Kemlakagede, Tengahtani, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan seluler lanjutan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(27 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 =Cirebon
|kecamatan =Tengahtani
|luas =111.000.. km² <!-- JANGAN PAKAI SATUAN HEKTAR -->
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
|situs webwebsite=http://kemlakagede.desa.cirebonkab.go.id
|foto=[[Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-kantor kuwu-2019 00.jpg|250px]]}}
}}
'''[[Kemlakagede, Tengahtani, Cirebon|Kemlakagede]]''' ({{lang-jv|ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ}}) adalah [[desa]] di Kecamatan [[Tengahtani, Cirebon|Tengahtani]], Kabupaten [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=|title=Kondisi Geografis Desa Kemlaka Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon|url=http://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB359410014.pdf?&ved=2ahUKEwjLjNXMrOXjAhWKMo8KHUoaBE0QFjAGegQIAhAB&usg=AOvVaw1AvruF9Gx-ctjh20JKcI1V&cshid=1564790119427|journal=BAB III|volume=|issue=|pages=|doi=}}</ref>
== Sejarah ==
{{refimprove}}
=== Legenda ===
Berdasarkan catatan sejarah pada masa kerajaan[[Kerajaan Pajajaran]] di diwilayahwilayah Cirebon, berdiri kerajaan kerajaan kecil antara lain Saunggalah Kuningan, '''Talagamanggung''' '''dan [[Rajagaluh''', Majalengka]], '''Wanagiri''' Palimanan, '''Surantaka''' Kapetakan, '''Singapura''' di Astana dan '''Japura''' di Astanajapura yang rajanya diangkat oleh Maharaja Pajajaran.<ref name=web>{{Cite web|url=http://kemlakagede.desa.cirebonkab.go.id/?page_id=994|title=Sejarah Desa – WebsiteDesa–Website Resmi Desa Kemlakagede|language=en-USid|access-date=2019-08-02}}</ref>
 
Pada akhir musamasa kejayaan Pajajaran, di disekitarsekitar Pantai Utara atau wilayah Timur Pajajaran bermunculan pemukiman-pemukiman penduduk yang selanjutnya berkembang menjadi pedukuhan /atau desa. Salah satu Pedukuhan itu adalah '''Kemlaka''' yang wilayahnya meliputi '''Kemlaka Gede''' dan sebagian Desa Pilangsari sekarang, yang dibuka oleh '''Raden Mas Zakaria''' atau '''Ki Gede Buyut''' '''Raden Kemlaka''' (Ki Gede Kemlaka) yang bergelar '''Ki Muntalarasa'''. Nama '''"Kemlaka"''' '''berasal dari nama Pohon'''pohon sejenis cireme/ciremai[[cermai]] yang awalnya banyak tumbuh diwilayahdi wilayah ini.<ref Buahnyaname kecil= namunweb rasanya agak masam dan sepet, saat ini Kemlaka termasuk Pohon langka dan sulit dijumpai di Desa Kemlaka./>
 
Kemlaka merupakan sebuah wilayah yang strategis sehingga dalam perjalanan sejarahnya berhasil menorehkan prestasi yang tidak kecil bagi perkembangan Kerajaan Islam Cirebon melalui tokoh tokohnya yang sangat melegenda seperti '''Ki Buyut Muji''' dan '''Ki Layaman''' disampingdi samping '''Ki Buyut''' '''Kemlaka'''. Wilayah Kemlaka yang sebeiumnyasebelumnya rnerupakanmerupakan sebuah pedukuhan biasa menjadi wilayah administratif dalam lingkungan Kerajaan Islam. Disebelah Timurnya adalah pedukuhan Tedeng yang dipimpin oleh Ki Gede Tedeng yang terkenal dengan disiplin keprajuritannya.
{{360}}
'''Raden Mas Zakaria (Ki Buyut Kemlaka)''' banyak berjasa daiam perkembangan Kerajaan Islam Cirebon, sehingga untuk menghormati jasa -jasanya itu '''peristirahatan terakhirnya''' ditempatkan dilingkungan '''Astana Gunung Jati Cirebon berdekatan dengan makam Ki Gede Pilang dan Ki Gede Dawuan.'''
 
'''Ki Buyut Kemlaka''' juga merupakan prajurit dan pemimpin perang yang gagah berani. Pada saat Kerajaan Islam Cirebon sebagian besar bekas wilayah Kerajaan Pajajaran sekitar tahun 1529, tidak sedikit tantangan dan gangguan yang menghadang seperti serangan ''sporadic'' yang dilakukan Prabu Pucuk Umun (Arya Salingsingan), Raja Talagamanggung yang setia terhadap Pajajaran. Dengan mengerahkan berbagai kekuatan ia berupaya menjatuhkan kekuasaan Kerajaan Cirebon, akan tetapi berkat kemampuan para prajurit dan pimpinan padukuhan, serangan tersebut dapat dipatahkan.
'''Raden Mas Zakaria (Ki Buyut Kemlaka)''' banyak berjasa daiam perkembangan Kerajaan Islam Cirebon, sehingga untuk menghormati jasa jasanya itu '''peristirahatan terakhirnya''' ditempatkan dilingkungan '''Astana Gunung Jati Cirebon berdekatan dengan makam Ki Gede Pilang dan Ki Gede Dawuan.'''
 
'''Ki Buyut Kemlaka''' bersama '''Ki Gede Tedeng''' berhasil mengusir kekuatan lawan, sehingga lawan tidak dapat menyerang pusat kerajaan. Prabu Pucuk Umun dengan senjata pusakanya tombak "Ki Cuntangbarang" dapat dikalahkan dan dipukul mundur.
'''Ki Buyut Kemlaka''' juga merupakan prajurit dan pemimpin perang yang gagah berani. Pada saat Kerajaan Islam Cirebon sebagian besar bekas wilayah Kerajaan Pajajaran sekitar tahun 1529, tidak sedikit tantangan dan gangguan yang menghadang seperti serangan sporadic yang dilakukan Prabu Pucuk Umun (Arya Salingsingan), Raja Talagamanggung yang setia terhadap Pajajaran. Dengan mengerahkan berbagai kekuatan ia berupaya menjatuhkan kekuasaan Kerajaan Cirebon, akan tetapi berkat kemampuan para prajurit dan pimpinan padukuhan, serangan tersebut dapat dipatahkan.
 
'''Ki Buyut Kemlaka''' adalah tokoh yang memiliki ilmu agama yang tinggi. Pemahamannya terhadap ajaran kesufian yang bersumber dari ilmu tarekat menempatkannya pada kedudukan yang terhormat, sehingga '''Ki Buyut Kemlaka''' memperoleh gelar '''Ki Muntalarsa''', artinya orang yang memiliki keistimewaan di dalam mengolah atau mencerna rasa.
'''Ki Buyut Kemlaka''' bersama '''Ki Gede Tedeng''' berhasil mengusir kekuatan lawan, sehingga lawan tidak dapat menyerang pusat kerajaan. Prabu Pucuk Umun dengan senjata pusakanya tombak "Ki Cuntangbarang" dapat dikalahkan dan dipukul mundur.
 
Keistimewaan ini adalah simbol pengendalian hati (qalbu) didalamnya mengandung unsur rasa nafsu dan roh sebagai sumber yang menggerakkan sikap dan perilaku manusia sehari-harinya. Dengan kemapuankemampuan mencerna rasa dalam pengertian spiritual ini, maka '''Ki Gede Kemlaka''' terkenal sebagai seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. Sesuai dengan pepatah "'''''desa mawa rasa cara'', ''bumu mawa ciri''''' " keteladanan Ki Kemlaka senantiasa tercermin dalam kehidupan masyarakatnya dari generasi ke generasi.
'''Ki Buyut Kemlaka''' adalah tokoh yang memiliki ilmu agama yang tinggi. Pemahamannya terhadap ajaran kesufian yang bersumber dari ilmu tarekat menempatkannya pada kedudukan yang terhormat, sehingga '''Ki Buyut Kemlaka''' memperoleh gelar '''Ki Muntalarsa''', artinya orang yang memiliki keistimewaan di dalam mengolah atau mencerna rasa.
 
Setelah meninggalnya Ki Buyut Kemlaka (Ki Gede Kemlaka), tidak banyak yang megetahuimengetahui bagaimana kelanjutan dari pemerintahan di Desa Kemlaka, akan tetapi sebagian masyarakat menyakini bahwa Kemlaka berikutnya dipimpin oleh keturunan Ki Buyut Kemlaka hingga terjadinya perubahan kekuasaan pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.
Keistimewaan ini adalah simbol pengendalian hati (qalbu) didalamnya mengandung unsur rasa nafsu dan roh sebagai sumber yang menggerakkan sikap dan perilaku manusia sehari-harinya. Dengan kemapuan mencerna rasa dalam pengertian spiritual ini, maka '''Ki Gede Kemlaka''' terkenal sebagai seorang pemimpin yang arif dan bijaksana. Sesuai dengan pepatah "'''''desa mawa rasa cara'', ''bumu mawa ciri''''' " keteladanan Ki Kemlaka senantiasa tercermin dalam kehidupan masyarakatnya dari generasi ke generasi.
 
'''Desa Kemlaka''' selanjutnya berubah nama menjadi Desa '''Kemlakagede'''.
Setelah meninggalnya Ki Buyut Kemlaka (Ki Gede Kemlaka), tidak banyak yang megetahui bagaimana kelanjutan dari pemerintahan di Desa Kemlaka, akan tetapi sebagian masyarakat menyakini bahwa Kemlaka berikutnya dipimpin oleh keturunan Ki Buyut Kemlaka hingga terjadinya perubahan kekuasaan pada masa pemerintahan Kolonial Belanda.
 
== Galeri ==
'''Desa Kemlaka''' selanjutnya berubah nama menjadi Desa '''Kemlakagede'''.
 
<gallery mode="packed">Mushola Alhidayah Blok Kapling Kemlakagede 2019.jpg|Mushola Alhidayah Blok Kapling Kemlakagede
==Referensi==
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-pohon beringin-2019 01.jpg| Pohon beringin depan balai desa
{{reflist}}
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-masjid depan-2019 05.jpg| Masjid Kemlakagede dari barat
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-sdn 3-2019 04.jpg| SDN 3
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-masjid samping-2019 02.jpg| Masjid dari arah selatan
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-pano 360 masjid dalam-2019 06.jpg| Panorama 360 serambi masjid
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-sdn 1-2019 03.jpg| SDN 1
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-pano 360 pelataran-2019 07.jpg| Panorama 360 pelataran kantor kuwu
Berkas:+ꦢꦺꦱ ꦏꦼꦩ꧀ꦭꦏꦒꦼꦝꦺ꧈ ꦠꦼꦔꦃꦠꦤꦶ+kemlakagede cirebon-kantor kuwu-2019 00.jpg
Berkas:Arya-kemlakagede-2019.jpg
</gallery>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Tengahtani, Cirebon}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}