Centralindo Panca Sakti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
OrophinBot (bicara | kontrib)
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 26:
</ref>
* Pengelolaan [[telepon umum]] kartu (TUK), sebesar 12.000 sambungan pada 2001, menjadikannya operator terbesar.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=KD3jAAAAMAAJ&dq=centralindo+Pancasakti+NAPAN&focus=searchwithinvolume&q=napan Gamma, Volume 3,Masalah 33-40]</ref>
* Pengelolaan [[kerjasama operasional]] (KSO) jaringan telepon untuk wilayah [[SumatraSumatera Barat]] yaitu di [[Bukittinggi]], [[Payakumbuh]], [[Padang Panjang]] dan [[Solok]] sejak 2004. Kerjasama ini akhirnya dihentikan setelah pada 2007 dibeli oleh Telkom.<ref>[https://inet.detik.com/business/d-763947/telkom-akhiri-kerjasama-operasi-di-sumatera Telkom Akhiri Kerjasama Operasi di Sumatera]</ref>
* Membangun jaringan [[serat optik]] untuk [[Telkom]] di beberapa wilayah, seperti [[Jawa Barat]].
* Membangun sarana [[FWA]] untuk [[Flexi]].
Baris 36:
Selain itu, PT CPS juga pernah diberikan [[konsesi]] untuk mengelola [[hutan tanaman industri]] pada tahun 1991, dan mulai beroperasi pada 30 Juni 1992. Izin ini berlaku sampai 2004 ketika dicabut pemerintah.<ref>[https://katingan.com/pt-gorontalo-citra-lestari/tentang-kami/areal-kerja/ Sejarah Pengelolaan]</ref>
 
PT CPS dimiliki oleh [[Napan Group]] (Nawa Panduta, dimiliki oleh [[Henry Pribadi]]). Sebelumnya, PT CPS juga dimiliki keluarga [[Djatikusumo]] dan keluarga Atmaja yang mengendalikannya bersama-sama dengan keluarga Pribadi.<Ref>[https://jawawa.id/newsitem/telkom-prepares-two-join-ventures-1447893297 JP/Telkom prepares two join ventures]</ref> Sempat dikabarkan bahwa 40% saham mayoritas perusahaan ini akan dijual ke perusahaan milik Henry lain (bersama [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja]]), Econ International Ltd pada 1997.<ref>[https://www.telecompaper.com/news/econ-to-take-40-centralindo-panca-stake--120802 ECON TO TAKE 40% CENTRALINDO PANCA STAKE]</ref> Saat ini, bukti dari kepemilikan keluarga Pribadi di perusahaan ini adalah adanya nama keluarga Henry Pribadi, yaitu Andry Pribadi dan Wilson Pribadi di perusahaan ini, yang keduanya memegang jabatan juga di perusahaan lain milik Napan Group seperti PT [[Argha Karya Prima Industry]] Tbk.<ref>[http://www.cps.co.id/management.html The MANAGEMENT]</ref><ref>[{{Cite web |url=http://napanpersada.com/affiliated-companies |title=AFIILATED COMPANIES] |access-date=2021-02-18 |archive-date=2021-05-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210519012836/http://napanpersada.com/affiliated-companies |dead-url=yes }}</ref><ref>[http://www.arghakarya.com/dokumen/annual/2019/AKPI%20-%20Laporan%20Tahunan%202019.pdf Laporan Tahunan Argha Karya 2019]{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kini perusahaan ini tetap menjalankan bisnis telekomunikasinya, dengan beberapa kantor cabang di berbagai daerah. Perusahaan ini juga menjadi [[perusahaan induk]] dari sejumlah perusahaan seperti:
* PT Total Info Kharisma (NetStar)<ref>[http://napanpersada.com/affiliated-companies/detail/16/total-info-kharisma NETSTAR]</ref>
* PT Solusi Sistem Integrasi
Baris 43:
 
==Centralindo Pancasakti Cellular ==
Adapun perusahaan ini masih memiliki kaitan dengan PT Centralindo Panca Sakti (CPS), dan didirikan awalnya sebagai perusahaan yang menerima pengalihan operasional AMPS dari PT CPS. PT Centralindo Pancasakti Cellular (CPSC) kemudian mentransformasikan kerjasama bagi hasil eks-CPS dengan Telkom menjadi perusahaan patungan keduanya (Telkom-CPSC) bernama PT [[Metrosel|Metro Selular Nusantara]] (Metrosel),<ref>[https://web.archive.org/web/19991006214027/http://www.telkom.co.id/webpro/2annual/NotesToFinancialStatements/28Revenue.htm REVENUE-SHARING AGREEMENTS WITH SEVERAL INVESTORS]</ref> dengan pengoperasian jaringan AMPS-nya digabungkan dalam operasi Metrosel yang mulai beroperasi pada akhir 1995.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=JAy4AAAAIAAJ&dq=metro+selular+nusantara+1995&focus=searchwithinvolume&q=metrosel Asia-Pacific Telecommunication Indicators]</ref> Saham CPSC di perusahaan ini berubah-ubah, dari awalnya sebesar 51,20%, lalu menjadi 36,7% pada 1996.<ref>
[https://jawawa.id/newsitem/asia-link-buys-35-percent-stake-in-pt-metrosel-1447893297 JP/Asia Link buys 35 percent stake in PT Metrosel]{{Pranala mati|date=Juli 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
</ref>
 
Pada tahun 2001, terjadi perubahan kepemilikan CPSC dimana 37% sahamnya beralih ke [[Bhakti Investama]], setelah Bhakti membeli [[obligasi]] PT CPSC<ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref> di [[Chase (bank)|Chase Manhattan Bank]]. Kemudian, saham Bhakti meningkat menjadi 100% dengan menggelontorkan dana US$ 35 juta/Rp 259 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=NDvjAAAAMAAJ&dq=metrosel+bhakti+37&focus=searchwithinvolume&q=bini Gamma, Volume 3,Masalah 6-14]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hvTsAAAAMAAJ&q=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&dq=senilai+US$35+juta.+Pada+Agustus+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiV_ey0577uAhUBjeYKHedxBlAQ6AEwAHoECAMQAQ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 19,Masalah 7-13]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tOlXAAAAMAAJ&q=centralindo+Pancasakti&dq=centralindo+Pancasakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiu4rij8vLuAhWyjuYKHYitCMY4KBDoATAAegQIARAC Kapital, Volume 3,Masalah 17-26]</ref>
 
Setelah akuisisi itu, Bhakti Investama dan anak usahanya [[Bimantara Citra]] melakukan beberapa perubahan, terutama pada struktur pemegang saham di anak usaha PT CPSC, Metrosel. Pada 21 Maret 2003, salah satu pemegang saham lain di Metrosel, Asialink sepakat mengonversi sahamnya sebesar 35% di Metrosel menjadi 14,6% kepemilikannya di anak perusahaan Bhakti (lewat Bimantara) lain, PT [[Mobile-8 Telecom]] pada 21 Maret 2003.<ref>[https://www.firstpacific.com/wp-content/uploads/2018/06/ar2002.pdf First Pacific Annual Report 2002]</ref> Lalu, pada RUPSLB pada 14 Mei 2003, pemilik saham Metrosel, yaitu CPSC (sebagai pemegang saham utama) dan PT Dwimarga (ditambah Asialink sebelumnya) sepakat untuk menyerahkan 76,3% kepemilikan sahamnya di Metrosel kepada Mobile-8 dengan ganti kepemilikan saham minoritas di Mobile-8.<ref>[https://www.sec.gov/Archives/edgar/data/1001807/000114554904000136/u92256e20vfza.htm Perusahaan Perseroan (Persero) P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk.]</ref>
 
Selanjutnya pada 8 Agustus 2003, PT CPSC dan Telkom sepakat melakukan pertukaran saham: Telkom menjual 20,17% sahamnya di Metrosel, 14,20% saham [[Komselindo]] dan 100% saham [[Telesera]] ke CentralindoPT CPSC dengan biaya Rp 185,10 miliar, dan sebagai gantinya, PT CPSC menyerahkan saham PT [[Transvision|Indonusa Telemedia]] (penyelenggara [[televisi berlangganan]] TelkomVision) sebesar 35% dan memberi hak untuk membeli 16,85% sahamnya di [[Pasifik Satelit Nusantara]] pada Telkom (kemungkinan, saham PT CPSC di PSN dan Indonusa merupakan pengalihan dari saham perusahaan lain milik Bhakti/Bimantara). ManajemenTotal CPSCkeseluruhan menyiapkantransaksi danatersebut sebesarbernilai Rp 900364,8 miliar untuk menuntaskan transaksi ini.<ref>[https://booksdokumen.googletips/documents/annual-report-telkom-indonesia-2002.co.id/bookshtml?id=UcQTAQAAMAAJ&q=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&dq=.+Sebelumnya+,+Bimantara+berikutnya+,+Bimantara+akan+mengakuisisi+PT+Komunikasi+Selular+Indonesia+(+Komselindo+)+dan+PT+Metro+Selular+...&hl=id&sa=X&vedpage=2ahUKEwj3tIaF17fuAhU04XMBHe4fAS4Q6AEwAHoECAEQAg38 Tempo,Annual VolumeReport 31,MasalahTelkom 48-522002]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=utjsAAAAMAAJ&q=185+10+PASIFIK+METROSEL&dq=185+10+PASIFIK+METROSEL&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj4xM_uhLnuAhXIT30KHWuZB7QQ6AEwAHoECAAQAg Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 15,Masalah 18-26]</ref> Dengan posisitransaksi iniitu, Bhakti/Bimantara lewat PT CPSC (dan juga Mobile-8) bisa menguasai saham mayoritas Telesera, Komselindo dan Metrosel, yang merupakan [[operator seluler]] [[AMPS]]. Kemudian, seluruh saham anak usaha PT CPSC inidi dialihkan/dijualtiga perusahaan tersebut dilepas kepada Mobile-8 Telecom sehingga 100% seluruh saham ketigaMetrosel, anakKomselindo usahanya yang bersistemdan AMPS tersebutTelesera menjadi milik Mobile-8.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Laporan Keuangan FREN Q1 2009]</ref> Sebagai ganti dari penyerahan saham itu, CentralindoPT CPSC memiliki 5% saham di Mobile-8 Telecom (hingga 2005).
 
Setelah transaksi tersebut, PT CPSC muncul lagi di pemberitaan ketika pada Juni 2003, Bimantara Citra memutuskan menjual 25% sahamnya di [[Metro TV]] kepada PT CPSC. Selain menjual sahamnya, piutang Rp 80 miliar Bimantara juga dijual ke Metro TV. Penjualan ini didasarkan oleh Metro TV yang tidak mendapatkan keuntungan dan terus merugi.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=d4cNAQAAMAAJ&q=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&dq=Sebanyak+12.500+lembar+saham+dijual+dengan+nilai+total+Rp+45+miliar.+Bimantara+juga+menjual+tagihan+piutang+senilai+Rp+...&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiQzdm-rbTuAhUZOisKHUcJBU4Q6AEwAHoECAEQAg Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA57&dq=Lativi+300+miliar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjXt8Oo6rLuAhVBaCsKHUA8BdUQ6AEwAHoECAUQAg#v=snippet&q=METRO%20TV&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Dalam penjualan tersebut, pemegang saham mayoritas Metro TV, [[Surya Paloh]] menyatakan bahwa ia berada di balik PT CPSC. Kurang jelas apa arti dari pernyataan Paloh tersebut, mengingat tidak pernah ada catatan pengalihan saham PT CPSC kepada Surya Paloh. Yang pasti, kemudian PT CPSC tidak lagi terlihat memegang saham Metro TV.
 
Pada tahun 2004-2005, kemudian Bhakti (lewat anak usahanya yang lain, PT [[Agis]] Tbk.) memutuskan untuk melepaskan sahamnya di PT CPSC kepada perusahaan lain lewat beberapa skema [[obligasi]], kepada perusahaan lain bernama Gallantry Ltd., Tidakyang kurang jelas siapa pemilik dari Gallantrypemiliknya.<ref>[https://docplayer.info/34162359-Pt-agis-tbk-dan-perusahaan-anak.html LAPORAN KEUANGAN AGIS Tbk Desember 2004]</ref> Lalu, pada 4 Maret 2005, saham PT CPSC di Mobile-8 Telecom (sebesar 4,6%) dialihkan kepada pemegang saham utamanya, Bimantara Citra.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/BMTR/2006/FY_2006_BMTR_Global++Mediacom+Tbk.pdf LAPORAN KEUANGAN 2006 Bimantara Citra]</ref><ref>[https://docplayer.info/35582483-Pt-bhakti-investama-tbk-dan-anak-perusahaan.html PT Bhakti Investama Tbk Dan Anak Perusahaan]</ref> Setelah tahun 2007, nama CentralindoPT CPSC menghilang dari laporan Bimantara dan pada tahun itu juga sisa saham yang tersisa di Mobile-8 resmi dilepaskan.<ref>[https://idnfinancials.s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/financial-statements/FREN/2009/1Q_2009_FREN_Smartfren+Telecom+Tbk.pdf Mobile-8 Telecom, 2008]</ref> Sejak saat itu, kiprah perusahaan yang tercatat berkantor di Chase Plaza Lt. 5, Jalan Jend. Sudirman Jakarta ini,<ref>[https://companiesfacts.com/indonesia/pt-centralindo-pancasakti-cellular PT Centralindo Pancasakti Cellular - Indonesia]</ref> kurangtidak diketahui dengan jelas.
 
==Lihat pula==