Monumen Pembebasan Irian Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Menghapus Irian_Barat_Statue.JPG karena telah dihapus dari Commons oleh Infrogmation; alasan: per c:Commons:Deletion requests/File:Irian Barat Statue.JPG.
 
(40 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sedang ditulis}}
{{Infobox Historic Site
| name = Monumen Pembebasan Irian Barat
| image = Surroundings of the File:West Irian Liberation Monument at Lapangan Banteng.jpg
| location = [[Sawah Besar]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|-6.170298|106.834925|display=inline,title}}
| built = 1963
| sculptor = [[Edhi Sunarso]]
| architect = {{unbulleted list|[[Friedrich Silaban]]|[[Henk Ngantung]]}}
|image_size=200px|caption=Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng.}}
}}
'''Monumen Pembebasan Irian Barat''' adalah [[monumen]] yang dibangun untuk mengenang para pejuang [[Operasi Trikora|Trikora]] dan masyarakat [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian Barat]] yang memilih menjadi bagian dari [[Indonesia|Republik Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://jakarta-tourism.go.id/visit/news/2018/02/patung-pembebasan-irian-barat|title=Patung Pembebasan Irian Barat|last=|first=|date=|website=jakarta-tourism.go.id|language=|access-date=16 Januari 2020}}</ref> Monumen ini berada di tengah-tengah [[Lapangan Banteng]] dan tingginya mencapai 35 meter.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=XQpIAwAAQBAJ&pg=PA64&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Behind the Postcolonial: Architecture, Urban Space and Political Cultures in Indonesia|last=Kusno|first=Abidin|date=2014|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-36509-6|location=New York|pages=64|language=en|url-status=live}}</ref> Bentuk monumen berupa [[patung]] yang terbuat dari [[perunggu]],. pembuatannyaPatung dilakukanitu dibuat oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan [[Edhi Sunarso]].<ref name=":0" /> [[Arsitektur]] monumen ini dirancang oleh [[Friedrich Silaban]] dan [[Henk Ngantung]].<ref name=":1" /> Peresmian monumen ini dilakukan oleh [[Soekarno|Presiden Soekarno]] pada 17 Agustus 1963.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 2017, Lapangan Banteng direvitalisasi oleh Dinas Kehutanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Proyek ini menonjolkan Monumen Pembebasan Irian Barat yang sebelumnya tertutup pepohonan.<ref name=":4" /> Pengerjaannya memakan waktu kurang lebih satu tahun. Peresmian dilakukan oleh gubernur [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] [[Anies Baswedan]] pada 25 Juli 2018.<ref name=":5" />
'''Monumen Pembebasan Irian Barat''' adalah [[monumen]] yang dibangun untuk mengenang para pejuang [[Operasi Trikora|Trikora]] dan masyarakat [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian Barat]] yang memilih menjadi bagian dari [[Indonesia|Republik Indonesia]].<ref>{{Cite web|url=http://jakarta-tourism.go.id/visit/news/2018/02/patung-pembebasan-irian-barat|title=Patung Pembebasan Irian Barat|last=|first=|date=|website=jakarta-tourism.go.id|language=|access-date=16 Januari 2020}}</ref> Monumen ini berada di tengah-tengah [[Lapangan Banteng]] dan tingginya mencapai 35 meter.<ref name=":0" /><ref name=":2">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=XQpIAwAAQBAJ&pg=PA64&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Behind the Postcolonial: Architecture, Urban Space and Political Cultures in Indonesia|last=Kusno|first=Abidin|date=2014|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-36509-6|location=New York|pages=64|language=en|url-status=live}}</ref> Bentuk monumen berupa [[patung]] yang terbuat dari [[perunggu]], pembuatannya dilakukan oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan [[Edhi Sunarso]].<ref name=":0" /> [[Arsitektur]] monumen dirancang oleh [[Friedrich Silaban]].<ref name=":1" /> Peresmian monumen dilakukan oleh [[Soekarno|Presiden Soekarno]] pada 17 Agustus 1963.<ref name=":0" />
 
== Deskripsi ==
Monumen Pembebasan Irian Barat terletak di tengah-tengah [[Lapangan Banteng]], tingginya mencapai 35 meter.<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Patung iniPatungnya terbuat dari perunggu, pembuatannyadan dilakukandikerjakan oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan [[Edhi Sunarso]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/3580/pembebasan-irian-jaya-monumen|title=Pembebasan Irian Jaya, Monumen {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|last=|first=|date=|website=jakarta.go.id|language=|access-date=17 Januari 2020}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> IaEdhi juga dikenal sebagai pencipta [[Monumen Selamat Datang]] di [[Bundaran Hotel Indonesia]] dan [[Patung Dirgantara]], atauyang lebih dikenal dengan sebutansebagai Tugu Pancoran.<ref>{{Cite web|url=https://travel.kompas.com/read/2019/05/05/190300127/tahukah-anda-dulu-lapangan-banteng-bernama-lapangan-singa-|title=Tahukah Anda? Dulu Lapangan Banteng Bernama Lapangan Singa?|last=Puspita|first=Sherly|date=5 Mei 2019|website=kompas.com|access-date=17 Januari 2020}}</ref>
[[Berkas:Irian Barat Statue.JPG|kiri|jmpl|240x240px|Penampakan patung dari Monumen Pembebasan Irian Barat.]]
Monumen Pembebasan Irian Barat terletak di tengah-tengah Lapangan Banteng, tingginya mencapai 35 meter.<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Patung ini terbuat dari perunggu, pembuatannya dilakukan oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan Edhi Sunarso.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jakarta.go.id/artikel/konten/3580/pembebasan-irian-jaya-monumen|title=Pembebasan Irian Jaya, Monumen {{!}} Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta|last=|first=|date=|website=jakarta.go.id|language=|access-date=17 Januari 2020}}</ref> Ia juga pencipta [[Monumen Selamat Datang]] di [[Bundaran Hotel Indonesia]] dan [[Patung Dirgantara]] atau lebih dikenal dengan sebutan Tugu Pancoran.<ref>{{Cite web|url=https://travel.kompas.com/read/2019/05/05/190300127/tahukah-anda-dulu-lapangan-banteng-bernama-lapangan-singa-|title=Tahukah Anda? Dulu Lapangan Banteng Bernama Lapangan Singa?|last=Puspita|first=Sherly|date=5 Mei 2019|website=kompas.com|access-date=17 Januari 2020}}</ref>
 
Figur patung terlihat sebagai seorang lelaki bertelanjang dada berdiri agak condong ke belakang, kedua kaki merentang, dan tangan terentang ke atas memutuskan rantai. Komposisi statis (figur ini membentuk huruf X yang seimbang) digoyang oleh rantai yang putus.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=4rxW1J7M9T4C&pg=PA65&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false|title=Seri Buku TEMPO: Bapak Bangsa Sukarno|last=|first=|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|year=2010|isbn=978-979-9102-66-9|location=|pages=65|url-status=live}}</ref> Mulutnya terbuka lebar seolah-olah meneriakkan kata ''merdeka''.<ref name=":3">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=uDmUDwAAQBAJ&pg=PA219&lpg=PA219&dq=monumen+pembebasan+irian+barat&source=bl&ots=80-b7RAjNP&sig=ACfU3U3f0zzi2e0kiWgbi55q68lYa0eHYA&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi9_OLgqpHnAhVIeH0KHaIlCLA4UBDoATACegQIBRAB#v=onepage&q=monumen%20pembebasan%20irian%20barat&f=false|title=Dari Lorong-lorong Istana Presiden: Menyimak Rupa Budaya Rumah Bangsa|last=T|first=Agus Dermawan|date=2019|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-109-9|location=Jakarta|pages=220|url-status=live}}</ref> Monumen ini menggambarkan seseorang yang berhasil melepaskan belenggu penjajahankolonialisme [[Belanda]].<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
Monumen ini didirikan untuk memperingati kembalinya [[Papua (wilayah Indonesia)|Irian Barat]] ke dalam wilayah Indonesia pada 1962, yang sebelumnya diklaim oleh [[Belanda]]. Irian Barat, yang kala itu dinamai Nederlands-Nieuw Guinea, telah menjadi jajahan Belanda sejak tahun 1828. Walaupun Indonesia telah merdeka pada tahun 1945. Namun, Belanda baru mengakui kedaulatan Indonesiakedaulatannya pada tahun 1949. Anehnya, dalam pengakuan kedaulatan itu, Belanda tidak juga melepaskan Irian Barat.<ref name=":3" />
 
[[Soekarno]] terus mengusahakan agar Irian Barat kembali ke Indonesia. Sampai akhirnya ia "marah" dan mengamanatkan [[Operasi Trikora|Tri Komando Rakyat]] (Trikora) pada 19 Desember 1961. Isinya, Irian Barat harus direbut. Konfrontasi militer Indonesia versus Belanda pun berlangsung. Pasukan Indonesia yang dinamai Satuan Komando Mandala dipimpin oleh [[Soeharto]]. Perjuangan ini berhasil dan bendera [[Bendera Indonesia|Merah Putih]] berkibar di Irian Barat pada 31 Desember 1962.<ref name=":3" />
 
Pembuatan monumen memakan waktu satu tahun, kemudian diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Soekarno. PerawatanSaat ini, perawatan monumen dilakukan oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta.<ref name=":0" />
 
== Desain ==
 
=== Sketsa ===
Ide pembuatan monumen berasal dari [[Soekarno]], yang pada hari kemerdekaan 17 Agustus 1962 diadakan demonstrasi menuntut pembebasan Irian didepan [[Istana Negara (Jakarta)|Istana Negara]]. Tokoh pejuang [[Johannes Abraham Dimara]] mengenakan rantai kemudian dipotong sebelum menyampaikan orasinya.<ref name="Tempo 2021">{{cite web|last=Andryanto|first=S. D.|date=20 Oktober 2021|title=Soekarno Mengagumi JA Dimara Asal Papua, Ide Patung Pembebasan Irian Barat|url=https://nasional.tempo.co/amp/1519319/soekarno-mengagumi-ja-dimara-asal-papua-ide-patung-pembebasan-irian-barat|website=Tempo.co|language=id|access-date=16 Januari 2022}}</ref>
Ide pembuatan monumen berasal dari Soekarno, yang kemudian diterjemahkan oleh [[Henk Ngantung]] dalam sebuah [[Sketsa (gambar)|sketsa]].<ref name=":0" /> Henk Ngantung adalah seorang pelukis dan [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur Jakarta]] pada tahun 1964-1965. Ia bercerita, awalnya, ia yang diminta untuk mendesain patung tersebut. Namun, Soekarno terus mengoreksinya. Akhirnya, karena ketidaksabarannya, Soekarno sendiri yang menggambar desain tersebut. Oleh Henk, gambar dari Soekarno diserahkan kepada [[Edhi Sunarso]] untuk dijadikan patokan dalam membuat patung.<ref name=":3" />
 
Sukarno terinspirasi momen tersebut dan menginginkan sebuah monumen dibuat,<ref name="Tempo 2021" /> ia kemudian meminta [[Henk Ngantung]] untuk membuat sketsa patungnya.<ref name=":3" /> Henk Ngantung adalah seorang pelukis dan gubernur DKI Jakarta pada tahun 1964–1965. Saat mendesain patung, Henk terus menerima koreksi dari Soekarno. Akhirnya, karena ketidaksabarannya, Soekarno menggambar sendiri desain tersebut. Desain Soekarno akhirnya dijadikan sebagai patokan dalam membuat patung.<ref name=":3" />
 
=== Patung ===
PembuatanTeam patungPematung dilakukanKeluarga olehArea Yogyakarta dibawah pimpinan [[Edhi Sunarso]] mengerjakan pembuatan patung dalam proyek bersamamonumen timnyaini.<ref name=":0" /> PengerjaanMereka patungmengerjakan model, proyeksi skala garis, dan pengecoran perunggu di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]. MulaiUntuk darimempermudah pembuatan modelpemasangannya, proyeksi skala garis,patung dan pengecoran perunggu. Pemasangan patungtersebut dibagi dalam beberapa bagian dengan berat masing-masing sekitar 100 kilogram. Pemasangannya dilakukan dengan menggunakan alatAlat takel yang hanya memiliki (kemampuan angkat setinggi enam6 meter) digunakan dalam pemasangan patung.<ref name=":1" />
 
=== Arsitektur ===
[[Friedrich SilabanArsitektur]] ditugaskanmonumen sebagaidikerjakan oleh [[arsitekFriedrich Silaban]], perancangia monumenditugaskan langsung oleh Soekarno. Ia membuat dua varian rancangan [[arsitektur]]untuk proyek monumen ini. SatuRancangan rancangannyapertama menggunakan ''ramp,'' sedangkan varianyang satu lainnyalagi menggunakan tangga untuk akses sirkulasi vertikal. VarianRancangan yang pertama dipilih oleh Soekarno.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://www.arsitekturindonesia.org/museum/monumen-irian-barat-simbol-mobilisasi-massa-ala-soekarno|title=Monumen Irian Barat: Simbol Mobilisasi Massa Ala Soekarno|last=Nugroho|first=Rifandi S.|date=18 Juli 2018|website=www.arsitekturindonesia.org|access-date=17 Januari 2020}}</ref>
 
PadaRancangan gambarbangunan rancanganyang Friedrich,terpilih bangunanmemiliki panjang 76 meter beserta(termasuk ''ramp'' didikedua keduasisi sisinya memiliki total panjang 76 meterbangunan) dan lebar 17 meter. Tinggi total bangunan [[podiumPodium]] adalahmemiliki tinggi total 6 meter, ditambah tinggi; portal landasan patung memiliki tinggi 23,5 meter; dan tinggipatung keseluruhanmemiliki patungtinggi 8 meter. Seluruh bagian bangunan dilapis [[marmer]] lokal seperti yang terpasang di [[Masjid Istiqlal]]. Lantai atap podium dilapisi keramik dengan sudut kemiringan ke arah kolom terluar sehingga pipa-pipa air hujan dapat disembunyikan ke dalam kolom bangunan. Dua buah ''ramp'' pada kedua sisi bangunan menghubungkan podium langsung kedengan lapangan terbuka di sekelilingnya menggunakan ''railing'' berbahan ''alumunium diadoniseer''.<ref name=":1" />  
 
== Revitalisasi Lapangan Banteng ==
Proyek revitalisasi [[Lapangan Banteng]] dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Proyek tersebutini dimulai pada tanggal 1 September 2017. [[Revitalisasi]] tersebutini menonjolkan Monumen Pembebasan Irian Barat yang sebelumnya tertutup pepohonan. Proyek ini juga mempercantik area di sekitar monumen.; Hal tersebutyang meliputi pembuatan kolam air dilengkapi air mancur, pembuatan jalur pedestrian, ''jogging track'', ''theater area'' (dapat digunakan untuk pertunjukan maupun acara), parade bendera (dapat dijadikan kegiatan penyambutan tamu negara saat pertandingan olahraga international), dan penataan [[Pedagang kaki lima|Pedagang Kaki Lima]] (PKL) yang ada di kawasan tersebut.<ref name=":4">{{Cite web|url=https://pusat.jakarta.go.id/?berita=Revitalisasi.Lapangan.Banteng.Dimulai&mod=fullmain&section=info&action=news&id=0000001689|title=Revitalisasi Lapangan Banteng Dimulai|last=|first=|date=12 September 2017|website=pusat.jakarta.go.id|access-date=20 Januari 2020}}</ref>
 
Arsitek dari proyek revitalisasi ini adalah Yori Antar. Ia mengatakan bahwa proyek ini sudah dimulai sebelum Agustus 2016. Saat itu, ia telah selesai mengerjakan revitalisasi kawasan [[Kalijodo]], gubernur [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] waktu itu—[[Basuki Tjahaja Purnama]]—<nowiki/>memintanya untuk kembali membantu pemerintah provinsi dalam merevitalisasi Lapangan Banteng.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/kronologi-revitalisasi-lapangan-banteng-dan-perang-disinformasi-cP1d|title=Kronologi Revitalisasi Lapangan Banteng dan Perang Disinformasi|last=Kurniawan|first=Frendy|date=27 Juli 2018|website=tirto.id|access-date=28 Januari 2020}}</ref>
== Lihat pula ==
 
Pengerjaan revitalisasi memakan waktu lebih dari satu tahun. Peresmian dilakukan oleh gubernur DKI—[[Anies Baswedan]]—<nowiki/>pada tanggal 25 Juli 2018 di malam hari.<ref name=":5">{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/26/19170891/revitalisasi-lapangan-banteng-yang-digagas-ahok-dan-diresmikan-anies|title=Revitalisasi Lapangan Banteng yang Digagas Ahok dan Diresmikan Anies...|last=Carina|first=Jessi|date=26 Juli 2018|website=kompas.com|access-date=28 Januari 2020}}</ref>
* [[Monumen Selamat Datang]]
 
== Lihat pula ==
{{commons category|West Irian Liberation Monument}}
* [[Monumen Selamat Datang]]
* [[Patung Dirgantara]]
 
Baris 51 ⟶ 56:
== Pranala luar ==
 
* [https://www.youtube.com/watch?v=q6BOLWJE8nI Sejarah Patung Pembebasan Irian Barat] di kanal [[YouTube|youtube]] Antara TV Indonesia.
* [https://www.youtube.com/watch?v=QnxvVO00IN0 Rencana Revitalisasi Lapangan Banteng] di kanal youtube Pemprov DKI Jakarta.
 
[[Kategori:Monumen]]