Soni, Dampal Selatan, Tolitoli: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wujdan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
 
Baris 21:
 
Soni menjadi perkampungan tersendiri setelah datangnya suku-suku lain dari Sulawesi Selatan pada awal tahun 1910-an, mereka datang dengan menggunakan perahu layar tanpa mesin karena mendengar berita bahwa tanah Dampal mempunyai areal yang luas dan subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan.
 
 
 
 
 
Seiring pembakaran itu, warga dihalau masuk hutan bergerilya untuk membantu perjuangan mereka, tidak ada barang-barang yang dapat diselamatkan kecuali apa yang ada di badan dan yang dapat dijinjing/dijunjung. Peristiwa dahsyat dan mengerikan ini terjadi tahun 1958 (Penulis masih balita).
Baris 30 ⟶ 26:
Keamanan Kampung Soni dan kampung lainnya dapat dipulihkan setelah gembong DI/TII terkepung di Tanjung Pesik, akhirnya pemimpin gerombolan menyerah bersama anak buahnya kepada pihak TNI Kodam XIII/ Merdeka Sulawesi Utara dan Satuan Kodam Brawijaya Jawa Timur tahun 1963.
 
Desa Soni Kecamatan Dampal Selatan dengan jumlah penduduk 3.365 jiwa (SP. 2020) berada di pesisir pantai barat selat Makassar, -+180  km sebelah selatan Kota Tolitoli dan berjarak -+ 270  km dari sebelah utara Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah.
 
 
Seiring dengan pembakaran itu, warga dihalau masuk hutan bergerilyawan untuk membantu perjuangan mereka. Tidak ada barang-barang yang dapat diselamatkan kecuali apa yang ada di badan dan yang dapat dijinjing/dijunjung. Peristiwa dahsyat dan mengerikan ini terjadi tahun 1958 (penulis masih balita).
 
 
 
 
 
.
Baris 49 ⟶ 40:
 
{{Authority control}}
 
 
{{Kelurahan-stub}}