Lokomotif NIS 107: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Braverious (bicara | kontrib)
Replaced: dipo → depo, replaced: depot → depo using wikitext
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|railroad =[[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij]]
|builddate =1901
|totalproduction =23 (sebagai NIS 105, NIS 106 dan NIS 107)
||whytetype =0-6-0RT
|aarwheels =C
|uicclass =C-2Lt
|length =85.180381 mm
|width =2.670 mm
|weight =16,5 ton
Baris 24:
|topspeed =40 km/jam
|notes
|distancebetweencouplers=6.581 mm|height=3.350 mm|preservedunit=NIS 107}}
}}
'''Lokomotif''' '''NIS 107''' adalah salah satu [[lokomotif uap]] tertua di [[Indonesia]] yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api [[swasta]] Hindia Belanda, [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij]]. Lokomotif ini diproduksi oleh [[Hanomag]], [[Jerman]] dan merupakan lokomotif dengan lebar sepur 1.435 mm.
 
== Sejarah ==
Baris 36:
Lokomotif tipe C2-Lt ini memiliki susunan roda 0-6-0T, dimensi silinder 285 mm × 440 mm, diameter roda penggerak 931 mm, serta berat 16,5 ton. Lokomotif ini dapat melaju hingga 40 km/jam dan berbahan bakar kayu [[jati]] dan [[batu bara]].
 
NIS 106 dan 107 kemudian dikonversi oleh J.C. Jonker (mantan kepala [[depo lokomotif|depo traksi]] NIS) menjadi lokomotif [[panser]]. Konversi ini dilakukan untuk memperkuat armada tentara Belanda yang menghadapi tentara Jepang pada [[Perang Dunia II]]. Keduanya dikonversi dengan menambah lapisan baja dan mengurangi tinggi cerobong asap hingga sejajar atap kabin [[masinis]]. Anehnya lagi, karena tentara Jepang sudah masuk Jawa pada [[Maret]] [[1942]], NIS 107 baru rampung 50% sedangkan NIS 106 sama sekali tidak dikonversi!.
 
Ketika militer Jepang ini masuk ke Jawa, lebar sepur {{RailGauge|1435}} dikonversi menjadi {{RailGauge|1067}}. Terakhir NIS 106 beroperasi di jalur rel dengan lebar sepur 1.067 mm di [[Pelabuhan Tanjung Emas|pelabuhan Semarang]] pada Juli 1945 dan nasibnya tidak lagi diketahui karena dibongkar oleh tentara Jepang.
 
Saat ini NIS 107 tersisa [[sasis]]nya yang kini menjadi monumen statis di [[SMK Negeri 2 Yogyakarta]]. Ada pula ''boiler'' milik lokomotif NIS tipe C2-Lt di monumen tersebut Kemungkinan Lok B11, dan beberapa bagian dari lokomotif lain. Bukti lainnya bahwa jalur kereta Indonesia pernah 1.435&nbsp;mm adalah ''bogie'' yang dipajang di [[Balai Yasa Manggarai]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1404 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Lokomotif NIS 107]</ref>
 
== Referensi ==