Humanisme sekuler: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{humanisme}} Filsafat atau pendirian hidup '''humanisme sekuler''' (secara alternatif dikenal oleh beberapa pengikutnya sebagai '''Humanisme''', secara spesifik d...' |
→Konsep: Kesalahan pengertian definisi Humanis yang menganggap diri mereka sebagai Tuhan. Karena tidak ada konsep hirarki ketuhanan dalam Humanisme sekuler. Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{humanisme}}
Humanisme sekuler memandang bahwa manusia dapat beretika dan bermoral tanpa agama atau [[dewa]]. Namun, humanisme sekular tidak membuat asumsi mengenai apakah manusia itu pada dasarnya baik atau jahat, dan juga tidak menyatakan bahwa manusia itu memiliki derajat yang lebih tinggi di alam. Cara pandang kehidupan dari sudut pandang humanis justru menegaskan tanggung jawab khusus yang dihadapi oleh kemanusiaan dan dampak etika dari keputusan manusia. Konsep dasar humanisme sekuler didasarkan pada cara pandang bahwa ideologi (baik itu agama maupun politik) harus ditelisik secara saksama dan tidak sekadar diterima ataupun ditolak berdasarkan iman. Selain itu, unsur penting dalam humanisme sekuler adalah upaya untuk terus menerus mencari kebenaran, khususnya dengan menggunakan [[sains]] dan [[filsafat]]. Banyak penganut humanisme sekuler yang mendasarkan moral mereka dari filsafat [[utilitarianisme]], [[naturalisme etis]], atau [[etika evolusioner]], walaupun ada pula yang menolak [[pemisahan adalah-seharusnya]] dan menganjurkan [[sains moralitas]].
[[International Humanist and Ethical Union]] (IHEU) merupakan
==
Humanisme sekuler menetapkan peran manusia sebagai pengasuh diri mereka dan lingkungannya. Dalam konteks ini, segala hal adalah hak dan tanggung jawab manusia. Kebebasan individu berlaku secara mutlak selama tidak merugikan orang lain. Dalam permasalahan [[moral]], agama tidak dilibatkan sama sekali. Pihak yang terlibat dalam segala urusan [[kehidupan]] hanyalah diri mereka sendiri. Humanisme sekuler tidak menerima suatu Tuhan, dewa, atau kepercayaan supranatural lainnya memiliki otoritas untuk mengurusi kehidupan manusia; karena yang utama bagi Humanis adalah pengetahuan ilmiah yang memiliki fakta nyata sebagai dasar yang lebih kuat agar bisa mencakup semua golongan manusia. Ini relatif lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan kepercayaan sebagian golongan sebagai otoritas semua golongan lainnya.
== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}
Baris 17 ⟶ 20:
* Toumey, Christopher P. "Evolution and secular humanism," ''Journal of the American Academy of Religion,'' Summer 1993, Vol. 61 Issue 2, pp. 275–301, focused on fundamentalist attacks
=== Sumber primer ===
* Adler, Felix. ''An Ethical Philosophy of Life'' (1918).
* Ericson, Edward L. ''The Humanist Way: An introduction to ethical humanist religion'' (1988).
Baris 28 ⟶ 31:
{{DEFAULTSORT:Humanisme Sekuler}}
[[Kategori:
[[Kategori:Agnostisisme]]
[[Kategori:Ateisme]]
|