Jayengan, Serengan, Surakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+sejarah |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kelurahan
|peta =[[Berkas:Jayengan.jpg|250px]][[Berkas:Serengan.svg|250px]]
|nama=Jayengan
|kecamatan=Serengan
Baris 5 ⟶ 6:
|nama dati2=Surakarta
|provinsi=Jawa Tengah
|kode pos=57152}}
'''Kelurahan Jayengan''' ({{lang-jv|ꦗꦪꦺꦔꦤ꧀|Jayèngan}}) adalah sebuah kelurahan di [[kecamatan Serengan]], [[kota Surakarta|Surakarta]]. Kelurahan ini memiliki [[kode pos]] 57152.
Kelurahan ini terletak jalan selatan Klenteng Secoyudan ke selatan pertigaan Notosuman, ke barat sampai perempatan jalan keraton, ke utara sampai perempatan [[Singosaren]]. Kelurahan Jayengan merupakan tempat tinggal para [[abdi dalem]] pengurus minuman bila ada pesta di istana. Namun sumber lain mengatakan bahwa Jayengan adalah tempat tinggal abdi dalem prajurit istana [[Keraton Surakarta]] bernama Jayagastra, prajurit Prameswari Dalem dan abdi dalem prajurit Jayantaka, prajurit berani mati, pengawal pribadi raja.
== Kampung ==
Di kelurahan terdapat kampung Carikan, yaitu tempat abdi dalem yang bertugas membuat pakaian prajurit dan pakaian raja, misalnya ikat kepala ([[blangkon]]), [[sabuk]], [[epek]], dan sejenis [[kuluk]]. Di kelurahan Jayengan terdapat kampung-kampung yaitu
Baris 19 ⟶ 23:
# Borotodipuaran, tempat tinggal RMNg [[Brotodipuro]], kerabat keraton pada zaman [[Sunan Paku Buwana X]]
# Nyutran (Panyutran), tempat tinggal abdi dalem [[Nyutra]], bersenjatakan panah dan keris
# Notokusuman (Notosuman), tempat tinggal KPH [[Notokusumo]], salah seorang putra [[Sunan Paku Buwana VIII]]. Nama Natokusuma, kita temukan pula pada masa
## Raden Adipati Notokusumo, Patih Jawi Kartasura pada zaman [[Sunan Paku Buwana II]] (1726-1749).
##: Semula Sunan bersikap membantu pemberontak Tionghoa, dengan menyuruh Patih Adipati Natokusumo untuk menyerang Semarang. Namun usaha ini gagal. Akibatnya sikap Sunan berubah, dan menuduh bahwa pemberontakan Tionghoa didalangi olehb Patih Notokusumo tersebut ( hal ini sebenarnya hanya untuk membuang tilas, agar Sunan tidak didakwa oleh Kompeni Belanda membantu Tionghoa). Itulah sebabnya karena ditangkap dan diasingkan ke Sailan, dan kemudian diminta kembali oleh Pangeran Mangkubumi dalam perjanjian Giyanti.
Baris 28 ⟶ 32:
# Kampung Kali Larangan, menurut cerita melalui daerah ini mengalir air dari umbul [[Pengging]] yang khusus untuk istana. Dahulu, saluran air ini terbuka, tetapi karena semakin sibuknya suasana maka saluran tersebut ditutup agar airnya tidak tercemar. Karena ada larangan inilah, maka akhirnya daerah tersebut disebut Kali Larangan (Sungai Terlarang)
== Pranala luar ==
* [http://jasmerah-history.blogspot.com/2010/05/sejarah-kampung-jayengan-di-surakarta.html Sejarah Kampung Jayengan]
{{Serengan, Surakarta}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Serengan, Surakarta]]
[[Kategori:Kelurahan di Kota Surakarta]]
|