Bendokaton Kidul, Tayu, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
memberikan data secara lengkap dengan menambahkan sejarah desa dan profil desa bendokaton kidul
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Merapikan artikel
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{desa
'''Sejarah dan Budaya Desa Bendokaton Kidul Kecamatan Tayu Kabupaten Pati'''
|foto=|peta =
|nama =Bendokaton Kidul
|provinsi =Jawa Tengah
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Pati
|kecamatan =Tayu
|kode pos =59155
|nama pemimpin =Titik Wahyuni S.Pd
|luas =134.700 km²<ref name="mono">Data diambil dari data Monografi bulan Mei 2017di Kantor Kepala Desa Bendokaton Kidul</ref>
|penduduk =17481.748 jiwa<ref name="mono"/>
|kepadatan =53377 jiwa/kkkm²<ref name="mono"/>
}}
'''[[Bendokaton kidul Tayu Pati|Bendokaton]] Kidul''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Tayu, Pati|Tayu]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
== Geografi ==
Salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tayu yaitu bernama Desa Bendokaton Kidul. Batas wilayah Desa Bendokaton Kidul sebelah utara berbatasan dengan desa Purwokerto, sebelah timur berbatasan dengan desa Kedungbang, sebelah selatan berbatasan dengan desa Jembulwunut Kecamatan Gunungwungkal dan sebelah barat berbatasan dengan desa Ngablak Kecamatan Cluwak. Desa Bendokaton Kidul dikenal dengan desa yang letaknya paling ujung di Kecamatan Tayu. Luas tanah Desa Bendokaton Kidul yaitu 134.700 km<sup>2</sup> yang terdiri atas sawah, karas, tegalan, kuburan, sungai, tanah negara dan rumah warga. Biasanya tegalan ditanami dengan jagung, kacang, tela, pohon rambutan, pohon durian dan pohon matoa. Sedangkan sawah ditanami dengan padi, Jagung, Ketela, Tebu, Kacang-kacangan.
 
Biasanya tegalan ditanami dengan jagung, kacang, ketela, pohon rambutan, pohon durian dan pohon matoa. Sedangkan sawah ditanami dengan padi, jagung, ketela, tebu, kacang-kacangan.
Jumlah penduduk keseluruhannya yaitu 1.748 jiwa dengan 533 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk laki-laki 877 jiwa dan jumlah penduduk perempuan ada 871 jiwa. Desa Bendokaton Kidul terdiri dari 3 RW dan 13 RT yang mana RW 1 bernama dukuh Mbak Leber terdiri dari 4 RT, kemudian RW 2 bernama dukuh Kalicili yang terdiri dari 5 RT dan RW 3 bernama dukuh Ngrambutan yang terdiri dari 4 RT. Mayoritas penduduk dari Desa Bendokaton Kidul bekerja sebagai buruh tani.
 
== Demografi ==
            Awal mula berdirinya desa Bendokaton Kidul sendiri menurut berbagai narasumber yaitu diawali dengan adanya dua tokoh kakak beradik yang bernama Singoyudo dan Singojoyo. Asal dari kakak-beradik ini merupakan anak dari kepala desa atau petinggi Bangkol. Agar tidak terjadi saling iri, kedua kakak-beradik ini mendapat dua bagian wilayah kekuasaan yang berbeda yaitu Singoyudo di bagian selatan sungai dan Singojoyo berkuasa di bagian wilayah utara sungai. Di tengah sungai yang membatasi wilayah kedua kakak beradik tersebut terdapat sebuah pohon Bendo yang besar, yang bentuknya seperti pohon karet. Konon pohon tersebut terkadang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Letak dari pohon tersebut terdapat di bagian selatan sungai yang kemudian dinamakan dengan nama desa Bendokaton Kidul dibawah kekuasaan wilayah Singojoyo. Sedangkan Singoyudo memberikan daerah kekuasaannya dengan nama desa Purwokerto yang memiliki dukuh bernama Bendokaton. Dukuh Bendokaton tidak lain merupakan perbedaan dari Bendokaton Kidul yang asalnya berada di utara atau dalam bahasa Jawanya yaitu ''Lor''.
Jumlah penduduk keseluruhannya yaitu 1.748 jiwa dengan 533 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk laki-laki 877 jiwa dan jumlah penduduk perempuan ada 871 jiwa. Desa Bendokaton Kidul terdiri dari 3 RW dan 13 RT yang mana RW 1 bernama dukuh Mbak Leber terdiri dari 4 RT, kemudian RW 2 bernama dukuh Kalicili yang terdiri dari 5 RT dan RW 3 bernama dukuh Ngrambutan yang terdiri dari 4 RT. Mayoritas penduduk dari Desa Bendokaton Kidul bekerja sebagai buruh tani.
Mayoritas penduduk dari Desa Bendokaton Kidul bekerja sebagai buruh tani.
 
== Tradisi dan budaya ==
            Singojoyo adalah seorang petualang dan pengembara yang kemudian bertemu dengan tokoh muda yang dapat dipercaya. Ia bernama Rono Astro. Karena ia adalah orang yang dapat dipercaya oleh Singojoyo, maka Rono Astro diangkat dan dijadikan petinggi pertama di desa Bendokaton Kidul. Istilah petinggi merupakan istilah dari Kepala Desa yang digunakan pada zaman dahulu, meskipun sampai sekarang istilah petinggi masih sering digunakan oleh masyarakat sekitar desa Bendokaton Kidul untuk menyebut ibu atau bapak kepala desa.
 
=== Sedekah Bumi & Ancak ===
            Pemerintahan Rono Astro sudah ada sejak sebelum tahun 1945. Para perangkat pada saat itu disebut dengan petinggi, carik, tuwowo, mudin, bayan dan petengan. Rono Astro sendiri memiliki seorang kakak yang bernama Tirto Wijoyo, ia memiliki anak yang bernama Soetomo. Kemudian petinggi selanjutnya yaitu diserahkan kepada Soetomo setelah Rono Astro yang kemudian beliau mengikuti pemilihan Kepala Desa dan terpilih. Pemerintahan Sutomo dimulai pada tahun 1945-1988. Di sisi lain masyarakat desa Bendokaton Kidul juga senang dengan pemerintahan Sutomo karena beliau dikenal dengan sifatnya yang merakyat.
Sedekah Bumi merupakan kebudayaan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan hukumnya wajib bagi para penduduk desa untuk merayakannya. Sedekah Bumi merupakan tradisi dan peringatan mengenai syukuran akan hasil bumi setiap satu tahun sekali. Bagi penduduk, bumi yang selama ini telah digunakan sebagai hal apapun wajib di ''selameti'' dan di syukuri dengan mengadakan perayaan yang diesebut dengan Sedekah Bumi.
 
Setiap tahun sekali Sedekah Bumi pasti selalu dilaksanakan dan tidak pernah ditinggal. Menurut kepercayaan jika Sedekah Bumi tidak dilaksanakan akan terjadi sebuah bencana yang melanda desa. Sedekah Bumi dilakukan setiap hari Sabtu pon di bulan apit secara Islam, harus pada hari itu dan tidak bisa diganti. Menurut beberapa sumber hari Sabtu pon dipilih sesuai dengan hari lahirnya desa Bendokaton Kidul. Pernah pada beberapa tahun yang lalu, diganti hari karena mengikuti kehendak ketoprak yang bisa bermain di selain hari sabtu lalu terjadilah kerusuhan. Maka dari itu, karena sudah tersugesti akan kepercayaan bahwa Sedekah Bumi harus dilakukan pada hari Sabtu pon penduduk desa tidak berani lagi untuk mengganti hari untuk menghindari kerusuhan. Selain karena Sabtu pon hari baik, mantan kepala desa Sutomo menjelaskan secara logika bahwa hari Sabtu merupakan malam Minggu dimana para anak sekolah libur pada hari besoknya.
            Setelah pemerintahan Sutomo selesai, kemudian diajukan anak dari Sutomo yang bernama Waluyo Utomo untuk diikutkan pemilihan kepala desa yang baru. Waluyo Utomo sendiri sebelumnya bekerja sebagai PNS di dinas transmigrasi. Beberapa tandingan pun kalah dan Waluyo Utomo anak dari Sutomo terpilih menjadi kepala desa selanjutnya dengan periode 1988-2008. Setelah periode Waluyo Utomo selesai, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan kepala desa yang mana istri dari Waluyo Utomo yang bernama Titik Wahyuni yang maju menjadi kepala desa dan memenangkan pemilihan kepala desa. Periode Titik Wahyuni dimulai dari tahun 2008-2019.
 
Setiap diadakannya Sedekah Bumi setiap RW akan membuat Ancak. Ancak adalah sebuah persuguhan yang dibentuk serupa dengan miniatur rumah. Biasanya Ancak diisi dengan jajanan yang berasal dari hasil bumi seperti apem, tela, nogosari, dan lainnya.
            Kebijakan petinggi desa Bendokaton Kidul dalam pembagian upah kepada para perangkat desa yaitu dengan penghasilan dari tanah ''bengok'' yang merupakan tanah milik desa. Pengelolaan dari tanah ''bengkok'' sendiri diserahkan kepada para penduduk desa Bendokaton Kidul sebagai penggarap. Dari sejumlah tanah tersebut tidak dipersewakan namun petinggi mempergunakan para penduduk desa untuk mengolah tanah ''bengkok'' tersebut. Jadi tanah tersebut dapat dibagi-bagikan dan dikerjakan oleh penduduk desa sendiri dengan sistem garap. Sehingga dapat menyerap tenaga kerja dari penduduk desa sendiri sebagai buruh tani yang sebelumnya memburuh tani di desa lain dan kemudian menetap di desa sendiri.
 
Biasanya saat Sedekah Bumi, mengundang Ketoprak untuk puncak acara dan tontonan para warga di malam hari.
            Ketiga nama dukuh yang berbeda di setiap RW-nya juga memiliki cerita sendiri. Namun sayangnya terjadi beberapa versi dalam asal muasal penamaan ketiga dukuh di desa Bendokaton Kidul.<ref>wawancara dengan sesepuh dan perangkat desa setempat</ref>{{desa
 
|nama =Bendokaton Kidul
Acara Sedekah Bumi pada siang harinya diisi dengan arak-arakan Ancak, Barongan, Drumband, Rebana, dan sebagainya. Setiap RW selalu menyediakan dan mengeluarkan berbagai hiburan untuk arak-arakan tersebut Arak-arakan dilakukan mengelilingi desa Bendokaton Kidul. Banyak masyarakat desa yang antusias pada acara Sedekah Bumi, bahkan masyarakat desa lain ikut serta meramaikan acara dan datang berbondong-bondong untuk melihat acara Sedekah Bumi.
|foto=|peta =
 
|provinsi =Jawa Tengah
=== Wayang Wong ===
|nama dati2 =Pati
Wayang Wong (Orang) merupakan kesenian drama panggung klasik yang diiringi dengan gending gamelan. Namun karena semakin majunya zaman kemudian adanya pembaruan iringan lagu diganti menggunakan kaset.
|dati2 =Kabupaten
 
|kecamatan =Tayu
=== Barongan ===
|nama pemimpin =Titik Wahyuni S.Pd
Barongan merupakan kesenian yang mirip dengan reog yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Barongan merupakan topeng kayu yang dibuat dengan kayu Lo yang dipermainkan pada saat Sedekah Bumi dan memiliki pakaiannya sendiri. Penampilan Barongan juga menggunakan iringan lagu. Tapi untuk membuat mainan Barongan, pembuatannya hanya menggunakan kayu randu yang banyak diminati oleh para anak-anak bahkan orang tua. Biasanya mainan Barongan dijual saat Sedekah Bumi yang bertujuan untuk meramaikan arak-arakan.
|kode pos =59155
 
|luas =134,700 km²
Barongan biasanya ditanggap dalam semalam, dalam pertunjukannya terkadang Lakon dari Barongan mengalami kesurupan. Lakon Barongan biasanaya menyenangkan ratu yang bernama Panji Asmoro Bangun yang merupakan pasangan dari Klenting Kuning Condro Kirono yang kemudian digandrung oleh Ratu Sabrang namun ditolak. Lalu terjadilah peperangan.
|penduduk =1748 jiwa
 
|kepadatan =533 jiwa/kk
=== Rebana Klasik ===
}}
Rebana Klasik merupakan kesenian yang mirip seperti qosidahan tapi berpakaian seperti busana pemain terbangan. Salah satu tokoh Rebana Klasik di Desa Bendokaton Kidul adalah bapak Warno warga dukuh Kalicili. Beliau bermain Rebana Klasik sejak umur 20 tahun di Desa Bednokaton Kidul. Pemain dari alat musik Rebana Klasik ada 23 orang, pembagiannya yaitu 6 orang memegang terbangan dan 1 orang memegang bedug. Alat Rebana Klasik terdiri dari terbang, teplak, gedug, cikcer dan mike. Mulai pembentukan kelompok Rebana Klasik di desa Bendokaton Kidul pada tahun 1967-an.
'''[[Bendokaton kidul Tayu Pati|Bendokaton]] Kidul''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Tayu, Pati|Tayu]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
 
=== Wiwit ===
Tradisi lainnya yaitu Wiwit. Wiwit adalah sebuah tradisi jika akan panen padi atau hasil panen harus di''wiwiti'' atau diadakan bancaan. Biasanya Wiwit dilakukan disaat awal permulaan mau panen. Contohnya saat paginya panen, malam harinya ''bancaan'' ayam.
 
=== Pancen ===
Pancen merupakan sebuah kepercayaan beberapa masyarakat di desa Bendokaton Kidul. Pancen merupakan ritual atau tradisi memeberi doa kepada leluhur yang sudah meninggal dunia. Memberikan kesenangannya saat masih hidup seperti contoh makanan yang disenangi lalu diletakan di pojok rumah. Istilahnya menghormati leluhur yang telah tiada. Tradisi ini merupakan peninggalan kebudayaan para leluhur zaman dahulu.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
[[bendokaton kidul]]{{Tayu, Pati}}
 
{{Authority control}}
 
[[bendokaton kidul]]{{Tayu, Pati}}
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}