Abdurrahman Siddiq: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(40 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Person
[[Berkas:Datu Sapat.jpg|thumb|200px|Datu Sapat]]
|name = Abdurrahman Siddiq
'''Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari''' (lahir di [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]], [[Hindia Belanda]] tahun [[1857]] – meninggal di [[Sapat, Kuala Indragiri, Indragiri Hilir|Sapat]], [[Indragiri Hilir]], [[10 Maret]] [[1930]] pada umur 72 tahun) adalah seorang [[ulama Banjar|ulama dari etnis Banjar]] yang dikenal karena beliau rajin menulis buku-buku agama mengenai [[Islam]]. Semasa mudanya, Abdurrahman banyak menulis buku-buku agama, sejarah dan sastra. Ia dikenal dimana-mana bahkan sampai di [[Mekkah]] karena ia juga menjadi pengajar di [[Masjidil Haram]].<ref>[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/03/15/mjpdsz-ulama-indonesia-yang-mengajar-di-masjidil-haram-1 ''Ulama Indonesia yang Mengajar di Masjidil Haram (1)''] - Republika Online, diakses 2 Februari 2014.</ref> Muridnya tersebar sampai ke [[Singapura]], [[Malaysia]] dan [[Kalimantan]].
|image = Datu Sapat.jpg
|imagesize =
|caption =
|birth_date = [[1857]]
|birth_place = [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]], [[Martapura, Banjar|Martapura]]
|death_date = [[10 Maret]] [[1939]]
|death_place = [[Sapat, Kuala Indragiri, Indragiri Hilir|Sapat]], [[Indragiri Hilir]]
|other_names =
|spouse =
|children =
|known_for = Ulama
|Parents =
|occupation =
|nationality =
|religion =
|other_names =
|residence =
|caption =
|birth_name =
|death_cause =
|known =
|occupation =
|title =
|salary =
|term =
|predecessor =
|successor =
|party =
|boards =
|religion = [[Islam]] [[Sunni]]
|spouse =
|partner =
|parents = Datu Landak
|children =
|relations =
|website =
|footnotes =
|employer =
|height =
|}}
 
'''Syekh Abdurrahman Siddiq bin [[Muhammad 'Afif al-Banjari]] bin Mahmud bin Jamaluddin Al-Banjari''' (lahir di [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]], [[HindiaMartapura, Banjar|Martapura]], [[Kalimantan BelandaSelatan]] tahun [[1857]] – meninggal di [[Sapat, Kuala Indragiri, Indragiri Hilir|Sapat]], [[Indragiri Hilir]], [[Riau]] [[10 Maret]] [[1930]] pada umur 72 tahun) adalah seorang [[ulama Banjar|ulama dari etnis Banjar]] yang dikenal karenadi beliau rajin menulis buku-buku agama mengenai [[Islam]]. Semasa mudanya, Abdurrahman banyak menulis buku-buku agama, sejarah dan sastra. Ia dikenal dimanamana-mana bahkan sampai di [[Mekkah]] karena ia juga menjadi pengajar di [[Masjidil Haram]].<ref>[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/13/03/15/mjpdsz-ulama-indonesia-yang-mengajar-di-masjidil-haram-1 ''Ulama Indonesia yang Mengajar di Masjidil Haram (1)''] - Republika Online, diakses 2 Februari 2014.</ref><ref>{{Cite web|last=Sumbar|first=BPCB|date=13 Desember 2017|title=Makam Syekh Abdurrahman Siddiq, Indragiri Hilir, Riau|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbsumbar/makam-syekh-abdurrahman-siddiq-indragiri-hilir-riau/|website=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat|access-date=11 Januari 2021}}</ref> Muridnya tersebar sampai ke [[Singapura]], [[Malaysia]] dan [[Kalimantan]].namanya di abadikan disebuah perguruan tinggi ISLAM di BABEL yaitu ''IAIN SAS BABEL''
Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif dikenal sebagai Pujangga dan Sastrawan yang semasa hidupnya mengarang sejumlah buku sasta dan agama. ''Tuan guru Syekh Abdurrahman'', demikian panggilan hormat beliau telah menulis karyanya berupa kumpulan puisi berjudul "Syair Ibarat Kabar Kiamat" yang diterbitkan oleh Ahmadiyah Press Singapura Tahun [[1915]].
Beberapa syair sangat kritis dalam nuansa religius.
 
== Riwayat ==
Ia diangkat oleh Sultan Mahmud Shah (Raja Muda) sebagai Mufti Kerajaan Indragiri 1919-1939 berkedudukan di [[Rengat]] dan mengabdikan diri di [[Kerajaan Indragiri]].
Syekh Abdurrahman Siddiq bin [[Muhammad Afif al-Banjari]] bin Mahmud bin Jamaluddin, demikian nama lengkapnya. Dilahirkan pada tahun 1857 di [[Kampung]] [[Dalam Pagar]] [[Martapura]] [[Kalimantan Selatan]], nama lahirnya sebenarnya hanyalah Abdurrahman.
 
Nama "Siddiq" ia dapat dari seorang gurunya saat ia belajar di [[Mekkah]]. Ia merupakan cicit dari ulama ternama [[etnis Banjar]], [[Syekh]] [[Muhammad Arsyad al-Banjari]].
 
Saat baru berusia tiga bulan, ibunda Abdurrahman Siddiq meninggal dunia. Ia tak sempat mendapat asuahan sang ibunda. Ia pun kemudian dirawat kakek dan neneknya. Sang kakek merupakan seorang ulama bernama [[Mufti H Muhammad Arsyad]]. Namun baru diusia setahun, sang kakek meninggal. Maka Abdurrahman Siddiq pun tumbuh dewasa hanya bersama neneknya, Ummu Salamah.
 
Sang nenek merupakan muslimah yang taat beribadah dan faqih beragama. Ia mendidik syaikh dengan kecintaan pada Alquran. Beranjak dewasa, nenek mengirim syekh pada guru-guru agama di kampung halamannya. Ketika dewasa, Syaikh makin giat menuntut ilmu agama.
 
Ia melakukan perjalanan menuntut ilmu ke [[Padang]], [[Sumatera Barat]]. Setelah menyelesaikan pendidikan di Padang pada 1882, ia masih haus ilmu. Maka pergilah syekh ke kota kelahirn Islam, [[Makkah]] pada tahun 1887.
 
Di tanah suci, Abdurrahman Siddiq banyak menghadiri majelis ilmu para ulama ternama [[Hijaz]]. Tak hanya di Makkah, ia pun giat bergabung di halaqah-halaqah ilmu di [[Masjid Nabawi]] di [[Madinah]]. Kegiatan tersebut ia lakukan hingga tujuh tahun lamanya. Bahkan Syekh juga sempat menjadi pengajar di [[Masjidil Haram]] selama dua tahun sebelum kemudian kembali ke tanah air.
 
Ia diangkat oleh [[Sultan]] [[Mahmud Shah]] (Raja Muda) sebagai [[Mufti Kerajaan Indragiri]] 1919-1939 berkedudukan di [[Rengat]] dan mengabdikan diri di [[Kerajaan Indragiri]].{{fact}}
 
== Peninggalan ==
=== Karya-karya tulis ===
Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad 'Afif dikenal sebagai [[Pujangga]] dan [[Sastrawan]] yang semasa hidupnya mengarang sejumlah buku sasta dan agama. ''Tuan guru Syekh Abdurrahman'', demikian panggilan hormat beliauia telah menulis karyanya berupa kumpulan puisi berjudul "[[Syair Ibarat Kabar Kiamat]]" yang diterbitkan oleh [[Ahmadiyah Press Singapura]] Tahun [[1915]]. Beberapa syair sangat kritis dalam nuansa religius.
Karya-karya tulis beliauia antara lain :
* ''Fathu al'Alim fi Tartib al Ta'lim'', diterbitkan di Singapura, Matba'ah Ahmadiah, 1322 H
* ''Risalah[[Fathu al'AmalAlim Mafi Tartib al Ta'rifahlim]]'', diterbitkan di [[Singapura]], : [[Matba'ah Ahmadiah]], 1322 H
* ''[[Risalah 'Amal Ma'rifah]]'', diterbitkan di Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1322 H
* ''[[Majmu' al Ayah wa al Hadist fi fada-il al ilmi wa al 'ulama wa al Muta'allimin wa al Mustami'in]]'', Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1355 H
* ''[[Kitab Asrar al Salat min Uddat al Kutub al Mu'tamadah]]'', selesai ditulis tahun 1334 H/[[1915]] M, diterbitkan di Singapura: Matba'ah Ahmadiah, [[1931]] M
* ''[[Risalah SejarahSyajaroh Arsyadiah'al Arsyadiyah]]" yang menyebutkan silsilah dari Syekh M. Arsyad al Banjari', Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1354 H
* ''[[Tazkirah li Nafsi wa li Amtsali]]'', Singapura : Matba'ah Ahmadiah, 1354 H
* ''[[Kitab al Fara-id]]'', Singapura: Matba'al Ikhwan, 1338 H
* ''[[Sejarah Perkembangan Islam di Kerajaan Banjar]]'', Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1355 H
* ''[[Bay'u al Hayawan li al Kafirin]]'', Singapura: Matba'ah Ahmadiah, 1355 H
* '''[[Aqaid al Iman]]'', selesai ditulis [[1919]] M. diterbitkan di [[Banjarmasin]], [[1984]] M
* ''[[Syair Ibarat Khabar Kiamat]]'', Pertama kali dicetak di Singapura oleh Matba'ah Ahmadiah, tahun 1344. Sebelumnya pada tanggal [[1 Juli]] [[1915]] M/1344 H. Kitab ini telah di registrasi oleh Pemerintah Inggris di Singapura.<ref>[http://inhilkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=110:syekh-abdurrahman-siddiq-&catid=40:tokoh&Itemid=110 Pemkab Indragiri Hilir - Profil Datu Sapat, Syekh Abdurrahman Siddiq]</ref>.
 
=== Masjid ===
Peninggalan Syekh Abdurrahman yang terkenal adalah [[Masjid]] yang dibangunnya sendiri pada tahun [[1927]]. Masjid ini berarsitektur khas pada atap dan berada 200 meter dari makamnya.{{fact}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* http://ikantongkol09-tokoh.blogspot.com/2009/11/syeikh-abdur-rahman-shiddiq-bin.html
* http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/dari-bangka-ke-sapat.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170608154510/http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/dari-bangka-ke-sapat.html |date=2017-06-08 }}
 
* http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/datu-landak-pulang-gusti-kacil-tinggal.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140313022319/http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/datu-landak-pulang-gusti-kacil-tinggal.html |date=2014-03-13 }}
{{indo-bio-stub}}
* http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/gusti-kacil-terdampar-di-pulau-bangka.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140514180045/http://www.kabarbanjarmasin.com/posting/gusti-kacil-terdampar-di-pulau-bangka.html |date=2014-05-14 }}
* http://m.suaramerdeka.com/index.php/ramadan/ramadan_detail/54479/Lewat-Dagang-dan-Penumpasan-Lanun-Islamisasi-di-Bangka{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{lifetime|1857|1930|}}
 
[[Kategori:Da'iDai Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Kabupaten Banjar]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Sejarawan Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Tokoh dari Kabupaten Banjar]]