Centralindo Panca Sakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
| logo_caption =
| fate =
| owner = [[Napan Group]]<br>[[Bhakti Investama]] (2001-2004)
| traded_as =
| parent =
Baris 13:
|location = Kompleks Perkantoran [[Duta Merlin]] Blok C 49-50<br>Jl. [[Gajah Mada]] 3<br>[[Jakarta]], [[Indonesia]]
| industry = [[Telekomunikasi]]
| foundation = 27 FeburariFebruari 1985
| defunct =
| products =
Baris 20:
| homepage = {{URL|http://www.cps.co.id}}
}}
'''PT Centralindo Panca Sakti''', ada juga yang menyebutnya(disingkat '''PT Centralindo Pancasakti CellularCPS''') merupakan sebuah perusahan [[telekomunikasi]] yang berbasis di [[Jakarta]], [[Indonesia]] yang menyediakan, memberi jasa serta membangun berbagai sarana komunikasi. Perusahaan ini dimiliki oleh [[Napan Group]], dan didirikan pada tahun 27 Februari 1985.<ref>[http://www.cps.co.id/company-bacground.html Company Background]</ref> Awalnya, perusahaan ini hanya menjadi penyuplai dari produk telekomunikasi untuk kepentingan beberapa pihak seperti [[Telkom|Perumtel]] dan [[ABRI]], namun seiring waktu meluaskan operasinya ke berbagai bidang, terutama jasa.<ref>[{{Cite web |url=http://www.cps.co.id/sekilas.html |title=Sekilas Tentang Perseroan |access-date=2004-12-08 |archive-date=2004-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20041208013226/http://www.cps.co.id/sekilas.html Sekilas|dead-url=no Tentang Perseroan]}}</ref>
 
Terdapat beragam bisnis dari perusahaan ini (pada awalnya), yang meliputi:<Ref>[http://web.archive.org/web/20041204092956/http://www.cps.co.id/perkembangan.html Perkembangan Perusahaan]</ref>
{{Cite web |url=http://www.cps.co.id/perkembangan.html |title=Perkembangan Perusahaan |access-date=2004-12-04 |archive-date=2004-12-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20041204092956/http://www.cps.co.id/perkembangan.html |dead-url=no }}
* Pengelolaan [[telepon umum]] kartu (TUK), sebesar 12.000 sambungan pada 2001, menjadikannya operator terbesar.<reF>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=KD3jAAAAMAAJ&dq=centralindo+Pancasakti+NAPAN&focus=searchwithinvolume&q=napan Gamma, Volume 3,Masalah 33-40]</ref>
</ref>
* Pengelolaan [[kerjasama operasional]] (KSO) jaringan telepon untuk wilayah [[Sumatra Barat]] yaitu di [[Bukittinggi]], [[Payakumbuh]], [[Padang Panjang]] dan [[Solok]] sejak 2004. Kerjasama ini akhirnya dihentikan setelah pada 2007 dibeli oleh Telkom.<reF>[https://inet.detik.com/business/d-763947/telkom-akhiri-kerjasama-operasi-di-sumatera Telkom Akhiri Kerjasama Operasi di Sumatera]</ref>
* Pengelolaan [[telepon umum]] kartu (TUK), sebesar 12.000 sambungan pada 2001, menjadikannya operator terbesar.<reFref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=KD3jAAAAMAAJ&dq=centralindo+Pancasakti+NAPAN&focus=searchwithinvolume&q=napan Gamma, Volume 3,Masalah 33-40]</ref>
* Pengelolaan [[kerjasama operasional]] (KSO) jaringan telepon untuk wilayah [[SumatraSumatera Barat]] yaitu di [[Bukittinggi]], [[Payakumbuh]], [[Padang Panjang]] dan [[Solok]] sejak 2004. Kerjasama ini akhirnya dihentikan setelah pada 2007 dibeli oleh Telkom.<reFref>[https://inet.detik.com/business/d-763947/telkom-akhiri-kerjasama-operasi-di-sumatera Telkom Akhiri Kerjasama Operasi di Sumatera]</ref>
* Membangun jaringan [[serat optik]] untuk [[Telkom]] di beberapa wilayah, seperti [[Jawa Barat]].
* Membangun sarana [[FWA]] untuk [[Flexi]].
Baris 30 ⟶ 32:
* Jasa [[penyeranta]] (''pager'') dengan merek Metrotel, dengan anak usahanya yang bernama PT Selarasindo Mulia yang didirikan pada 1996. Bisnis ini bertahan hingga 2002. Kemudian, PT Selarasindo menjadi perusahaan yang menangani jasa televoting, ''free call'' dan ''premium call''.
* Pembangunan sistem [[CDMA]] di [[Bangka Belitung]] lewat anak usaha PT Hamparan Persada.
* Menjadi salah satu operator jaringan komunikasi seluler berbasis [[AMPS]] di Indonesia sejak 2 Juli 1991 (operator pertama, dengan masa kontrak 7 tahun). PeroyekProyek ini awalnya dimaksudkan untuk [[telepon mobil]] di kota-kota seperti [[Jakarta]] dan [[Surabaya]] (walaupun akhirnya hanya di Surabaya saja) bekerjasama dengan [[Industri Telekomunikasi Indonesia]] dan Telkom dalam bentuk [[bagi hasil]]. Selanjutnya, proyek ini dilanjutkan ke [[Semarang]]-[[Yogyakarta]]-[[Solo]] dan [[Surabaya]]-[[Malang]] dengan kapasitas total 9.500 pengguna. Perangkat yang ditawarkan berasal dari [[Motorola]] dan [[NEC]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=CUjvAAAAMAAJ&q=elektrindo+amps+november1991&dq=elektrindo+amps+november1991&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjc3LO8s6HvAhVj7HMBHTpNCikQ6AEwAHoECAAQAg The APT Yearbook]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=0y3pAAAAMAAJ&dq=AMPS+centralindo+1992&focus=searchwithinvolume&q=AMPS Eksekutif, Masalah 159-162]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=D7gVAQAAMAAJ&pg=PA119&dq=centralindo+pancasakti+1988&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj97tbV8LjuAhVD7XMBHU-wD1gQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=centralindo%20pancasakti%201988&f=false 50 tahun peranan pos & telekomunikasi]</ref> Pada 30 November 1995Belakangan, kerjasamabisnis bagipengoperasian hasiljaringan ini ditransformasikan menjadiAMPS PT [[Metrosel|MetroCPS Selulardialihkan Nusantara]]ke (Metrosel)perusahaan danafiliasinya, pelanggan AMPSPT Centralindo digabungkanPancasakti dalamCellular operasi Metrosel yang mulai beroperasi pada akhir 1995(CPSC).<refRef>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=JAy4AAAAIAAJkIiRAAAAIAAJ&dq=metroThese+selularservices+nusantarawere+1995previously+provided+by+the+company+centralindo&focus=searchwithinvolume&q=metroselpanca Asia-PacificAnnual Telecommunication IndicatorsReport]</ref> Saham Centralindo di perusahaan ini berubah-ubah, dari awalnya sebesar 51,20%, lalu menjadi 36,7% pada 1996.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/asia-link-buys-35-percent-stake-in-pt-metrosel-1447893297 JP/Asia Link buys 35 percent stake in PT Metrosel]</ref>
 
Selain itu, PT CentralindoCPS juga pernah diberikan [[konsesi]] untuk mengelola [[hutan tanaman industri]] pada tahun 1991, dan mulai beroperasi pada 30 Juni 1992. Izin ini berlaku sampai 2004 ketika dicabut pemerintah.<Refref>[https://katingan.com/pt-gorontalo-citra-lestari/tentang-kami/areal-kerja/ Sejarah Pengelolaan]</ref>
 
Awalnya, PT CentralindoCPS dimiliki oleh [[Napan Group]] (Nawa Panduta, dimiliki oleh [[Henry Pribadi]]). Sebelumnya, PT CPS juga dimiliki keluarga [[Djatikusumo]] dan keluarga Atmaja yang mengendalikannya bersama-sama dengan keluarga Pribadi.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/telkom-prepares-two-join-ventures-1447893297 JP/Telkom prepares two join ventures]</ref> Sempat dikabarkan bahwa 40% saham mayoritas perusahaan ini akan dijual ke perusahaan milik Henry lain (bersama [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]]), Econ International Ltd pada 1997.<Refref>[https://www.telecompaper.com/news/econ-to-take-40-centralindo-panca-stake--120802 ECON TO TAKE 40% CENTRALINDO PANCA STAKE]</ref> Namun,Saat baru pada tahun 2001ini, terjadibukti perubahandari kepemilikan dimanakeluarga 37%Pribadi sahamdi PTperusahaan Centralindoini beralihadalah keadanya [[Bhaktinama Investama]]keluarga Henry Pribadi, setelahyaitu BhaktiAndry membeliPribadi [[obligasi]]dan PTWilson CentralindoPribadi di [[Chaseperusahaan (bank)|Chaseini, Manhattanyang Bank]].keduanya Kemudian,memegang sahamjabatan Bhaktijuga meningkatdi menjadiperusahaan 100%lain denganmilik menggelontorkanNapan danaGroup US$seperti 35PT juta/Rp[[Argha 259Karya miliarPrima Industry]] Tbk.<ref>[httpshttp://bookswww.googlecps.co.id/books?hl=id&id=NDvjAAAAMAAJ&dq=metrosel+bhakti+37&focus=searchwithinvolume&q=binimanagement.html Gamma,The Volume 3,Masalah 6-14MANAGEMENT]</ref><ref>[https{{Cite web |url=http://booksnapanpersada.google.co.idcom/books?idaffiliated-companies |title=hvTsAAAAMAAJ&qAFIILATED COMPANIES |access-date=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&dq2021-02-18 |archive-date=senilai+US$35+juta2021-05-19 |archive-url=https://web.+Pada+Agustus+archive...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV_ey0577uAhUBjeYKHedxBlAQ6AEwAHoECAMQAQ Warta ekonomiorg/web/20210519012836/http://napanpersada.com/affiliated-companies mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7|dead-13]url=yes }}</ref><ref>[httpshttp://bookswww.googlearghakarya.co.idcom/books?id=tOlXAAAAMAAJ&q=centralindo+Pancasakti&dq=centralindo+Pancasakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4rij8vLuAhWyjuYKHYitCMY4KBDoATAAegQIARACdokumen/annual/2019/AKPI%20-%20Laporan%20Tahunan%202019.pdf Kapital,Laporan VolumeTahunan 3,MasalahArgha 17-26Karya 2019]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kini perusahaan ini tetap menjalankan bisnis telekomunikasinya, dengan beberapa kantor cabang di berbagai daerah. Perusahaan ini juga menjadi [[perusahaan induk]] dari sejumlah perusahaan seperti:
* PT Total Info Kharisma (NetStar)<ref>[http://napanpersada.com/affiliated-companies/detail/16/total-info-kharisma NETSTAR]</Refref>
* PT Solusi Sistem Integrasi
* [[Penyedia jasa internet]], dengan merek Blitz dan Central<ref>[http://www.cps.co.id/index.html CPS.CO.ID]</ref>
* Dan penyediaan jasa komunikasi lainnya.
 
==Centralindo Pancasakti Cellular ==
Bhakti Investama, dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] kemudian melakukan beberapa perubahan ketika Centralindo ada di bawah kendali mereka, terutama pada struktur pemegang saham di anak usaha Centralindo, Metrosel. Pada Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 Maret 2003.<Ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, kemudian juga pemilik saham Metrosel, yaitu Centralindo (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref> Selanjutnya pada 8 Agustus 2003, Centralindo dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham: Telkom menjual 20,17% sahamnya di Metrosel, 14,20% saham [[Komselindo]] dan 100% saham [[Telesera]] ke Centralindo dengan biaya Rp 185,10 miliar, dan sebagai gantinya, PT Centralindo menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan|TV kabel]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom (kemungkinan, saham Centralindo di PSN dan Indonusa merupakan pengalihan dari saham perusahaan lain milik Bhakti/Bimantara). Manajemen sendiri menyediakan dana sebesar Rp 900 miliar untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg Tempo, Volume 31,Masalah 48-52]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> Dengan posisi ini, Bhakti/Bimantara lewat Centralindo (dan juga Mobile-8) bisa menguasai saham mayoritas Telesera, Komselindo dan Metrosel. Kemudian, seluruh saham anak usaha Centralindo ini dialihkan/dijual kepada Mobile-8 Telecom sehingga 100% seluruh saham ketiga anak usahanya yang bersistem AMPS tersebut menjadi milik Mobile-8.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Laporan Keuangan FREN Q1 2009]</REF> Sebagai ganti dari penyerahan saham itu, Centralindo memiliki 5% saham di Mobile-8 Telecom (hingga 2005).
Adapun perusahaan ini masih memiliki kaitan dengan PT Centralindo Panca Sakti (CPS), dan didirikan awalnya sebagai perusahaan yang menerima pengalihan operasional AMPS dari PT CPS. PT Centralindo Pancasakti Cellular (CPSC) kemudian mentransformasikan kerjasama bagi hasil eks-CPS dengan Telkom menjadi perusahaan patungan keduanya (Telkom-CPSC) bernama PT [[Metrosel|Metro Selular Nusantara]] (Metrosel),<ref>[https://web.archive.org/web/19991006214027/http://www.telkom.co.id/webpro/2annual/NotesToFinancialStatements/28Revenue.htm REVENUE-SHARING AGREEMENTS WITH SEVERAL INVESTORS]</ref> dengan pengoperasian jaringan AMPS-nya digabungkan dalam operasi Metrosel yang mulai beroperasi pada akhir 1995.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=JAy4AAAAIAAJ&dq=metro+selular+nusantara+1995&focus=searchwithinvolume&q=metrosel Asia-Pacific Telecommunication Indicators]</ref> Saham CPSC di perusahaan ini berubah-ubah, dari awalnya sebesar 51,20%, lalu menjadi 36,7% pada 1996.<ref>
[https://jawawa.id/newsitem/asia-link-buys-35-percent-stake-in-pt-metrosel-1447893297 JP/Asia Link buys 35 percent stake in PT Metrosel]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
</ref>
 
Pada tahun 2001, terjadi perubahan kepemilikan dimana 37% sahamnya beralih ke [[Bhakti Investama]], setelah Bhakti membeli [[obligasi]] PT CPSC<ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref> di [[Chase (bank)|Chase Manhattan Bank]]. Kemudian, saham Bhakti meningkat menjadi 100% dengan menggelontorkan dana US$ 35 juta/Rp 259 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=NDvjAAAAMAAJ&dq=metrosel+bhakti+37&focus=searchwithinvolume&q=bini Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&dq=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV_ey0577uAhUBjeYKHedxBlAQ6AEwAHoECAMQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tOlXAAAAMAAJ&q=centralindo+Pancasakti&dq=centralindo+Pancasakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4rij8vLuAhWyjuYKHYitCMY4KBDoATAAegQIARAC Kapital, Volume 3,Masalah 17-26]</ref>
Setelah transaksi tersebut, Centralindo muncul lagi di pemberitaan ketika pada Juni 2003, Bimantara Citra memutuskan menjual 25% sahamnya di [[Metro TV]] kepada Centralindo. Selain menjual sahamnya, piutang Rp 80 miliar Bimantara juga dijual ke Metro TV. Penjualan ini didasarkan oleh Metro TV yang tidak mendapatkan keuntungan dan terus merugi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=d4cNAQAAMAAJ&q=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&dq=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQzdm-rbTuAhUZOisKHUcJBU4Q6AEwAHoECAEQAg Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA57&dq=Lativi+300+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXt8Oo6rLuAhVBaCsKHUA8BdUQ6AEwAHoECAUQAg#v=snippet&q=METRO%20TV&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Dalam penjualan tersebut, pemegang saham mayoritas Metro TV, [[Surya Paloh]] menyatakan bahwa ia berada di balik Centralindo. Kurang jelas apa arti dari pernyataan Paloh tersebut, mengingat sepertinya tidak pernah saham Centralindo dialihkan kepada Surya Paloh. Kemungkinan ada "perjanjian" antara Bhakti dan Paloh mengenai penjualan ini. Yang pasti, kemudian Centralindo tidak lagi terlihat memegang saham Metro TV.
 
Setelah akuisisi itu, Bhakti Investama dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] melakukan beberapa perubahan, terutama pada struktur pemegang saham di anak usaha PT CPSC, Metrosel. Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti (lewat Bimantara) lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 Maret 2003.<ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, pemilik saham Metrosel, yaitu CPSC (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref>
Pada tahun 2004-2005, kemudian Bhakti (lewat anak usahanya yang lain, PT [[Agis]] Tbk.) memutuskan untuk melepaskan sahamnya di Centralindo kepada perusahaan lain lewat beberapa skema [[obligasi]], kepada perusahaan lain bernama Gallantry Ltd. Tidak jelas siapa pemilik dari Gallantry, namun kemungkinan adalah pemegang saham sebelumnya, yaitu Napan Group.<ref>[https://docplayer.info/34162359-Pt-agis-tbk-dan-perusahaan-anak.html LAPORAN KEUANGAN AGIS Tbk Desember 2004]</ref> Lalu, pada 4 Maret 2005, saham Centralindo di Mobile-8 Telecom (sebesar 4,6%) dialihkan kepada pemegang saham utamanya, Bimantara Citra.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/BMTR/2006/FY_2006_BMTR_Global++Mediacom+Tbk.pdf LAPORAN KEUANGAN 2006 Bimantara Citra]</ref><ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref>
 
Bhakti Investama, dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] kemudian melakukan beberapa perubahan ketika Centralindo ada di bawah kendali mereka, terutamaSelanjutnya pada struktur pemegang saham di anak usaha Centralindo, Metrosel. Pada Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 MaretAgustus 2003.<Ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, kemudian juga pemilik saham Metrosel, yaitu Centralindo (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref> Selanjutnya pada 8 Agustus 2003, CentralindoCPSC dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham: Telkom menjual 20,17% sahamnya di Metrosel, 14,20% saham [[Komselindo]] dan 100% saham [[Telesera]] ke CentralindoPT CPSC dengan biaya Rp 185,10 miliar, dan sebagai gantinya, PT CentralindoCPSC menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan|TV kabel]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom (kemungkinan, saham CentralindoPT CPSC di PSN dan Indonusa merupakan pengalihan dari saham perusahaan lain milik Bhakti/Bimantara). ManajemenTotal sendirikeseluruhan menyediakantransaksi danatersebut sebesarbernilai Rp 900364,8 miliar untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://booksdokumen.googletips/documents/annual-report-telkom-indonesia-2002.co.id/bookshtml?idpage=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg38 Tempo,Annual VolumeReport 31,MasalahTelkom 48-522002]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> Dengan posisitransaksi iniitu, Bhakti/Bimantara lewat CentralindoPT CPSC (dan juga Mobile-8) bisa menguasai saham mayoritas Telesera, Komselindo dan Metrosel, yang merupakan [[operator seluler]] [[AMPS]]. Kemudian, seluruh saham anakPT usahaCPSC Centralindodi initiga dialihkan/dijualperusahaan tersebut dilepas kepada Mobile-8 Telecom sehingga 100% seluruh saham ketigaMetrosel, anakKomselindo usahanyadan yang bersistem AMPS tersebutTelesera menjadi milik Mobile-8.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Laporan Keuangan FREN Q1 2009]</REFref> Sebagai ganti dari penyerahan saham itu, CentralindoPT CPSC memiliki 5% saham di Mobile-8 Telecom (hingga 2005).
Setelah tahun 2007, Centralindo sepertinya sudah kembali menjadi milik Napan Group, dengan menghilangnya nama Centralindo dari laporan Bimantara dan pada tahun itu juga sisa saham yang tersisa di Mobile-8 resmi dilepaskan.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Mobile-8 Telecom, 2008]</ref> Saat ini, bukti dari kepemilikan keluarga Pribadi di perusahaan ini adalah adanya nama keluarga Henry Pribadi, yaitu Andry Pribadi dan Wilson Pribadi di perusahaan ini, yang keduanya memegang jabatan juga di perusahaan lain milik Napan Group seperti PT [[Argha Karya Prima Industry]] Tbk.<ref>[http://www.cps.co.id/management.html The MANAGEMENT]</ref><Ref>[http://napanpersada.com/affiliated-companies AFIILATED COMPANIES]</ref><Ref>[http://www.arghakarya.com/dokumen/annual/2019/AKPI%20-%20Laporan%20Tahunan%202019.pdf Laporan Tahunan Argha Karya 2019]</ref> Saat ini, PT Centralindo masih beroperasi, sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi yang cukup dikenal di Indonesia dengan beberapa kantor cabang di berbagai daerah. Perusahaan ini juga menjadi [[perusahaan induk]] dari sejumlah perusahaan seperti:
 
* PT Total Info Kharisma (NetStar)<ref>[http://napanpersada.com/affiliated-companies/detail/16/total-info-kharisma NETSTAR]</Ref>
Setelah transaksi tersebut, CentralindoPT CPSC muncul lagi di pemberitaan ketika pada Juni 2003, Bimantara Citra memutuskan menjual 25% sahamnya di [[Metro TV]] kepada CentralindoPT CPSC. Selain menjual sahamnya, piutang Rp 80 miliar Bimantara juga dijual ke Metro TV. Penjualan ini didasarkan oleh Metro TV yang tidak mendapatkan keuntungan dan terus merugi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=d4cNAQAAMAAJ&q=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&dq=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQzdm-rbTuAhUZOisKHUcJBU4Q6AEwAHoECAEQAg Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA57&dq=Lativi+300+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXt8Oo6rLuAhVBaCsKHUA8BdUQ6AEwAHoECAUQAg#v=snippet&q=METRO%20TV&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Dalam penjualan tersebut, pemegang saham mayoritas Metro TV, [[Surya Paloh]] menyatakan bahwa ia berada di balik CentralindoPT CPSC. Kurang jelas apa arti dari pernyataan Paloh tersebut, mengingat sepertinya tidak pernah ada catatan pengalihan saham CentralindoPT dialihkanCPSC kepada Surya Paloh. Kemungkinan ada "perjanjian" antara Bhakti dan Paloh mengenai penjualan ini. Yang pasti, kemudian CentralindoPT CPSC tidak lagi terlihat memegang saham Metro TV.
* PT Solusi Sistem Integrasi
 
* [[Penyedia jasa internet]], dengan merek Blitz dan Central<ref>[http://www.cps.co.id/index.html CPS.CO.ID]</ref>
Pada tahun 2004-2005, kemudian Bhakti (lewat anak usahanya yang lain, PT [[Agis]] Tbk.) memutuskan untuk melepaskan sahamnya di CentralindoPT CPSC kepada perusahaan lain lewat beberapa skema [[obligasi]], kepada perusahaan lain bernama Gallantry Ltd., Tidakyang kurang jelas siapa pemilik dari Gallantry, namun kemungkinan adalah pemegang saham sebelumnya, yaitu Napan Grouppemiliknya.<ref>[https://docplayer.info/34162359-Pt-agis-tbk-dan-perusahaan-anak.html LAPORAN KEUANGAN AGIS Tbk Desember 2004]</ref> Lalu, pada 4 Maret 2005, saham CentralindoPT CPSC di Mobile-8 Telecom (sebesar 4,6%) dialihkan kepada pemegang saham utamanya, Bimantara Citra.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/BMTR/2006/FY_2006_BMTR_Global++Mediacom+Tbk.pdf LAPORAN KEUANGAN 2006 Bimantara Citra]</ref><ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref> Setelah tahun 2007, nama PT CPSC menghilang dari laporan Bimantara dan pada tahun itu juga sisa saham yang tersisa di Mobile-8 resmi dilepaskan.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Mobile-8 Telecom, 2008]</ref> Sejak saat itu, kiprah perusahaan yang tercatat berkantor di Chase Plaza Lt. 5, Jalan Jend. Sudirman Jakarta ini,<ref>[https://companiesfacts.com/indonesia/pt-centralindo-pancasakti-cellular PT Centralindo Pancasakti Cellular - Indonesia]</ref> tidak diketahui dengan jelas.
* Dan penyediaan jasa komunikasi lainnya.
 
==Lihat pula==