Strukturalisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Mifta amri (bicara | kontrib)
k Tanda baca, memberi tanda hubung (-).
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sosiologi}}
Dalam sosiologi, antropologi, arkeologi, sejarah, filsafat, dan linguistik, '''strukturalisme''' adalah teori umum mengenai budaya dan metodologi yang menyiratkan bahwa unsur-unsur budaya manusia harus dipahami melalui hubungannya dengan sistem yang lebih luas. Ia bekerja untuk mengungkap struktur yang mendasari semua hal yang manusia lakukan, pikirkan, rasakan, dan merasa. Atau, seperti yang dirangkum oleh filsuf Simon Blackburn, strukturalisme adalah "keyakinan bahwa fenomena kehidupan manusia yang tidak dimengerti kecuali melalui keterkaitan mereka. Hubungan ini merupakan struktur, dan belakang variasi lokal dalam fenomena yang muncul di permukaan ada hukum konstan dari budaya abstrak".<ref name="Blackburn">Blackburn, Simon (2008). ''Oxford Dictionary of Philosophy'', second edition revised. Oxford: Oxford University Press, ISBN 978-0-19-954143-0</ref>
 
Strukturalisme di Eropa dikembangkan di awal tahun 1900-an, di bidang linguistik struktural dari [[Ferdinand de Saussure]] berikutnya Praha,<ref name="d170">Deleuze, Gilles. 2002. "How Do We Recognise Structuralism?" In ''Desert Islands and Other Texts 1953-1974.'' Trans. David Lapoujade. Ed. Michael Taormina. Semiotext(e) Foreign Agents ser. Los Angeles and New York: Semiotext(e), 2004. 170–192. ISBN 1-58435-018-0: p. 170.</ref> sekolah Moskow<ref name="d170" /> dan Copenhagen linguistik. Pada akhir 1950-an dan awal 60-an, ketika linguistik struktural menghadapi tantangan serius dari orang-orang seperti [[Noam Chomsky]] dan dengan demikian memudar di pentingnya, array sarjana di humaniora meminjam konsep Saussure untuk digunakan dalam bidang masing-masing studi. Antropolog Prancis Claude Levi-Strauss dikatakan sebagai ilmuwan pertama, memicu minat yang luas dalam hal Strukturalisme.<ref name="Blackburn"/>
Baris 8:
== Tujuan ==
Tujuan Strukturalisme adalah mencari struktur terdalam dari [[realitas]] yang tampak kacau dan beraneka ragam di permukaan secara [[ilmiah]] (obyektif, ketat dan berjarak).<ref name="Sutrisno">{{id}}Mudji Sutrisno & Hendar Putranto., ''Teori-teori Kebudayaan'', Yogyakarta: Kanisius, 2005</ref> Ciri-ciri itu dapat dilihat strukturnya:
* Bahwa yang tidak beraturan hanya dipermukaandi permukaan, namun sesungguhnya di balik itu terdapat sebuah mekanisme generatif yang kurang lebih konstan.<ref name="Sutrisno"/>
* Mekanisme itu selain bersifat konstan, juga terpola dan terpola dan terorganisasi, terdapat blok-blok unsur yang dikombinasikan dan dipakai untuk menjelaskan yang dipermukaandi permukaan.<ref name="Sutrisno"/>
* Para peneliti menganggap obyektif, yaitu bisa menjaga jarak terhadap yang sebenarnya dalam penelitian mereka.<ref name="Sutrisno"/>
* Pendekatan dengan memakai sifat bahasa, yaitu mengidentifikasi unsur-unsur yang bersesuaian untuk menyampaikan pesan.<ref name="Sutrisno"/> Seperti bahasa yang selalu terdapat unsur-unsur mikro untuk menandainya, salah satunya adalah bunyi atau cara pengucapan.<ref name="Sutrisno"/><ref name="Magee"/>
Baris 26:
== Tokoh-tokoh dan sumbangan bidang strukturalisme ==
* [[Ferdinand de Saussure|Ferdinand De Saussure]] dalam [[linguistik]].<ref name="Bagus"/>
Sebagai penemu struktur bahasa, Saussure berargumen dengan melawan para sejarawan yang menang dalam pendekatan filologi.<ref name="Audi"/> Dia mengajukan pendekatan [[ilmiah]], yang didekati dari sistem terdiri dari elemen dan peraturannya dalam pembuatannya yang bertujuan menolong [[komunikasi]] dalam masyarakat.<ref name="Audi"/> Dipengaruhi oleh [[Emile Durkheim]] dalam sebuah ''social fact'', yang berdasar pada objektivitas di mana [[psikologi]] dan tatanan sosial dipertimbangkan.<ref name="Audi"/> Saussure memandang bahasa sebagai gudang (lumbung) dari tanda -tanda [[wacana|diskusif]] yand dibagikan oleh sebuah [[komunitas]].<ref name="Audi"/> Bahasa bagi Saussure adalah modal interpretasi utama dunia, dan menuntut suatu ilmu yang disebut [[semiologi]].<ref name="Bagus"/>
* [[Claude Lévi-Strauss|Levi-Strauss]] dalam [[masyarakat]].<ref name="Bagus"/>
Baris 32:
 
* [[Lev Vygotsky]], [[Jacques Lacan]] dan [[Jean Piaget]] dalam [[psikologi]].<ref name="Bagus"/>
Jacques Lacan (Freudian) dalam psikologi menggambarkan pekerjaan Saussure dan Levi-Strauss untuk menekankan pendapat [[Sigmund Freud]] dengan bahasa dan argumen yang, sebagai sebuah tatanan kode, bahasa dapat mengungkapkan ketidaksadaran orang itu.<ref name="Audi"/>
Hal ini menjadi masalah, bahwa bahasa selalu bergerak dan dinamis, termasuk metafora, metonomi, kondensasi serta pergeserannya.<ref name="Audi"/> Jean Piaget sendiri menggambarkan strukturalismenya sebagai sebuah struktur yang terpadu, yaitu yang unsur-unsurnya adalah anggota dari sistem di luar struktur itu sendiri.<ref name="Piaget"/> Sistem itu ditangkap melalui kognisi anggota masyarakat sebagai kesadaran kolektif.<ref name="Piaget"/>
 
* Frege, Hillbert dalam [[meta]]-[[logika]] [[meta]]-[[matematika]].<ref name="Bagus"/>