Kai Raga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ree11 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kai Raga ''' adalah nama atau gelar yang tercatat sebagai penyalin atau penulis [[:Kategori:Naskah Sunda|naskah-naskah Sunda kuno]]. Namanya tercantum dalam enam naskah Sunda kuno.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Kurnia|first=Atep Atep|date=2019-08-12|title=Sinurat Ring Merega; Tinjauan atas Kolofon Naskah Sunda Kuna|url=https://ejournal.perpusnas.go.id/jm/article/view/003001201202|journal=Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara|language=en-US|volume=3|issue=1|pages=77–99|doi=10.37014/jumantara.v3i1.451|issn=2685-7391}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|title=Wirid Nur Muhammad – Kairaga.com|language=id-ID|accessdate=2020-06-15|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615221130/https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|dead-url=yes}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.kairaga.com/2010/03/09/kai-raga-dan-karya-karyanya.html|title=Kai Raga dan Karya-karyanya – Kairaga.com|language=id-ID|accessdate=2020-06-15|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615221139/https://www.kairaga.com/2010/03/09/kai-raga-dan-karya-karyanya.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Penelusuran Identitasidentitas ==
Identitas Kai Raga pernah ditelusuri oleh C.M. Pleyte. Ia berkunjung ke CIkuray pata tahun 1904. Sebelumnya ia telah mendapatkan keterangan bahwa pada tahun 1865 [[Raden Saleh]] mendapatkan beberapa naskah Sunda Kuno dari Kai Raga. Waktu itu Raden Saleh sedang bertugas berkeliling Priangan untuk mengumpulkan peninggalan bersejarah, termasuk naskah Sunda Kuno. Kai Raga yang dijumpai oleh Raden Saleh ternyata adalah cucu dari Kai Raga yang menjadi pemimpin kelompok keagamaan. Pertapaannya terletak di lereng Gunung CIkurat, Garut. Namun, keterangan mengenai cucu Kai Raga tersebut tidak diketahui lagi sejak tahun 1865. Pleyte meyakini bahwa keberadaannya dipastikan telah meninggal tanpa keturunaan.<ref name=":0" />
 
Baris 10:
Kropak 410 berisi teks ''Carita Ratu Pakuan''. Atja (1970) mencatat bahwa kisah ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, mengisahkan gunung-gunung pertapaan para ''pohaci'' (dewi lokal) yang hendak menitis kepada putri-putri bangsawan calon istri Ratu Pakuan atau [[Prabu Siliwangi]]. Bagian kedua mengisahkan Putri Ngambetkasih yang diperistri oleh Ratu Pakuan.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=200930|title=Ratu pakuan : tjarita Sunda-Kuno dari lereng gunung Tjikesrai / Atja {{!}} OPAC Perpustakaan Nasional RI.|website=opac.perpusnas.go.id|access-date=2020-06-16}}</ref>
 
Kropak 410 tercatat dalam ''Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Katalog induk naskah-naskah Nusantara jilid 4'' (1998), tetapi naskah tersebut tidak ada di Perpustakaan Nasional dan sejauh ini belum diketahui keberadaannya.<ref name=":10">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Cvp6AAAACAAJ&dq=katalog+induk+naskah+nusantara+perpustakaan+nasional&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjmj-vmmofqAhXVF3IKHQWqAscQ6AEIKzAA|title=Katalog induk naskah-naskah nusantara: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|date=1990|publisher=Djambatan|isbn=978-979-428-151-2|language=id}}</ref> Keberadaan naskah ini sebelumnya tercatat oleh Pleyte dalam publikasi artikel “Poernawidjaja’s Hellevaart, of de Volledigeverlossing, Vierde bijdrage tot de kennis van het oude Soenda” (1914). Dalam artikelnya itu Pleyte membaca sendiri teks dari sumber naskah kropak 410.<ref name=":4">{{Cite book|url=http://dx.doi.org/10.5962/bhl.title.46883|title=Bijdrage tot de kennis van het bloedvaatstelsel en de nephridia der Nemertinen / door Antonie Cornelis Oudemans.|last=Oudemans|first=A. C.|date=1885|publisher=P.W. van de Weijer,|location=Utrecht :}}</ref>. Dapat disimpulkan bahwa, kemungkinan besar naskah tersebut telah hilang dari koleksi [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional.]]<ref name=":0" /><ref name=":5">{{Cite book|url=https://perpustakaanbalaibahasadiy.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=3557&keywords=|title=MEMBUKA PETI NASKAH SUNDA KUNA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI:UPAYA REKATALOGISASI|last=Holil|first=Munawar; Gunawan|date=2010|publisher=Masyarakat Pernaskahan Nusantara Kerjasama dengan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS|language=Indonesia}}</ref> Kropak 411 berisi teks yang sama dan tampaknya merupakan salinan lain.<ref name=":10" />
 
Kropak 411 berisi teks yang sama dan tampaknya merupakan salinan lain. Seperti halnya kropak 410, dari keterangan dalam katalog Perpustakaan Nasional, naskah ini juga tidak diketahui keberadaannya lagi sampai sekarang.<ref name=":10" />
Keterangan yang tercantum dalam [[kolofon]] Kropak 410 dan 411 menggunakan [[aksara Sunda Kuno]] dan [[Bahasa Sunda Kuno]] yaitu: “''sadu pun, sugan aya sastra leuwih sudaan, kurang wuwuhan. Beunang diajar nulis di Gunung Larang Srimanganti dan beunang nganggeuskeun di sukra wage gununglarang srimanganti. Ini carik kai raga''.” (Maaflah, bila ada tulisan berlebih, mohon dikurangi, jika kurang tambahi. Hasil belajar menulis di Gunung Larang Srimanganti dan telah selesai dituliskan pada hari Jumat wage di Gununglarang Srimanganti. '''Ini juru tulis Kai Raga''').<ref name=":3" />
 
Keterangan yang tercantum dalam [[kolofon]] Kropak 410 dan 411 menggunakan [[aksara Sunda Kuno]] dan [[Bahasa Sunda Kuno]] yaitu: “''sadu pun, sugan aya sastra leuwih sudaan, kurang wuwuhan. Beunang diajar nulis di Gunung Larang Srimanganti dan. beunang nganggeuskeun di sukra wage gununglaranggunung larang srimanganti. '''Ini carik kai raga'''''.” (Maaflah, bila ada tulisan berlebih, mohon dikurangi, jika kurang tambahi. Hasil belajar menulis di Gunung Larang Srimanganti dan telah selesai dituliskan pada hari Jumat wage di Gununglarang Srimanganti. '''Ini juru tulis Kai Raga''').<ref name=":3" />
 
=== Carita Purnawijaya ===
''[[Carita Purnawijaya]]'' (''Poernawidjaja’s Hellevaart'') terdapat dalam dua kropak, yaitu 416 dan 423. Teksnya merupakan adaptasi naskah Jawa kuno yang bernapaskan agama [[Buddha]], ''[[Kuñjarakarna|Kunjarakarna]]''. Isinya mengisahkan Purnawijaya yang mendapatkan pencerahan dari Dewa Utama, perjalanannya ke neraka, dan paparan aspek-aspek filosofis yang dia dapatkan.<ref name=":4" /> Walaupun secara umum berisi teks yang sama, naskah ''Darmajati'' (kropak 423) memiliki bagian yang berbeda.<ref name=":6">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=z2__GgAACAAJ&dq=darmajati+undang+a+darsa&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj3rpjdm4fqAhWTF3IKHSLUCsUQ6AEIKjAA|title=Darmajati: naskah lontar kropak 423 : transliterasi, rekonstruksi, suntingan, dan terjemahan teks|last=Darsa|first=Undang A.|date=2004|publisher=Universitas Padjadjaran|language=id}}</ref> Keduanya ditulis menggunakan [[Aksara Sunda Kuno]] dan [[bahasa Sunda Kuno]].
 
Ketarangan di dalam kolofon ''Carita Purnawijaya'' (Kropak 416) dan ''Darmajati'' (Kropak 423) menunjukkan penulis atau penyalin naskahnya. ''“sugan aya sastra ala de ma, sugan salah gantian, sugan kurang wuwuhan. '''Beunang Kai Raga nulis''', di gunung Larang Sri Manganti”'' (kalaulah ada tulisan jelek dan sia-sia, jika keliru perbaikilah, apabila kurang harap dilengkapi. Tulisan hasil Kai Raga, di Gunung Larang Srimanganti)<ref name=":6" />
 
=== Kawih Paningkes ===
''Kawih Paningkes'' (kropak 419) dan ''Gambaran Kosmologi'' ''Sunda'' (kropak 420) adalah naskah Sunda Kuno yang berisiditulis tentangdengan segala[[aksara macamSunda renunganKuno]] mengenaidan [[bahasa Sunda Kuno]]. Isinya membahas berbagai renungan masalah-masalah keagamaan. Dalam ''Gambaran Kosmologi Sunda'' berisiterdapat dialog antara Pendeta Utama dengan Pwah Batari Sri mengenai bagaimanatentang semua mahluk dalam menjalankan tugasnya masing-masing sesuai ''bayu, sabda,'' dan ''hedap,'' yaitu anugerah dari Sang Pencipta. SelainDalam itu,teks ini juga ada disebutkan mengenai tuntunan peribadatankeagamaan yang harus dilakukan.<ref name=":2" /><ref name=":7">{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=RzY-NQAACAAJ&dq=gambaran+kosmologi+sunda&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiy3efXnIfqAhVNXSsKHT2bC9QQ6AEINDAB|title=Gambaran kosmologis Sunda (Kropak 420): silsilah Prabu Siliwangi, mantera Aji Cakra, mantera Darmapamulih, ajaran Islam (Kropak 421), Jatiraga (Kropak 422) : studi pendahuluan, transliterasi, rekonstruksi, suntingan dan terjemahan teks|last=Sastra|first=Universitas Padjadjaran (Bandung) Fakultas|date=2004|publisher=Fakultas Sastra, Universitas Padjajaran : Toyota Foundation|language=id}}</ref> ''Kawih Paningkes'' berisimerupakan risalah mengenai ajaran agama yang bercampur antara kepercayaan Hindu dengan kepercayaan pribumi. Hal tersebut terbuktitampak dengan disebutkannyapenyebutan nama dewa dan dewi agama Hindu dengan nama-nama [[pohaci]] dan [[apsari]] yang khas [[Pasundan]].<ref name=":8">{{Cite web|url=http://lib.ui.ac.id/|title=Kawih paningkes alihaksara dan terjemahan naskah K.419 khazanah Perpustakaan Nasional Jakarta|last=Ayatrohaedi|first=author (edit)|date=1995|website=Universitas Indonesia Library|language=en-US|access-date=2020-06-16}}</ref>
 
Naskah ''Kawih Paningkes'' (Kropak 419) diakhiri dengan kata-kata: ''“ini“'''ini kang nulis kai raga''' nu keur tapa di sutanangtung”.,<ref name=":8" />'' Sedangkansedangkan dalam bagian kolofon ''Gambaran Kosmologi Sunda'' (Kropak 420), diakhiri dengan kata-katatertulis: ''“ini“'''ini kang anulis Kai Raga''', eukeur tapa di Sutanangtung. Sugan kurang wuwuhan, leuwih sudaan”'' (inilah penulis bernama Kai Raga, tengah bertapa di Suta Nangtung. Bila ada kekurangan mohon ditambah, jika berlebihan mohon dikurangi).<ref name=":7" />
 
=== Wirid Nur Muhammad ===
[[Berkas:Carita Waruga Guru.jpg|jmpl|Edisi Faksimili ''Carita Waruga Guru'']]
''Wirid Nur Muhammad'' adalah koleksi [[Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|Perpustakaan Nasional RI]] disimpan dalam kode KBG 75.  Naskah ini berbahanditulis dengan [[aksara Sunda Kuno]].<ref>{{Cite journal|last=Gunawan|first=Aditia|last2=Kurnia|first2=Atep|date=2019-08-09|title=Naskah-naskah Islam dari Kabuyutan|url=https://ejournal.perpusnas.go.id/jm/article/view/00700220160X|journal=Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara|language=en-US|volume=7|issue=2b|pages=437–468|doi=10.37014/jumantara.v7i2b.295|issn=2685-7391}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/08/14/naac2b-islam-manuskrip-dan-tatar-sunda-1|title=Islam, Manuskrip, dan Tatar Sunda (1)|date=2014-08-14|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-07-04}}</ref> Berbahan kertas [[daluang]], dengan sampul kertas marmer berwarna merah., Terdiriterdiri dari 12 halaman,. isinya perihal asal-muasal penciptaan alam dan manusia. Teksnya berisi proses penciptaan alam dan [[nabi Adam]], ketika ia sendirian di surga, penciptaan [[Hawa]] dari [[Tulang rusuk|rusuk]] kirinya, kemudian penyebutan silsilah dari nabi Adam hingga [[Sri Baduga Maharaja|Prabu Siliwangi]].<ref name=":9" /> Teks ''Wirid Nur Muhammad'' diperkirakan ditulis pada awal abad ke-18.<ref name=":9" /> Keterangan dalam kolofon menunjukkan bahwa naskah ditulis oleh Kai Raga pada hari Jum’at [[Kliwon]], bulan [[Muharram]]. Karya ini cukup kontras jika dibandingkan dengan naskah lain yang tertulis atas namanya.<ref name=":5" /><ref name=":9">{{Cite web|url=https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|title=Wirid Nur Muhammad – Kairaga.com|language=id-ID|access-date=2020-06-16|archive-date=2020-06-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200615221130/https://www.kairaga.com/2016/12/06/wirid-nur-muhammad.html|dead-url=yes}}</ref> Naskah ini telah diteliti oleh Ade Ahmad dalam tesisnya.<ref name=":9" />
 
Naskah ini memiliki beberapa kemiripan dan karakteristik yang sangat dekat dengan naskah ''Carita Waruga Guru,'' sehingga naskah ''Carita Waruga Guru'' juga diperkirakan ditulis atau disalin oleh Kai Raga.<ref name=":9" />
 
== Perbandingan dengan Kiai Windusana ==
Baris 34 ⟶ 39:
 
[[Kategori:Naskah Sunda]]
[[Kategori:Tokoh Sunda]]
[[Kategori:Penulis Sunda]]