Long Ayan, Segah, Berau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Gambaran Umum Kampung |
Wagino Bot (bicara | kontrib) |
||
Baris 11:
}}
'''Long Ayan''' adalah salah satu [[kampung]] di kecamatan [[Segah, Berau|Segah]], [[Kabupaten Berau|Berau]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]. Kampung Long Ayan merupakan kampung yang mayoritas penduduknya adalah suku Dayak Gaai. Sebelum disahkan namanya menjadi Long Ayan, masyarakat setempat menyebut kampung tersebut dengan istilah Jalhang yang diambil dari nama kepala adat saat kampung pertama kali pindah di lokasi yang sekarang didiami. Sebelum tahun 1985, seperti budaya suku dayak pada umumnya, masyarakat Long Ayan hidup dengan berpindah-pindah tempat di sepanjang tepian Sungai Segah dari hulu ke hilir sungai, sampai akhirnya mulai menetap di lokasi kampung yang sekarang.
Perkampungan masyarakat pada awalnya hanya ada di tepi sungai dengan posisi rumah menghadap ke arah sungai. Satu-satunya akses untuk masuk ke kampung hanyalah menggunakan jalur air menggunakan ketinting atau tempel.
Tahun 2000 an, terjadi banjir yang sangat besar di Long Ayan, sampai setengah dari perkampungan mengalami longsor. Banyak rumah, tempat ibadah, termasuk gerbang masuk (dermaga) kampung Long Ayan hilang diterjang banjir. Sebelum banjir besar, masyarakat sudah mengungsi terlebih dahulu ke atas dengan melihat tanda-tanda banjir, sehingga beruntung tidak memakan korban jiwa. Dari kejadian banjir besar tersebut, masyarakat mulai sadar dan sedikit demi sedikit mulai membangun hunian di daerah tinggi (jauh dari sungai). Terlebih lagi, kampung Long Ayan mendapatkan bantuan berupa rumah sehat (rumah proyek) dari pemerintah di daerah dataran tinggi, sehingga pada sekarang ini mayoritas masyarakat kampung Long Ayan sudah tidak lagi menghuni rumah di daerah dekat dengan sungai.
Kondisi Geografis Kampung
Baris 42 ⟶ 40:
|}
{{Segah, Berau}}
{{desa-stub}}
|