Infanteri mekanis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan jenis APC dalam foto
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:US Army infantrymen unload from an M113, 1985.jpg|300px|ka|jmpl|Pasukan Infanteri Mekanis dari [[Amerika Serikat]] pada saat latihan tempur keluar dari kendaraan pengangkut personel lapis baja M113 (APC).]]
'''Infanteri mekanis''' ([[bahasa Inggris]]: '''''{{lang-en|Mechanized infantry'''''}}) adalah unit [[infanteri]] yang dilengkapi dengan [[pengangkut personel lapis baja]] (APC) atau [[kendaraan tempur infanteri]] (IFV) untuk transportasi dan [[TempurPertempuran|pertempuran]] (lihat juga [[kekuatan mekanik]]).
 
Infanteri mekanis dibedakan dari [[infanteri bermotor]] karena kendaraannya yang memberikan sejumlah perlindungan dari tembakan musuh, berbeda dengan kendaraan roda "berkulit lunak" (truk atau jip) yang digunakan infanteri bermotor. Sebagian besar APC dan IFV sepenuhnya beroda rantai atau kendaraan berpenggerak semua roda (6×6 atau 8×8), untuk mobilitas di tanah kasar. Beberapa negara membedakan antara infanteri '''mekanis''' dan '''lapis baja''', menamakan pasukan yang dibawa oleh APC sebagai '''"infanteri mekanis'''" dan yang dibawa oleh IFV sebagai '''"infanteri lapis baja'''".
 
Senjata pendukung untuk infanteri mekanis juga dilengkapi dengan transportasi bermotor atau dipasang langsung pada kendaraan tempur untuk mengimbangi laju infanteri mekanis dalam pertempuran. Untuk unit-unit yang dilengkapi dengan sebagian besar jenis APC atau semua jenis IFV, senjata bantuan penembakan seperti [[senapan mesin]], [[Meriam otomatis|autokanon]], [[howitzer]] tembakan langsung dengan kaliber kecil, dan [[Peluru kendali antitank|rudal antitank]] sering dipasang langsung pada kendaraan pengangkut infanteri itu sendiri.
Baris 9:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 183-P1013-316, Westfront, deutscher Panzer in Roye.jpg|jmpl|21 Maret 1918: Tank [[A7V]] Jerman di [[Roye|Roye, Somme]] dalam [[ Operasi Michael|Operasi Michael]].]]
 
=== Perang Dunia I ===
Beberapa infantri mekanis pertama adalah tim serangan [[Kekaisaran Jerman|Jerman]] yang dipasang di tank [[A7V]] selama [[Perang Dunia I|Perang Dunia I.]]. Kendaraan itu sangat besar sehingga memungkinkan mereka mengangkut tim penyerang yang cukup besar dan secara teratur akan membawa infantri di dalam tank selain awak tank yang telah dilatih sebagai pasukan serbu. Semua tank A7V yang dilengkapi senapan mesin membawa dua pelontar api kecil untuk pasukan yang diturunkan dari tank. Tank A7V sering membawa perwira kedua untuk memimpin tim penyerang.
 
Dalam [[ Operasi Michael|Pertempuran St Quentin]], A7V ditemani oleh 20 ''stormtrooper'' dari Batalion Penyerangan Rohr, tetapi tidak ditentukan apakah mereka bertindak sebagai pasukan yang keluar dari dalam tank atau menyertai tank dengan berjalan kaki. Selama pertempuran, para awak tank dilaporkan telah turun dan menyerang posisi musuh dengan granat dan penyembur api di berbagai kesempatan.
 
Contoh lain dari penggunaan metode pertempuran semacam itu adalah [[ Pertempuran Villers-Bretonneux Pertama|perebutan Villers-Bretonneux]], ketika A7V menekan pasukan bertahan dengan tembakan senapan mesin dan tim penyerang akan turun dari tank dan menyerang mereka dengan granat.<ref>{{Cite book|title=A7V i Prekursorzy Niemieckiej Broni Pancernej|last=Ławrynowicz|first=Witold|publisher=Napoleon V|year=2016}}</ref>
 
Menjelang akhir Perang Dunia I, semua pasukan yang terlibat dihadapkan dengan masalah mempertahankan momentum serangan. Tank, artileri, atau taktik infiltrasi dapat digunakan untuk menerobos pertahanan musuh, tetapi hampir semua serangan diluncurkan pada tahun 1918 terhenti beberapa hari setelah diluncurkan. Infanteri yang mengikuti tank dengan cepat menjadi lelah dan artileri, persediaan, serta formasi pasukan baru tidak dapat dibawa maju melewati medan perang dengan cukup cepat untuk mempertahankan tekanan pada musuh yang mulai berkumpul kembali.
 
Diakui secara luas bahwa kavaleri berkuda terlalu rentan untuk digunakan di sebagian besar medan perang Eropa, tetapi banyak pasukan terus menggunakannya. [[Infanteri bermotor]] dapat mempertahankan pergerakan yang cepat, tetapi truk mereka membutuhkan jaringan jalan yang bagus atau medan terbuka yang kokoh, seperti padang pasir. Mereka tidak dapat melintasi medan perang yang terhalang oleh kawah, kawat berduri, dan parit. Kendaraan beroda rantai atau berpenggerak semua roda menjadi solusinya.
 
Setelah perang, perkembangan kekuatan mekanis sebagian besar berupa diskursus teoretis untuk beberapa waktu, tetapi banyak negara mulai mempersenjatai kembali pada 1930-an. [[Angkatan Darat Britania Raya|Angkatan Darat Inggris]] telah membentuk [[ Kekuatan Mekanik Eksperimental|Pasukan Mekanis Eksperimental]] pada tahun 1927, tetapi gagal untuk mengejar sasaran pembentukan pasukan itu karena kendala anggaran dan kebutuhan sebelumnya untuk mengatur perbatasan Kerajaan Inggris.
 
Meskipun beberapa pendukung peperangan gesit, seperti [[ JFC Fuller|JFC Fuller]], menganjurkan pembangunan "armada tank", beberapa pemikir militer yang lain, seperti [[Heinz Guderian]] di Jerman, [[ Adna R. Chaffee Jr.|Adna R. Chaffee Jr]] di Amerika Serikat, dan [[Mikhail Tukhachevsky]] di [[Uni Soviet]], mengakui bahwa tank adalah unit yang membutuhkan dukungan dekat dari infanteri dan senjata lain dan menyatakan bahwa lengan pendukung seperti itu perlu mempertahankan kecepatan gerak yang setara dengan tank.
 
Ketika Jerman mempersenjatai kembali pada era 1930-an, mereka melengkapi beberapa unit infantri di [[Divisi (militer)|divisi]] ''[[ Panzer|Panzer]]'' baru mereka dengan ''halftrack'' [[ Sd.Kfz. 251|Sd.Kfz. 251]], yang bisa mengimbangi laju tank di sebagian besar medan. [[Angkatan Darat Prancis|Tentara Prancis]] juga menciptakan divisi "mekanis ringan" (''légère mécanisée'') di mana beberapa unit infantri memiliki pengangkut pasukan beroda rantai. Bersama dengan motorisasi unit infantri dan pendukung lainnya, hal ini memberi kedua pasukan sebuah formasi gabungan yang sangat gesit. Doktrin Jerman menggunakannya untuk mengeksploitasi terobosan dalam serangan ''[[Blitzkrieg]]'', sedangkan Prancis membayangkan mereka digunakan untuk menggeser pasukan cadangan dengan cepat dalam pertempuran defensif.
 
=== Perang Dunia II ===
Baris 47:
 
=== Perang Dingin ===
Di era pascaperang, tahun-tahun awal [[Perang Dingin]], Tentara Soviet dan [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]] mengembangkan peralatan dan doktrin untuk infanteri mekanis. Dengan pengecualian [[ Pasukan Lintas Udara Rusia|formasi lintas udara]], Tentara Merah melakukan mekanisasi pada semua formasi infanterinya. Awalnya, APC beroda, seperti [[ BTR-152|BTR-152]], digunakan, tetapi beberapa di antaranya tidak memiliki perlindungan atap dan karenanya rentan terhadap tembakan artileri. Meski demikian, kenaraan itu masih memberi Angkatan Darat Soviet fleksibilitas strategis yang lebih besar karena wilayah daratan yang luas dan perbatasan panjang Uni Soviet dan sekutunya dalam [[Pakta Warsawa]].
 
Angkatan Darat AS menetapkan konfigurasi dasar APC beroda rantai dengan [[ Pengangkut personel lapis baja M75|M75]] dan [[ Pengangkut personel lapis baja M59|M59]] sebelum mengadopsi [[M113 APC|M113]] yang lebih ringan dan dapat dibawa oleh [[C-130 Hercules|Lockheed C-130 Hercules]] dan pesawat angkut lainnya. Kendaraan itu memberi mobilitas infantri yang sama dengan tank tetapi dengan perlindungan baju besi yang jauh lebih efektif (masih memiliki perlindungan nuklir, biologis, dan kimia).
 
Dalam [[Perang Vietnam]], M113 sering dilengkapi dengan persenjataan tambahan dan digunakan sebagai kendaraan tempur infanteri ''ad hoc''. Operasi awal oleh [[Tentara Republik Vietnam|Angkatan Darat Republik Vietnam]] menggunakan kendaraan tersebut menunjukkan bahwa pasukan jauh lebih efektif ketika mereka berada di dalam kendaraan daripada ketika mereka turun. Doktrin Amerika kemudian menekankan taktik infanteri dalam kendaraan. Amerika akhirnya mengerahkan brigade mekanis dan sepuluh batalion mekanis ke Vietnam.
 
Yang lebih penting untuk pengembangan di masa depan adalah Soviet [[BMP-1]], yang merupakan IFV sejati pertama. Pengenalannya mendorong pengembangan kendaraan serupa di pasukan Barat, seperti [[Kendaraan Penempur Infanteri Marder|Marder]] buatan [[Jerman Barat]] dan [[M2 Bradley]] buatan Amerika. Tidak seperti APC, yang dimaksudkan hanya untuk mengangkut infanteri dari satu tempat ke tempat dalam perlindungan perisai baja, IFV memiliki daya tembak yang kuat yang dapat mendukung infanteri dalam serangan atau pertahanan. Banyak IFV juga dilengkapi dengan porta menembak sehingga infanteri di dalam dapat menembakkan senjata mereka dari dalam, tetapi porta seperti itu pada umumnya tidak berhasil dan telah dibuang dari IFV modern.
 
Organisasi Soviet memunculkan berbagai taktik antara varietas infanteri mekanis yang "ringan" dan "berat". Di Angkatan Darat Soviet, divisi "senapan bermotor" lini pertama dari tahun 1970-an dan seterusnya biasanya memiliki dua resimen yang dilengkapi dengan APC beroda [[BTR-60]] dan satu resimen dengan IFV beroda rantai BMP-1. Resimen "ringan" dimaksudkan untuk melakukan serangan berjalan kaki pada sayap divisi, dan resimen "berat" yang dilengkapi dengan BMP tetap di dalam kendaraan dan mendukung resimen tank dari divisi tersebut pada poros utama gerak maju. Kedua jenis resimen infanteri masih secara resmi disebut sebagai unit "senapan motor".<ref>{{Cite book|title=Inside the Soviet Army|last=Suvorov|first=Viktor|publisher=Book Club Associates|year=1982|page=112|author-link=Viktor Suvorov}}</ref>
 
Garis perkembangan di Angkatan Bersenjata Soviet dari tahun 1980-an adalah penyediaan IFV khusus untuk digunakan oleh [[ Pasukan Lintas Udara Rusia|Pasukan Lintas Udara Rusia]]. Yang pertama adalah [[BMD-1]], yang memiliki daya tembak yang sama dengan [[BMP-1]] tetapi diangkut atau bahkan diterjunkan dari pesawat angkut standar Soviet. Hal tersebut mengubah formasi lintas udara menjadi infanteri mekanis dengan harga yaitu mengurangi kekuatan "bayonet", karena BMD hanya bisa membawa tiga atau paling banyak empat pasukan terjun payung selain awak kendaraan yang beranggotakan tiga orang. Pasukan lintas udara Soviet digunakan dalam peran itu dalam [[Perang Soviet–Afganistan|invasi Soviet ke Afghanistan]] pada 1979.
 
== Era modern ==
[[Berkas:1st BDE 25th ID(L) Irak 2004.jpg|jmpl|Kendaraan Stryker dan infanteri yang diturunkan dari [[ Tim tempur brigade|Tim Tempur Brigade 1]] Angkatan Darat AS di Mosul, Irak 2004.]]
Saat ini, hampir semua unit infanteri dari negara industri dilengkapi dengan beberapa jenis transportasi bermotor. Unit-unit infanteri yang dilengkapi dengan IFV alih-alih kendaraan yang lebih ringan biasanya disebut "infanteri berat", menunjukkan lebih banyak kekuatan tempur tetapi juga kebutuhan transportasi jarak jauh yang lebih mahal. Dalam [[Perang Teluk I|Operasi Desert Shield]], selama fase penumpukan Perang Teluk Pertama, Angkatan Darat AS prihatin dengan kurangnya mobilitas, perlindungan, dan daya tembak yang ditawarkan oleh formasi cepat yang sudah ada (yaitu, udara) dan juga tentang lambatnya penempatan unit lapis baja reguler. Pengalaman itu membuat Angkatan Darat AS membentuk [[ Tim tempur brigade|brigade tempur]] berdasarkan [[Stryker]] beroda IFV.
 
Di Angkatan Darat Inggris, unit "infanteri berat" yang dilengkapi dengan [[ Prajurit Melacak Kendaraan Lapis Baja|Warrior IFV]] digambarkan sebagai "infanteri lapis baja", dan unit dengan [[FV432|Bulldog APC]] sebagai "infanteri mekanis". ketentuan ini semakin meluas, misalnya [[Angkatan Darat Prancis]] memiliki unit "''motorisées''" yang dilengkapi dengan [[VAB]] beroda dan unit "''mécanisées''" (lapis baja) dengan [[AMX-10P]] beroda rantai.
[[Berkas:Mechanized infantry syria.jpg|jmpl|IFV beroda rantai, M2A2 Bradley M2A2 milik [[ Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-30|ABCT Amerika Serikat ke-30]], sedang berpatroli di Suriah Timur, 2019.]]
Persyaratan transportasi dan logistik lainnya telah menyebabkan banyak negara untuk mengadopsi APC beroda ketika stok APC beroda rantai mereka membutuhkan penggantian. Contohnya adalah Angkatan Darat Kanada, yang telah menggunakan IFV beroda [[ LAV III|LAV III]] dalam pertempuran di Afghanistan. Pasukan [[Angkatan Darat Italia|Italia]], [[ Tentara Spanyol|Spanyol]] dan [[ Tentara Swedia|Swedia]] mengadopsi (dan mengekspor) IFV baru beroda rantai buatan dalam negeri. IFV [[Combat Vehicle 90|CV90]] Swedia khususnya telah diadopsi oleh beberapa negara.
 
Tren yang baru-baru ini terlihat pada [[Pasukan Pertahanan Israel|Angkatan Pertahanan Israel]] dan [[Angkatan Bersenjata Rusia|Angkatan Bersenjata Federasi Rusia]] adalah pengembangan dan pengenalan APC yang sangat terlindungi dengan baik (HAPC), seperti [[ IDF Achzarit|Achzarit IDF]], yang dikonversi dari [[Tank|tank tempur utama]] yang sudah usang (seperti [[T-54/55|T-55]] Soviet). Kendaraan seperti itu biasanya efektif dalam memenuhi tujuannya, yaitu memiliki perlindungan perisai yang baik, tetapi kurang tepat guna dan kekurangan ruang sehingga IFV tidak bisa membawa banyak persenjataan selain regu infantri yang diangkut. Di Angkatan Darat Rusia, kendaraan seperti itu diperkenalkan untuk pertempuran di daerah perkotaan, di mana risiko serangan dari senjata antitank infanteri jarak pendek, seperti [[RPG-7]], sangat tinggi. Pertimbangan ini dibuat setelah tank dan unit infanteri bermotor Rusia menderita kerugian besar melawan pasukan Chechen di [[Grozny]] selama [[Perang Chechnya I|Perang Chechnya Pertama]] pada 1995.
 
Banyak APC dan IFV yang sedang dikembangkan saat ini ditujukan untuk pengerahan cepat dengan pesawat. Teknologi baru yang menjanjikan pengurangan berat, seperti penggerak listrik, dapat diterapkan. Namun, menghadapi ancaman serupa di [[ Sejarah Irak (2003–2011)|Irak pascainvasi]] dengan hal yang mendorong Rusia untuk mengkonversi tank menjadi APC, pasukan pendudukan merasa perlu untuk menerapkan perisai baja tambahan untuk APC dan IFV yang telah ada sehingga menambah ukuran dan bobot kendaraan keseluruhan. Beberapa desain kendaraan terbaru (seperti [[Puma (IFV)|Puma]] Jerman) yang ringan dan dapat diangkut melalui udara kemudian dapat dipasangi dengan perlindungan tambahan di medan tempur sehingga memastikan fleksibilitas strategis dan kemampuan bertahan.
 
== Operasi senjata gabungan ==
Secara umum diterima bahwa jenis sistem senjata tunggal sangat kurang efektif tanpa dukungan dari tim gabungan senjata lengkap; gagasan pra-Perang Dunia II tentang "armada tank" telah terbukti sama buruknya dengan gagasan Perang Dunia I tentang serangan infanteri yang tidak didukung. Meskipun formasi lapis baja banyak negara memasukkan komponen infanteri mekanis [[ Organik (militer)|organik]] pada awal Perang Dunia II, proporsi infantri mekanis dalam formasi gabungan seperti itu meningkat oleh sebagian besar negara seiring berjalannya perang.
 
Pelajaran itu dipelajari kembali, pertama oleh Angkatan Darat Pakistan dalam Perang 1965 dengan India, di mana negara itu menerjunkan dua jenis divisi lapis baja yang berbeda: satu yang hampir secara eksklusif berupa pasukan lapis baja (Divisi ke-1), sementara yang lain komposisi infanterinya lebih seimbang (Divisi ke-6). Divisi ke-6 menunjukkan dirinya jauh lebih mampu bertempur daripada Divisi ke-1.
 
Setelah mencapai keberhasilan spektakuler dalam ofensif dengan formasi tank-berat selama Perang [[Perang Enam Hari|Enam Hari]], [[Pasukan Pertahanan Israel]] dalam Perang [[Perang Yom Kippur|Yom Kippur]] tahun 1973 menemukan bahwa sebuah doktrin yang mengandalkan terutama pada tank dan pesawat terbang terbukti tidak memadai. Sebagai solusi darurat, pasukan terjun payung dilengkapi dengan transportasi bermotor dan digunakan sebagai infanteri mekanis dalam koordinasi dengan pasukan lapis baja.
 
== Infanteri mekanis dalam TNI ==
Baris 83:
Beberapa satuan di luar [[Jawa]] juga mulai dilengkapi dengan ranpur [[Pindad APS-3 ANOA|Anoa]] untuk menunjang tugas pokoknya, seperti [[Batalyon Infanteri 113|Yonif Mekanis 113/Jaya Sakti]] di [[Kodam Iskandar Muda]], [[Yonif 134|Yonif Raider Khussus 134/Tombak Sakti]] di [[Kodam I/Bukit Barisan]] dan [[Batalyon Infanteri 744|Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti]] di [[Kodam IX/Udayana]]. Walaupun dalam pelaksanaannya belum terdukung sepenuhnya, [[TNI Angkatan Darat]] berupaya memenuhi kuota jumlah kendaraan tempurnya agar sesuai TOP (Tabel Organisasi dan Perlengkapan). Selain itu, [[TNI Angkatan Darat]] berencana membentuk tiga Batalyon Infanteri Mekanis lagi di tiga komando daerah militer ([[Kodam]]) untuk menghadapi ancaman sesuai perkembangan lingkungan strategis global yang makin dinamis dan beragam. Pembentukan tiga Batalyon Infanteri Mekanis merupakan bagian dari penataan organisasi Angkatan Darat menghadapi tuntutan dan kebutuhan organisasi, agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas.
 
===Pembentukan===
==== Batalyon Infanteri Mekanis di TNI AD ====
Pemrakarsa pembentukan Batalyon Infanteri Mekanis pertama kali di Indonesia dan di usulkan oleh Kolonel Inf (Purn.) Imannuel Ginting. Dan yang menjadi Batalyon Infanteri Mekanis Pertama yaitu [[Batalyon Infanteri Mekanis 201|Yonif Mekanis 201/Jaya Yudha]]. Dengan diperkuat Panser Anoa buatan PT Pindad.
 
Diresmikan oleh [[Kasad]] [[George Toisutta|Jenderal TNI George Toisutta]] pada tanggal 16 Februari 2010.
 
==== Batalyon Infanteri Mekanis di TNI AD ====
{| class="wikitable sortable"
|-
Baris 125 ⟶ 130:
* Dunstan, Simon. ''Vietnam Tracks: Armor In Battle 1945–1975''. 1982 edition, Osprey Publishing; {{ISBN|0-89141-171-2}}.
* Starry, Donn A., General. ''Armored Combat In Vietnam''. 1980, Arno Press Inc. {{ISBN|0-672-52673-5}}.
{{militer-stub}}
 
[[Kategori:Infanteri]]
[[Kategori:Peperangan lapis bajaMiliter]]
[[Kategori:Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]