Ci Durian: Perbedaan antara revisi

Ada rawa-rawa antara mulut Durian di Tanara dan mulut Sadane.{{Sfnsfn|Talens|1999|p=40}}

Penduduk asli dari mulut sungai  Ci Ujung, Ci Durian, dan Ci Banten itu  [[Suku Sunda|orang Sunda]].{{Sfnsfn|Ensiklopedi Umum}}

Pada tahun 1682 ada sawah di bagian hilir dari Ujung dan Durian.{{Sfnsfn|Talens|1999|p=43}}

Limpeenko diperolehmemperoleh jumlah sewa dari sultan pada tahun 1699.{{Sfnsfn|Talens|1999|p=78}} Pada saat ini daerah di mulut Durian yang masih jarang penduduknya, dengan penduduk asli yang hidup oleh nelayan dan pertanian.

Pendatang baru seperti Melayu menetap tanpa izin di daerah untuk bekerja di perkebunan gula, tetapi sebagian besar dari angkatan kerja adalah Cina dari Batavia.{{Sfnsfn|Talens|1999|p=78}}

Pada tahun 1808 bagian dari Kesultanan Banten ke timur Ci Durian (atau Ci Kandi) diserahkan kepada Belanda.{{Sfnsfn|Atsushi Ōta|2006|p=13}}

Wilayah ini menjadi bagian dari Provinsi Banten yang dikuasai Belanda, dan perbatasan barat didefinisikan oleh Ci Durian, yang sekarang dipisahkan provinsi dari Kesultanan Banten.{{Sfnsfn|Atsushi Ota|2014|p=167}}

Pemerintah Belanda disewakan tanah di sebelah timur Ci Durian untuk pribadi orang-orang Belanda.{{Sfnsfn|Atsushi Ōta|2006|p=208}}

Sultan tituler  terakhir Banten telah dihapus pada tahun 1832, namun pada tahun 1836 pemberontakan pecah di   Ci Durian Ilir yang dimasukkan dengan paksa.

Pemberontakan lain di Ci Durian Udik ditekan pada tahun 1845.{{Sfnsfn|Schulze|1890|p=465}}

Setelah akhir pemberontakan di tempat lain di Banten pada tahun 1850 ada ketenangan selama 30 tahun, ketika wabah yang mengerikan pecah, diikuti dengan bencana [[letusan Krakatau 1883]].{{Sfnsfn|Schulze|1890|p=465}}

Kabupaten Tjikandi pada tahun 1890 terdiri dari milik pribadi Tjikandi üdik dan Tjikandi Ilir. {{Sfnsfn|Schulze|1890|p=141}}

Sungai itu dapat diakses oleh kapal tongkang dan kapal-kapal sungai dari mulutnya hingga Tji-Kandi-Ilir.{{Sfnsfn|Schulze|1890|p=139}}

[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Badende_mensen_in_de_rivier_Cidurian_TMnr_60016589.jpg|jmpl|Orang-orang mandi di Cidurian (sekitar 19151910-19261934)]]

Para petani menjadimenanam beras kualitas rendah, sebagian besar menggunakan curah hujan berbasis penyimpanan air dan sistem irigasi yang bergantung pada keinginan tuan tanah untuk fungsi komponen kunci, dengan sewenang-wenang distribusi air. Mereka menderita kemiskinan dan kelaparan atau kekurangan pangan.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=298}}

Pada tahun 1911 pemerintah kolonial mulai mempersiapkan rencana  irigasi, dan pada tahun 1914 ditentukan bahwa berbagai saluran di dataran harus tunduk pada pembelian wajib untuk tujuan ini.

Pada tahun 1919 rencana dikeluarkan dimana utara daratan akan diairi oleh Ci Sadane dan daerah selatan oleh Ci Durian.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=299}}

Rencana ini diasumsikan bahwa bendung bergerak  yang akan dibangun di Ci Durian di Desa Solear, tapi perkiraan biaya menunjukkan itu akan lebih murah untuk membangun bendung permanen selanjutnya hulu, meskipun kanal akan menjadi lebih lama.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=303}}

Enam puluh tahun kemudian batu itu masih dalam kondisi sangat baik.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=318}}

Pekerjaan lebih lanjut mengakibatkan rencana untuk memperpanjang kanal Ci Durian utama selanjutnya timur, di seberang sungai Ci Manceuri.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=310}}

Direncanakan jembatan di atas Ci Manceuri tidak selesai sampai tahun 1970-an.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=314}}

Pada saat ini daerah irigasi adalah 10,.400 bouwsbouw{{Efn|1 bouw) was equal to {{convert|7096.5|m2}}, so 10,400 bouws would be {{convert|7380.36|ha}}.}}, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 17,.000 bouwsbouw.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=314}}

Selain dari batu karya-karya perbaikan  yang sangat miskin, terutama peralatan baja.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=318}}

Pada tahun 1989 dua laporan yang diterbitkan pada Ci Durian Ugrading dan Proyek Manajeman Air.{{Sfnsfn|Van der Krogt|1994|p=98}}

[[Badan Kerjasama Internasional Jepang|Japan International Cooperation Agency]] (JICA) melakukan ''Ci Ujung – Studi  Sumber Daya Air  Terpadu  Ci Durian'' pada tahun 1992.

Ada lanjutan rencana untuk membangun bendungan di dua sungai untuk menyediakan air untuk perkembangan industri di Bojonegara dan tempat-tempat terdekat.{{Sfnsfn|Technology Needs for Lake Management in Indonesia ... UNEP}}

Studi irigasi 1993 di Indonesia, berdasarkan data rinci dari Penataran Ci Durian dan Proyek Manajeman Air, menyimpulkan ada ketidakseimbangan yang serius antara hulu dan hilir pengguna air, menemukan bahwa pengguna hilir kadang-kadang harus membersihkan isi hulu fasilitas di malam hari untuk mendapatkan sementara pelepasan air.{{Sfnsfn|Kalshoven|1994|p=429}}

Namun, pemerintah Indonesia membuat keputusan mendadak untuk membatalkan proyek dan semua orang lain yang didanai oleh bantuan Belanda.{{Sfnsfn|Kop|Ravesteijn|Kop|2016|p=324}}

Laporan 1994 mengatakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan telah diperiksa pada limbah yang tidak diobati dibuang oleh P. T. Indah Pulp dan Perusahaan  Kertas ke Sungai Ci Durian. Mereka menemukan bahwa meskipun perusahaan telah membangun sebuah fasilitas canggih untuk mengobati air limbah, itu tidak digunakan pada malam hari, ketika limbah tidak diobati dilepaskan ke sungai.{{Sfnsfn|MacAndrews|1994|p=379}}

== Lihat jugapula ==

* {{citation
|ref={{harvid|Technology Needs for Lake Management in Indonesia ... UNEP}}

|url=http://www.unep.or.jp/ietc/publications/techpublications/techpub-9/9danF.asp
|accessdate=2017-01-27}}

[[Kategori:CoordinatesKoordinat nottidak onada di Wikidata|Category:Coordinates not on Wikidata]]

[[Kategori:Sungai di JawaBanten]]