aktivis hak asasi manusia diwawancarai oleh [[Universitas California, Berkeley|UC Berkeley Institute of International Studies]], berkata:<blockquote> Hal ini menyedihkan untuk dikatakan, bahwa struktur sosial Thailand cenderung menerima bentuk kekerasan seperti ini, dan tidak hanya menerima – ketika memiliki hukum, kita memiliki produk hukum untuk mendukung keberadaan perusahaan seks. Itu satu hal. Dan juga, kami memiliki mafia yang terlibat dalam partai politik, hal ini menyebabkan penyalahgunaan terus berlangsung. Alasan kedua adalah faktor budaya. Saya tidak mengetahui bagaimana negara lain, tetapi di Thailand, perilaku seksual pria Thailand menerima prostitusipelacuran. Setiap kelas pria Thailand menerimanya, walaupun tidak semua pria Thailand melakukannya. Jadi ketika masuk ke pembuat kebijakan, yang sebagian besar pria, tentunya, mereka tidak melihat ada masalah. Mereka tahu banyak wanita yang dibeli untuk kegiatan prostitusipelacuran di Thailand. Mereka tahu beberapa diperlakukan dengan kekerasan yang brutal. Tetapi mereka tidak berpikir hal tersebut mengerikan. Mereka berpikir hal tersebut cuma kasus ketidakberuntungan. dan, karena keuntungan, saya pikir banyak orang yang punya kepentingan terlibat, jadi mereka mencoba untuk menutup mata terhadap masalah yang terjadi.<ref>{{cite web|url=http://globetrotter.berkeley.edu/conversations/Kritaya/krit-con3.html|title=Conversation with Kritaya Archanvanitkul - p. 3 of 5|date=2005-08-23|publisher=Globetrotter.berkeley.edu|accessdate=2015-02-24|archive-date=2011-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20110816032143/http://globetrotter.berkeley.edu/conversations/Kritaya/krit-con3.html|dead-url=yes}}</ref>. </blockquote>
=== Kejahatan Terorganisasi ===
Menurut studi [[Perpustakaan Kongres Amerika Serikat]] pada 2003, "distrik lampu merah di kota-kota Thailand adalah rumah untuk...fasilitas rumah bordil, kasino, dan hiburan yang berfungsi sebagai sumber penghasilan dan pusat opersional perdagangan manusia..."<ref name="LOC-20032">{{cite book|url=https://www.loc.gov/rr/frd/pdf-files/ChineseOrgCrime.pdf|title=Transnational Activities of Chinese Crime Organizations|last1=Berry|first1=LaVerle B.|date=April 2003|publisher=Library of Congress|location=Washington DC|accessdate=26 February 2015}}</ref><sup>:44</sup> Hal ini diestimasi bahwa grup organiasi kriminal telah membawa lebih dari satu juta wanita ke Thailand dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Laos]], dan [[Vietnam]].<ref>{{cite book|title=Encyclopedia of transnational crime & justice|url=https://archive.org/details/encyclopediaoftr0000unse_c5o8|last1=editor|first1=Margaret E. Beare|date=2012|publisher=SAGE Publications|isbn=978-1412990776|location=Thousand Oaks, Calif.}}</ref>. Organisasi [[:en:14K Triad|14K Triad]] mendominasi perdagangan wanita dari Tiongkok ke Bangkok untuk kegiatan prostitusipelacuran.<ref>{{cite book|title=Traditional organized crime in the modern world: responses to socioeconomic Change (Studies of Organized Crime)|date=2014|publisher=Springer|isbn=9781489987532|location=}}</ref>.
Pada November 2015, Perdana Menteri [[Prayut Chan-o-cha]] meluncurkan kampanye "''Clean Up Thailand''" untuk mengeliminasi organisasi kriminal di seluruh area, termasuk aktivitas kejahatan.<ref>{{cite web|url=https://www.voanews.com/a/thai-junta-launches-carckdown-on-influencial-figures-stoking-crime/3038059.html|title=Thai Junta Launches Crackdown on Organized Crime|date=5 November 2015|website=VOA News.|accessdate=18 December 2017}}</ref>.
=== Agama ===
Dalam buku berjudul ''Disposable People: New Slavery in the Global Economy'', [[:en:Kevin Bales|Kevin Bales]] berargumen bahwa [[Agama Buddha di Thailand]], Wanita dianggap secara natural lebih lemah dibandingkan pria, dan [[Siddhartha Gautama|Buddha]] berkata kepada murid-muridnya bahwa wanita itu "tidak murni, duniawi, dan korupsi".<ref name="Bales-2004">{{cite book|url=https://archive.org/details/disposablepeople0000bale|title=Disposable People: New Slavery in the Global Economy|last=Bales|first=Kevin|publisher=University of California Press|year=2004|isbn=9780520931701|location=Los Angeles|accessdate=2018-12-30|url-access=registration}}</ref>. Hal ini juga mendukung kepercayaan bahwa wanita tidak mungkin mendapatkan [[Pencerahan (spiritual)|pencerahan]], walaupun pandangan ini diperdebatkan oleh naskah Agama Budha lainnya seperti [[Vinaya Piṭaka]] di [[Kanon Pāli]]<ref name="Murcott-1991">{{Citation|last=Murcott|first=Susan|title=The First Buddhist Women: Translations and Commentary on the Therigatha|publisher=Parallax Press|year=1991|isbn=9780938077428|url-access=registration|url=https://archive.org/details/firstbuddhistwom00murc}}</ref><sup>:16</sup>. [[Dalai Lama]] menekankan bahwa wanita dapat meraih pencerahan dan berfungsi sama seperti pria dalam hal spiritual, tetapi cabang Budha seperti itu tidak ada di Thailand, yang memiliki ''canon'' ''of beliefs'' sendiri. Bales juga menunjukan fakta bahwa terdapat sepuluh jenis istri yang diuraikan di Vinaya, atau peraturan pendeta. Pada peraturan ini, tiga kategori pertama dari wanita yang bisa dibayar untuk pelayanannya.<ref name="Bales-2004" />. Pada Thailand saat ini, hal ini diekspresikan sebagai toleransi kegiatan prostitusipelacuran oleh wanita yang sudah menikah. Seks dengan pekerja seks dianggap wanita sebagai "seks kosong" dan wanita mengizinkan suami mereka untuk memiliki hubungan seksual tanpa makna dengan pekerja seks dibandingkan memiliki istri baru.
Agama Budha juga menulis bahwa "penerimaan dan kepasrahan dalam menghadapi penderitaan dan kesakitan hidup",<ref name="Bales-2004">{{cite book|url=https://archive.org/details/disposablepeople0000bale|title=Disposable People: New Slavery in the Global Economy|last=Bales|first=Kevin|publisher=University of California Press|year=2004|isbn=9780520931701|location=Los Angeles|accessdate=2018-12-30|url-access=registration}}</ref>, sejalan dengan kepercayaan terhadap [[karma]] dan penghapusan dosa dari kehidupan sebelumnya. Wanita mungkin memilih untuk percayaan bahwa bekerja sebagai pekerja seks merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari sebuah [[karma]].
=== Eksploitasi oleh Polisi dan Pejabat ===
Posisi yang lemah dari pekerja seks di mata masyarakat Thailand membuatnya rentan untuk dieksploitasi oleh polisi dan pejabat pemerintah. Bisnis seks membayar jumlah yang cukup besar kepada otoritas untuk mendapatkan izin menjalankan bisnis. Pekerja seks menjadi sapi perah untuk menyuap otoritas.<ref name="PE-201801072">{{cite news|title=Sex in grey areas (2): how the junta threatens the lives of sex workers|url=https://prachatai.com/english/node/7540|accessdate=7 January 2018|work=Pratchatai English|date=7 January 2018}}</ref>. Merekayang berada diposisi tersebut mendapatkan keuntungan finansial dengan meneruskan status quo terhadap bisnis seks. Pemilik bisnis dan pekerja seks individual memprotes hal tersebut sejak junta mendapatkan kekuasaan pada 2014, pelecehan meningkat, dan juga jumlah unang yang mereka minta. Hal ini menyebabkan pemilik bisnis berhenti dan pekerja seks bekerja di jalan atau menawarkan jasanya di internet sebagai pekerjaan sampingan.<ref name="PE-201801072" />.
== Kejahatan ==
=== Pelacuran Anak ===
Jumlah pasti dari [[ProstitusiPelacuran anak di Thailand]] tidak diketahui. Menurut institut penelitian yang berbasis di Amerika Serikat "Protection Project" mengestimasi jumlah anak yang terlibat di prostitusipelacuran di Thailand mencapai 12.000 sampai dengan ratusan ribu (ECPAT International). Pemerintah, peneliti universitas, dan LSM mengestimasi sebanyak 30.000 sapai dengan 40.000 di bawah umur 18 tahun, tidak termasuk imigran luar negeri (Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, 2005b). Institut Penelitian Sistem Kesehatan Thailand mengestimasi bahwa anak-anak yang terlibat prostitusipelacuran mencapai 40% dari jumlah pekerja seks di Thailand.<ref>{{cite report|url=http://www.unicri.it/wwd/trafficking/minors/docs/dr_thailand.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20070712223227/http://www.unicri.it/wwd/trafficking/minors/docs/dr_thailand.pdf|archive-date=12 July 2007|title=Trafficking in Minors for Commercial Sexual Exploitation: Thailand|first1=Alicia|last1=Burke|first2=Stefania|last2=Ducci|publisher=United Nations Interregional Crime and Justice Research Institute|accessdate=27 September 2017|format=pdf}}</ref>.
Alasan mengapa dan bagaimana anak-anak dieksploitasi secara seksual secara komersial karena:<ref name="ECPAT">{{Cite web|url=https://prostitutki-pitera-gid.org/Sex-Tourism-in-Thailand.pdf|title=Child Sex Tourism in Thailand|publisher=End Child Prostitution Pornography and Trafficking (ECPAT UK)|access-date=26 Feb 2015|archive-date=2018-10-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20181004185940/https://prostitutki-pitera-gid.org/Sex-Tourism-in-Thailand.pdf|dead-url=yes}}</ref>
* Kemiskinan: proporsi tinggi populasi yang hidup dalam kemiskinan
* Anak-anak dari etnis [[:en:Hill tribe (Thailand)|Hill tribe]]: anak-anak ini hidup diperbatasan utara Thailand. Mereka mengalami tingkat kemiskinan yang tidak proposional dibandingkan dengan populasi umum dan kebanyakan tidak memiliki kewarganegaraan. Hal ini berarti mereka tidak memiliki akses ke layanan kesehatan atau sekolah yang kemudian membatasi kesempatan edukasi dan pekerjaan dipada masa mendatang.
* Anak-anak korban perdagangan: banyak anak-anak yang diperdagangan ke dan di negeri melalui jaringan kriminal, kenalan, atau mantan korban perdagangan dan petugas kepolisian dan imigrasi yang mengangkut mereka ke rumah bordil di seluruh Thailand.
* Rasa tanggung jawab: menurut adat istiadat, tugas pertama dari perempuan adalah mendukun keluarganya dengan cara apapun. Karena rasa tanggung jawab ini dan untuk membayar hutang keluarga, banyak perempuan yang terpaksa bergabung ke dunia prostitusipelacuran.
Anak-anak dieksploitasi di tempat-tempat prostitusipelacuran dan mereka juga didekati langsung di jalan oleh pedofil untuk melakukan kontak seksual.<ref>{{cite web|url=http://www.ecpat.net/A4A_2005/PDF/EAP/Global_Monitoring_Report-THAILAND.pdf|title=Global Monitoring Report: Thailand|publisher=ECPAT|archive-url=https://web.archive.org/web/20120425194829/http://www.ecpat.net/A4A_2005/PDF/EAP/Global_Monitoring_Report-THAILAND.pdf|archive-date=25 April 2012|url-status=dead}}</ref>. [[Pariwisata seks anak]] merupakan masalah serius di negara ini. Thailand, [[Kamboja]], [[India]], [[Brasil]], dan [[Meksiko]] diidentifikasi sebagai titik panas eksploitasi seksual anak.<ref>{{cite news|url=http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=38872|title=Rights-Mexico: 16,000 Victims of Child Sexual Exploitation|publisher=Inter Press Service News Agency|date=13 Aug 2007|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20120326111520/http://www.ipsnews.net/news.asp?idnews=38872|archivedate=2012-03-26|df=}}</ref>. Pedofil, khususnya, mengeksploitasi hukum negara yang lemah dan berupaya mencari perlindungan untuk menghindari penuntutan.<ref>{{cite web|url=http://www.nbcnews.com/id/14397137|title=Pedophiles find cover in parts of Asia - World news - Asia-Pacific | NBC News|date=2006-08-17|publisher=NBC News|accessdate=2013-06-24}}</ref>.
Untuk mencegah pariwisata seks anak, pemerintah melaporkan menolak kedatangan 74 pelaku seks asing pada 2017. Pemerintah telah mengembangkan dan meluncurkan video yang ditunjukan pada penerbangan ke Thailand untuk menceah pariwisata seks. Kementerian Pariwisata mendistribusikan lebih dari 315.000 brosur untuk mencegah pariwisata anak kepada pelaku bisnis dan turis profesional serta menyelenggarakan pelatihan untuk 800 petugas lokal pemerintah, pekerja sektor pariwisata, pelajar, pemuda-pemudi, organisasi masyarakat sipil dalam pencegahan untuk eksploitasi seks anak di dunia industri pariwisata.<ref name="state182">{{cite web|url=https://www.state.gov/j/tip/rls/tiprpt/countries/2017/271297.htm|title=Thailand 2018 Trafficking in Persons Report|date=2018|website=OFFICE TO MONITOR AND COMBAT TRAFFICKING IN PERSONS|publisher=United States Department of State|archive-url=https://web.archive.org/web/20170703181531/https://www.state.gov/j/tip/rls/tiprpt/countries/2017/271297.htm|archive-date=2017-07-03|accessdate=4 November 2018|url-status=dead}}{{PD-notice}}</ref>.
=== Perdagangan Seks ===
Thailand merupakan sumber, tujuan, dan negara transit untuk pria, wanita, dan anak-anak yang menjadi subjek perdagangan seksual. Industri seks komersial Thailand tetap luas, meningkatkan kerentanan untuk perdagangan seks. Wanita, pria, anak laki-laki, dan anak perempuan dari Thailand, atau negara Asia Tenggara lain, Sri Lanka, Rusia, Uzbeskistan, dan beberapa negara Afrika merupakan subjek perdagangan anak di Thailand. Thailand juga menjadi negara transit dari Tiongkok, Korea Utara, Vietnam, Bangladesh, India, dan Burma yang menjadi subjek untuk pekerja seks di negara-negara Malaysia, Indonesia, Singaura, Rusia, Korea Selatan, Amerika SElatan, dan negara-negara Eropa Selatan. Warga negara Thailand merupakan subjek perdagangan seks di Thailand dan negera-negara di Amerika Utara, Eropa, Afrika, Asia, dan Timur Tengah.<ref name="state182" />.
Wanita Thailand dan warga negara lain dibujuk untuk ke [[Jepang]] dan djual kepada rumah bordil milik [[Yakuza]], dimana mereka dipaksa untuk bekerja demi membayar hutang finansial. Merupakan hal yang mudah untuk membujuk wanita di negara-negara tetangga karena Thailand memiiki 56 titik lintas bantas tidak resmi dan 300 titik lintas batas dimana orang-orang bisa keluar masuk tanpa membutuhkan dokumen resmi.<ref name="IES2" />. Pada kasus yang menonjol pada 2006, seorang wanita bernama [[:en:Urairat Soimee|Urairat Soimee]] mengajukan gugatan perdata di Thailand kepada para pelaku berwarga negara Thailand, yang sebelumnya dihukum bersalah di pengadilan kriminal. Wanita ini berhasil kabur dari cincin prostitusipelacuran milik Yakuza dengan membunuh [[:en:Mama-san|Mama-san]] berwarga negara Thailand dan menghabiskan lima tahun di penjara Jepang.<ref>{{cite news|author1=Chatrarat Kaewmorakot|title=WOMAN'S DYING: wish to punish traffickers who ruined her life|url=http://www.nationmultimedia.com/2006/01/23/national/data/national_19721754.html|accessdate=13 October 2014|work=The Nation|date=23 January 2006|archive-url=https://web.archive.org/web/20141021093403/http://www.nationmultimedia.com/2006/01/23/national/data/national_19721754.html|archive-date=21 October 2014|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>.
[[:en:Office to Monitor and Combat Trafficking in Persons|Office to Monitor and Combat Trafficking in Persons]]<nowiki/>dari [[Departemen Luar Negeri Amerika Serikat]] pada laporan ''U.S. Trafficking in Persons'' menempatkan Thailand di negara tingkat 2, hal ini berarti Pemerintah Thailand walaupun tidak memenuhi standar minimal untuk menghilangkan perdagangan orang, tetapi melaksanakan usaha-usaha yang signifikan untuk memberantasnya.<ref name="state182" />.
Thailand telah memberlakukan beberapa hukum untuk melawan perdagangan orang. Termasuk Undang-undang Anti Perdagangan Orang pada 2008,<ref>{{cite web|url=http://www.refworld.org/docid/4a546ab42.html|title=Thailand: Anti-Trafficking in Persons Act B.E 2551 (2008)|date=January 30, 2018|website=Refworld|language=English|accessdate=4 November 2018}}</ref>, Undang-Undang Anti Perdagangan Orang pada 1997.<ref>{{cite journal|author1=Son Ninsri|date=2008|title=Thailand's Anti-Trafficking in Persons Act B.E. 2551 (2008): A New Development in Human Rights Protection and Justice|url=http://www.infactispax.org/Volume_special_IIPE/Ninsri.pdf|journal=In Factis Pax|language=English|volume=2|issue=2|accessdate=4 November 2018}}</ref>. Thailand juga menekan perjanjian regional untuk melawan perdagangan orang, termasuk ''Coordinated Mekong Ministerial Initiative against Trafficking''.<ref>{{cite web|url=http://evaw-global-database.unwomen.org/en/countries/asia/lao-peoples-democratic-republic/2004/the-coordinated-mekong-ministerial-initiative-against-trafficking|title=The Coordinated Mekong Ministerial Initiative against Trafficking|website=evaw-global-database.unwomen.org}}</ref>. Pekerja seks Thailand mendirikan EMPOWER untuk menyampaikan beberapa keberatan mengenai Undang-Undang tersebut. Keberatan mereka termasuk hukum yang mengizinkan kepolisian untuk memasuki tempat yang dianggap sebagai tempat pekerja seks tanpa perlu surat pengeledahan, kurangnnya bantuan sosial yang disediakan untuk korban, repatriasi paksa yang menyebabkan terbelahnya LSM yang melawan perdagangan seksual dan yang mendukung pekerja seks.<ref>{{cite web|url=http://www.empowerfoundation.org/sexy_en.php?id=5#|title=The Prevention and Suppression of Human Trafficking Act 2008 : Impact on Sex Workers A Report by Empower Foundation|authorlink1=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/EMPOWER|date=February 21, 2012|publisher=EMPOWER Foundation|pages=1–5|language=English|accessdate=4 November 2018}}</ref>. Organisasi pekerja seks di Thailand menentang keras operasi "penyelamatan" yang menyebabkan orang dewasa yang secara bebas memasuki dunia industri seks ditangkap, tidak mendapatkan mata pencaharian, dan subjek untuk dideportasi.<ref>{{cite web|url=http://www.empowerfoundation.org/sexy_en.php?id=5#|title=Last Rescue in Siam|authorlink1=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/EMPOWER|date=February 21, 2012|publisher=EMPOWER Foundation|language=English|accessdate=4 November 2018}}</ref>.
Sebuah geng perdagangan seks ditangkap di selatan kota Pattaya pada Oktober 2014.<ref>{{cite news|title=ATCC And Police Cracked Down Human Trafficking Gang|url=http://www.pattayadailynews.com/pattaya-news/atcc-police-cracked-human-trafficking-gang/|accessdate=13 October 2014|work=Pattaya Daily News|date=12 October 2014|archive-url=https://web.archive.org/web/20141014200144/http://www.pattayadailynews.com/pattaya-news/atcc-police-cracked-human-trafficking-gang/|archive-date=2014-10-14|url-status=dead|df=}}</ref>.
Pada 2017, Kementarian Dalam Negeri Thailand dan Kementerian Kehakiman Thailand menginspeksi 11.268 tempat hiburan dewasa "beresikoberisiko tinggi" dan memerintahkan 268 tempat untuk menghentikan bisnisnya dalam lima tahun kedepan. Inspeksi tersebut mengarah pada penuntutan delapan kasus perdagangan orang. Korupsi berlanjut sehingga merusak usaha pemberantasan perdagangan orang. Beberapa pejabat pemerintah terlibat langsung dalam kejahatan perdagangan orang, termasuk menerima suap atau pinjaman dari pemiliki bisnis dan rumah bordil dimana korban dieksploitasi. Laporan kredibel mengindikasi beberapa pejabat yang korupsi melindungi rumah bordil dan tempat seks komersial lainnya dari pengerebekan dan inspeksi dan berkolusi dengan pedagang manusia.
== Organisasi Mendukung untuk Pekerja Seks ==
Beberapa organisasi yang pendukung pekerja seks ada di Thailand:
* [[:en:EMPOWER|EMPOWER]] merupakan LSM Thailand yang menawarkan jasa kesehatan, edukasi, dan konseling untuk pekerja seks wanita. Organisasi ini hadir untuk memberdayakan pekerja seks dan telah beroperasi sejak 1985 dan memiliki kantor di Patpong (Bangkok), Chiang Mia, [[:en:Mae Sai District|Mae Sai]], dan [[:en:Patong Beach|Pantai Patong]] (Phuket).<ref>{{cite web|url=http://www.empowerfoundation.org/education_en.html|title=Empower's Education ... Learning By Doing|website=Empower Foundation|accessdate=25 Feb 2015}}</ref>. Organisasi juga mengoperasikan museum pekerja seks di Bangkok dan memiliki bar di Chiang Mai.
* SWING (''Service Worker in Group'') cabang dari EMPOWER, yang menawarkan bantuan untuk pekerja seks pria dan wanita di Patpong dan Pattaya. Menawarkan kelas bahasa Inggris, mengajarkan edukasi [[seks aman]], mendistribusikan kondom, dan mempromosikan kesehatan dan keamanan dengan gimnastik internal dan diskon konsultasi medis. Organisasi yang baru dibentuk bernama SISTERS yang bekerja bersama pekerja seks transgender di bangkok dan Pattaya.<ref>{{cite web|url=http://www.unescobkk.org/fileadmin/user_upload/hiv_aids/Documents/Workshop_doc/MSM_Lao/Day2/Presentation_from_Participants/Thailand_SWING.pdf|title=HIV Prevention among MSWs in Pattaya|publisher=UNESCO Bangkok|accessdate=6 Jan 2015|archive-date=2015-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20150705160842/http://www.unescobkk.org/fileadmin/user_upload/hiv_aids/Documents/Workshop_doc/MSM_Lao/Day2/Presentation_from_Participants/Thailand_SWING.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.unaids.org/en/KnowledgeCentre/Resources/FeatureStories/archive/2009/20090319_SexWork.asp|title=Swing and Sisters: HIV outreach to sex workers in Thailand|publisher=Unaids.org|archiveurl=https://web.archive.org/web/20090330111422/http://www.unaids.org/en/KnowledgeCentre/Resources/FeatureStories/archive/2009/20090319_SexWork.asp|archivedate=2009-03-30|accessdate=2013-06-24|url-status=dead|df=}}</ref>.
* M Plus merupakan organisasi pekerja seks pria di [[Chiang Mai]], termasuk pria yang mengidentifikasikan orientasi seksual semasa jenis, normal atau transgender. M Plus mengoperasikan klinik kesehatan untuk pekerja seks dan melaksanakan edukasi pencegahan HIV dan profilaksis.<ref>{{cite web|url=http://en.mplusthailand.com/|title=M Plus Thailand|accessdate=2018-12-30|archive-date=2019-01-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190112173739/http://en.mplusthailand.com/|dead-url=yes}}</ref>.
* Asia Pacific Network of Sex Workers (APNSW) merupakan organisasi regional, berkantor pusat di Thailand, yang merupakan organisasi yang dipimpin oleh pekerja seks.<ref>{{cite web|url=https://apnsw.info/|title=Welcome to APNSW|website=Asia Pacific Network of Sex Workers|accessdate=2018-12-30}}</ref>. Organisasi ini hadir untuk mempromosikan dan melindungi hak asiasi pekerja seks dan kesehatan di Asia. Organisasi ini mendukung gerakan dekriminalisasi pekerja seks dan mendorong pengakuan pekerjaan seks sebagai pekerjaan formal.
== Lihat juga ==
* [[Urairat Soimee]]
* [[Pariwisata di Thailand]]
* [[ProstitusiPelacuran di Kamboja]]
* [[ProstitusiPelacuran di India]]
* [[Pelacuran di Indonesia|Prostitusi di Indonesia]]
* [[ProstitusiPelacuran di Filipina]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
{{Reflist|colwidth=30em}}
== Bacaan lebih lanjut ==
== Pranala luar ==
* [https://www.hrw.org/reports/1993/thailand/ Suatu bentuk perbudakan modern: Perdagangan Perempuan dan Gadis Burma ke Rumah bordil di Thailand], laporan tahun 1993.
* [http://www.links.net/vita/swat/course/prosthai.html Prostitusi di Thailand dan Asia Tenggara], oleh Justin Hall, 2004.
* [http://www.prospectmagazine.co.uk/2005/05/learningthethaisextrade/ Belajar perdagangan seks Thailand] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120910145437/http://www.prospectmagazine.co.uk/2005/05/learningthethaisextrade/ |date=2012-09-10 }} - Prospect (magazine)
{{Topik Asia|Pelacuran di}}
[[Kategori: MasyarakatPelacuran di Thailand]] ▼
[[Kategori:Pariwisata di Thailand]]
▲[[Kategori:Masyarakat Thailand]]
|