Mulyasari, Losari, Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q12499482
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Merapikan artikel
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|nama dati2 =Cirebon
|kecamatan =Losari
|nama pemimpin =-Drs. Amin (2017)
|luas =-167,46 Ha
|penduduk =-6.068 jiwa
|kepadatan =-3.623,66 per kilometer
}}
'''Mulyasari''' adalah desa di kecamatan Losari, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Pada awalnya desa ini termasuk dalam wilayah desa Losari Lor, namun kemudian melakukan pemekaran pada tahun 1983 sehingga menjadi desa yang mandiri. Yang menjadi kuwu (kepala desa) pertama ialah H. Muhari, kedua Ambari, ketiga Zaenal Arifin, keempat H. Sofawi, kelima PJ. Drs. Syafruddin, keenam Drs. Amin , ketujuh PJ.Rifatun.AMD, kedelapan Abdun S.SOS dan masih menjabat sampai saat ini.
'''Mulyasari''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Losari, Cirebon|Losari]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].Mulanya desa ini termasuk dalam wilayah desa Losari lor namun kemudian melakukan pemekeran(1983) sehingga mampu menjadi desa yang mandiri. Dan yang menjadi kuwu (kepala desa) pertama ialah H. Muhari. Desa yang berbatasan dengan losari lor disebelah selatan, Panggang sari di sebelah barat, Kali rahayu(Kalimati)di sebelah utara dan desa Penagbean disebelah timur yang juga berbatsan langsung dengan batas provinsi jawa tengah ini mayoritas (99,9%) warganya beragama islam, hanya satu keluarga yang bukan muslim didesa ini yaitu satu keluarga keturunan Tionghoa.Menyinggung soal profesi warga di desa ini mayoritas adalah petani dan slebihnya profesi lain yaitu pedagang ataupun profesi lainya. Pendidikan di desa ini sangat di utamakan, itu terlihat dari data yang tercatat bahwa seluruh anak-anak usia sekolah dasar didesa ini mampu mengenyam pendidikan sekolah asar dengan layak, desa ini meliki tiga sekolah formal tingkat dasr yaitu MI Assuniyah I, MI Assuniyah II, MI Assuniyah III dan SDN Mulyasari, dan bahkan desa ini memiliki dua lembaga pengajaran informal (majelis taklim) yang ramai didatangi para santri untuk menggali ilmu agama. sebuah prestasi yang cukup membanggakna untuk seukuran desa yang masih seumur jagung dan bahkan banyak orang dari luar desa ini yang menjuluki desa ini sebagai desa santri karena memang didesa ini banyak sekali santri yang menggali ilmu di pondok-pondok pesantren setelah mereke menyelesaikan study di kampungnya terlebih dahulu yang tersebar di pulau jawa. Kedamaian selalu menelimuti desa ini karena desa ini cukup dikenal ramah dan sopan. Mengenai babad alas atau awal mula sejarah dsea ini penulis belum bisa meberikan penjelasannya dikarenakan terlalu banyak versi sejarah yang beredar dan demi pengetahuan yang benar dan jujur untuk generasi selanjutnya maka penulis lebih memilih penundaan penulisan mengenai awal mula sejarah desa ini dikarenakan keraguan faktual sumber. Namun penulis akan berusaha menulis kembali mengenai awal mula sejarah desa Mulyasari jika telah menemukan sumber atau saksi hidup yang dapat dipercaya..trims
 
Luas wilayah desa Mulyasari mencapai 167,46 Ha (hektar) yang terdiri dari sawah dan tanah kering (untuk ladang, pemukiman, pekarangan) dan memiliki batas wilayah yaitu: desa Kalirahayu (Utara), desa Losari Lor (Selatan), desa Ambulu (Barat). dan batas provinsi Jawa Tengah (Timur). Desa Mulyasari memiliki 5 dusun/lingkungan yang terdiri dari 9 RW dan 31 RT yang mana setiap daerah tersebut dipimpin oleh satu orang yang ditunjuk oleh kuwu.
bagi pembaca yang mengetahui awal mula sejarah desa Mulyasari tolong segera postingkan untuk kepentingan pemngetahun generasi muda.
 
Jumlah total penduduk desa Mulyasari yang tercatat pada tahun 2017 sebanyak 6.068 orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 3.073 orang dan perempuan sebanyak 2.995 orang, kepadatan penduduk di desa ini sebanyak 3.623,66 per kilometer. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, mayoritas penduduk menganut agama Islam (sebanyak 99,7%) dan sisanya menganut agama Kristen, meskipun terdapat agama yang berbeda, desa ini tetap saling toleransi dan menghargai dengan penduduk yang beragama minoritas. Kebanyakan penduduk di desa ini berasal dari etnis Jawa, ada juga yang etnis China, Sunda, dan etnis lainnya.
Ali Musthofa AF
 
{{kelurahan-stub}}
Mayoritas mata pencaharian di desa Mulyasari ialah buruh tani atau bertani, tapi ada juga yang menjadi buruh migran (TKI), beternak, berdagang, dan nelayan. Untuk tanaman menurut komoditas pada tahun ini terbanyak ialah cabe, bawang merah, dan padi sawah, tapi ada juga yang bertani jagung, kangkung, dan tanaman lainnya tergantung bagaimana musim saat itu. Hasil panen tanaman tersebut pun dipasarkan dengan cara dijual melalui KUD, pengecer, atau dijual ke lumbung desa/kelurahan, dan ada juga yang tidak menjualnya melainkan hanya untuk konsumsi pribadi keluarga.
 
Untuk pendidikan di desa ini sangat diutamakan, untuk pendidikan formal terdapat play group, taman kanak-kanak, sekolah dasar/ibtidayihah, sekolah islam, raudhatul afthal, dan tsanawiyah. Sayangnya di desa ini belum ada sekolah menengah atas atau yang sederajat, dan tidak ada pendidikan non formal atau kursus khusus di desa ini.
 
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}