Kekaisaran Mali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 3 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Reformat 2 URLs (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox former country
| native_name = ''Manden Kurufa''
| conventional_long_name = Kekaisaran Mali
Baris 50:
| leader2 = [[Mahmud IV]] (terakhir)
| year_leader1 = [[1235]]-[[1255]]
| year_leader2 = kira-kira
| title_leader = [[Mansa|Mansa (kaisar)]]|
| legislature = Gbara||<!--- Area and population of a given year --->
Baris 81:
== Manden ==
<!-- Manden itu apa?-->Manden adalah daerah tempat Kekaisaran Mali bermula dan berkembang.<ref name="manden">[
Mandinka (Manden’ka dengan “ka” berarti orang),<ref>[http://www.fakoli.net/nko/tutorial/intro.html Perkenalan Manden]</ref> yang terdiri dari [[Guinea]] utara dan [[Mali]] selatan modern. Kekaisaran ini pada mulanya berdiri sebagai federasi Mandinka yang disebut Manden Kurufa (secara harfiah berarti Federasi Manden), tetapi federasi ini kemudian berkembang menjadi kekaisaran yang memerintah jutaan orang yang berasal dari hampir semua grup etnis yang mungkin terdapat di Afrika Barat.
Baris 90:
== Mali pra-imperial ==
Kerajaan Mandinka di Mali atau Manden telah ada beberapa abad sebelum unifikasi Sundiata sebagai negara kecil di selatan kekaisaran [[Soninké]] di [[Wagadou]]. Kekaisaran Soninke ini lebih dikenal sebagai [[kekaisaran Ghana]].<ref>[
=== Provinsi Kangaba ===
Baris 96:
=== Dua belas kerajaan ===
Kekuasaan Wagadou terhadap Manden terhalang akibat perang selama 14 tahun melawan [[Murabitun]], orang-orang [[Muslim]] yang kebanyakan keturunan [[bangsa Berber|Berber]] dari [[Afrika Utara]]. Jendral Murabitun, [[Abu-Bakr Bin-Umar|Abu Bekr]] menaklukkan dan membumihanguskan ibu kota Wagadou, [[Kumbi Saleh]] tahun [[1076]] dan mengakhiri dominasinya terhadap wilayah ini.<ref name=peoplesand>Stride, G.T & C. Ifeka: "Peoples and Empires of West Africa: West Africa in History 1000-1800". Nelson, 1971</ref> Namun, Murabitun tidak dapat mempertahankan wilayah ini, yang dengan cepat direbut kembali oleh Soninké yang telah melemah. Provinsi Kangaba yang bebas dari pengaruh Soninké dan Berber, menyerpih menjadi dua belas kerajaan dengan [[maghan]] (berarti pangeran) atau ''faama'' sendiri.<ref name=recherches>Niane, D.T.: "Recherches sur l’Empire du Mali au Moyen âge". Presence Africaine. Paris, 1975</ref> Manden terbagi dua dengan wilayah Dodougou di timur laut dan wilayah Kri di barat daya.<ref>[
=== Penguasa Kaniaga ===
Baris 123:
==== Mari Djata I ====
Mansa Mari Djata mengawasi penaklukan dan penggabungan beberapa tokoh lokal penting di kekaisaran Mali. Ketika kampanye selesai, kekaisarannya terbentang 1.000 mil dari timur ke barat dengan perbatasan itu adalah tikungan Sungai Senegal dan [[Sungai Niger]].<ref>{{Cite web |url=http://www.vmfa.state.va.us/mali_geo_hist.html |title=Mali: Geografi dan Sejarah |access-date=2008-01-10 |archive-date=2001-10-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20011030141441/http://www.vmfa.state.va.us/mali_geo_hist.html |dead-url=yes }}</ref> Setelah menyatukan Manden, ia menambah ladang emas [[Wangara]] yang menjadi perbatasan selatan. Kota perdagangan utara [[Oualata]] dan [[Audaghost]] juga ditaklukkan dan menjadi bagian dari perbatasan utara negara baru. Wagadou dan Mema menjadi sekutu junior pada kerajaan dan bagian dari inti imperium. Wilayah [[Bambougou]], Jalo ([[Fouta Djallon]]), dan [[Kaabu]] berturut-turut dimasukkan kedalam Mali oleh Fakoli Koroma,<ref name=recherches/> Fran Kamara, dan Tiramakhan Traore,<ref>
== Mali Imperial ==
Baris 141:
==== Putra Jendral ====
Sebagai kebijakan mengendalikan dan memberi penghargaan jenderalnya, Mari Djata mengadopsi anak lelaki mereka.<ref name=recherches/> Anak-anak tersebut diasuh di istana mansa dan menjadi keita ketika dewasa. Karena melihat tahta sebagai hak mereka, dua anak Mari Djata yang diadopsi saling berperang antara satu dengan yang lainnya. Perang ini hampir menghancurkan apa yang dibangun oleh dua mansa pertama. Anak pertama yang menguasai tahta adalah [[Mansa Ouati]] (juga disebut “Wati) tahun 1270.<ref name=levitzion>Levitzion, N: "The Thirteenth- and Fourteenth-Century Kings of Mali". The Journal of African History, Vol. 4, No. 3. Cambridge University Press, 1963</ref> Menurut djeli, ia berkuasa selama empat tahun. Ia adalah orang yang boros dan berkuasa dengan kejam. Dengan kematiannya tahun 1274, anak angkat lainnya menguasai tahta.<ref name=levitzion/> [[Mansa Khalifa]] diingat sebagai penguasa yang lebih buruk dari Ouati. Ia memerintah sama buruknya dan dilaporkan menembakan panah ke orang yang lewat dari atap istananya. Ia dibunuh, kemungkinan atas perintah Gbara, dan digantikan oleh Manding Bory tahun 1275.<ref>[
=== Mansa Kerajaan 1275-1300 ===
Baris 153:
belaka. Ia melaksanakan haji dan membuka negosiasi perdagangan langsung dengan [[Tripoli]] dan [[Moroko]].<ref name=peoplesand/>
Mansa Sakoura dibunuh ketika kembali dari Mekkah di atau sekitar [[Djibouti]] sekarang oleh pasukan [[Danakil]] yang mencoba merampoknya.<ref name="cosmovision">[
=== Garis silsilah Kolonkan 1300-1312 ===
Baris 178:
===== Kekuatan =====
Kekaisaran Mali memiliki angkatan bersenjata profesional untuk menjaga perbatasannya. Seluruh negara dimobilisasikan dengan tiap suku diharuskan menyediakan kuota umur prajurit laki-laki.<ref name=recherches/> Sejarawan kontemporer kini selama puncak dan mundurnya kekaisaran Mali mencatat angkatan bersenjata Mali memiliki jumlah 100.000 dengan 10.000 dari jumlah tersebut dijadikan kavaleri.<ref name=recherches/> Dengan bantuan suku di sungai, angkatan bersenjata ini dapat didistribusikan di seluruh kerajaan dalam peringatan pendek.<ref>
===== Divisi =====
Baris 188:
Kelé-kun-tigui dapat berada di pos yang sama atau berbeda dari kun-tigui (kepala suku). Kun-Tigui menguasai penuh seluruh suku dan bertanggung jawab untuk mengisi kuota pasukan yang harus dimasukan sukunya untuk pertahanan Mali. Tanggung jawab ini merupakan tugas menunjuk atau menjadi kelé-kun-tigui suku. Meskipun mereka berkuasa terhadap pasukan infantri suku mereka sendiri, kelé-kun-tigui lebih sering bertempur dengan kuda.
Dibawah kelé-kun-tigui adalah dua perwira. Perwira paling junior adalah kelé-kulu-kun-tigui yang mengkomando pasukan infantri terkecil yang disebut ''kelé-kulu'' yang berarti "tumpukan perang" yang didalamnya terdapat sepuluh sampai dua puluh orang. Pasukan sepuluh kelé-kulus (100 sampai 200 infantri" disebut ''kelé-bolo'' berarti "senjata perang". Perwira yang bertugas terhadap pasukan ini disebut ''kelé-bolo-kun-tigui''.<ref>
===== Kavaleri =====
Baris 230:
Penguasa pertama dari Laye adalah Kankan Musa, juga disebut sebagai Kango Musa. Setelah setahun lewat tanpa kabar mengenai Abubakari II, ia dimahkotai sebagai Mansa [[Mansa Musa|Foamed Musa]]. Mansa Musa adalah salah satu orang Muslim pertama yang sungguh-sungguh taat untuk menuntun Kekaisaran Mali. Ia mencoba untuk membuat agama Islam sebagai kepercayaan kaum ningrat,<ref name=peoplesand/> tetapi tetap membiarkan tradisi kerajaan yang tidak memaksa populasinya. Ia juga melaksanakan perayaan [[Id]] pada akhir [[Ramadan]]. Ia dapat membaca dan menulis [[aksara Arab]] dan tertarik pada kota [[Timbuktu]], yang digabung olehnya dengan damai tahun [[1324]]. Melalui salah satu wanita kerajaan istananya, Munsa mengubah [[Sankore]] dari [[madrasah]] tidak resmi menjadi universitas Islam. Penelitian Islam tumbuh subur sesudah itu. Pada tahun yang sama, jendral Mandinka yang diketahui sebagai Sagmandir mengakhiri pemberontakan di Gao.<ref name=peoplesand/>
Pencapaian pemahkotaan Mansa Musa adalah peziarahan terkenalnya ke Mekkah, yang dimulai pada tahun 1324 dan ia kembali pada tahun [[1326]]. Catatan mengenai berapa banyak orang dan berapa banyak emas yang ia gunakan bervariasi. Semuanya setuju bahwa grup penjaga mansa terdiri dari pasukan yang sangat besar (mansa menyimpan pasukan penjaga sebanyak 500 orang),<ref>Bernadette D. Bennett. [http://www.sarasota.k12.fl.us/sarasota/african.htm WEST AFRICAN KINGDOMS] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080531010306/http://www.sarasota.k12.fl.us/sarasota/african.htm |date=2008-05-31 }}</ref> dan ia memberikan sangat banyak sedekah dan membawa sangat banyak barang yang dihargai emas di Mesir dan timur dekat yang menurun harganya selama dua belas tahun.<ref>[[Universitas Boston]], [http://www.bu.edu/africa/outreach/materials/handouts/k_o_mali.html Kingdom of Mali] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110926220017/http://www.bu.edu/africa/outreach/materials/handouts/k_o_mali.html |date=2011-09-26 }}</ref> Ketika ia melewati [[Kairo]], sejarawan al-Maqurizi mencatat "anggota orang yang menemani mansa membeli budak wanita [[Turki]] dan [[Ethiopia]], garmen dan wanita penyanyi, sehingga harga emas ''dinar'' turun enam ''dirham''."
Musa sangat pemurah sehingga ia kehabisan uang dan terpaksa melelang agar dapat kembali ke rumah. Haji Musa, dan terutama emasnya, menarik perhatian dunia Islam dan [[Kekristenan]], oleh sebab itu, Nama Mali dan Timbuktu muncul pada peta dunia abad ke-14.
Baris 251:
Era kehancuran Mari Djata II meninggalkan kekaisaran dalam keadaan finansial yang buruk, tetapi kekaisaran ini diserahkan kepada saudara kandung kaisar yang sudah meninggal. Mansa [[Fadima Musa]] atau Mansa Musa II, memulai proses pengembalian kewalahan saudara kandungnya.<ref name=peoplesand/> Ia tidak melakukannya; namun, pengadaan kekuasaan mansa sebelumnya karena pengaruh kankoro-siguinya.
Kankoro-Sigui Mari Djata, yang tidak berhubungan dengan klan Keita, menjalankan kekaisaran di bawah kaidah Musa II. Ia memadamkan pemberontakan Taureg di Takedda dan berkampanye di Gao. Sementara ia berhasil di Tahkedda, ia tidak pernah menang di Gao. Pemukiman Songhai dengan efektif mengguncang kekuasaan Mali tahun [[1375]]. Pada saat kematian Mansa Musa II tahun 1387, Mali secara finansial mampu membayar hutang dan memegang semua penaklukan Gao dan Dyolof sebelumnya. Empat puluh tahun setelah kekuasaan Mansa Musa I, kekaisaran Mali masih menguasai 1.1 juta meter wilayah di sepanjang Afrika Barat.<ref>{{Cite web |url=http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache%3AVjto7rdI0AsJ%3Ajwsr.ucr.edu%2Farchive%2Fvol12%2Fnumber2%2Fpdf%2Fjwsr-v12n2-tah.pdf+%22East-West+Orientation+of+Historical+Empires%22&hl=en&ct=clnk&cd=1&gl=us |title=East-West Orientation of Historical Empires and Modern States |access-date=2012-08-05 |archive-date=2012-08-05 |archive-url=https://archive.
==== Maghan II ====
Baris 266:
==== Ouali II ====
Dengan kematian Musa III, saudara kandungnya, Gbèré, menjadi kaisar pada pertengahan abad ke-15.<ref name=recherches/> Gbèré dimahkotai sebagai Mansa Ouali II dan berkuasa selama periode perhubungan Mali dengan Portugal. Pada tahun 1450-an, Portugal mulai melancarkan serangan di sepanjang pantai Gambia.<ref>Thornton, John K.: "Warfare in Atlantic Africa, 1500-1800". Routledge, 1999</ref> Gambia masih dapat dikuasai Mali, dan ekspedisi penyerangan tersebut menemui takdir bencana sebelum Diego Gomez Portugal memulai hubungan resmi dengan Mali melalui subyek Wolof sisanya.<ref>[http:
Meskipun mereka kuat di barat, Mali kalah dalam pertempuran di utara dan timur laut. [[Kekaisaran Songhai]] yang baru menguasai Mema,<ref name=peoplesand/> salah satu jajahan terlama Mali. Kekaisaran ini lalu menguasai Timbuktu dari Taureg tahun 1468 di bawah Sunni Ali Ber.<ref name=peoplesand/>
Baris 280:
Mansa terakhir yang berkuasa dari Niani adalah [[Mansa Mahmud III]], yang juga disebut sebagai Mansa Mamadou II. Seperti banyak penguasa pada periode ini, tidak jelas kapan ia mulai berkuasa. Satu-satunya tanggal yang menunjukan kekuasaannya adalah tibanya utusan Portugal tahun [[1534]], dan dirusaknya Niani tahun [[1545]]. Hal ini tidak mengesampingkan naiknya ke takhta pada akhir 1520-an atau lebih awal lagi.
Pada tahun 1534, Mahmud III menerima utusan Portugis lainnya ke istana Mali dengan nama [[Peros Fernandes]].<ref>[
Kekuasaan Mansa Mahmud III juga melihat pos militer dan provinsi [[Kaabu]] merdeka pada tahun [[1537]].<ref name="portugismali"/> Kekaisaran Kaabu muncul seambisi Mali pada awal tahunnya dan menguasali provinsi Cassa dan Bati Mali.<ref>
Momen paling menegaskan pada kekuasaan Mahmud III adalah konflik terakhir antara Mali dan Songhai tahun 1545. Pasukan Songhai di bawah saudara kandung [[Askia Ishaq I|Askia Ishaq]], [[Askia Daoud|Daoud]], menguasai Niani dan menduduki istana.<ref>[
Setelah membebaskan ibu kota, Mahmud III meninggalkannya untuk rumah baru di utara.<ref name=histoire/> Namun, masalah-masalah Mali tetap tidak berakhir. Pada tahun [[1559]], kerajaan Fouta Tooro berhasil berebut Takrur.<ref name="portugismali"/> Kekalahan ini mengurangi Mali ke Manden dengan kekuasaannya hanya sejauh Kita di barat, Kangaba di utara, sungai Niger di timur dan Kouroussa di selatan.
Baris 292:
=== Mansa Mahmud IV ===
Mansa Mahmud IV (juga disebut sebagai Mansa Mamadou III, Mali Mansa Mamadou dan Niani Mansa Mamadou) adalah kaisar terakhir Manden menurut [[Tarikh es-Sudan]]. Dinyatakan bahwa ia melancarkan serangan terhadap kota [[Djenné]] tahun 1599 dengan harapan sekutu [[Fulani]] mengambil keuntungan dalam kekalahan Songhai.<ref name="songhai">[
== Keruntuhan ==
Baris 302:
=== Jihad Bamana ===
Pada tahun 1630, Bamana dari Djenné mendeklarasikan invasi perang suci mereka terhadap semua kekuatan Muslim di Mali modern.<ref name="kronologi">[
==== Dikuasainya Niani ====
Baris 323:
== Pranala luar ==
{{commonscat|Mali Empire}}
* [https://archive.
* [http://archnet.org/library/dictionary/entry.tcl?entry_id=DIA0444&mode=full ArcNet] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070221033536/http://archnet.org/library/dictionary/entry.tcl?entry_id=DIA0444&mode=full |date=2007-02-21 }}
* [
* [
* [
* [
* [http://www.princetonol.com/groups/iad/lessons/middle/sundiata.htm Princeton Online - Sundiata Keita] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050905165026/http://www.princetonol.com/groups/iad/lessons/middle/sundiata.htm |date=2005-09-05 }}
* [http://www.metmuseum.org/toah/hd/mali/hd_mali.htm Metropolitan Museum - Empires of the Western Sudan: Mali Empire]
|