Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
|||
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatra seluruhnya adalah 2,5 juta hektare yang terdiri dari 3 [[Taman Nasional|taman nasional]] di [[Sumatra]], yaitu [[Taman Nasional Gunung Leuser]], [[Taman Nasional Kerinci Seblat]], dan [[Taman Nasional Bukit Barisan Selatan]].<ref name=":0">{{Cite web|last=UNESCO|first=|date=2021|title=Tropical Rainforest Heritage of Sumatra|url=https://whc.unesco.org/en/list/1167/|website=UNESCO World Heritage Centre|language=en|access-date=2021-06-05}}</ref> Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan [[endemik]] seperti, [[kantong semar]], bunga terbesar di dunia [[Rafflesia Arnoldi]], dan bunga tertinggi [[Amorphophallus titanum]]. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis Sumatra juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatra, seperti [[suku Mentawai]] dan [[suku Anak Dalam]].
== Usaha
[[Berkas:Sumatra Volcanoes.png|jmpl|ka|250px|Peta geologis Hutan Hujan Tropis Sumatra]]
Hutan hujan tropis Sumatra harus senantiasa dijaga kelestariannya, terutama dari ancaman penggundulan hutan, penambahan hutan untuk pertanian dan pembuatan jalan, serta perburuan. Apabila kawasan ini tidak dilindungi, maka keanekaragaman hayati yang hidup di sana terancam punah. Selain itu, hutan hujan tropis Sumatra berperan penting dalam stabilitas suplai [[air]], [[ekologi]], dan [[ekonomi]], serta menekan pengaruh [[kekeringan]] dan [[kebakaran]].
Untuk itulah melalui sidang ke-28
Bagian yang menonjol dari Hutan Hujan Tropis Sumatra terdapat pada [[Pegunungan Bukit Barisan]] yang dijuluki sebagai Andesnya Sumatra<ref name="Claudino-Sales 2019 563–569">{{Cite book|last=Claudino-Sales|first=Vanda|date=2019|url=https://doi.org/10.1007/978-94-024-1528-5_82|title=Coastal World Heritage Sites|location=Dordrecht|publisher=Springer Netherlands|isbn=978-94-024-1528-5|editor-last=Claudino-Sales|editor-first=Vanda|series=Coastal Research Library|pages=563–569|language=en|doi=10.1007/978-94-024-1528-5_82}}</ref> dengan perpaduan [[Danau Gunung Tujuh]] yang merupakan danau tertinggi di [[Asia Tenggara]], [[Gunung Kerinci]], [[gua]], dan [[air terjun]] membuat tempat ini semakin tepat untuk wilayah [[konservasi]] maupun [[pariwisata]].
Setidaknya 92 jenis [[endemis]] lokal telah diidentifikasi di [[Taman Nasional Gunung Leuser]]. Nominasi ini berisi populasi dari kedua bunga terbesar di dunia [[Rafflesia arnoldi]] dan bunga tertinggi [[Amorphophallus titanum]], tempat ini sangat penting bagi [[konservasi]] vegetasi pegunungan khusus dari properti tersebut.<ref name=":0" />
Baris 28:
== Ancaman kerusakan ==
[[Berkas:Taman Nasional Gunung Leuser.jpg|jmpl|Hutan hujan di zona inti Taman Nasional Gunung Leuser, Provinsi Aceh, Indonesia]]
Dalam sidang Komite Warisan Dunia di [[Saint Petersburg]], [[Rusia]], pada 24 Juni sampai 6 Juli 2012, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra ditetapkan sebagai salah satu dari 38 Warisan Dunia Yang Terancam. Selanjutnya, pada sidang komite yang sama pada 2017 yang diselenggarakan di [[Kraków]], [[Polandia]], hutan ini masih dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya mengingat masih tingginya aktivitas ilegal yang mengancam kelestariannya.<ref name=":1">{{Cite web|last=Hasan|first=Akhmad Muawal|title=Aktivitas Ilegal Hancurkan Hutan Hujan Tropis Sumatera|url=https://tirto.id/aktivitas-ilegal-hancurkan-hutan-hujan-tropis-sumatera-csfL|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-06-05}}</ref> Salah satu bagian dari Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatra yang paling terancam adalah Taman Nasional Gunung Leuser. Bahkan, menurut peneliti kehutanan di WRI Indonesia, statusnya adalah paling terancam di Indonesia bersama [[Taman Nasional Gunung Palung]] di [[Kalimantan Barat]].<ref>{{Cite web|last=Wicaksono|first=Satrio|last2=Fauzi|first2=Dimas|date=2018-11-19|title=Masyarakat Lokal Selamatkan 2 Taman Nasional Paling Terancam di Indonesia {{!}} WRI Indonesia|url=https://wri-indonesia.org/id/blog/masyarakat-lokal-selamatkan-2-taman-nasional-paling-terancam-di-indonesia|website=WRI Indonesia|access-date=2021-06-05|last3=Khatimah|first3=Fadhilla Husnul|last4=Chandra|first4=Adelina|last5=Juliane|first5=Reidinar|last6=Toh|first6=Lucas|last7=Pool|first7=John-Rob|archive-date=2021-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210605092538/https://wri-indonesia.org/id/blog/masyarakat-lokal-selamatkan-2-taman-nasional-paling-terancam-di-indonesia|dead-url=yes}}</ref>
Beberapa ancaman yang disebutkan antara lain adalah penebangan liar, pembangunan jalan melintasi kawasan konservasi, pertambangan, alih fungsi lahan untuk perkebunan kelapa sawit,<ref name=":1" />
Selain kerusakan akibat
== Daftar rujukan ==
Baris 39:
== Pranala luar ==
{{wikivoyage|Tropical Rainforest Heritage of Sumatra}}
* {{id}} [https://archive.
* {{en}}[http://whc.unesco.org/en/list/1167/ Tropical Rainforest Heritage of Sumatra, A World Heritage Site]
* {{id}} [http://www.adandu.com/blog/id-32536 Hutan Hujan Tropis Sumatra]
Baris 45:
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Sumatra]]
|