Tari Seudati: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanataturi (bicara | kontrib) k Penambahan Kategori |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(10 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''''Tari Seudati''''' adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah [[Aceh]]. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria dengan gerakannya yang khas dan enerjik serta diiringi oleh
▲'''''Tari Seudati''''' adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah [[Aceh]]. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria dengan gerakannya yang khas dan enerjik serta diiringi oleh lantunan syair dan suara hentakan para penari. Tari Seudati ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Aceh, dan sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat, acara pertunjukan, dan acara budaya.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/acehkini/mengenal-seudati-tarian-penyemangat-pejuang-aceh-saat-zaman-perang-1rsM9NzKWFE|title=Mengenal Seudati, Tarian Penyemangat Pejuang Aceh Saat Zaman Perang|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2020-01-14}}</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Sedatidans te Samalanga TMnr 10004857.jpg|jmpl|300px|Tari Seudati di [[Samalanga, Bireuen]] (1907)]]
== Sejarah ==
Menurut sejarahnya, tarian ini awalnya tumbuh dan berkembang di ''Desa Gigieh, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh'', yang dipimpin oleh ''Syeh Tam''. Tarian ini kemudian mulai berkembang di daerah lain, salah satunya di ''Desa Didoh, Kecamatan mutiara, Kabupaten Pidie'', yang dipimpin oleh ''Syeh Ali Didoh''. Seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini kemudian mulai menyebar ke daerah Aceh lainnya, hingga kini Tari Seudati sudah menyebar ke semua daerah di Aceh.<ref>{{Cite
Dulunya tarian ini juga digunakan oleh para tokoh agama sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam. Namun pada masa penjajahan Belanda tarian ini sempat dilarang. Karena syair yang dibawakan dalam Tari Seudati ini dianggap dapat menumbuhkan semangat bagi para pemuda Aceh untuk bangkit dapat menimbulkan pemberontakan kepada ''Belanda''. Setelah kemerdekaan Indonesia, tarian ini kembali diperbolehkan, bahkan tidak hanya sebagai media dakwah, tapi juga sering ditampilkan sebagai tarian pertunjukan hingga sekarang.<ref>{{Cite web|url=https://www.romadecade.org/tari-seudati/|title=Tari Seudati|date=2018-10-20|website=RomaDecade|language=id-ID|access-date=2020-01-14|archive-date=2020-01-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20200114140051/https://www.romadecade.org/tari-seudati/|dead-url=yes}}</ref>
== Fungsi & Makna ==
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Tari Seudati ini awalnya sering difungsikan sebagai media dakwah. Namun sekarang tarian ini juga difungsikan sebagai tarian pertunjukan. Nama Tari Seudati ini berasal dari kata “''Syahadat''”, yang berarti “''bersaksi''”. Atau dalam Islam diartikan sebagai pengakuan terhadap Tuhan dan Nabi. Hal tersebut juga berkaitan dengan syair-syair yang dilantunkan dalam mengiringi tarian ini. Syair tersebut biasanya berisi tentang kehidupan dan ajaran agama. Selain itu setiap gerakan dalam Tari Seudati ini juga tentu memiliki nilai-nilai dan makna khusus di dalamnya.<ref>{{Cite
== Pertunjukan ==
Gerakan dalam Tari Seudati ini sangat khas, enerjik, dan lugas. Gerakan dalam tarian ini didominasi oleh gerakan tangan dan kaki serta didukung dengan pola lantai yang bervariasi. Gerakan yang paling menonjol biasanya gerakan tepuk dada, ketipan jari, jerak tangan dan hentakan kaki yang dilakukan dengan lincah, cepat dan harmonis. Sehingga tak jarang membuat penonton terkagum-kagum menyaksikan pertunjukan Tari Seudati ini.<ref>{{Cite web|url=https://isbiaceh.ac.id/tari-sedudati/|title=TARI SEUDATI – ISBI ACEH|language=en-US|access-date=2020-01-14}}</ref>
|