Anschluss: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-vandalism|small=yes}}{{status artikel|AP|3|3|2023}}{{Artikel pilihan}}
{{Spoken Wikipedia|Nyilvoskt_-_Anschluss.ogg|date=17 Oktober 2022}}
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 137-049278, Anschluss Österreich.jpg|jmpl|ka|Pos lintas batas negara Austria yang tengah dibongkar setelah peristiwa ''Anschluss'']]
[[Berkas:State of Austria within Germany 1938.png|jmpl|ka|Wilayah [[Austria]] (merah) dan [[Jerman Nazi]] (merah jambu) pada 12 Maret 1938]]
[[Berkas:Bundesarchiv Bild 146-1985-083-10, Anschluss Österreich, Wien.jpg|jmpl|kanan|Kerumunan menyambut kedatangan pasukan Jerman Nazi di kota Wina]]
'''''Anschluss''''' atau '''''Anschluß''''' ({{IPA-|de|ˈʔanʃlʊs|lang|De-Anschluss.ogg}}, secara harfiah berarti "sambungan") adalah aneksasi wilayah [[Republik Austria Pertama|Austria]] oleh [[Jerman Nazi]] yang berlangsung pada 12 Maret 1938. ''Anschluss'' merupakan bagian dari upaya Pemimpin Jerman [[Adolf Hitler]] (yang sendirinya berasal dari Austria) untuk mendirikan sebuah ''[[Reich]]'' yang menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Jerman. Setelah berhasil mengambil alih Austria, Jerman Nazi memperoleh [[Sudetenland]] (yang dihuni orang-orang berbahasa Jerman) dari [[Cekoslowakia]] pada September 1938.
 
Sebelum peristiwa ''Anschluss'', kelompok [[Nazi]] di Jerman dan Austria menginginkan penyatuan kedua negara tersebut karena menurut mereka rakyat Jerman dan Austria adalah [[pan-Jermanisme|satu bangsa yang menuturkan bahasa yang sama]], yaitu [[bahasa Jerman]]. Di sisi lain, [[Kanselir Austria]] [[Kurt Schuschnigg]] berupaya mempertahankan kemerdekaan negaranya meskipun terus menerus menerima tekanan dari kelompok Nazi. Schuschnigg merencanakan sebuah [[referendum]] pada 13 Maret 1938 dengan harapan bahwa rakyat Austria akan menunjukkan hasrat mereka untuk tetap merdeka. Namun, ultimatum dari Jerman Nazi memaksa Schuschnigg untuk mundur. Referendum 13 Maret pun dibatalkan.
Baris 18:
 
== Latar belakang ==
[[Berkas:Austria Hungary ethnic.svg|jmpl|ka|300px|Peta yang menggambarkan keanekaragaman etnis di Austria-HongariaHungaria pada tahun 1910. Persebaran etnis Jerman ditandai dengan warna merah jambu]]
[[Berkas:Österreich-Ungarns Ende.png|thumb|right|300px|Peta yang menunjukkan dampak dari pembubaran [[Austria-HongariaHungaria]].
{{Legend-line|gray solid 2px|Perbatasan Austria-HongariaHungaria tahun 1914}}
{{Legend-line|black solid 2px|Perbatasan tahun 1914}}
{{Legend-line|red solid 2px|Perbatasan tahun 1920}}
{{legend|#EB955C|[[Kekaisaran Austria]] pada tahun 1914}}
{{legend|#FAF0EE|[[Kerajaan HongariaHungaria]] pada tahun 1914}}
{{legend|#92A2CB|[[Bosnia-Herzegovina]] pada tahun 1914}}
]]
Baris 30:
Upaya untuk menyatukan semua orang Jerman di bawah satu panji telah menjadi subjek perdebatan tanpa akhir sejak pembubaran [[Kekaisaran Romawi Suci]] pada tahun 1806. Pada 1848, [[Parlemen Frankfurt]] mengemukakan cita-citanya untuk menyatukan semua orang Jerman di bawah satu negara, termasuk orang Jerman Austria. Parlemen Frankfurt juga menolak konsep monarki multinasional [[Wangsa Habsburg]].{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}} Pada 1850, [[Kekaisaran Austria|Austria]] bergabung dengan [[Konfederasi Jerman]], tetapi setelah kemenangan [[Kerajaan Prusia|Prusia]] dalam [[Perang Austria-Prusia|perang melawan Austria]], Austria dikeluarkan dari konfederasi tersebut oleh Kanselir Prusia [[Otto von Bismarck]] pada tahun 1866.{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}}
 
Pada tahun-tahun sesudahnya, penggabungan Austria dengan [[Kekaisaran Jerman]] didukung oleh [[Gerakan Nasional Jerman]] (''Deutschnationale Bewegung'') yang merupakan gerakan minoritas di Austria.{{sfn|Bérenger|1994|p=53-62}} Jerman pada saat itu tidak mendukung gerakan semacam ini, dan malah takut bahwa [[Austria-HongariaHungaria]] akan mendirikan koalisi anti-Jerman, sehingga Bismarck sejak tahun 1870 mengambil kebijakan yang berusaha menenangkan Austria. Ia menyatakan pada 7 Februari 1871 bahwa aspirasi sebagian fraksi yang menginginkan penggabungan Austria dengan Jerman tidak sejalan dengan kebijakan Jerman.{{sfn|Gall|1984|p=529-530}} Austria kembali membina hubungan dekat dengan Jerman pada Oktober 1879 setelah Austria menandatangani [[Persekutuan Ganda|perjanjian persekutuan militer]] dengan Jerman.{{sfn|Bérenger|1994|p=76}} Persekutuan ini memicu keraguan di Austria-HongariaHungaria, terutama akibat peran Jerman yang lebih mendominasi.{{sfn|Gall|1984|p=629}}
 
Di sisi lain, dari sudut pandang ideologi, anggota [[Gerakan Völkisch|gerakan ''völkisch'']] menentang [[Permasalahan Jerman|solusi Jerman Kecil]] yang diterapkan oleh Bismarck dan menyerukan agar Austria disatukan dengan Jerman. Teoretikus politik Jerman [[Paul de Lagarde]] bahkan menganggap penggabungan Austria dengan Jerman sebagai langkah pertama dalam mewujudkan konsep [[Mitteleuropa]]. Ia mengusulkan rencana penyatuan Kekaisaran Jerman dengan [[dwimonarki|Dwimonarki Austria-HongariaHungaria]], dan langkah pertamanya adalah perumusan perjanjian persekutuan yang tidak bisa dibatalkan. Setelah itu, Lagarde menginginkan pengusiran penduduk yang tidak berbahasa Jerman dan mereka akan dibatasi di wilayah baru mereka. Selain itu, Lagarde mengusulkan pendirian lembaga-lembaga bersama yang terilhami oleh pandangan konservatif serta suatu [[serikat pabean]]. Rencana Lagarde juga memberi ruang untuk pembentukan sebuah [[uni personal]].{{sfn|Stern|1990|p=89-91}}
 
Setelah runtuhnya Austria-HongariaHungaria akibat kekalahannya dalam [[Perang Dunia I]], wilayah Eropa mengalami reorganisasi sesuai dengan [[Empat Belas Pasal]] yang dicetuskan [[Presiden Amerika Serikat]] [[Woodrow Wilson]]. Pada saat itu, banyak orang Austria berbahasa Jerman yang menginginkan penyatuan Jerman dengan Austria. Namun, Pasal 80 [[Perjanjian Versailles]], begitu pula dengan [[Perjanjian Saint-Germain-en-Laye (1919)|Perjanjian Saint-Germain-en-Laye]], [[Anschlussverbot|melarang penyatuan Jerman dengan Austria]] kecuali jika sudah mendapatkan izin dari [[Liga Bangsa-Bangsa]].{{sfn|Bérenger|1994|p=89}} <!--Tujuan pelarangan ini adalah agar negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I tidak menjadi kuat secara militer.{{sfn|Crouzet|1957|p=32}}--> Akibat tekanan [[Sekutu Perang Dunia I]], nama negara baru Austria, yaitu [[Republik Jerman-Austria]], harus diganti menjadi [[Republik Austria Pertama|Republik Austria]].{{sfn|Bérenger|1994|p=89}} Dunia politik Austria sendiri pada saat itu terbelah ketika berhadapan dengan isu penyatuan: walaupun beberapa anggota kelompok [[demokrat sosial]] (yang dipimpin oleh [[Otto Bauer]]) menginginkan penyatuan, kaum [[demokrat Kristen]] menentangnya karena mereka takut akan dominasi agama [[Protestan]] di Jerman.{{sfn|Bérenger|1994|p=94-95}}
 
Sejak tahun 1920, [[Partai Nazi]] di Jerman menyerukan penyatuan semua orang berbahasa Jerman di bawah satu negara. Pada tahun 1925, pemimpin Nazi [[Adolf Hitler]] mengemukakan pernyataan yang lebih eksplisit dalam bukunya, ''[[Mein Kampf]]'':
Baris 105:
| image2 = Bundesarchiv Bild 146-1988-119-04A, Anschluss Österreich.jpg
}}
Pada pukul 5.30 12 Maret 1938, pasukan Wehrmacht melintasi perbatasan Jerman-Austria.{{sfn|Evans|2009|p=734}} Militer Austria tidak memberikan perlawanan sama sekali.{{sfn|Badia|1975|p=84-87}} Pasukan Jerman malah disambut oleh sorakan rakyat, salam ''Heil Hitler'', bendera Nazi, dan bunga.{{sfn|Evans|2009|p=734}} Setelah kedatangan [[Infanteri bermotor|satuan bermotor]], infanteri Jerman memasuki Austria. Mereka tidak mengambil posisi tempur, tetapi malah berbaris dengan musik dan bendera militer.{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Menurut seorang perwira, "tidak pernah pasukan Jerman disambut sebegitu hangat sejak pawai kemenangan Bismarck saat pendirian [[Kekaisaran Jerman|Kekaisaran]]."{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Beberapa saat sebelum tengah hari, [[Divisi Infanteri Kedua (Wehrmacht)|Divisi Infanteri Bermotor Kedua]] yang dipimpin oleh [[Heinz Guderian]] tiba di kota [[Linz]]. Di sana, Guderian bertemu dengan [[Heinrich Himmler]], Seyss-Inquart, dan Glaise-Horstenau. Ketiganya memberitahukan kepada Guderian bahwa Hitler akan tiba sekitar pukul 15.00.{{sfn|Bukey|2000|p=28}}
 
Hitler memasuki Austria beberapa saat sebelum pukul 16.00. Ia mendatangi kota kelahirannya yang berada di perbatasan, [[Braunau am Inn]]. Akibat kerumunan di jalanan, ia baru tiba di Linz sekitar pukul 19.30, dan di situ ia juga disambut dengan hangat. Ketika ia berpidato di balkon balai kota, ia disambut sorak-sorak sekitar enam hingga delapan puluh ribu orang.{{sfn|Bukey|2000|p=28}} Di Salzburg, prajurit Jerman mendapati sebuah kota yang dihiasi dengan bendera Nazi, dan setibanya di Wina sekitar tengah malam, Guderian mendapatkan sambutan yang hangat.{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}} Walaupun awalnya tidak ada rencana mengirim pasukan ke Steiermark dan Kärnten, Hitler mengubah rencananya sesudah menyaksikan sambutan hangat rakyat Austria terhadap prajurit Jerman. Pada 13 Maret, prajurit dari [[Fallschirmjäger|Resimen Parasut Kedua]] mendarat di [[Graz]], ibu kota Steiermark. Di kedua negara bagian tersebut, satuan-satuan Jerman kembali "dibombardir dengan bunga, bahkan di dusun [[Slovenia Kärnten|orang Slovenia]] di perbatasan dengan [[Kerajaan Yugoslavia|Yugoslavia]]."{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}} Pada sore 14 Maret 1938, seluruh Austria telah diduduki Jerman.{{sfn|Bukey|2000|p=30-32}}
Baris 149:
{{cquote|Kenyataan yang sulit diterima adalah — dan perihal kebenarannya masing-masing anggota dewan yang terhormat bisa menilai sendiri — bahwa tidak ada yang bisa menghentikan tindakan oleh Jerman ini kecuali kita atau pihak lain yang bersama kita siap untuk menggunakan kekuatan untuk mencegahnya. Saya bisa membayangkan bahwa, berdasarkan perangai masing-masing, peristiwa-peristiwa yang ada di pikiran kita saat ini akan mengakibatkan penyesalan, kesedihan, mungkin kemarahan. Peristiwa-peristiwa ini tidak bisa ditanggapi oleh pemerintah Sri Baginda dengan keacuhan atau ketenangan. Peristiwa-peristiwa ini akan memiliki dampak yang masih belum bisa dikira. Dampak langsungnya pasti akan memperhebat rasa ketidakpastian dan ketidakamanan di Eropa. Sayangnya, walaupun kebijakan pemuasan akan berujung pada pelonggaran tekanan ekonomi yang diderita banyak negara saat ini, yang baru saja terjadi pastinya akan memperlambat pemulihan ekonomi dan, memang benar, harus lebih berhati-hati untuk memastikan bahwa kemunduran tak akan terjadi.{{sfn|Keyserlingk|1990|p=197}}}}
 
Tanggapan Britania Raya yang lunak merupakan konsekuensi dari kebijakan pemuasan yang diterapkan oleh negara tersebut.{{sfn|Kershaw|2001|p=140-141}} Di hadapan House of Commons pada 14 Maret 1938, [[Winston Churchill]] memperingatkan dampak dari kebijakan ini: "Eropa dihadapkan oleh program agresi yang telah dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik, berjalan tahap demi tahap, dan hanya ada satu pilihan saja, bukan hanya untuk kita, tetapi untuk negara-negara lain yang sayangnya juga terdampak – menyerah seperti Austria, atau mengambil tindakan-tindakan manjur saat masih ada waktu untuk menghindari bahaya dan, jika bahaya tidak bisa dihindari, untuk mengatasinya."{{sfn|Parlemen Britania Raya}}
 
Prancis sendiri sedang dilanda krisis pemerintahan pada saat berlangsungnya ''Anschluss''. [[Perdana Menteri Prancis]] [[Camille Chautemps]] telah mengumumkan pengunduran dirinya pada 10 Maret 1938, dan Prancis tidak memiliki pemerintahan hingga [[pemerintahan Camille Chautemps keempat|pemerintahan Chautemps]] digantikan oleh [[pemerintahan Léon Blum kedua|pemerintahan sementara]] [[Léon Blum]].{{sfn|Pasteur|1991|p=115}} Dalam pidatonya yang disiarkan di radio pada 13 Maret 1938, Blum hanya menyebut soal "momen sejarah" yang "berbahaya". Walaupun Blum juga mengatakan soal komitmen pemerintahannya untuk "mengembalikan kepercayaan kepada Eropa yang damai" (''rendre confiance à l'Europe pacifique''), Prancis saat itu tampak tidak berkomitmen untuk membela Austria dan juga tidak memberikan tanggapan yang berarti terhadap peristiwa ''Anschluss''.{{sfn|Pasteur|1991|p=116}}
Baris 161:
=== Pemerintahan dan ekonomi ===
Dengan disahkannya Undang-Undang 13 Maret 1938 melalui plebisit 10 April 1938, Austria menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Reich Jerman, sehingga melahirkan sebutan ''Gross Deutchsland'' ("Jerman Raya").{{sfn|Evans|2009|p=735}} Seusai ''Anschluss'', Austria yang dipimpin oleh Seyss-Inquart masih mempertahankan sebagian dari identitasnya melalui nama [[Ostmark]], walaupun parlemen Austria dibubarkan pada April 1939.{{sfn|Evans|2009|p=735}} Sisa-sisa identitas ini sepenuhnya dihilangkan pada tahun 1942, setelah Ostmark dipecah menjadi dua kawasan di bawah Reich Jerman, yaitu [[Ostmark_Ostmark (Austria)#Subdivisi|Donau dan Alpen]].{{sfn|Evans|2009|p=735}} Selain berdampak terhadap politik dan pemerintahan, ''Anschluss'' juga mengubah kehidupan sehari-hari rakyat Austria. Sistem pos, kereta api, perbankan, mata uang nasional, dan lembaga-lembaga ekonomi Austria lainnya dihapuskan dan digantikan oleh sistem Jerman.{{sfn|Evans|2009|p=738}}
 
Ekonomi Austria diintegrasikan secara paksa dengan ekonomi Jerman. Dua hari setelah aneksasi, Austria langsung diikutkan ke dalam [[Vierjahresplan|Rencana Empat Tahun]] yang dirancang oleh Göring.{{sfn|Evans|2009|p=738}} Perusahaan-perusahaan Austria yang manajemennya dianggap tidak memuaskan diambil alih oleh Jerman.{{sfn|Evans|2009|p=738}} Para buruh Austria, yang digabungkan ke dalam [[Deutsche Arbeitsfront]] (Barisan Buruh Jerman), juga didorong untuk bekerja di Jerman, mengingat Jerman tengah mengalami kekurangan tenaga kerja pada saat itu.{{sfn|Evans|2009|p=738}}
Baris 275:
* [https://web.archive.org/web/20060421052556/http://www.historikerkommission.gv.at/ Situs resmi Komisi Sejarah Austria]
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sejarah Austria]]
[[Kategori:Austria dalam tahun 1938]]