Kotta mara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(21 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{For|komponen kapal Melayu|Apilan dan kota mara}}
[[FileBerkas:1Z.M. ZM StoomschipSteamship Celebes in gevechtbattle metwith eena Kotakotta-mara. MaraPoeloe Kanamit, August 6 aug, 1859 Poeloe Kananat opgenomen.jpg|thumbjmpl|KapaulKapal uap Z.M. Celebes melawan kotta mara, 6 Agustus 1859, dengan meriam [[30-pounder long gun|30 pon]] belakangnya.|alt=|300x300px]]
'''Kotta''' '''mara''' adalah jenis [[baterai mengambang|baterai terapung]] atau [[rakit]] yang dibentengi dari [[Kalimantan]]. Ia digunakan oleh orang asli Kalimantan yakni ([[orang Banjar]] dan [[Suku Dayak|Dayak]]) dalam peperangan, penggunaannya meningkat tajam selama [[Perang Banjar]] (1859-19061859–1906). Kotta mara digunakan dalam peperangan sungai, sebagai kapal bersenjata atau sebagai ''[[blockhouse|]]''blockhouse'']] atau fortifikasi untuk mencegah musuh maju di sungai.
 
== Etimologi ==
Kata'' kotta ''berasal dari kata [[Bahasa Melayu | Melayu]] '' kota '' yang pada gilirannya berasal dari kata [[Sansekerta]] कोट्ट (kota) yang berarti benteng, perkubuan, kastil, rumah yang dibentengi, pabrik, kota, atau tempat yang dikelilingi oleh tembok.<ref>{{Cite book|title=Southeast Asia over Three Generations: Essays Presented to Benedict R. O'G. Anderson|last=Siegel|first=James T.|publisher=Cornell University Press|year=2018|isbn=9781501718946|location=New York|pages=94}}</ref>'' Mara '' kemungkinan adalah perubahan kata Melayu'' muara'', dengan demikian nama '' kotta'' ''mara '' berarti benteng muara.<ref>{{Cite news|url=https://www.butonmagz.id/2018/11/kotamara-sejarah-pertahanan-pantai-di.html|title=Kotamara, Sejarah Pertahanan Pantai di Buton?|last=On|first=|date=5 November 2018|work=ButonMagz|access-date=24 December 2019|url-status=live|archive-date=2019-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191224071836/https://www.butonmagz.id/2018/11/kotamara-sejarah-pertahanan-pantai-di.html|dead-url=yes}}</ref> Dalam berbagai publikasi ituia juga ditulis sebagai '''''kotta-mara''''','' '''kota''' '''mara''''','' '''kotamara''''', dan'' '''cotta''' '''mara'''''. Dalam sumber-sumber Indonesia dikenal sebagai'' '''lanting''' '''kotamara''''', dengan kata "lanting" yang berarti rumah rakit, rumah terapung tradisional Banjar.<ref>{{Cite book|title=Rumah-rumah Adat Banjar Bahari: Prasarana Hunian Langka|last=Seman|first=Syamsiar|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=2000|isbn=|location=|pages=}}</ref> Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), [[kota mara]] berarti (1) Dinding di atas kapal untuk melindungi orang yang memasang meriam (2) Teras atau dinding di atas sebuah benteng tempat meriam.<ref>{{Cite book|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat|last=Departemen Pendidikan Nasional|first=|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|year=2008|isbn=|location=Jakarta|pages=}}</ref> Menurut H. Warington Smyth, kota mara berarti sekat dek melintang di haluan dan buritan kapal.<ref>{{Cite journal|last=Smyth|first=H. Warington|date=May 16, 1902|title=Boats and Boat Building in the Malay Peninsula|url=|journal=Journal of the Society of Arts|volume=50|pages=570-588|via=JSTOR}}</ref>
 
== Deskripsi ==
Kotta mara berbentuk seperti benteng di atas rakit. Bentuk umum mereka adalah persegi panjang.<ref name=":0">vanVan Rees (1867). phal. 44.</ref> Namun, ada versi dengan struktur mirip [[selekoh]] yang menonjol di setiap sudut.<ref name=":1">vanVan Rees (1867). phal. 43.</ref> Kotta mara dengan selekoh, seperti yang dilihat oleh Jacob Jansz de Roy, dibangun dari batang kayu dengan berbagai ukuran dan diameter. Setiap selekoh memiliki masing-masing 4 [[meriam]], dengan total 16 meriam. Benteng ini diperkuat dengan dinding kayu yang agak miring. Menuju pusat kotta mara adalah dua baris dinding [[palisade]], yang satu lebih tinggi dari yang lain. Di tengah adalah struktur utama "[[kastel]]" itu, sekitar 12 kaki (3,7 m) tingginya ke atas, di mana 200 [[senapan lontak]] dapat menembak.<ref name=":4">De Roy (1706). hal. 61.</ref> Tembok kastil utama tidak memiliki kemiringan.<ref name=":0" />
Kotta mara dengan selekoh, seperti yang dilihat oleh Jacob Jansz de Roy, dibangun dari batang kayu dengan berbagai ukuran dan diameter. Setiap selekoh memiliki masing-masing 4 [[meriam]], dengan total 16 meriam. Benteng ini diperkuat dengan dinding kayu yang agak miring. Menuju pusat kotta mara adalah dua baris dinding [[palisade]], yang satu lebih tinggi dari yang lain. Di tengah adalah struktur utama "[[kastil]]" itu, sekitar 12 kaki (3,7 m) tingginya ke atas, di mana 200 [[senapan lontak]] dapat menembak.<ref name=":4">de Roy (1706). p. 61.</ref> Tembok kastil utama tidak memiliki kemiringan.<ref name=":0" />
 
Kotta mara yang lebih sederhana, digambarkan mirip dengan [[artileri pesisir|baterai pesisir]] Banjar. Bentuknya persegi panjang, dengan berbagai ukuran mulai dari yang terkecil 5 elelo Belanda (3,5 m) hingga sebesar "mengisi seluruh ruang perlintasan sungai". Pengaturan umum kotta mara secara praktis sama; yang pertama, dari Sungai Kayu, adalah 5 elelo Bel. (3,5 m) panjangnya, 5 elelo Bel. lebar dan tinggi 3,5 elelo Bel. (2,45 m), dengan 8 lubang tembak, yang terletak tepat di atas permukaan air.<ref name=":0" />
 
Kotta mara besar (seperti yang ada di Pulau Kanamit) digambarkan dengan lebih akurat: Jendela persegi panjang terletak di atas rakit berat, yang dirakit dari pohon-pohon besar. Ruang dalam jendela ini luas dan panjang sehingga sebuah [[geladak]] dapat diletakkan dari [[bambu]] terbelah untuk membentuk lantai dan juga untuk mengikatkan kuk dan penyanggayang kokoh terhadap mereka, di mana tepi atas palisade akan bersandar, sementara kaki tiang dicegah dari tergelincir oleh jendela yang disebutkan di atas.<ref name=":0" />
[[FileBerkas:KOTTA-MARA den 6 Augustus 1859 door Z.M. stoomschip Celebes en Barkas Ardjoeno.jpg|thumbjmpl|Sebuah sketsa kotta mara yang ditemui pada 6 Agustus 1859.|alt=|300x300px]]
Dinding benteng itu ganda; penutup luar terdiri dari pohon vertikal yang sedikit miring ke dalam, ditempatkan satu sama lain, membentuk tembok parapet hampir 5 jengkal Belanda (50 cm) ketebalannya; tembok kedua dari balok [[kayu besi]], mirip dengan itu dengan ketebalan hampir 0,5 elelo Bel. (0,35 m) terletak secara horizontal di dalam penutup luar ini. Dinding ini dicegah agar tidak jatuh ke belakang atau melonggar dengan cara dilabuhkan dan dikuatkan.<Ref name = ": 2"> vanVan Rees (1867). hal. 45.</ref> Rakit itu ditutup di bagian atas oleh sebuah penutup dari bagian yang cukup berat, benar-benar tahan bom oleh balok-balok loteng.<ref>vanVan Rees (1865). phal. 85.</ref>
 
Ada 4 lubang ceruk kecil pada jarak yang sama di sisi panjang, sangat rendah di atas air dan hampir semua dengan ''polder'' (potongan kayu berat) di bagian dalam untuk menempatkan [[lila]] (lela - meriamlela—meriam Melayu) di atasnya; di sisi pendek ada 2 lubang, sehingga kotta mara bisa dipersenjatai dengan 12 lila.<ref name=": 2" />
 
Penutup luarnya diatur sedemikian rupa sehingga jika lubang dibuat oleh peluru yang tembus, ia akan segera ditutup lagi oleh jatuhnya bagian atau balok lainnya, yang dipasang pada tiang luar sepenuhnya longgar.<ref name=": 2" />
[[FileBerkas:KOTTA-MARA den 6 Augustus 1859 Dooranede over het midden Constructie van een Geschutpoort Constructie van een Hoek.jpg|thumbjmpl|Sebuah sketsa kotta mara yang ditemui pada 6 Agustus 1859 memperlihatkan penampang melintang di tengah rakit, konstruksi lubang tembak, dan konstruksi tiang sudut.|alt=|300x300px]]
Dek atas hampir 0,75 elelo Belanda (0,525 m) di bawah tepi atas dari palisade, yang pada ketinggian itu belum digandakan dengan kayu besi. Di dek ada dua rumah kecil didirikan, di salah satu rumah itu [[sel penjara]] ditemukan, yang dapat menampung 5 atau 6 tahanan. Mata-mata meyakinkan [[orang Belanda|Belanda]] bahwa Juragan Kuat telah merencanakan sel ini untuk para perwira yang akan ia tangkap.<ref name=": 2" /> Sebuah magasin berisi bahan makanan, balok dan belenggu untuk menyimpan tawanan perang, atap untuk tidur dan banyak kenyamanan lainnya ditemukan.<ref>vanVan Rees (1867). phal. 111.</ref>
 
Ketika kotta mara itu dirampas, ia masih belum sepenuhnya selesai, jadi mungkin banyak ornamen yang hilang. Namun, 4 tiang utama bangunan sudah diukir dalam bentuk seorang pria dengan hidung yang sangat besar, mulut dengan gigi tajam, dan bagian bawah tubuh berakhir di ekor [[kaiman]].<ref name=":3">vanVan Rees (1867). phal. 46.</ref>
 
Ada cukup ruang di dalam bangunan untuk sekitar 50 orang, namun operasi artileri pasti sulit, karena bingkai dan penyangga sering bersilangan, tetapi semuanya memperlihatkan tanda-tanda konstruksi yang solid.<ref name=":3" />
Baris 27:
Berikut adalah dimensi dari rakit yang ditemui pada 27 Juli 1859 dari ''De Bandjermasinsche Krijg'':<ref name=":3" />
 
Panjang rakit: 40 elelo Belanda (28 m)
 
Lebar: 12 elelo Belanda (8,4 m)
 
Sisi panjang palisade: 25 elelo Belanda (17,5 m)
 
Sisi pendek palisade: 5 elelo Belanda (3,5 m)
 
Tinggi: 3,5 elelo Belanda (2,45 m)
 
Ketebalan tembok dari bawah: 1 to 1,2 elelo Belanda (0,7-07–0,84 m)
 
Ketebalan tembok dari atas, di bawah geladak: 0,9 to 1 elelo Belanda (0,63-063–0,7 m)
 
Kedalaman rata-rata: 6 kaki Rijnland (1,8884 m)
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:Een drijvend Water-Kasteel van Hachelijke reys-togt van Jacob Jansz de Roy, na Borneo en Atchin, in sijn vlugt van Batavia, derwaards ondernoomen in het jaar 1691.jpg|thumbjmpl|300x300px|Sebuah gambar kastil air terapung (kotta mara) dari ''Hachelijke reys-togt van Jacob Jansz de Roy''.]]
Menurut W. A. van Rees, kotta mara telah dikenal oleh orang Banjar selama berabad-abad. Kotta Mara pertama yang ditemui oleh orang Eropa adalah dari tahun 1691, disebutkan dalam buku “''Hachelijke reys-togt van Jacob Jansz de Roy na Borneo and Atchin, in sijne vlugt of Batavia derwaards ondernomen in het jaar 1691 en vervolgens''” sebagai kastil air terapung (''drijvend'' ''Water''-''Kasteel'').<ref name=":1" /><ref name=":4" /> Bangunan air ini sangat kuat sehingga ketika orang Eropa menembakkan meriam 8-pon ke sana, meskipun dengan mesiu yang baik, meriam itu tidak dapat merusaknya.<ref name=":0" /><ref name=":4" />
 
Selama perang Banjar (1859-19061859–1906), ada beberapa kejadian pertemuan Kotta mara oleh [[Hindia Belanda|Belanda]], tetapi hanya sedikit yang diketahui telah dicatat. Menurut Ahmad Barjie, kotta mara-kotta mara itu dipesan oleh Raden Jaya Anum dari Kapuas Tengah, yang juga dikenal sebagai Juragan Kuat.<ref>{{Cite book|title=Perang Banjar Barito, 1859-1906: Besar, Dahsyat, dan Lama : Deskripsi dan Analisis Sejarah|last=Barjie B.|first=Ahmad|publisher=Pustaka Agung Kesultanan Banjar|year=2015|isbn=9786021285558|location=Martapura|pages=}}</ref>
 
Di antara pertemuan yang paling terkenal adalah dari 27 Juli 1859. Belanda mengetahui di Pulau Petak bahwa persiapan serangan sedang dilakukan di Sungai Kayu dan tiga rakit berbenteng sedang dipersiapkan; ''[[Pambakal|pembekal]]'' (kepala desa) [[Pambakal Sulil|Soelil]], yang menerima perintah [[pangeran Antasari]], bermaksud melancarkan serangan baru ke Pulau Petak, di mana rakit (kotta mara) akan menyerang [[kapal uap | kapal uap]], sementara serangan utama dengan kekuatan besar di sisi darat akan terjadi. Pada kesempatan itu, kapal uap Celebes datang ke Pulau Petak dan berlayar (27 Juli) dengan Tjipanas ke Sungai Kayu untuk menghentikan rencana orang Banjar dengan tindakan ofensif. Mereka menemukan (di bawah serangan benteng baru) dua kotta mara, salah satunya belum selesai. Hanya setelah baku tembak 4 jam rakit itu bisa diambil alih dan diseret ke Pulau Petak. Rakit yang sudah jadi, yang menahan serangan meriam 30 pon selama berjam-jam, dijelaskan oleh Belanda dalam laporan mereka, disebutkan sebelumnya di halaman ini.<ref>vanVan Rees (1865). phal. 84.</ref>
 
Pada 3 Agustus, Belanda diberi tahu bahwa masih ada kotta mara di Tongoehan atau Pulau Palangkie. Kapal uap Celebes kemudian melayari sungai Kapuas ke Palangka pada 5 Agustus, tanpa menemukan jejak ''benting'' (benteng Melayu) atau permusuhan di mana pun. Letnan laut kelas dua W. Steffens dikirim dalam barkas bersenjata<ref group="Catatan"> Barkas dalam [[bahasa Belanda]] dapat diterjemahkan sebagai [[perahu panjang]] atau [[selup]]. Kata indonesia modern kapal bargas/kapal barkas berarti perahu yang diluncurkan dari kapal. </ref> untuk eksplorasi, antara Pulau Kanamit dan pantai dengan mendayung. Setelah sekitar setengah jam, perwira itu kembali dan mengumumkan bahwa barkas telah menemukan kotta mara yang memenuhi seluruh perlintasan sungai, bahwa sejumlah besar orang di benteng itu dengan rasa ingin tahu menatap barkasnya, tanpa memulai permusuhan, dan menyimpulkan bahwa adalah mungkin untuk membuat Celebes berbalik di perlintasan sungai untuk menembak kotta mara dengan meriam 30 pound belakangnya. Kembali ke Plankey di malam hari, Mr. Maks memberi tahu bahwa mustahil untuk memasuki perlintasan itu dengan Celebes.<ref name=":5">vanVan Rees (1867). phal. 110.</ref>
 
Di pagi hari pukul 8:15 tanggal 6 Agustus 1859, Celebes berlabuh di depan perlintasan. Barkas bersenjata Ardjoeno, di bawah komando Letnan Clifford Kocq van Breugel, melindungi pasukan, dan menembakan beberapa senapan dan peluru cartetberselongsong (tembakan meriam besi''kartetsschot'') dengan musuh yang bersembunyi di semak-semak. Akhirnya barkas berada di samping kotta mara, melepaskan tembakan cartetpeluru berselongsong dari meriam [[carronade]] 12-pon, tetapi tidak berefek; tembakan itu jatuh seperti butiran pasir di sepanjang tembok parapet kotta mara.<ref>vanVan Rees (1867). phal. 49.</ref>
 
Pejuang Banjar dan Dayak menembakkan senjata pada perahu-perahu Belanda, tetapi buru-buru meninggalkan benteng segera setelah kapal uap Celebes mulai bekerja sama dengan meriam tengah belakang. Mungkin itu disebabkan karena orang Banjar dan Dayak telah bertarung dengan meriam 30 pon Belanda sebelumnya, dan pada jarak 35 elelo (24,5 m)<ref group="Catatan"> Ada juga laporan yang mengatakan jaraknya adalah 50 elelo (35 m). </ref> orang Banjar dan Dayak tidak menyukainya (karena pada jarak ini meriam 30 pon dapat menembus kotta mara).<ref name=":5" /> Tembakan peluru pertama mengambil kepala dari salah satu tiang sudut; tembakan kedua menghancurkan beberapa pelat. Tembakan ketiga dengan granat ([[Peluru artileri|peluru berpeledak]]) 16 duimdim (43,2 cm) menghantam di tengah sisi yang panjang, menembus penutup luar dan tetap bersarang di penutup dalam dari kayu ulin dan meledak di sana. Tiang-tiang luar terlempar sejauh hampir 8 elelo Belanda (5,6 m), potongan-potongan itu juga terlempar tinggi ke udara, dan sebuah lubang besar muncul. <ref>vanVan Rees (1867). hal. 50.</ref> Kemudian perahu bersenjata di bawah komando W. Steffens dikirim untuk mengambil alih benteng. Sekitar pukul 11, bendera Belanda berkibar di kotta mara dan pada malam hari pukul 9, benteng ini sudah diseret ke Plankey.<ref name=":5" />
 
== Lihat juga ==
Baris 61:
* [[Djong (kapal)|Jong]]
* [[Malangbang]]
* [[Kapal Kura-kura|Kapal kura kura]]
* [[Kapal uap]]
 
Baris 72:
== Bacaan lebih lanjut ==
 
* vanVan Rees, Willem Adriaan (1865). ''[https://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&vq=kotta&hl=id&source=gbs_navlinks_s De Bandjermasinsche Krijg van 1859-1863. Volume 1]''. Arnhem: D.A. Thieme. In two parts.
* vanVan Rees, Willem Adriaan (1867). ''[https://books.google.co.id/books?id=EZZFAQAAMAAJ&vq=kotta&source=gbs_navlinks_s De Bandjermasinsche Krijg van 1859-1863 nader toegelicht.]''. Arnhem: D.A. Thieme.
* deDe Roy, Jacob Jansz (1706). [[iarchive:hachelijkereysto00royj/page/n3/mode/2up|''Hachelijke'' reys-togt van ''Jacob Jansz de Roy'', ''na Borneo'' en ''Atchin'', in sijn vlugt van Batavia, derwaards ondernoomen in het jaar 1691'']]. Te Leyden: Pieter van der Aa.
{{Kapal dan perahu tradisional Indonesia}}{{Benteng}}
 
[[Kategori:Benteng|Artileri angkatan laut]]
[[Kategori:StrategiSejarah militer Indonesia]]
[[Kategori:Perang Banjar]]