Kekaisaran Mali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Reformat 2 URLs (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
|||
(132 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox former country
| native_name = ''Manden Kurufa''
| conventional_long_name = Kekaisaran Mali
|
| continent = Afrika
|
| country = Mali
| status = Kekaisaran
| government_type = Monarki Konstitusional|
| year_start = 1235
| year_end = 1610-an|
| event_start = <!--- Default: "Established" --->
| date_start = <!--- Optional: Date of establishment, eg. [[1 January]],[1801]]--->
| event_end = Runtuhnya negara dan terbagi antara anak-anak kaisar
|
|
| date_event1 =
| event2 = Ibukota dipindah dari Niani ke Kangaba
| date_event2 = 1559
| event3 =
| date_event3 =
|
| date_event4 = |
| event_pre = <!--- Optional: A crucial event that took place before before "event_start"--->
| date_pre =
| event_post = <!--- Optional: A crucial event that took place before after "event_end"--->
| date_post = ||<!--- Flag navigation: Preceding and succeeding entities p1 to p5 and s1 to s5 --->
| p1 = Kekaisaran Ghana
| flag_p1 = <!--- Default: "Flag of {{{p1}}}.svg" (size 30) --->
| image_p1 = <!--- Use if image size needs to be reduced --->
| s1 = Kekaisaran Bamana
| s2 = Kekaisaran Songhai
| flag_s1 = <!--- Default: "Flag of {{{s1}}}.svg" (size 30) --->
| image_s1 = <!--- Use if image size needs to be reduced --->|
|
|
|
| image_coat = <!--- Default: Coat of arms of {{{common_name}}}.svg --->
| symbol = <!--- Link target under symbol image. Default: Coat of arms of {{{common_name}}} --->
|
| image_map = MALI_empire_map.PNG
| image_map_caption = Kekuasaan Kekaisaran Mali tahun 1350|
| capital = [[Niani, Kekaisaran Mali|Niani]]; nantinya [[Kangaba|Ka-ba]]|
| national_motto =
| national_anthem =
| common_languages = [[Bahasa Mandinka|Mandinkan]]
| religion = Pemujaan nenek moyang dan Islam
| currency = [[Emas]]<br /><small>(Garam, tembaga dan [[cypraea]] juga umum digunakan)</small>||<!--- Titles and names of the first and last leaders and their deputies --->
| leader1 = [[Sundiata Keita|Mari Djata I]] (pertama)
| leader2 = [[Mahmud IV]] (terakhir)
| year_leader1 = [[1235]]-[[1255]]
| year_leader2 = kira-kira abad ke-17
| title_leader = [[Mansa|Mansa (kaisar)]]|
| legislature = Gbara||<!--- Area and population of a given year --->
| stat_year1 = 1380<ref>Turchin, Peter and Jonathan M. Adams and Thomas D. Hall: "East-West Orientation of Historical Empires and Modern States", page 222. Journal of World-Systems Research, Vol. XII, No. II, 2006</ref>
| stat_area1 = 1100000
| stat_pop1 = 20000000
| stat_year2 =
|
| stat_pop2 =
| stat_year3 =
| stat_area3 =
| stat_pop3 =
| stat_year4 =
| stat_area4 =
| stat_pop4 =
| stat_year5 =
| stat_area5 =
| stat_pop5 =
| footnotes = Simbol Negara: [[Elang]]<br />Binatang suci:Elang dan beberapa hewan lain bergantung dari setiap klan yang memerintah ([[singa]], [[babi hutan]], dll)
| demonym =
| area_km2 =
| area_rank =
| GDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| HDI =
| HDI_year =
| today =
}}
'''Kekaisaran Mali''' dikenal juga sebagai '''Kekaisaran Manding''' atau '''Manden Kurufa''' adalah suatu peradaban Afrika Barat yang berasal dari [[bangsa Mandika]] pada abad pertengahan sekitar abad ke 1235 sampai abad 1610. Kekaisaran ini didirikan oleh [[Sundiata Keita]]. Kekaisaran Mali juga terkenal akan kekayaan raja-raja penguasanya, terutama Raja [[Mansa]] [[Mansa Musa|Musa I]]. Kekaisaran ini memiliki pengaruh yang besar terhadap kebudayaan Afrika Barat, karena menyebarluaskan pemakaian bahasa, hukum, dan adat istiadat yang diterapkan di daerah tersebut kepada daerah lainnya di sepanjang [[sungai Niger]].<ref>[http://muse.uq.edu.au/demo/history_in_africa/v032/32.1schaffer.html Matt Schaffer, "Bound to Africa: The Mandinka Legacy in The New World"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada [[10 Juni]] [[2008]].</ref> Pada puncak kejayaannya, pejabat dan penguasa di Kekaisaran Mali dianugrahkan dengan gelar kehormatan yang saat itu dikenal sebagai "penguasa yang paling mulia dan terkaya di antara penguasa lainnya".<ref>McCannon, halaman 133</ref> Kekuasaan kekaisaran Mali meliputi wilayah yang lebih luas dari Eropa Barat dan terdiri dari berbagai kerajaan boneka dan terbagi menjadi provinsi-provinsi.
== Manden ==
<!-- Manden itu apa?-->Manden adalah daerah tempat Kekaisaran Mali bermula dan berkembang.<ref name="manden">[http://www.manden.org/article.php3?id_article=2 Kelahiran kekaisaran Manden,]</ref> Nama Manden diperoleh dari penduduknya masa itu yang dijuluki
Mandinka (Manden’ka dengan “ka” berarti orang),<ref>[http://www.fakoli.net/nko/tutorial/intro.html Perkenalan Manden]</ref> yang terdiri dari [[Guinea]] utara dan [[Mali]] selatan modern. Kekaisaran ini pada mulanya berdiri sebagai federasi Mandinka yang disebut Manden Kurufa (secara harfiah berarti Federasi Manden), tetapi federasi ini kemudian berkembang menjadi kekaisaran yang memerintah jutaan orang yang berasal dari hampir semua grup etnis yang mungkin terdapat di Afrika Barat.
==
Asal usul penamaan kekaisaran Mali masih diperdebatkan dalam lingkaran ilmiah di seluruh dunia. Meskipun nama “Mali” masih diperdebatkan, tidak ada keraguan tentang proses nama tersebut memasuki kosakata regional. Seperti yang disebut di atas ini, bangsa Mandinka pada abad pertengahan merujuk kepada kampung halaman etnis mereka sebagai “Manden”.<ref name="manden"/>
Di antara banyak grup etnis yang berbeda yang mengelilingi Manden terdapat grup penutur [[Bahasa Pulaar]] di [[Macina]], [[Tekrur]] dan [[Fouta Djallon]]. Dalam bahasa Pulaar, Mandinka dari Manden menjadi [[Malinke]] dari Mali.<ref>[http://web.cocc.edu/cagatucci/classes/hum211/CoursePack/coursepackpast/sundjata.htm Wiracarita Sundjata] Humanities Department, Central Oregon Community College</ref> Meskipun orang Mandinka umumnya merujuk tanah dan ibu kota provinsi mereka sebagai Manden, Fulan, kawula Mali yang semi-nomadik yang tinggal di sebelah barat wilayah tengah negara (Tekrur), selatan (Fouta Djallon) dan perbatasan timur (Macina) memopulerkan nama Mali untuk kerajaan ini (yang kemudian menjadi kekaisaran) pada Abad Pertengahan.
== Mali pra-imperial ==
Kerajaan Mandinka di Mali atau Manden telah ada beberapa abad sebelum unifikasi Sundiata sebagai negara kecil di selatan kekaisaran [[Soninké]] di [[Wagadou]]. Kekaisaran Soninke ini lebih dikenal sebagai [[kekaisaran Ghana]].<ref>[http://www.soninkara.org/histoire-soninkara/wagadou/recherches/index.php Wagadou atau Kekaisaran Ghana]. Soninkara.org</ref> Wilayah ini terdiri dari pegunungan, sabana, dan hutan yang menyediakan perlindungan dan sumber daya ideal bagi populasi pemburu.<ref>{{Cite web |url=http://www.histoire-afrique.org/article73.html |title=Sejarah Afrika |access-date=2008-01-09 |archive-date=2008-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080118004151/http://www.histoire-afrique.org/article73.html |dead-url=yes }}</ref> Penduduk yang tidak tinggal di pegunungan membentuk negara-kota kecil seperti Toron, Ka-Ba dan [[Niani]]. Hampir setiap kaisar Mali dari Dinasti Keita melacak garis silsilahnya kembali ke [[Bilal bin Rabah|Bilal]],<ref name=sundiata>Niane, D.T: "Sundiata: An Epic of Old Mali". Longman, 1995</ref> [[muadin]] nabi Islam, [[Muhammad]]. Selama abad pertengahan, terdapat kebiasaan bagi penguasa [[Kristen]] dan [[Muslim]] untuk merunut garis darah mereka ke figur yang sangat penting dalam sejarah. Meskipun garis silsilah dinasti Keita meragukan, masing-masing para juru pencatat kejadian lisan menyediakan daftar penguasa Keita dari Lawalo (menurut dugaan salah satu dari tujuh anak Bilal yang menetap di Mali) sampai Maghan Kon Fatta (ayah Sundiata Keita).
=== Provinsi Kangaba ===
Selama puncak kekuasaan Wagadou, tanah Manden menjadi salah satu provinsinya.<ref>[https://web.archive.org/web/20070628220805/http://etudesafricaines.revues.org/docannexe6104.html The Wangara, an Old Soninke Diaspora in West Africa?] A. W. Massing</ref> Negara-kota Manden di Ka-ba (Kangaba modern) menjadi ibu kota dan nama provinsi ini. Selama awal abad ke-11, raja-raja Mandinka yang disebut dengan gelar ''[[faama]]'' menguasai Manden dari Ka-ba dalam nama Ghana.<ref>Heusch, Luc de: "The Symbolic Mechanisms of Sacred Kingship: Rediscovering Frazer". The Journal of the Royal Anthropological Institute, 1997</ref>
===
Kekuasaan Wagadou terhadap Manden terhalang akibat perang selama 14 tahun melawan [[Murabitun]], orang-orang [[Muslim]] yang kebanyakan keturunan [[bangsa Berber|Berber]] dari [[Afrika Utara]]. Jendral Murabitun, [[Abu-Bakr Bin-Umar|Abu Bekr]] menaklukkan dan membumihanguskan ibu kota Wagadou, [[Kumbi Saleh]] tahun [[1076]] dan mengakhiri dominasinya terhadap wilayah ini.<ref name=peoplesand>Stride, G.T & C. Ifeka: "Peoples and Empires of West Africa: West Africa in History 1000-1800". Nelson, 1971</ref> Namun, Murabitun tidak dapat mempertahankan wilayah ini, yang dengan cepat direbut kembali oleh Soninké yang telah melemah. Provinsi Kangaba yang bebas dari pengaruh Soninké dan Berber, menyerpih menjadi dua belas kerajaan dengan [[maghan]] (berarti pangeran) atau ''faama'' sendiri.<ref name=recherches>Niane, D.T.: "Recherches sur l’Empire du Mali au Moyen âge". Presence Africaine. Paris, 1975</ref> Manden terbagi dua dengan wilayah Dodougou di timur laut dan wilayah Kri di barat daya.<ref>[http://www.manden.org/ Mengenai Manden]</ref> Kerajaan kecil Niani adalah satu dari beberapa wilayah Kri di Manden.
===
Kira-kira pada tahun 1140, kerajaan [[Sosso]] di [[Kaniaga]], bekas [[vazal]] (negara yang berdaulat di bawah negara) Wagadou, mulai menaklukkan wilayah penguasa lamanya. Pada tahun 1180, Sosso bahkan telah menundukkan Wagadou, memaksa Soninké membayar upeti. Pada tahun 1203, raja Sosso, Soumaoro, dari klan Kanté naik tahta dan dilaporkan meneror Manden dengan mencuri wanita dan harta benda baik dari Dodougou dan Kri.<ref>[http://www.fsmitha.com/h3/h15-af.htm African Empires to 1500 CE]</ref>
===
Selama bangkitnya Kaniaga, Sundiata dari klan Keita lahir sekitar tahun 1217. Ia adalah anak dari ''faama'' Niani, Nare Fa (juga diketahui sebagai Maghan Kon Fatta yang berarti pangeran tampan). Ibu Sundiata adalah istri kedua Maghan Kon Fatta, Sogolon Kédjou.<ref name=sundiata/> Wanita ini adalah orang bungkuk dari negeri Do, selatan Mali. Anak dari pernikahannya menerima nama pertama ibunya (Sogolon) dan nama keluarga ayahnya (Djata). Dalam bahasa sehari-hari Mandinka yang diucapkan dengan cepat, namanya kemudian menjadi Sondjata atau Sundjata.<ref name=sundiata/> Versi bahasa Inggris nama ini, Sundiata, juga populer.
Maghan Sundiata diramalkan akan menjadi penakluk besar. Orangtuanya takut karena pangeran tidak memiliki masa kecil yang menjanjikan. Maghan Sundiata, menurut tradisi lisan, tidak dapat berjalan sampai ia berusia tujuh tahun.<ref name=recherches/> Namun, ketika Sundiata dapat menggunakan kakinya, ia menjadi kuat dan sangat dihormati. Hal ini tidak terjadi sebelum ayahnya meninggal. Meskipun faama Niani berharap untuk menghormati ramalan dan memahkotai Sundiata, anak dari istri pertamanya Sassouma Bérété dimahkotai. Segera anak Sassouma Dankaran Touman mengambil alih tahta, ia dan ibunya memaksa Sundiata yang kepopulerannya meningkat dibuang bersama dengan ibunya dan dua saudara kandung perempuannya. Sebelum Dankaran Touman dan ibunya dapat menikmati kekuatan mereka yang tidak terhalangi, Raja Soumaoro mencapai Niani dan memaksa Dankaran meninggalkan [[Kissidougou]].<ref name=sundiata/>
Setelah bertahun-tahun dalam pembuangan, pertama di istana [[Wagadou]] dan kemudian di Mema, Sundiata dicari oleh delegasi Niani dan diminta untuk mengalahkan Sosso dan membebaskan kerajaan Manden selamanya.
==== Pertempuran Kirina ====
Setelah kembali dengan angkatan bersenjata gabungan Mema, Wagadou, dan semua negara-kota Mandinka yang melawan, Maghan Sundiata memimpin revolusi melawan kerajaan Kaniaga sekitar tahun [[1234]]. Pasukan gabungan Manden utara dan selatan menaklukan angkatan bersenjata Sosso dalam [[pertempuran Kirina]] (nantinya dikenal sebagai ''Krina'') kira-kira tahun [[1235]].<ref name=recherches/> Kemenangan ini membuat jatuhnya kerajaan Kaniaga dan bangkitnya kekaisaran Mali. Setelah kemenangan, raja Soumaoro menghilang, dan Mandinka memasuki kota terakhir Sosso. Maghan Sundiata ditetapkan sebagai “faama dari semua faama” dan menerima gelar “mansa”, yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai kaisar. Pada usia 18 tahun, ia menerima kekuasaan terhadap seluruh duabelas kerajaan pada persekutuan yang diketahui sebagai Manden Kurufa. Ia dimahkotai dengan nama Mari Djata dan menjadi kaisar Mandinka pertama.<ref name=recherches/>
===
Manden Kurufa yang didirikan oleh Mari Djata I terdari dari “tiga negara bebas yang bersekutu" di Mali, Mema dan Wagadou ditambah [[Dua Belas Pintu Mali]].<ref name=sundiata/> Penting untuk diingat bahwa Mali, merujuk pada negara-kota di Niani.
Dua Belas Pintu Mali adalah koalisi wilayah yang ditaklukkan atau wilayah sekutu, kebanyakan di Manden, yang bersumpah setia kepada Sundiata dan keturunannya. Dengan menikamkan tombak mereka ke dalam tanah di depan tahta Sundiata, kedua belas raja melepaskan kerajaannya kepada dinasti Keita.<ref name=sundiata/> Sebagai imbalan terhadap kesetiaan mereka, mereka diangkat menjadi “farbas”, kombinasi kata-kata Mandinka, "farin" dan "ba" (farin besar).<ref>Person, Yves: "SAMORI: UNE REVOLUTION DYULA". Nimes, impr. Barnier, 1968</ref> Farin adalah istilah umum untuk komandan utara pada saat itu. Farbas tersebut menguasai kerajaan lama mereka atas nama mansa dengan mempertahankan sebagian besar wewenang yang mereka pegang sebelum memilih bergabung dengan Manden Kurufa.
==== Dewan Besar ====
Dewan Besar atau [[Gbara]] akan menjadi badan musyawarah Mandinka sampai runtuhnya Manden Kurufa tahun 1645. Pada pertemuan pertamanya, di [[Kouroukan Fouga]] (Divisi Dunia), terdapat 29 delegasi klan diketuai oleh belen-tigui (tuan upacara). Bentuk terakhir Gbara, menurut tradisi Guinea utara yang ada, terdiri aas 32 posisi yang diduduki oleh 28 klan.<ref>[http://64.233.167.104/search?q=cache:lPDmWk42EHkJ:www.wildaf-ao.org/eng/IMG/pdf/THE_CHARTER_OF_KURUKAN_FUGA__Anglais_1.pdf+Somono+clan&hl=en&ct=clnk&cd=17&gl=us ]</ref>
==== Reformasi sosial, ekonomi dan pemerintahan ====
Kouroukan Fouga juga melakukan reformasi sosial dan politik dengan larangan terhadap penyiksaan tahanan dan budak,
==== Mari Djata I ====
== Mali Imperial ==
[[
Terdapat 21 mansa kekaisaran Mali yang diketahui setelah Mari Djata I dan sekitar dua atau tiga lainnya yang masih harus diungkapkan. Nama pemimpin tersebut muncul dalam sejarah melalui djeli dan keturunan modern dinasti Keita di Kangaba. Yang membedakan para penguasa tersebut dari sang pendiri, selain dari peran sejarah dalam mendirikan negara, adalah transformasi Manden Kurufa menjadi kekaisaran Manden. Tidak puas hanya menguasai kawula Manding saja yang disatukan oleh kemenangan Mari Djata I, para mansa tersebut juga kemudian menaklukkan dan mencaplok [[Peuhl|Bangsa Peuhl]], [[Bangsa Wolof|Wolof]], [[Serer]], [[Bamana]], [[Songhai]], [[Tuareg]], dan bangsa-bangsa lain ke dalam sebuah kekaisaran yang besar.
=== Garis keturunan Djata 1250-1275 ===
Tiga penerus pertama Mari Djata semuanya mengklaim dengan hak darah atau sesuatu yang dekat dengannya. Pada periode 25 tahun in terlihat pendapatan luar biasa untuk para mansa dan awal persaingan internal sengit yang hampir mengakhiri kekaisaran.
==== Ouali I ====
Setelah kematian Mari Djata tahun 1255, adat menentukan bahwa anak lelakinya naik tahta dengan mengasumsikan bahwa dia sudah cukup umur. Namun, Yérélinkon masih kecil ketika ayahnya mangkat.<ref>[http://64.233.167.104/search?q=cache:lPDmWk42EHkJ:www.wildaf-ao.org/eng/IMG/pdf/THE_CHARTER_OF_KURUKAN_FUGA__Anglais_1.pdf+Somono+clan&hl=en&ct=clnk&cd=17&gl=us Piagam Kurukan Fuga]</ref> Manding Bory, saudara tiri Mari Djata dan kankoro-sigui (wazir atau perdana menteri), seharusnya dinobatkan menurut Kouroukan Fouga. Anak laki-laki Mari Djata menguasai tahta dan dimahkotai sebagai Mansa Ouali (juga diucapkan “Wali”).
Selain penaklukan militer, Ouali juga melakukan reformasi pertanian terhadap kekaisaran dengan mempekerjakan pasukan menjadi petani di provinsi Gambia yang baru direbut. Tepat sebelum kematiannya tahun 1270, Ouali melaksanakan haji ke Mekkah untuk menguatkan hubungan dengan pedagang Afrika Utara dan Muslim.<ref name=peoplesand/>
===
Sebagai kebijakan mengendalikan dan memberi penghargaan jenderalnya, Mari Djata mengadopsi anak lelaki mereka.<ref name=recherches/> Anak-anak tersebut diasuh di istana mansa dan menjadi keita ketika dewasa. Karena melihat tahta sebagai hak mereka, dua anak Mari Djata yang diadopsi saling berperang antara satu dengan yang lainnya. Perang ini hampir menghancurkan apa yang dibangun oleh dua mansa pertama. Anak pertama yang menguasai tahta adalah [[Mansa Ouati]] (juga disebut “Wati) tahun 1270.<ref name=levitzion>Levitzion, N: "The Thirteenth- and Fourteenth-Century Kings of Mali". The Journal of African History, Vol. 4, No. 3. Cambridge University Press, 1963</ref> Menurut djeli, ia berkuasa selama empat tahun. Ia adalah orang yang boros dan berkuasa dengan kejam. Dengan kematiannya tahun 1274, anak angkat lainnya menguasai tahta.<ref name=levitzion/> [[Mansa Khalifa]] diingat sebagai penguasa yang lebih buruk dari Ouati. Ia memerintah sama buruknya dan dilaporkan menembakan panah ke orang yang lewat dari atap istananya. Ia dibunuh, kemungkinan atas perintah Gbara, dan digantikan oleh Manding Bory tahun 1275.<ref>[http://www.chez.com/afroweb/sen_his.htm Senegal: History and Geography].</ref>
=== Mansa Kerajaan 1275-1300 ===
Setelah kekacauan pada masa kekuasaan Ouali dan Khalifa, beberapa pejabat istana yang memiliki hubungan dekat dengan Mari Djata berkuasa (atau memerintah). Mereka mulai mengembalikan keanggunan kekaisaran Mali dan menyiapkannya untuk sebuah zaman keemasan para pemimpinnya.
====
Manding Bory dimahkotai dengan nama [[Mansa Abubakari]] (bentuk Manding dari nama Muslim, Abu Bakr).<ref name=recherches/> Ibu Mansa Abubakari adalah [[Namandjé]],<ref name=recherches/> istri ketiga Maghan Kon Fatta. Sebelum menjadi mansa, Abubakari menjadi salah satu jendral saudara lelakinya dan nantinya menjadi kankoro-sigui saudara laki-lakinya. Sedikit yang diketahui mengenai kekuasaan Abubakari I, tetapi ia berhasil menghentikan berkurangnya kekayaan Mali.
==== Sakoura ==== Pada tahun 1285, seorang budak belaka. Ia melaksanakan haji dan membuka negosiasi perdagangan langsung dengan [[Tripoli]] dan [[Moroko]].<ref name=peoplesand/>
Mansa Sakoura dibunuh ketika kembali dari Mekkah di atau sekitar [[Djibouti]] sekarang oleh pasukan [[Danakil]] yang mencoba merampoknya.<ref name="cosmovision">[
=== Garis silsilah Kolonkan 1300-1312 ===
Gbara memilih Ko Mamadi sebagai mansa selanjutnya tahun 1300. Ia adalah mansa pertama dari garis penguasa baru yang secara langsung menurun dari saudara perempuan Mari Djata, [[Kolonkan]].<ref name=recherches/> Namun, melihat bagaimana pemimpin tersebut membagi darah Maghan Kon Fatta, mereka dianggap sebagai Keita sah. Bahkan Sakoura, dengan sejarah menjadi budak dalam keluarga Djata, dianggap sebagai seorang Keita; sehingga garis Bilal masih perlu dipatahkan.
Selama garis silsilah Kolonkan, karakteristik zaman keemasan Mali mulai muncul. Dengan menangani pembangunan Sakoura dan Abubakari I, mansa Kolonkan mengarahkan Mali dengan selamat ke puncak kejayaannya.
==== Ekonomi ====
Kekaisaran Mali tumbuh subur karena perdagangan diatas segalanya. Kekaisaran ini memiliki tiga tambang emas besar di perbatasannya, tidak seperti kekaisaran Ghana, yang hanya merupakan tempat transit emas. Kekaisaran ini memberi pajak pada setiap ons emas atau garam yang memasuki perbatasannya. Pada awal abad ke-14, Mali adalah sumber dari hampir setengah emas [[Dunia Lama]] yang diekspor dari emas di [[Bambuk]], [[Boure]] dan [[Galam]].<ref name=peoplesand/> Tidak terdapat mata uang standar, tetapi beberapa bentuk penting untuk wilayah ini.
===== Emas =====
[[
Gumpal emas merupakan kepemilikan eksklusif ''mansa'', dan ilegal untuk dijual dalam perbatasannya. Semua emas segera diberikan ke perbendaharaan kekaisaran dengan kembali nilai setara debu emas. Debu emas telah ditimbang dan dikantongi untuk penggunaan sejak kekuasaan kekaisaran Ghana. Mali meminjam
===== Garam =====
[[
Satuan besar pertukaran selanjutnya di kekaisaran Mali adalah garam. Garam dipotong menjadi kepingan dan dihabiskan untuk sumber daya yang dekat dengan keseimbangan kemampuan pembelian di kekaisaran.<ref name=recherches/> Sementara garam sebaik emas di utara, garam lebih baik lagi di selatan. Orang dari selatan berdagang garam untuk makanan mereka, tetapi garam sangat langka.<ref>[http://www.mrdowling.com/609-trade.html Sejarah Afrika: Perdagangan]</ref> Wilayah utara pada sisi lain tidak kekurangan garam. Setiap tahun, pedagang memasuki Mali melalui Oualata dengan unta membawa garam untuk dijual di Niani. Menurut sejarawan, pada periode ini, unta pengangkut garam dapat dihargai sebesar 10 dinar di sebelah utara dan 20 sampai 40 di sebelah selatan.<ref name=recherches/>
===== Tembaga =====
Tembaga juga merupakan komoditas berharga di kekaisaran Mali. Perunggu, yang diperdagangkan dalam batang, ditambang dari Takedda di utara dan diperdagangkan di selatan untuk emas. Sumber kontemporer mengklaim 60 batang perunggu telah diperdagangkan untuk 100 dinar.<ref name=recherches/>
==== Militer ====
Jumlah dan frekuensi penaklukan pada akhir abad ke-13 dan selama abad ke-14 menandai mansa Kolonkan diwarisi dan atau mengembangkan militer. Dengan tidak adanya mansa khusus yang pernah dihargai dengan pengaturan mesin perang Manding, militer tidak dapat berkembang sampai bagian-bagian legendaris yang dinyatakan oleh rakyatnya tanpa pendapatan mantap dan pemerintahan stabil. Dengan strategis, kekaisaran Mali mengalami hal itu dari tahun 1275 sampai mansa Kolonkan pertama tahun 1300.
===== Kekuatan =====
Kekaisaran Mali memiliki angkatan bersenjata profesional untuk menjaga perbatasannya. Seluruh negara dimobilisasikan dengan tiap suku diharuskan menyediakan kuota umur prajurit laki-laki.<ref name=recherches/> Sejarawan kontemporer kini selama puncak dan mundurnya kekaisaran Mali mencatat angkatan bersenjata Mali memiliki jumlah 100.000 dengan 10.000 dari jumlah tersebut dijadikan kavaleri.<ref name=recherches/> Dengan bantuan suku di sungai, angkatan bersenjata ini dapat didistribusikan di seluruh kerajaan dalam peringatan pendek.<ref>
===== Divisi =====
Pasukan terbagi menjadi angkatan bersenjata utara dan selatan. Angkatan bersenjata utara,
===== Infantri =====
Seorang infantri, yang bersenjata (panah, tombak, dan lain-lain), disebut [[Sofa (prajurit)|sofa]].<ref name=sundiata/> Sofa diatur kedalam satuan suku di bawah kepemimpinan perwira yang disebut kelé-kun-tigui atau "kepala suku perang".
Kelé-kun-tigui dapat berada di pos yang sama atau berbeda dari kun-tigui (kepala suku). Kun-Tigui menguasai penuh seluruh suku dan bertanggung jawab untuk mengisi kuota pasukan yang harus dimasukan sukunya untuk pertahanan Mali. Tanggung jawab ini merupakan tugas menunjuk atau menjadi kelé-kun-tigui suku. Meskipun mereka berkuasa terhadap pasukan infantri suku mereka sendiri, kelé-kun-tigui lebih sering bertempur dengan kuda.
Dibawah kelé-kun-tigui adalah dua perwira. Perwira paling junior adalah kelé-kulu-kun-tigui yang mengkomando pasukan infantri terkecil yang disebut ''kelé-kulu'' yang berarti "tumpukan perang" yang didalamnya terdapat sepuluh sampai dua puluh orang. Pasukan sepuluh kelé-kulus (100 sampai 200 infantri" disebut ''kelé-bolo'' berarti "senjata perang". Perwira yang bertugas terhadap pasukan ini disebut ''kelé-bolo-kun-tigui''.<ref>
===== Kavaleri =====
[[Berkas:Mali_Equestrian.jpg|
Pasukan kavaleri disebut Mandekalu yang melayani sama setara jika elemen tentara tidak lebih penting. Seperti sekarang, kuda mahal dan hanya bangsawan yang membawa kuda kedalam pertempuran. Pasukan kavaleri Mandinka terdiri dari 50 pasukan berkuda yang disebut seré yang dikomandokan oleh kelé-kun-tigui. Kélé-Kun-Tigui, seperti namanya, adalah pasukan profesional dan memiliki peringkat tertinggi atas lapangan dari ''Farin'' atau ''Sankar''.
===== Perlengkapan =====
Sofa umumnya dipersenjatai dengan perisai besar yang dibuat dari kayu atau kulit binatang dan tombak yang disebut tamba. Pemanah membentuk bagian besar sofa. Tiga pemanah mendukung satu penombak merupakan rasio di Kaabu dan Gambia pada pertengahan abad ke-16. Pemanah Mandinka, yang dilengkapi dengan dua tabung panah dan perisai, menggunakan panah berujung besi yang berduri dan biasanya beracun. Mereka juga menggunakan panah berapi untuk peperangan. Sementara tombak dan panah merupakan dukungan utama sofa, pedang dan tombak manufaktur lokal dan asing merupakan persenjataan pilihan Mandekalu. Senjata umum prajurit Mandekalu lainnya adalah lembing beracun yang digunakan dalam pertempuran. Pasukan berkuda kekaisaran Mali juga menggunakan baju baja untuk pertahanan dan perisai yang mirip dengan perisai sofa.
==== Mansa Gao ====
Ko Mamadi dimahkotai sebagai [[Mansa Gao]] dan berkuasa atas kekaisaran yang berhasil tanpa adanya krisis. Anaknya, Mansa Mohammed ibn Gao, naik tahta lima tahun kemudian dan meneruskan stabilitas Kolonkan.<ref name=recherches/>
==== Abubakari II ====
Penguasa Kolonkan terakhir, Bata Manding Bory, dimahkotai sebagai Mansa [[Abubakari II]] pada tahun 1310.<ref name=recherches/> Ia meneruskan gaya kekuasaan non-militan yang mengkarakterisasikan Gao dan Mohammed ibn Gao, tetapi tertarik dengan laut di sebelah barat kekaisaran. Menurut catatan yang diberi oleh Mansa Musa I, yang selama era kekuasaan Abubakari II menjadi kankoro-sigui mansa, Mali mengirim dua ekspedisi ke [[samudra Atlantik]]. Mansa Abubakari II meninggalkan Musa sebagai wali raja kekaisaran, menunjukan stabilitas yang mengagumkan selama periode ini di Mali, dan berangkat dengan ekspedisi kedua yang memerintahkan 4.000 [[pirogue]] dilengkapi dengan dayung dan layar tahun 1311.<ref>Joan Baxter, [http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/africa/1068950.stm "Africa's 'greatest explorer.'"] BBC. 13 Desember 2000.</ref> Baik kaisar ataupun kapal tidak pernah kembali ke Mali. Sejarawan dan ilmuwan modern ragu-ragu mengenai keberhasilan pelayaran, tetapi catatan mengenai hal tersebut ada di catatan tertulis [[Afrika Utara]] dan catatan lisan djeli Mali.
=== Garis silsilah Laye 1312-1389 ===
Abdikasi Abubakari II tahun 1312, satu-satunya yang tercatat dalam sejarah, menandai dimulainya garis silsilah baru yang berasal dari Faga Laye.<ref name=recherches/>
==== Pemerintahan ====
Kekaisaran Mali mencapai luasnya yang terbesar
Peningkatan dramatis besar kekaisaran meminta giliran dari organisasi Manden Kurufa tiga negara bagian dengan dua belas tanah jajahan. Model ini ialah sisa oleh waktu haji Mansa Munsa ke Mesir. Menurut al'Umari, yang mewawanarai seorang Berber yang telah hidup di Niani selama 35 tahun, terdapat empat belas provinsi (kerajaan jajahan). Pada catatan al-'Umari, ia hanya mencatat tiga belas provinsi berikut.<ref name="Blanchard, page 1119">Blanchard, page 1119</ref>
* Gana (provinsi ini merujuk pada sisa [[Kekaisaran Ghana]])
* Zagun atau Zafun (nama lain dari Diafunu)<ref>Stiansen & Guyer, page 88</ref>
* Tirakka atau Turanka (Antara Gana dan Tadmekka)<ref
* Tekrur (Pada cataract ketiga sungai Senegal, sebelah utara Dyolof)
* Sanagana (dinamai dari suku yang hidup di wilayah ini sebelah utara sungai Senegal)
* Bambuck atau Bambughu (wilayah penambangan emas)
* Zargatabana
* Darmura atau Babitra Darmura
* Zaga (di Niger)
* Kabora atau Kabura (juga di Niger)
* Baraquri atau Baraghuri
* Gao atau Kawkaw (provinsi yang dihuni oleh Songhai)
* Mali atau Manden (
==== Musa I ====
[[
Penguasa pertama dari Laye adalah Kankan Musa, juga disebut sebagai Kango Musa. Setelah setahun lewat tanpa kabar mengenai Abubakari II, ia dimahkotai sebagai Mansa [[Mansa Musa|Foamed Musa]]. Mansa Musa adalah salah satu orang Muslim pertama yang sungguh-sungguh taat untuk menuntun Kekaisaran Mali. Ia mencoba untuk membuat agama Islam sebagai kepercayaan kaum ningrat,<ref name=peoplesand/> tetapi tetap membiarkan tradisi kerajaan yang tidak memaksa populasinya. Ia juga melaksanakan perayaan [[Id]] pada akhir [[Ramadan]]. Ia dapat membaca dan menulis [[aksara Arab]] dan tertarik pada kota [[Timbuktu]], yang digabung olehnya dengan damai tahun [[1324]]. Melalui salah satu wanita kerajaan
Pencapaian pemahkotaan Mansa Musa adalah peziarahan terkenalnya ke Mekkah, yang dimulai pada tahun 1324 dan ia kembali pada tahun [[1326]]. Catatan mengenai berapa banyak orang dan berapa banyak emas yang ia gunakan bervariasi. Semuanya setuju bahwa grup penjaga mansa terdiri dari pasukan yang sangat besar (mansa menyimpan pasukan penjaga sebanyak 500 orang),<ref>Bernadette D. Bennett. [http://www.sarasota.k12.fl.us/sarasota/african.htm WEST AFRICAN KINGDOMS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080531010306/http://www.sarasota.k12.fl.us/sarasota/african.htm |date=2008-05-31 }}</ref> dan ia memberikan sangat banyak sedekah dan membawa sangat banyak barang yang dihargai emas di Mesir dan timur dekat yang menurun harganya selama dua belas tahun.<ref>[[Universitas Boston]], [http://www.bu.edu/africa/outreach/materials/handouts/k_o_mali.html Kingdom of Mali] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110926220017/http://www.bu.edu/africa/outreach/materials/handouts/k_o_mali.html |date=2011-09-26 }}</ref> Ketika ia melewati [[Kairo]], sejarawan al-Maqurizi mencatat "anggota orang yang menemani mansa membeli budak wanita [[Turki]] dan [[Ethiopia]], garmen dan wanita penyanyi, sehingga harga emas ''dinar'' turun enam ''dirham''."
Musa sangat pemurah sehingga ia kehabisan uang dan terpaksa melelang agar dapat kembali ke rumah. Haji Musa, dan terutama emasnya, menarik perhatian dunia Islam dan [[Kekristenan]], oleh sebab itu, Nama Mali dan Timbuktu muncul pada peta dunia abad ke-14.
Baris 244 ⟶ 236:
Ketika sedang melakukan haji, ia bertemu penyair dan arsitek [[Al-Andalus]], [[Es-Saheli]]. Mansa Musa membawa arsitek ini kembali ke Mali untuk mempercantik beberapa bagian kota. Masjid dibangun di Gao dan Timbuktu bersama dengan istana yang mengagumkan yang juga dibangun di Timbuktu. Pada saat kematiannya tahun 1337, Mali telah menguasai [[Taghazza]], wilayah produsen garam di utara, yang makin memperkuat keuangannya.
Mansa Musa diteruskan oleh anaknya, [[Maghan|Maghan I]].<ref name=peoplesand/>
==== Souleyman ====
Mansa Souleyman mengambil pengukuran curam untuk mengembalikan bentuk finansial Mali kdan mengembangkan reputasi untuk kepelitan.<ref name=peoplesand/> Namun, ia membuktikan menjadi pemimpin kuat dan baik meskipun terdapat beberapa tantangan. Selama kekuasaannya, serangan Fula di Takrur dimulai. Terdapat konspirasi istana untuk menurunkannya untuk digantikan oleh Qasa (istilah Manding yang berarti Ratu) dan beberapa komandan pasukan.<ref name=peoplesand/> Jendral Mansa Souleyman berhasil menghadapi penyerangan militer ini, dan istri senior dibalik rencana ini dipenjarakan.
Satu-satunya kemunduran utama kekuasaannya adalah hilangnya provinsi Dyolof Mali ke tangan Senegal. Populasi [[Wolof]] di wilayah itu disatukan ke negara mereka sendiri yang disebut sebagai [[Kekaisaran Jolof]] tahun 1350-an. Ketika [[Ibn Battuta]] tiba di Mali pada Juli 1352, ia menemukan peradaban yang berkembang besar. Mansa Souleyman meninggal pada tahun 1360 dan diteruskan oleh putranya, Camba.
==== Mari Djata II ====
Setelah kekuasaan belaka selama sembilan bulan, [[Mansa Camba]] diturunkan oleh salah satu dari tiga putra Maghan I. Konkodougou Kamissa, dinamai dari provinsi yang pernah diperintahnya,<ref name=recherches/> dimahkotai sebagai Mansa [[Mari Djata II]] tahun 1360. Ia berkuasa dengan menindas dan hampir membangkrutkan Mali dengan pengeluarannya yang berlimpah. Ia dapat berhubungan dengan Moroko, mengirim jerapah ke Raja Abu Hassan dari Maghreb. Mansa Mari Djata II sakit pada tahun 1372,<ref name=peoplesand/> dan kekuasaan berpindah ke tangan menterinya sampai kematiannya tahun 1374.
==== Musa II ====
Era kehancuran Mari Djata II meninggalkan kekaisaran dalam keadaan finansial yang buruk, tetapi kekaisaran ini diserahkan kepada saudara kandung kaisar yang sudah meninggal. Mansa [[Fadima Musa]] atau Mansa Musa II, memulai proses pengembalian kewalahan saudara kandungnya.<ref name=peoplesand/> Ia tidak melakukannya; namun, pengadaan kekuasaan mansa sebelumnya karena pengaruh kankoro-siguinya.
Kankoro-Sigui Mari Djata, yang tidak berhubungan dengan klan Keita, menjalankan kekaisaran
==== Maghan II ====
Anak terakhir Maghan I, Tenin Maghan (juga disebut sebagai Kita Tenin Maghan untuk provinsi yang pernah ia perintah) dimahkotai sebagai [[Mansa Maghan II]] tahun 1387.<ref name=recherches/> Sedikit yang diketahui tentangnya kecuali bahwa ia berkuasa selama dua tahun. Ia diturunkahn tahun 1389 yang menandai berakhirnya era mansa Faga Laye.
=== Garis silsilah
Dari tahun 1389, Mali akan memperoleh mansa yang
==== Maghan III ====
[[Mansa Sandaki]], keturunan Kankoro-Sigui Mari Djata, menurunkan Maghan II dan menjadi orang pertama tanpa hubungan dengan dinasti Keita yang secara resmi berkuasa di Mali.<ref name=peoplesand/> Ia hanya akan berkuasa setahun sebelum keturunan Mansa Gao menurunkannya.<ref>Niane, D.T.: "Recherches sur l’Empire du Mali au Moyen âge". Paris Press, 1975</ref> Mahmud, yang mungkin cucu atau anak cucu dari
==== Musa III ====
Pada awal tahun [[1400-an]], Mali masih cukup kuat untuk
==== Ouali II ====
Dengan kematian Musa III, saudara kandungnya, Gbèré, menjadi kaisar pada pertengahan abad ke-15.<ref name=recherches/>
Meskipun mereka kuat di barat, Mali kalah dalam pertempuran di utara dan timur laut. [[Kekaisaran Songhai]] yang baru menguasai Mema,<ref name=peoplesand/> salah satu jajahan terlama Mali. Kekaisaran ini lalu menguasai Timbuktu dari Taureg tahun 1468
==== Mansa Mahmud II ====
Tidak diketahui kapan pastinya Mamadou menjadi [[Mansa Mahmud II]] atau yang ia turunkan dari, tetapi ia diketahui menguasai tahta pada tahun 1470-an. Kaisar lainnya, Mansa Mahan III,
Perdagangan yang berkembang di provinsi barat Mali dengan Portugal menyaksikan pertukaran utusan antara kedua negara. Mansa Mahmud II menerima utusan Portugis, Pedro d’Evora al Gonzalo tahun 1484.<ref name=recherches/> Mansa kehilangan kekuasaan atas Jalo selama periode ini.<ref name="portugismali">
Tak mungkin jika Mahmud II berkuasa lebih lama daripada dekada pertama abad ke-16; namun, tidak terdapat nama penguasa selama waktu ini. Jika Mahmud II masih berada pada tahta sekitar tahun 1495 dan 1530-an, ia dapat memegang kehormatan meragukan karena kehilangan banyak jajahan selama periode imperial Mali. Pasukan Songhai
==== Mansa Mahmud III ====
Mansa terakhir yang berkuasa dari Niani adalah [[Mansa Mahmud III]], yang juga disebut sebagai Mansa Mamadou II. Seperti banyak penguasa pada periode ini, tidak jelas kapan ia mulai berkuasa. Satu-satunya tanggal yang menunjukan kekuasaannya adalah tibanya utusan Portugal tahun [[1534]], dan dirusaknya Niani tahun [[1545]]. Hal ini tidak mengesampingkan naiknya ke takhta pada akhir 1520-an atau lebih awal lagi.
Pada tahun 1534, Mahmud III menerima utusan Portugis lainnya ke
Kekuasaan Mansa Mahmud III juga melihat pos militer dan provinsi [[Kaabu]] merdeka pada tahun [[1537]].<ref name="portugismali"/> Kekaisaran Kaabu muncul seambisi Mali pada awal tahunnya dan menguasali provinsi Cassa dan Bati Mali.<ref>
Momen paling menegaskan pada kekuasaan Mahmud III adalah konflik terakhir antara Mali dan Songhai tahun 1545. Pasukan Songhai
Setelah membebaskan
== Mali Imperial Akhir ==
Tidak terdapat tanggal kapan Mansa Mahmud III berakhir menguasai Mali, dengan pada tahun 1560 benar-benar hanya inti bagi Manden Kurufa. Dari 1559 sampai 1645, mansa Manden berkuasa dari Kangaba selama kemunduran akhirnya. Mansa penting selanjutnya, Mahmud IV, tidak muncul dalam catatan apapun sampai akhir abad ke-16. Namun, ia terlihat memiliki perbedaan dalam menjadi penguasa terakhir Manden. Pengikutnya disalahkan untuk perceraian Manden Kurufa ke utara, tengah dan selatan.
=== Mansa Mahmud IV ===
Mansa Mahmud IV (juga disebut sebagai Mansa Mamadou III, Mali Mansa Mamadou dan Niani Mansa Mamadou) adalah kaisar terakhir Manden menurut [[Tarikh es-Sudan]]. Dinyatakan bahwa ia melancarkan serangan terhadap kota [[Djenné]] tahun 1599 dengan harapan sekutu [[Fulani]] mengambil keuntungan dalam kekalahan Songhai.<ref name="songhai">[
== Keruntuhan ==
[[Berkas:
Kekelahan mansa mendapatkan perhatian Moroko dan dapat menyelamatkannya dari takdir Songhai. Mandinka sendirilah yang mengakibatkan kehancuran kekaisarannya. Sekitar tahun 1610, Mahmud IV tewas. Tradisi menyatakan bahwa ia memiliki tiga anak yang bertempur terhadap sisa Manden. Tidak ada satu orangpun yang menguasai Manden setelah kematian Mahmuud IV, mengakibatkan berakhirnya kekaisaran Mali selamanya.<ref name=representation>Jansen, Jan: "The Representation of Status in Mande: Did the Mali Empire Still Exist in the Nineteenth Century?". History in Africa, Vol. 23. JSTOR, 1996</ref>
=== Manden terbagi ===
Inti tua kekaisaran terbagi menjadi tiga kekuasaannya. Kangaba,
=== Jihad Bamana ===
Pada tahun 1630, Bamana dari Djenné mendeklarasikan invasi perang suci mereka terhadap semua kekuatan Muslim di Mali modern.<ref name="kronologi">[http://www.clio.fr/CHRONOLOGIE/chronologie_mali_des_origines_a_la_colonisation.asp Kronologi Mali]</ref> Mereka menyerang Pasha Moroko di Timbukti dan mansa Manden. Pada tahun 1645, Bamana menyerang Manden dan menguasai baik tepi Niger sampai Niani.<ref name="kronologi"/> Kampanye ini mengeluarkan Manden dan menghancurkan harapan ketika mansa berkooperasi untuk membebaskan tanah mereka. Kekuasaan Mandinka yang diampuni dari kampanye ini adalah Kangaba.
==== Dikuasainya Niani ====
Mama Maghan, mansa Kangaba, berkampanye melawan Bamana tahun 1667 dan menyerang Segou.<ref name="kronologi"/> Segou, dilindungi oleh [[Biton Kouloubali]], berhasil bertahan Mama Maghan terpaksa mundur ke Kangaba. Baik sebagai serangan balasan atau pergerakan penyerangan yang telah direncanakan sebelumnya terhadap sisa Mali, Bamana menghancurkan Niani tahun 1670.<ref name="kronologi"/>
==
* [[Dinasti Keita]]
* [[Gbara]]
* [[Kouroukan Fouga]]
* [[Kekaisaran Songhai]]
* [[Kekaisaran Segou]]
==
{{reflist|3}}
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|author=Blanchard, Ian|title=Mining, Metallurgy and Minting in the Middle Ages Vol. 3. Continuing Afro-European Supremacy, 1250-1450|publisher=Franz Steiner Verlag|location=Stuttgart|year=2001|pages=550 Pages|isbn=3-51508-704-4}}
* {{cite book|author=Stiansen, Endre & Jane I. Guyer|title=Credit, Currencies and Culture: African Financial Institutions in Historical Perspective|publisher=Nordiska Afrikainstitutet|location=Stockholm|year=1999|pages=174 Pages|isbn=9-17106-442-7}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|Mali Empire}}
* [https://archive.today/20130101210921/www.accessmylibrary.com/coms2/summary_0286-165152_ITM A Town Called Dakajalan]
* [http://archnet.org/library/dictionary/entry.tcl?entry_id=DIA0444&mode=full ArcNet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070221033536/http://archnet.org/library/dictionary/entry.tcl?entry_id=DIA0444&mode=full |date=2007-02-21 }}
* [http://www.clio.fr/CHRONOLOGIE/chronologie_mali_des_origines_a_la_colonisation.asp Clio.fr - Mali Chronology]
* [http://www.histoire-afrique.org/article73.html Histoire Afrique - Armies and Weapons in the Empires of Western Sudan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080118004151/http://www.histoire-afrique.org/article73.html |date=2008-01-18 }}
* [http://www.afrik.com/article7676.html Afrik.com - Women and the Kouroukan Fouga]
* [http://www.afrique-gouvernance.net/fiches/dph/fiche-dph-314.html Governance in Africa - Sanankuya and the Kouroukan Fouga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070523065916/http://www.afrique-gouvernance.net/fiches/dph/fiche-dph-314.html |date=2007-05-23 }}
* [http://www.princetonol.com/groups/iad/lessons/middle/sundiata.htm Princeton Online - Sundiata Keita] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050905165026/http://www.princetonol.com/groups/iad/lessons/middle/sundiata.htm |date=2005-09-05 }}
* [http://www.metmuseum.org/toah/hd/mali/hd_mali.htm Metropolitan Museum - Empires of the Western Sudan: Mali Empire]
* [http://www.bbc.co.uk/worldservice/africa/features/storyofafrica/4chapter3.shtml The Story of Africa: Mali] — BBC World Service
* [http://www.fordham.edu/halsall/source/1354-ibnbattuta.html Ibn Battuta: Travels in Asia and Africa 1325-1354] — excerpts from H. A. R. Gibb's translation
{{Empires}}
{{Kerajaan-kerajaan Sahel}}
[[
|