Sun Zi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Enchoen27n3200.jpg|jmpl|ka
{{Infobox writer
|name = Sun Tzu
Baris 10:
|death_place = Gusu, Wu, Kerajaan Zhou
}}
'''Sun Tzu''' (/ˈsuːnˈdzuː/;<ref>[http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Sun+Tzu "Sun Tzu"].
Sejarah mengenai Sun Tzu masih belum pasti. [[Sima Qian]] dan ahli sejarah kuno lainnya menempatkan dia sebagai menteri dari [[Raja Helü]] di [[Negara Wu]] dan menetapkan masa hidupnya antara 544–496 SM. Para pakar modern mengemukakan bahwa Sun Tzu hidup pada [[Periode Negara Perang]] berdasarkan gaya komposisi dan deskripsinya mengenai Medan Perang.<ref><cite class="citation" id="CITEREFSawyer2007">Sawyer, Ralph D. (2007), ''The Seven Military Classics of Ancient China'', New York: Basic Books, pp. 421–422, [[ISBN]] 0-465-00304-4</cite><cite class="citation" id="CITEREFSawyer2007"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.aufirst=Ralph+D.&rft.aulast=Sawyer&rft.btitle=The+Seven+Military+Classics+of+Ancient+China&rft.date=2007&rft.genre=book&rft.isbn=0-465-00304-4&rft.pages=421-422&rft.place=New+York&rft.pub=Basic+Books&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>.</ref> Sejarah juga mencatat bahwa keturunan Sun Tzu yaitu [[Sūn Bin]] (孫彬) juga menulis mengenai taktik militer yang juga berjudul ''The Art of War''. Dalam beberapa karya klasik Tiongkok Sun Tzu merujuk kepada Sun Tzu dan Sun Bin, beberapa ahli sejarah percaya bahwa keidentikan mereka merujuk pada ditemukannya Perjanjian Militer Sun Bin pada tahun 1972.
Baris 22:
Satu dari banyaknya cerita tentang Sun Tzu didapat dari Sima Qian. Sebelum mempekerjakan Sun Tzu, Raja Wu ingin menguji kemampuannya untuk melatih dengan memintanya melatih selir-selirnya yang berjumlah 180 orang untuk dijadikan tentara. Sun Tzu membagi mereka menjadi dua kelompok dan menunjuk dua selir kesayangan raja untuk memimpin masing-masing kelompok atau disebut jenderal. Saat Sun Tzu memerintahkan para selir menghadap ke kanan, mereka tertawa. Sebagai respon dari hal itu, Sun Tzu mengatakan bahwa para jenderal dalam hal ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa para tentara memahami perintah yang diberikan pada mereka. Kemudian, dia mengulangi perintah itu lagi dan sekali lagi para selir tertawa. Sun Tzu kemudian memerintahkan eksekusi terhadap dua selir favorit raja, meskipun raja melakukan protes. Dia menjelaskan bahwa jika para jenderal mengerti apa yang diperintahkan, tetapi tidak mematuhinya, hal itu adalah jelas kesalahan pemimpinnya. Sun Tzu juga mengatakan bahwa saat seorang jenderal ditunjuk, maka itu adalah tugasnya untuk melaksanakan misi yang telah diberikan, meskipun raja melakukan protes. Setelah kedua selir tersebut dibunuh, masing-masing kelompok digantikan pemimpin baru. Setelahnya, kedua kelompok itu melakukan setiap manuver yang diperintahkan dengan sempurna karena mereka sangat menyadari konsekuensi dari tindakan cerobah yang telah dilakukan.<ref name="bradford134">[[Sun Tzu#CITEREFBradford2000|Bradford 2000]]<span>, pp.</span> <span>134–135</span>.</ref>
Sima Qian menegaskan bahwa setelahnya Sun Tzu membuktikan bahwa teorinya bekerja
.</ref>
=== Historisitas ===
Dimulai sekitar abad ke-12, beberapa ahli mulai meragukan keberadaan historis Sun Tzu, utamanya karena dia tidak disebutkan dalam Sejarah Klasik ''The Commentary of Zuo'' (Zuo zhuan 左傳), yang menyebutkan tokoh-tokoh penting dari [[Periode Musim Semi dan Gugur]]. {{Sfnp|Gawlikowski|Loewe|1993|p=447}} Nama “Sun Wu” (孫武) tidak muncul dalam teks apapun sebelum ''Records of the Grand Historian'', {{Sfnp|Mair|2007|p=9}} dan mungkin namanya adalah sebuah julukan deskriptif yang dibuat-buat dan memiliki arti “Prajurit Buronan”: Nama “Sun” dapat diartikan sebagai ‘buronan’ (xùn 遜), sementara “Wu” adalah kebijaksanaan Tiongkok Kuno dari “Beladiri, gagah berani” (wǔ 武), yang berhubungan dengan peran Sunzi sebagai kembaran ([[doppelgänger]]) pahlawan dalam cerita [[Wu Zixu]].<ref name="Mair, Victor H. 2007">Mair, Victor H. (2007).</ref> Para skeptis mengutip ketidakakuratan sejarah yang memungkinkan dan anakronisme dalam teks, menyimpulkan bahwa buku itu sebenarnya merupakan kompilasi dari penulis yang berbeda dan strategi-strategi militer. Hubungan dari para penulis ''The Art of War'' bervariasi antara para ahli, orang-orang dan gerakan-gerakan sosial yang ada, termasuk Sun; sarjana dari Negara Chu yaitu [[Wu Zixu]]; seorang penulis anonim; sebuah sekolah teori di Negeri Qi atau Negeri Wu; [[Sun Bin]]; dan lain-lain.<ref>[[Sun Tzu#CITEREFSawyer2005|Sawyer 2005]]<span>, pp.</span> <span>34–35</span>.</ref> Tidak seperti Sun Wu, Sun Bin tampaknya adalah seseorang yang sungguh ada dan merupakan penguasa yang sebenarnya dalam urusan militer. Dia mungkin telah menjadi inspirasi bagi terciptanya tokoh sejarah "Sunzi" melalui bentuk [[euhemerisme]].<ref
Munculnya fitur dari ''The Art of War'' dalam teks-teks sejarah lainnya dianggap bukti kesejarahan tentang keberadaannya dan bukti karya penulisannya. Konsep strategi tertentu seperti klasifikasi medan (peperangan) dikaitkan dengan Sun Tzu. Penggunaannya (konsep strategi Sun Tzu) dalam karya-karya lain seperti Metode Sima dianggap sebagai bukti prioritas mengenai sejarah (keberadaan) Sun Tzu.<ref name="sawyer149">[[Sun Tzu#CITEREFSawyer1994|Sawyer 1994]]<span>, pp.</span> <span>149–150</span>.</ref> Menurut Ralph Sawyer, sangat mungkin Sun Tzu memang ada dan tidak hanya menjabat sebagai seorang jenderal perang tetapi juga merupakan penulis dari buku yang menyandang namanya (''The Art of War'').<ref name="sawyer">[[Sun Tzu#CITEREFSawyer2007|Sawyer 2007]]<span>, pp.</span> <span>150–151</span>.</ref> Dalam ''The Art of War ''dikatakan bahwa ada perbedaan antara perang skala besar dan teknik canggih yang dirinci dalam teks, serta pertempuran skala kecil yang lebih primitif (dipercaya banyak digunakan di Tiongkok selama abad ke-6 SM). Menentang hal tersebut, Sawyer berpendapat bahwa ajaran Sun Wu sangat mungkin diajarkan kepada generasi-generasi di keluarganya atau bahkan untuk para murid di sekolah-sekolah kecil dan pada akhirnya termasuk Sun Bin. Keturunannya atau para siswa mungkin telah merevisi atau memperluas titik-titik tertentu dalam teks aslinya.<ref name="sawyer">[[Sun Tzu#CITEREFSawyer2007|Sawyer 2007]]<span>, pp.</span> <span>150–151</span>.</ref>
Para skeptis mengidentifikasi masalah dengan sudut pandang tradisionalis ke sudut pandang anakronisme dalam ''The Art of War'' termasuk mengidentifikasi istilah, teknologi (seperti busur anakronistik dan kavaleri yang tidak disebutkan), ide-ide filosofis, peristiwa, dan teknik militer yang tidak seharusnya tersedia untuk Sun Wu<ref>Yang, Sang.
== ''The Art of War'' ==
Baris 52:
''The Art of War'' diperkenalkan ke Jepang pada tahun 760 AD dan buku ini dengan cepat menjadi populer di kalangan jenderal Jepang. Melalui pengaruhnya pada [[Oda Nobunaga]], [[Toyotomi Hideyoshi]], dan [[Tokugawa Ieyasu]],<ref name="McNeilly2">[[Sun Tzu#CITEREFMcNeilly2001|McNeilly 2001]]<span>, pp.</span> <span>6–7</span>.</ref> karya ini secara signifikan mempengaruhi penyatuan Jepang di era modern awal. Sebelum [[Restorasi Meiji]], penguasaan ajaran-ajarannya dihormati di kalangan samurai dan ajaran-ajaran tersebut didorong (untuk diajarkan) dan dicontohkan (dalam ajaran) oleh [[daimyo]] yang berpengaruh dan para [[shogun]]. Selanjutnya, karya ini tetap populer di kalangan angkatan bersenjata [[Kekaisaran Jepang]]. Laksamana Armada, [[Togo Heihachiro]], yang memimpin kemenangan pasukan Jepang dalam [[Perang Rusia-Jepang]], adalah seorang pembaca setia dari Sun Tzu.<ref>[[Sun Tzu#CITEREFTung2001|Tung 2001]]<span>, p.</span> <span>805</span>.</ref>
Ho Chi Minh menerjemahkan karya ini untuk tentara [[Vietnam]] dengan tujuan belajar. Umumnya [[Vo Nguyen Giap]], ahli strategi di balik kemenangan atas pasukan [[Prancis]] dan [[Amerika]] di [[Vietnam]] adalah juga seorang mahasiswa yang sangat rajin dan seorang praktisi dari ide-ide Sun Tzu.<ref><cite class="citation">[http://www.sonshi.com/duiker.html "Interview with Dr. William Duiker"], ''Sonshi.com''<span class="reference-accessdate">, retrieved <span class="nowrap">5 February</span> 2011</span></cite><cite class="citation"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.atitle=Interview+with+Dr.+William+Duiker&rft.genre=article&rft_id=http%3A%2F%2Fwww.sonshi.com%2Fduiker.html&rft.jtitle=Sonshi.com&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal"> </span>.</ref><ref><cite class="citation">[http://findarticles.com/p/articles/mi_m0PBZ/is_3_83/ai_109268913/?tag=untagged "Learning from Sun Tzu"] {{Webarchive|url=https://archive.
Konflik Asia-Amerika melawan [[Jepang]], [[Korea Utara]], dan [[Vietnam Utara]] membawa Sun Tzu menjadi perhatian pemimpin militer [[Amerika]]. Lembaga Militer di [[Amerika Serikat]], melalui [[Command and General Staff College]], telah mengarahkan semua unit untuk menyokong perpustakaan-perpustakaan di bawah naungan masing-masing kantor pusat untuk melanjtkan edukasi para personil mengenai ''The Art of War''. ''The Art of War'' disebutkan sebagai sebuah contoh karya untuk dipertahankan pada setiap fasilitas dan staf yang bertugas jaga berkewajiban untuk menyiapkan makalah singkat serta mempresentasikannya kepada petugas yang lain mengenai bacaan mereka.<ref><cite class="citation" id="CITEREFU.S._Armyc._1985">U.S. Army (c. 1985), ''Military History and Professional Development'', U.S. Army Command and General Staff College, Fort Leavenworth, Kansas: Combat Studies Institute, 85-CSI-21 85</cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.au=U.S.+Army&rft.btitle=Military+History+and+Professional+Development&rft.genre=book&rft.place=U.S.+Army+Command+and+General+Staff+College%2C+Fort+Leavenworth%2C+Kansas&rft.pub=Combat+Studies+Institute&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Abook"> </span>.</ref> Serupa dengan hal itu, ''The Art of War'' milik Sun Tzu juga terdaftar dalam ''Professional Reading Program'' Korps Angkatan Laut.<ref><cite class="citation">[http://www.marines.mil/news/messages/Pages/2005/MARINE%20CORPS%20PROFESSIONAL%20READING%20PROGRAM.aspx "Marine Corps Professional Reading Program"], ''U.S. Marine Corps''</cite><cite class="citation"></cite><span class="Z3988" title="ctx_ver=Z39.88-2004&rfr_id=info%3Asid%2Fen.wiki-indonesia.club%3ASun+Tzu&rft.atitle=Marine+Corps+Professional+Reading+Program&rft.genre=article&rft_id=http%3A%2F%2Fwww.marines.mil%2Fnews%2Fmessages%2FPages%2F2005%2FMARINE%2520CORPS%2520PROFESSIONAL%2520READING%2520PROGRAM.aspx&rft.jtitle=U.S.+Marine+Corps&rft_val_fmt=info%3Aofi%2Ffmt%3Akev%3Amtx%3Ajournal"> </span>.</ref> Selama Perang Gulf pada tahun 1990an, Jenderal Norman Schwarzkopf Jr. dan Jenderal Colin Powell menerapkan prinsip-prinsip Sun Tzu yang terkait dengan penipuan, kecepatan, dan titik lemah seseorang musuh.<ref name="McNeilly2">[[Sun Tzu#CITEREFMcNeilly2001|McNeilly 2001]]<span>, pp.</span> <span>6–7</span>.</ref> Bagaimanapun, [[Amerika Serikat]] dan negara-negara Barat lainnya dikritik karena tidak benar-benar memahami karya Sun Tzu dan tidak menghargai ''The Art of War'' dalam konteks yang lebih luas mengenai masyarakat Tiongkok.<ref name="Hall"><cite class="citation web">Hall, Gavin. </cite></ref>
|