Talun, Kayen, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
(35 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaan lain|Talun (disambiguasi)}}
{{desa
|peta =
Baris 6 ⟶ 7:
|nama dati2 =Pati
|kecamatan =Kayen
|kode pos =59171
|nama pemimpin =SiswantoSyaifudin
|luas =-
|penduduk = 24000
|kepadatan =-
}}
'''Talun''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Kayen, Pati|Kayen]], [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].Talun adalah desa Pariwisata di [[kabupaten pati|pati]]
 
== Sejarah ==
{{kelurahan-stub}}
Talun, menurut cerita yang berkembang dimasa lalu. Dari kata "tal" berarti pahon, dan "lun" berarti alun-alun.
 
=== Keadaan Geografi ===
Talun berasal dari kata Tal dan alun-alun, begitu kata cerita lisan yang banyak beredar di desa Talun. Tal itu nama pohon. Awalnya, ki Ageng Talun, melakukan babat alas. Begitu selesai dibabat, luasnya seperti alun-alun. Begitulah, sejak itu orang-orang menyebut tempat itu sebagai Talun. Pohon Tal sendiri sekarang tidak terdapat di desa tersebut. Terakhir, sekitar tahun 1987 masih ada dua pohon di dekat masjid utara desa, namun sudah ditebang pula. Pohon Tal mirip seperti pohon kelapa dengan batangnya yang meninggi.
Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati terletak di kawasan sebelah selatan ibu kota Kabupaten yang berjarak 17 Km, mempunyai bentuk topografi datar, ketinggian tempat 1 –5 m dpl. Luas wilayah Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati 1041 Ha terdiri dari lahan sawah 106 Ha, kolam budidaya ikan dan pembenihan seluas 276,75 ha, tanah kering 119 Ha, pekarangan 91 Ha daerah rawa dan genangan 448,25 Ha.
Struktur tanah lempung liat berdebu, warna dan jenis tanah adalah berwana gelap, tanah Organosol dan Alluvial. Curah hujan tahun 2012 tinggi 1.161 mm dengan hari hujan 66 hari, suhu terendah 240C tertinggi 380C.
Batas-batas wilayah administratif Kecamatan Kayen Kabupaten Pati yakni<nowiki> </nowiki>:
Sebelah Utara : Kecamatan Pati
Sebelah Timur : Kecamatan Gabus
Sebelah Selatan : Kecamatan Sukolilo
Sebelah Barat : Kabupaten Kudus
 
Wilayah Desa Talun Kecamatan Kayen Kabupaten Pati memiliki wilayah genangan air, dapat dikembangkan sebagai potensi perikanan untuk sentra budidaya ikan dan pembenihan di daerah Kabupaten Pati. Dengan perencanaan yang baik sangat diperlukan sentuhan dari Pemerintah Kabupaten Pati.
Masyarakat desa Talun adalah masyarakat muslim. Ada beberapa pesantren dan madrasah yang menjadi tempat belajar para warga. Secara geografis letaknya berbatasan dengan wilayah Kudus (sebelah barat). Desa-desa yang berdekatan adalah desa Pesagi, desa Boloagung, Desa Rogomulyo, dan desa Sundoluhur.
 
=== Keadaan Demografi ===
Umumnya para warga bertani, berdagang, dan menjadi tenaga kerja di luar negeri (Malaysia, Hongkong, Arab Saudi).
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Jenis kelamin tahun 2012
Laki- laki: 2856 jiwa 46,8%
Perempuan: 3246 jiwa 53,2%
Jumlah: 6102 jiwa
 
=== Daya Tarik ===
Lurah Desa Talun:
- Perikanan darat bandeng air tawar / policultur
Singodiwiryo, Petinggi Abas, Petinggi Jeri, Mahsun, Syaifuddin, Siswanto.
 
- Pemijahan pendederan dan pengglondongan bibit ikan karper
Masa kepemimpinan Siswanto adalah masa paling buruk. Tak ada visi yang jelas. Pada tahun 2008 masa kepemimpinannya sudah berakhir, dan para warga pun bersiap untuk mengadakan pemilihan kepala desa yang baru.
 
- Budidaya ikan jaring apung.
Siapa kandidatnya?
Yang paling kuat kabarnya adalah mantan Kepala Desa Syaifuddin. Kandidat yang lain bernama Syafuddin juga (Asep).
 
- Wisata pemancingan dan kuliner ikan bakar.
 
- Wisata Kirab Luwur Slambu di Makam Mbah Sari Den Suradi
 
== Pranala luar ==
'''
{{Kayen, Pati}}
BERITA'''
{{Authority control}}
 
 
{{kelurahandesa-stub}}
 
 
Atap 100 Rumah di Talun Rusak
Disapu Angin Lisus Lagi
 
 
PATI - Angin lisus, Senin (7/11) petang kembali menerjang Desa Talun, Kecamatan
Kayen, Kabupaten Pati. Padahal, tiga rumah yang rata dengan tanah akibat terkena
sapuan angin tersebut pada Minggu (6/11) malam, belum sempat dibangun kembali
oleh warga secara gotong royong (Suara Merdeka, 8/11).
 
Dalam kejadian terakhir itu, tidak ada rumah yang roboh dan korban jiwa. Namun,
ujar Kades Talun Siswanto, lebih dari 100 rumah warganya mengalami kerusakan.
Genteng rumah-rumah itu berantakan.
 
Sesaat sebelum kejadian, sejumlah warga sedang mengganti atap genteng rumah
masing-masing yang rontok akibat angin lisus sebelumnya. Sebagian dari mereka
juga ada yang membenahi reruntuhan rumah Mbah Sarni dan Mbah Sareh yang roboh.
 
Khusus reruntuhan bangunan rumah Sanusi, korban yang meninggal dalam musibah
tersebut, masih dibiarkan teronggok. Sebab, keluarga korban masih dalam suasana
duka cita.
 
Namun, saat warga bersusah payah memperbaiki atap genteng rumahnya tiba-tiba
turun hujan disertai tiupan angin kencang.
 
Akibatnya, genteng-genteng yang baru dipasang itu beterbangan kembali.
"Kerusakan atap genteng itu tidak terjadi dalam satu blok saja tetapi merata,"
katanya.
 
Menjawab pertanyaan, Siswanto menyebutkan, hingga Senin lalu belum ada perhatian
dari Pemkab Pati atau pihak lain untuk memberikan uluran tangan. Karena itu,
yang dilakukan warga adalah saling membantu.
 
Pada kesempatan terpisah, seorang warga di Desa Boloagung, Kecamatan Kayen,
Suparlan, menyampaikan informasi telah terjadi musibah angin lisus di desanya
dan Desa Sundoluhur.
 
Di Sundoluhur terdapat sembilan rumah dan sebuah bangunan selepan yang rusak
gentengnya.
 
Di Boloagung, 31 rumah juga rusak. "Mudah-mudahan musibah angin yang dalam kurun
waktu dua tahun terus terjadi itu, pada hari-hari berikutnya tidak lagi
terulang." (ad-54j)