Desa Kauman identik dengan komunitas santri yang sangat dominan. Banyaknya Musholla (langgar) dan Masjid dibangun di desa ini. Komunitas santri dapat ditemui di Dusun Nglencong (santren), Dukuhan, Kauman dan Demangan. Khusus di dusun Nglencong (santren), terdapat beberapa lembaga pendidikan Islam, antara lain: RA Perwanida/TK ABA, MI Muhammadiyah dan SMP Muhammadiyah.
{{Authority control}}
Dusun ini memiliki Masjid Jami' Darussalam (Masjid Jami') yang dianggap sebagai masjid tertua dan paling berpengaruh di desa Kauman. Masjid ini didirikan oleh Mbah Kyai Muhammad Redjo (Redjo Muhammad) yang berasal dari Pacitan. Kisah mistis mengiringi proses pendirian masjid ini, dikisahkan Mbah Kyai Muhammad Redjo melemparkan tongkatnya dan beliau berjanji akan mendirikan masjid dan berdakwah tepat dimana tongkatnya akan tertancap (''Wallahu A'lam Bisshowab'').
Masjid ini juga bisa disebut sebagai prototipe keberagamaan di Indonesia, karena berbagai cabang [[Islam]] (NU, Muhammadiyah, Thoriqoh Sathariyah, Naqsabandiyah, dan Qodiriyah) menyatu menjadi jamaah di masjid ini.
Selain hubungan yang harmonis antar cabang Islam, penduduk Muslim juga menjalin hubungan yang sangat harmonis dengan pemeluk agama Nasrani. Di dusun Nglencong terdapat satu keluarga Nasrani yang dapat hidup aman dan nyaman di lingkungan masyarakat santri (muslim).([[Istimewa:Kontribusi pengguna/118.97.24.114|118.97.24.114]] 29 Mei 2013 04.53 (UTC))