Hamid Jabbar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pranala luar: Bot: Perubahan kosmetika |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
|birth_name =
|birth_date = {{Birth date|1949|7|27}}
|birth_place =
|death_date = {{Death date and age|2004|5|29|1949|7|27}}
|death_place =
|nationality =
|other_names =
|alma_mater =
Baris 21:
}}
'''Hamid Jabbar''' ({{lahirmati|[[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[
Pada tahun 1978, penyair yang seangkatan dengan [[Sutardji Calzoum Bachri]] dan [[Abdul Hadi WM]] ini menulis puisi panjang yang terkenal dengan judul ''Indonesiaku''.
Selain sebagai sastrawan, Hamid Jabbar juga dikenal sebagai wartawan. Ia pernah berkarier sebagai jurnalis ''Indonesia Express'', redaktur ''[[Balai Pustaka]]'', serta redaktur senior majalah sastra ''Horison'' yang didirikan oleh [[Mochtar Lubis]].
Hamid menikah pada tanggal 16 Februari 1975 dengan seorang wanita bernama Yulianis Zain. Istrinya tersebut berasal dari Lubuk Minturun, Sarjana Muda Jurusan Bahasa Arab, IAIN Imam Bonjol. Pernikahan itu dikaruniai dua orang anak, yaitu Meuthia Aulia Jabbar dan Lilla Aulia Jabbar.<ref name=":0">{{Cite web|title=Hamid Jabbar|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Hamid_Jabbar|website=Ensiklopedia Sastra Indonesia|access-date=2022-06-04|archive-date=2022-07-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701114835/http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Hamid_Jabbar|dead-url=no}}</ref>
Hamid Jabbar meninggal dunia pada 29 Mei 2004 ketika sedang membacakan [[puisi]] karyanya yang berjudul ''Merajuk Budaya Menyatukan Indonesia'', dalam suatu acara Dies Natalis [[Universitas Islam Negeri Jakarta]].<ref name="Liputan6.com">{{cite web |url=http://news.liputan6.com/read/79203/penyair-hamid-jabbar-tutup-usia|title=Penyair Hamid Jabbar Tutup Usia|author=|publisher=''[[Liputan6.com]]''|date=30 Mei 2004|work=|accessdate=24 Maret 2014}}</ref>▼
▲Hamid Jabbar meninggal dunia pada 29 Mei 2004 ketika sedang membacakan [[puisi]] karyanya yang berjudul ''Merajuk Budaya Menyatukan Indonesia'', dalam suatu acara Dies Natalis [[Universitas Islam Negeri Jakarta]].
== Karya ==
Buku puisi antara lain:
* ''Rencong Gajah'' (kumpulan puisi, 1984)<ref name=":0" />
Puisi lepas antara lain:
* ''Doa Mabuk Para Tiran'' (dimuat dalam Mingguan Pelita, 13 Januari 1991)
* ''Gairah Kdiamat 1'' dan ''Gairah Kdiamat 2'' (dimuat dalam Sinar Harapan, 30 Juli 1983)
* Setitik Nur (dimuat dalam Berita Buana, 25 November 1980)
* ''Tetapi'' dan ''Debu'' (dimuat dalam Pelita, 26 Oktober 1979)
▲* ''Poco-Poco'' (buku kumpulan puisi, 1974)
* ''Nyanyian Belum'', ''Nyanyian Dalam'', ''Nyanyian Jauh'', dan ''Nyanyian Purba'' (dimuat dalam Berita Buana, 10 Agustus 1982)
▲* ''Dua Warna'' (buku kumpulan puisi, 1975)
* ''Beri Aku Satu yang Tetap dalam Diriku'' dan ''Ternyata'' (dimuat dalam Panji Masyarakat, 11 Juni 1979)
▲* ''Wajah Kita'' (buku kumpulan puisi, 1981) <ref name="Liputan6.com"/>
* ''Potong Bebek Angsa'' (dimuat dalam Pelita 12 Juni 1979)
* ''Di Taman Bunga, Luka Tercinta'', ''Gedung Merdeka'', ''Sukabumi'', dan ''Telah dan Kecuali'' (dimuat dalam Sinar Harapan, 6 November 1982)
* ''Komputer Teler'' (dimuat dalam Pelita, 18 Maret 1987)<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
Baris 51 ⟶ 57:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang]]
[[Kategori:Jabbar]]
{{
|