Pendinginan global: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan paragraf Aerosol |
|||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
=== Aerosol ===
Aerosol memainkan peranan penting dalam iklim global melalui dua mekanisme, yaitu dampak langsung dan dampak tak langsung. Dampak langsung aerosol terhadap iklim adalah dengan cara menyerap dan menghamburkan radiasi matahari sehingga dapat menyebabkan terjadinya pendinginan global, dan juga meningkatkan albedo awan. Dampak aerosol secara tidak langsung adalah dengan cara memodifikasi sifat optis awan. Selain berdampak pada iklim global, aerosol juga diyakini dapat menyebabkan hujan asam, bahkan penipisan lapisan ozon melalui proses reaksi heterogeneous'','' khususnya di daerah kutub utara.<ref>{{Cite journal|last=Hamdi|first=Saipul|title=Dampak Aerosol Terhadap Lingkungan Atmosfer|url=https://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/download/2060/1871|journal=Jurnal Lapan — Berita Dirgantara|pages=9}}</ref> Sebagai hasil dari pengamatan dan peralihan ke penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, hal ini tampaknya tidak lagi mungkin dilakukan penelitian ilmiah saat ini menunjukkan bahwa pemanasan global jauh lebih mungkin terjadi. Meskipun penurunan suhu yang diperkirakan oleh mekanisme ini kini telah diabaikan karena adanya teori yang lebih baik dan pemanasan yang teramati, aerosol diperkirakan berkontribusi terhadap kecenderungan pendinginan (dibandingkan dengan peningkatan gas rumah kaca) dan juga berkontribusi terhadap peredupan global.
=== Pemaksaan Orbit ===
Pemaksaan orbit mengacu pada perubahan siklus yang lambat pada kemiringan sumbu bumi dan bentuk orbitnya. Siklus ini sedikit mengubah jumlah total sinar matahari yang mencapai bumi dan mempengaruhi lamanya serta intensitas musim. Mekanisme ini dianggap bertanggung jawab untuk menentukan waktu siklus Zaman Es, dan pemahaman tentang mekanisme ini meningkat secara signifikan pada pertengahan tahun 1970-an.
== Prediksi pendinginan pada akhir abad ke-20 ==
=== 1980-an ===
Kekhawatiran mengenai musim dingin nuklir muncul pada awal tahun 1980an dari beberapa laporan. Spekulasi serupa juga muncul mengenai dampak bencana seperti dampak asteroid dan letusan gunung berapi besar-besaran.
=== 1990-an ===
Pada tahun 1991, prediksi [[Carl Sagan]] dan ilmuwan lain yang pernah mengerjakan studi terkenal tentang [[musim dingin nuklir]] bahwa kebakaran sumur minyak besar-besaran di [[Kuwait]] akan menimbulkan dampak signifikan terhadap iklim tidaklah benar.<ref name="Wilmington morning Star">{{cite news|last=Evans|first=David|date=January 21, 1991|title=Burning oil wells could darken U.S. skies|url=https://news.google.com/newspapers?id=6tEVAAAAIBAJ&pg=6851,2148654&dq=world-climate-conference+oil+fires&hl=en|work=Wilmington Morning Star|language=en|access-date=December 22, 2019}}</ref><ref>Sagan, Carl (1996). The Demon-Haunted World: Science as a Candle in the Dark. New York: Random House. Hal. 257. {{ISBN|978-0-394-53512-8}}</ref>
== Kekeliruan zaman es ==
Argumen umum yang sering digunakan untuk mengabaikan pentingnya perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia adalah dengan mengklaim bahwa para ilmuwan telah menyatakan kekhawatirannya terhadap pendinginan global, namun hal ini belum menjadi kenyataan dan oleh karena itu kekhawatiran ilmiah saat ini mengenai pemanasan global tidak layak untuk dipertimbangkan.<ref name="Time 16713">{{cite magazine|url=http://science.time.com/2013/06/06/sorry-a-time-magazine-cover-did-not-predict-a-coming-ice-age/|title=Sorry, a Time Magazine Cover Did ''Not'' Predict a Coming Ice Age|last=Walsh|first=Bryan|date=June 6, 2013|access-date=July 16, 2013|magazine=Time|quote=Call it the Ice Age Fallacy. ... global cooling was much more an invention of the media than it was a real scientific concern. A survey of peer-reviewed scientific papers published between 1965 and 1979 shows that the large majority of research at the time predicted that the earth would warm as carbon-dioxide levels rose – as indeed it has.}}</ref> Dalam artikel tahun 1998 yang mempromosikan petisi Oregon, [[Fred Singer]] berpendapat bahwa kekhawatiran para ahli mengenai pemanasan global harus diabaikan dengan alasan bahwa apa yang disebutnya ketakutan histeris serupa" seharusnya diungkapkan lebih awal tentang pendinginan global.<ref>{{cite web|last=Singer|first=S. Fred|date=May 5, 1998|title=Scientists add to heat over global warming|url=http://sepp.org/glwarm/sciaddheat.html|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20051119045242/http://sepp.org/glwarm/sciaddheat.html|archive-date=November 19, 2005|access-date=November 19, 2005}}</ref>
Bryan Walsh (2013) dari majalah Time menyebut argumen ini sebagai "Kekeliruan Zaman Es". Untuk mengilustrasikan hal ini, gambar sampul Time yang beredar selama beberapa tahun diyakini berasal dari tahun 1977, menampilkan seekor penguin di atas judul cerita sampul "Cara Bertahan Hidup di Zaman Es yang akan datang". Pada bulan Maret 2013, The Mail on Sunday menerbitkan artikel dari David Rose yang memperlihatkan foto sampul yang sama untuk mendukung klaimnya bahwa ketakutan akan datangnya "zaman es" pada tahun 1970-an sama besarnya dengan kekhawatiran terhadap pemanasan global saat ini.<ref>{{Cite web|date=September 30, 2010|title=From Global Cooling to Global Cooling|url=http://viewfrommidamerica.blogspot.co.uk/2010/09/from-global-cooling-to-global-cooling.html|work=The View From Mid-America|language=en|access-date=July 16, 2013}}</ref> Setelah meneliti keaslian sampul majalah tersebut, pada Juli 2013 Walsh mengonfirmasi bahwa gambar tersebut adalah [[berita bohong]] yang telah dimodifikasi dari sampul cerita tahun 2007 untuk "The Global Warming Survival Guide".<ref name="Time 167132">{{cite magazine|url=http://science.time.com/2013/06/06/sorry-a-time-magazine-cover-did-not-predict-a-coming-ice-age/|title=Sorry, a Time Magazine Cover Did ''Not'' Predict a Coming Ice Age|last=Walsh|first=Bryan|date=June 6, 2013|access-date=July 16, 2013|magazine=Time|quote=Call it the Ice Age Fallacy. ... global cooling was much more an invention of the media than it was a real scientific concern. A survey of peer-reviewed scientific papers published between 1965 and 1979 shows that the large majority of research at the time predicted that the earth would warm as carbon-dioxide levels rose – as indeed it has.}}</ref>
== Lihat juga ==
|