Kapal jung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Verosaurus (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Verosaurus (bicara | kontrib) |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 79:
Lokasi produksi utama jong terutama di 2 tempat di sekitar Jawa. Tempat itu adalah di pantai utara Jawa, di sekitar Cirebon dan Rembang–Demak (di selat Muria yang memisahkan gunung Muria dengan pulau Jawa), dan juga di pesisir Kalimantan, terutama di Banjarmasin dan pulau-pulau sekitarnya; dibuat oleh orang Jawa. Tempat ini sama-sama memiliki hutan jati, tetapi galangan kapal di [[Kalimantan]] tetap mendatangkan kayu jati dari Jawa, sedangkan Kalimantan sendiri menjadi pemasok kayu ulin.<ref name=":202" />{{rp|132}}<ref name=":6" />{{rp|272}}<ref>{{Cite book|last=Tarling|first=Nicholas|year=1992|title=The Cambridge History of Southeast Asia: Volume One, From Early Times to c.1800|publisher=Cambridge University Press|isbn=0521355052}}</ref>{{rp|377}} Orang-orang Mon di [[Pegu]] (sekarang Bago) juga memproduksi jong dengan menggunakan kayu jati [[Burma]].<ref name=":0" />{{Rp|42, 282}}
Meskipun pada abad ke-16 orang Melayu di Malaka memiliki jong, jong-jong itu tidak dibangun oleh orang Melayu atau oleh [[Kesultanan Melaka|Kesultanan Malaka]]. Malaka hanya memproduksi kapal kecil, bukan kapal besar. Industri pembuatan kapal besar tidak ada di Malaka — industri mereka tidak mampu memproduksi kapal laut dalam; hanya perahu kecil, ringan, dan dapat berlayar cepat. Orang-orang Malaka membeli kapal besar (jong) dari daerah lain di
== Catatan ==
|