Pugeran, Gondang, Mojokerto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Merapikan artikel
 
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Bukan|Mugarsari, Tamansari, Tasikmalaya}}
{{rapikan}}
{{Desa
|peta =
Baris 7:
|nama dati2 =Mojokerto
|kecamatan =Gondang
|kode pos =61372
|nama pemimpin =-M. Arifin
|luas =-
|luas ={{Convert|297|km2|mi2|abbr=on}} <ref name="DUKCAPIL">{{Cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=6 Maret 2022|format=Visual}}</ref>
|penduduk =-
|penduduk =2.569 jiwa <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan =-
|kepadatan ={{Convert|1888,97|/km2|/mi2|abbr=on}} <ref name="DUKCAPIL"/>
|RT =20 <ref name="BPS8">{{Cite book|url=https://tasikmalayakota.bps.go.id/publication/2022/09/26/64749f3777c8352cf1de66fc/kecamatan-tamansari-dalam-angka-2022.html|title=Kecamatan Gondang Dalam Angka 2022|publisher=Badan Pusat Statistik Kabupaten Mojokerto|date=26 September 2022|page=8 (35)|accessdate=5 Maret 2023|format=PDF}}</ref>
|RW =9 <ref name="BPS8"/>
|KK =876 <ref name="DUKCAPIL"/>
|luas website =-
}}
'''Pugeran''' adalah sebuah [[desa]] di wilayah [[Kecamatan]] [[Gondang, Mojokerto|Gondang]], [[Kabupaten Mojokerto]], Provinsi [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Secara geografis Desa Pugeran sangat strategis mengingat terletak di persimpangan jalan propinsiprovinsi dan Kabupatenkabupaten, dekat dengan wisata Pacet yang tengah berkembang dan mempunyai potensi [[pertanian]] yang cukup produktif. Di daerah tersebut telah berdiri 4 [[SLTA]] (1 [[SMU]] Negeri, 2 [[SMU]] [[Swasta]] dan ! SMU Islam), 1 [[Madrasah sanawiah|Madarasah Tsanawiyah]]. Namun sekarang beberapa wilayah tersebut telah dipecah menjadi bagian dari desa [[Desa Kondang Jaya|Gondang]].
 
== Sejarah ==
Desa Pugeran termasuk kota kecamatan di [[Gondang-, Mojokerto|Gondang]], [[Mojokerto]].berbatasan Berbatasan langsung dengan dengan[[Gondang, desaGondang, Mojokerto|Desa Gondang]] disebelah timur, berbatasan dengan Kali Pikatan yang sering dilanda banjir bandang dan kerap memakan korban jiwa di sebelah selatan, di arah barat berbatasan dengan desa [[Pohjejer, danGondang, diutaraMojokerto|Desa berbatasan dengan desa Kalen.Menurut cerita tutur tinular pertamakali ditempati oleh eyang PugerPohjejer]], oleh karena yang membabat hutan pertama adalah eyang Puger maka wilayah ini Kemudian dinamakan Pugeran. Tidak diketahui kapan dan berasaldi darimanasebelah asalutara dariberbatasan Mbahdengan Puger[[Kalen, tersebut. Makam ini dipercaya sangat keramat terutama oleh warga disekitar kecamatan Gondang. Sampai saat ini makam Eyang Puger masih kerap dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa untuk mencapai hajat tertentuDlanggu,atau untukMojokerto|Desa berburu benda pusaka bertuah. Ada beberapa tokoh lain ditiap dusun yakni yang dipercaya membabat hutan pertama di masing-masing dusunKalen]].
# Mbah Jopatih di dusun Pugeran, ia yang dipercaya membabat dusun Pugeran (selain Mbah Puger) namun ada kejanggalan letak makam antara mbah Puger dan Mbah Jopatih, karena makam Mbah Puger tidak terletak di dusun Pugeran tetapi di komplek makam umum dusun Kauman , Sedang letak makam Mbah Jopatih terletak di tengah perkampungan penduduk dusun Pugeran. Mungkin juga semasa gesangnya keduanya adalah kerabat yang bersama-sama membabat hutan di Pugeran dan Kauman.
# Eyang Merteng Kusumo (petilasannya sekarang dtumbuhi Pohon beringin di sebelah barat pasar desa Pugeran, konon di tempat inbi dahulu ada beberapa patung kuno yang diperkirakan adalah peninggalan beliau, namun saat ini sudah hilang dicuri secara misterius.
# Mbah Khoiruman ( yang dipercaya membabat hutan dusun Tampelan).
 
Menurut cerita tutur tinular pertama kali ditempati oleh Eyang Puger, oleh karena yang membabat hutan pertama adalah Eyang Puger maka wilayah ini Kemudian dinamakan Pugeran. Tidak diketahui kapan dan berasal darimana asal dari Mbah Puger tersebut. Makam ini dipercaya sangat keramat terutama oleh warga disekitar kecamatan Gondang. Sampai saat ini makam Eyang Puger masih kerap dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa untuk mencapai hajat tertentu,atau untuk berburu benda pusaka bertuah.
Pada zaman penjajahan daerah ini merupakan saksi salah satu saksi sejarah perjuangan pasukan Komando Hayam Wuruk untuk melawan penjajah.
 
Ada beberapa tokoh lain ditiap [[dusun]] yakni yang dipercaya membabat hutan pertama di masing-masing dusun.
Selain itu Pugeran juga merupakan pusat kegiatan politik dan perekonomian di wilayah Mojokerto bagian selatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan khas zaman kolonial yang masih bisa ditemukan hingga saat ini, disana ada bangunan pasar, bekas benteng tentara belanda, kantor polisi lengkap dengan ruang tahanannya, gedung teater juga peninggalan zaman kolonial ( sayang gedung ini sekarang tinggal puing-puingnya saja karena rusak akibat tidak terawat) Pabrik sarung tenun, lengkap dengan asrama karyawan (sampai sekarang pabrik ini masih beroperasi meski dalam skala kecil, kantor pos dan giro, gedung Sekolah (SDN Gondang..., dahulu SDN Pugeran), rumah pemotongan Chewan Poegeran yang masih beroperasi sampai sekarang. Rumah-rumah khas masa penjajahan belanda sepanjang jalan raya Komando Hayam Wuruk (sayang rumah-rumah ini sudah banyak yang mengalami pemugaran oleh Pemiliknya).
# Mbah Jopatih di dusunDusun Pugeran, ia yang dipercaya membabat dusun Pugeran (selain Mbah Puger) namun ada kejanggalan letak makam antara mbahMbah Puger dan Mbah Jopatih, karena makam Mbah Puger tidak terletak di dusunDusun Pugeran tetapi di komplek makam umum dusunDusun Kauman , Sedang letak makam Mbah Jopatih terletak di tengah perkampungan penduduk dusunDusun Pugeran. Mungkin juga semasa gesangnya keduanya adalah kerabat yang bersama-sama membabat hutan di Pugeran dan Kauman.
# Eyang Merteng Kusumo (petilasannya sekarang dtumbuhi [[Pohon beringin]] di sebelah barat pasar desaDesa Pugeran, kononmenurut salah satu sesepuh desa ini, di tempat inbiini dahulu ada beberapa patung kuno yang diperkirakan adalah peninggalan beliaudia, namuntetapi saat ini sudah hilang dicuri secaraorang yang tidak bertanggung misteriusjawab.
# Mbah Khoiruman ( yang dipercaya membabat hutan dusunDusun Tampelan).
 
Pada zaman penjajahan daerah ini merupakan saksi salah satu saksi sejarah perjuangan pasukan Komando [[Hayam Wuruk]] untuk melawan penjajah.
Kerusakan Lingkungan
 
Selain itu Pugeran juga merupakan pusat kegiatan politik dan perekonomian di wilayah [[Mojokerto]] bagian selatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan [[Arkeologi Indonesia|arkeologi]] khas zaman kolonial yang masih bisa ditemukan hingga saat ini, disana ada bangunan pasar masih digunakan sampai sekarang, bekas [[benteng]] tentara belanda[[Belanda]] (di depan pasar), kantor polisi lengkap dengan ruang tahanannya, gedung teater juga peninggalan zaman kolonial ( sayang gedung ini sekarang tinggal puing-puingnya saja karena rusak akibat tidak terawat) Pabrik [[sarung]] [[tenun]], lengkap dengan asrama karyawan (sampai sekarang pabrik ini masih beroperasi meski dalam skala kecil, kantor pos dan giro, gedung Sekolah (SDN Gondang..., dahulu SDN Pugeran), rumah pemotongan Chewan Poegeran yang masih beroperasi sampai sekarang. Rumah-rumah khas masa penjajahan belanda[[Belanda]] sepanjang jalanJalan rayaRaya Komando [[Hayam Wuruk]] (sayang rumah-rumah ini sudah banyak yang mengalami pemugaran oleh Pemiliknya).
Pemandangan di sebelah selatan Sangat Eksotis dengan pemandangan yang khas. Karena dari sisi selatan kita dapat melihat keindahan Gunung Welirang dan Jajaran Pegunungan di sebelah baratnya yakni Gunung Semar, Gunung Biru , Gunung Dompyong, dan beberapa gunung yang lain yang berjajar dari timur sampai kebarat yang merupakan pegunungan di daerah Wonosalam Jombang.
 
Sayang di daerah yang sangat indah dan subur ini para pejabat desa sampai kabupaten tidak satupun yang peduli dengan kelestarian lingkungan hidup sehingga banyak lahan-lahan persawahan yang dikeruk tanahnya untuk diambil tanah sirtu dan batu alamnya sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup parah dan sayangnya sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
== Pemilihan kepala desa (PILKADES) ==
 
Pada tanggal [[27 Desember]] [[2015]], terjadilah pemilihan kepala desa atau PILKADES. Dimana yang menang adalah ZULKHAIFI dan diikuti oleh SULIDI dan MARDONO.
 
Namun setelah PILKADES [[27 Desember]] [[2015]], akhirnya ZULKHAIFI terpilih menjadi [[kepala desa]] pada tahun [[2016]]-[[2022]]. Pada tanggal [[11 Januari]] [[2016]], dilantiklah seorang [[kepala desa]] bernama ZULKHAIFI.
 
Saat ini [[kepala desa]] '''Pugeran''' adalah ZULKHAIFI.
 
== Kerusakan Lingkungan ==
Pemandangan di sebelah selatan Sangat Eksotis dengan pemandangan yang khas. Karena dari sisi selatan kita dapat melihat keindahan Gunung Welirang dan Jajaran Pegunungan di sebelah baratnya yakni Gunung Semar, Gunung Biru , Gunung Dompyong, dan beberapa gunung yang lain yang berjajar dari timur sampai kebaratke barat yang merupakan pegunungan di daerah [[Wonosalam, Jombang|Wonosalam]], [[Kabupaten Jombang]].
 
Sayang di daerah yang sangat indah dan subur ini para pejabat desa sampai kabupaten tidak satupun yang peduli dengan [[kelestarian]] [[lingkungan hidup]] sehingga banyak lahan-lahan [[persawahan]] yang dikeruk tanahnya untuk diambil tanah sirtu dan batu alamnya sehingga menimbulkan [[kerusakan lingkungan]] yang cukup parah dan membahayakan warga Dusun Jetak dan Kudur (desa di selatan kali pikatan), tetapi sayangnya sampai saat ini tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang.
 
Di desa ini ada satu makanan khas yang sudah sangat terkenal. Makanan tersebut adalah olahan dari [[kedelai]]. Tidak lain dan tidak bukan makanan khas itu adalah [[keripik kedelai]]. Keripik kedelai pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga di Dusun Sawahan, Desa Pugeran.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Gondang, Mojokerto}}
 
{{kelurahan-stub}}
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}