Pandai Sikek, X Koto, Tanah Datar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Merapikan artikel |
||
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{nagari
|nama=Pandai Sikek
|foto=[[Berkas:Rumah Gadang.jpg|jmpl|400px|Rumah Tenun Pusako Pandai Sikek]]
|provinsi=Sumatera Barat
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Tanah Datar
|kecamatan=
|nama pemimpin= -
|luas=23,14 km²
|penduduk=5.539 jiwa
}}
'''Pandai Sikek''' merupakan salah satu [[nagari]] yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan
[[Berkas:Bamboofabric.
== Sejarah ==
Baris 29 ⟶ 30:
# Panyalai dan Jambak
Kemudian dari Urang nan Tujuah Suku Salapan indu tersebut lahirlah istilah ''Pangulu nan Anam Puluah'' (Penghulu yang enam puluh) yaitu
# Koto Sungai Guruah pangulu nan sapuluah - 10 Penghulu
Baris 44 ⟶ 45:
== Perekonomian ==
Di nagari ini yang menjadi sumber pendapatan primadona bagi masyarakat setempat adalah sebagai pengrajin tenun atau songket. Motif-motif kain tenun di nagari ini selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup upacara adat, misalnya sebagai ''tando'' dan dipajang juga pada waktu ''batagak'' (mendirikan) rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau.
[[
== Pranala luar ==
{{
{{Authority control}}
▲{{Sepuluh Koto, Tanah Datar}}
{{
|